WEEK 1
Lecture 3 : Fundamental and Applied Anatomy of the Spine (1)
Lecture 4 : Biomechanics and Motion Segment of the Spine (8)
Lecture 5 : Physiologic Condition of Muscles and Ligament in Human Spine (17)
Lecture 6 : Pathophysiology, Clinical Presentation, and Classification in Sport (21)
Related Cervical Spine Injury
*mon maap ga estetik editornya newbie
Lecture 3
FUNDAMENTAL AND APPLIED ANATOMY
OF THE SPINE
dr. Nur Arfian, PhD.
Pemateri: Angga, Editor: Abdurrahman P.
mencegah hiperekstensi kolumna Kalau kita lihat, vertebra itu punya corpus dan arcus.
vertebral Pertemuan antara corpus dan arcus itu akan ada
• Lig. Longitudinal posterior processus articularis superior et inferior. Diposterior,
Lebih sempit dan lebih lemah jika pertemuan antar 2 arcus ini akan menimbulkan
dibandingkan dengan lig. Longitudinal processus spinosus. Corpus itu relative statis. Antara
anterior. Fungsinya secara lemah menahan corpus satu dengan yang lainnya akan dihubungkan
hiperfleksi kolumna vertebralis dan
dengan discus intervertebralis. Bagian posterior dari
mencegah terjadinya herniasi posterior
discus terdapat foramen intervertebralis. Terus ada
NP.
juga ligamen flavum, lig. Interspinosum, dan lig.
➢ Ligamen Accessoria
Supraspinosum.
• Lig. Flavum
Panjang, tipis, dan lebar di daerah cervical, Bagian tulang itu relative rigid. Tapi diskus, foramen,
lebih tebal di daerah toraks, dan paling dan ligamen itu relatif elastis. Ketika ada force, akan
tebal di daerah lumbar. Fungsinya adalah ada 2 sistem yang meredam. Pertama adalah discus
Menahan pemisahan dari lamina vertebral intervertebralis yang akan mengabsorb secara direct
dengan membatasi fleksi mendadak dari tapi pasif. Kedua, pada bagian posterior terdapat otot-
kolumna vertebralis, serta mencegah otot yang juga akan mengabsorb secara indirek dan
cedera pada discus IV.
aktif. Jadi, kalau kita lihat ada 2 fungsi, yaitu rigid dan
• Ligamentum interspinosa
elastis yang diperankan oleh komponen vertebra.
Lemah dan tipis
• Ligamentum supraspinosa Art. Vertebra itu ada 2,
Fibrosa kuat
➢ Discus intervertebralis = simpisis
• Ligamentum nuchae
Kuat dan luas Kalau dari gerakan dia termasuk ke
• Ligamentum intertransversarium amfiartrosis.
Tersebar di daerah serviks. Jadi fibrous Terdiri atas 2 bagian:
cord di daerah thoraks, serta tipis di
• Nucleus pulposus (NP)
membran daerah lumbal
Tersusun atas gelatinous dan terdiri atas
80% air. Lainnya adalah mucopolisakarida,
seperti keratin sulfat, heparin sulfat).
NP itu bisa fleksi, ekstensi, laterofleksi. Dia
juga bisa rotasi / meluncur
• Annulus fibrosus (AF)
Mengelilingi NP secara melipat-lipat.
Semakin keluar, fibrousnya tersusun
secara vertikal. Sedangkan semakin ke
dalam, fibrousnya tersusun secara
horizontal. Karena tersusun dengan padat,
si AF ini tidak memiliki vaskularisasi
maupun inervasi ya
Perlu diingat bahwa komponen air itu sangat
penting bagi Discus intervertebralis.
➢ Facet joint = Art. zygaphophysialis
Sendi ini merupakan plane joint sehingga
memungkinkan untuk gerakan geser.
Persendian ini juga membentuk adanya
foramen intervertebralis yang akan dilewati
oleh nervus spinalis
HSC 2018 D3 SPORT INJURY IN SPINE WEEK 1 4
Keempat segmen vertebra yang kita lihat dari posterior jumlah kurvatura diatas sakral. Rumusnya → R = N2 +
akan tampat seperti galangan kapal, dimana tampakan 1.
tersebut menunjukkan posisi state of equilibrium
Jika kita masukkan ke dalam rumus, jumlah kurvatura
karena adanya otot punggung yang berfungsi
diatas sacral ada 3, sehingga didpatkan hasil resisten
mengembalikan keadaan pada keseimbangan. Pada
berupa:
gambar yang saya buat itu, posisi tubuh yang
digambarkan dalam kondisi berdiri, dimana beban itu R = 32 + 1 = 10.
akan menuju ke kaki. Maka, dengan adanya kurvatura, resistennya akan
meningkat sebanyak 10 kali.
Pelvis itu tidak transversa ya, tapi dia akan ada sudut
ke bawah. Jadi kalau kita tarik garis, akan ada sudut
sekitar 60 derajat (sudut inklinasi dari pelvis).
Halo pipol2, kembali lagi di HSC kuu . Jadi ➢ Unit fungsional ini dibentuk dari 2 os. Vertebra
sebenernya HSC ini akan membawa kita melintasi yang bersebelahan disertai jaringan lunak
memori A1 zaman dahulu kala. Tapi, di sini kita akan penopang di sekitarnya, yang dibagi menjadi 2
berpusat pada sistem yang mengatur pergerakan di komponen utama yaitu:
spine. Jadi nanti kita akan bahas anatomi dan fisiologi • Anterior: utamanya ada corpus vertebra
(yang sangat berbau fisika) tentang komponen2 di dan discus intervertebral, ligamen2.
spine.
• Posterior: arcus vertebra (ya pokoknya os.
E. INTRODUCTION Vertebra yang bukan daerah corpusnya),
➢ Komponen pada spine itu ga cuman tulang ya, facet joint, ligamen2 (jadi si ligamen2 ini
jadi secara rinci spine terdiri dari: bisa jadi komponen ante atau poste
tergantung letaknya).
• Tulang vertebra itu sendiri, yang terdiri
dari 7 cervical, 12 thoracal, 5 lumbal, 5
sacral (yang bergabung jadi os. Sacrum),
dan 4 coccygeus (yang bergabung jadi os.
Coccygeus).
• Discus intervertebralis, persendian yang
terletak di antara 2 corpus vertebra.
• Ligamen intravertebral.
• Facet joints atau art. Zygapophysialis yang
menghubungkan processus articularis
superior dan inferior .
➢ Nah komponen yang terlibat dalam ➢ Selanjutnya kita akan bahas satu-satu dari
biomekanis yang akan kita bahas di sini adalah komponen unit fungsional ini ya.
segmen servikal, thoracal, lumbal dan sacral.
F. ANTERIOR: CORPUS VERTEBRA
➢ Fungsi dari spine secara umum adalah sebagai
➢ Seperti tulang umum lainnya (ga semua ya),
berikut:
tulang vertebra itu punya 2 komponen, yaitu
• Proteksi medulla spinalis yang terdapat di pars compacta dan pars spongiosa (di
dalam kanalis vertebralis. tengahnya). Pars spongiosa ini terdiri dari
trabekula2 tulang yang tersusun baik secara
• Menyediakan mobilitas yang berkaitan
vertikal maupun horizontal. Jadi intinya ada
dengan pergerakan trunkus (terutama
yang sesuai arah beban (gravitasi) dan ada
segmen servikal dan lumbal, karena
“penopang”nya.
thoracal nanti dia nempel ke kosta dan
sacral nempel ke pelvis, jadi mereka ➢ Yang pasti, si pars spongiosa ini ya adanya di
berdua pergerakannya lebih ga bebas, corpus vertebranya.
detailnya akan dibahas nanti ya). ➢ Komponen dari vertebra yang akan menerima
• Mentransfer beban (terutama gravitasi) beban komporesi adalah trabekula. Bahkan
yang diterima oleh kepala, dilanjutkan ke ada penelitian yang ngomong walaupun bagian
trunkus, pelvis, dan akhirnya ke ekstrimitas korteks tulangnya dihilangkan, itu hanya
inferior. menurunkan 10% dari kekuatan vertebra (pars
HSC 2018 D3 SPORT INJURY IN SPINE WEEK 1 9
superficial dan profunda. Yang superficial ini • Global mobilizer: otot di luar vertebra,
bisa bantu stabilisasi spine, tapi fungsi yang berperan buat gerakan vertebra,
utamanya adalah untuk pergerakan upper limb seperti fleksi, ekstensi, rotasi, dan lateral
(kek latissimus dorsi, trapezius, dkk). fleksi.
➢ Contoh otot2 yang berfungsi buat
menstabilkan adalah m. multifidus (local),
psoas muscle, dan transversus abdominis
(global).
➢ Ketika fleksi, yang berkontraksi adalah otot2 ➢ Ditinjau dari range of motionnya, tiap
fleksornya yaitu, otot daerah perut (kalau di intersegmental vertebral itu punya ROM yang
gambar rectus abdominis) + psoas mayor, berbeda-beda. Hal ini juga menambahkan
sedangkan otot2 ekstensornya akan berfungsi informasi yang udh kita dapetin tadi, kenapa
sebagai controlling/kompensasi. Nah, servikal bisa fleksi-ekstensi-rotasi, tapi lumbal
sebenernya proses kontraksi ini sebenernya rotasinya terbatas. Secara detail kita cek
terjadi di awal2 aja, kalau tubuhnya udah gambar di bawah ini ya
membengkok (berarti klo fleksi jadi nunduk,
proses pergerakan ini dibantu sama gravitasi).
➢ Prinsip yang sama sama kek ekstensi, jadi
ketika otot2 ekstensornya bekerja (m. erector
spinae, dkk), otot2 perutnya jadi controlling.
➢ Untuk pergerakan fleksi lateral dan rotasi,
otot2 yang berkontraksi adalah otot yang
searah sama gerakannya (rotasi ke kiri, berarti
otot di sisi kiri kontraksi, di sisi kanan
controlling; fleksi ke kiri, berarti otot di sisi kiri
kontraksi, di sisi kanan controlling).
➢ Otot2 yang ditunjukkin di gambar atas tadi itu
otot2 yang mengalami kontraksi.
K. SPINE KINEMATICS
➢ Nah jadi sebenernya gerakan2 di spine itu
terbatas, tapi “total” dari gerakan2 inilah yang
menghasilkan mobilitas spinal pada seluruh
bidang.
➢ Vertebral ini dianggap memiliki six degree of
freedom, yaitu
➢ Nah dari gambaran ini bisa didapetin kalo
• Inferior-superior (gerakan rotasi, sesuai
vertebral servikal itu merupakan segmen yang
sumbu Z)
paling mobile, terus segmen thoracal itu fleksi-
• Medial-lateral (gerakan fleksi lateral, ekstensinya lebih terbatas dibading lateral
sesuai sumbu Y) fleksinya, dan kalau di lumbal, dominannya dia
fleksi-ekstensi.
• Anterior-posterior (gerakan fleksi ekstensi,
sesuai sumbu X)
L. MECHANICAL RESPONSE
➢ Jadi metode yang paling umum digunakan
untuk mengukur dan mengekspresikan
kompleks structural dan motion dari spine itu
si three dimensional flexibility tadi. Fleksibilitas
dapat dimaknai sebagai kemampuan suatu
struktur untuk “berubah bentuk” ketika
diberikan beban.
➢ Seperti yang udah dibahas sebelumnya, kurva
pergeseran-beban (load-displacement) pada
spine itu cenderung non linear.
HSC 2018 D3 SPORT INJURY IN SPINE WEEK 1 15
➢ Intinya sama kek sebelumnya ya, ada neutral ➢ Nah, beban di spine itu dihasilkan dari
zone dkk itu. Aku jelasin kilat lagi dan mungkin kombinasi beban tubuh (beray badan),
bisa menambahkan informasi yang kalian udh aktivitas otot, pre-tension dari ligament, dan
dapet di atas. tenaga dari luar.
➢ Jadi intinya adanya beban (load) yang kecil), ➢ Jadi selain spinal load, ada yang disebut
pergeserannya akan relatif besar karena sebagai anatomical load. Anatomical load ini
adanya kelenturan disc dan ligament terhadap merupakan berat badan, letaknya di anterior
posisi netral. Nah si pergerakan terhadap low vertebral (kek lurus sama sumbu tubuh). Jadi
load ini dikasi nama zona neutral dan dia bisa klo cuman based on anatomical loading, dia
menjadi salah satu ukuran kuantitatif dari akan cenderung menekuk ke depan (jadi
kelenturan sendi dalam posisi netral, dan bungkuk).
nantinya bisa menjadi parameter dari clinical
➢ Karena spine itu berlekuk-lekuk, berat
instability dari spine.
tubuhnya yang bekerja secara vertical akan
➢ Neutral zone + elastic zone akan menjadi memiliki komponen gaya berupa kompresi (Fc)
Range of Motion (ROM). dan gaya berupa gesekan (shear, Fs) pada
hampir di semua segmen. Jadi ya si spinal load
➢ Informasi tambahan lagi, jadi setiap
ini ya berubah2 tergantung posisinya
intersegmental itu punya pusat trauma yang
unik, jadi kalau terjadi trauma, pusat rotasinya
pun akan berubah (ROMnya pun akan
berubah).
M. CLINICAL INSTABILITY
➢ Pada kondisi static loading, postur akan
➢ Jadi clinical instability itu sebenernya sulit mempengaruhi spinal loading. Ini beberapa
untuk dideskripsikan, tapi ya bisa dimaknai aktivitas dan bebannya di L3.
sebagai hilangnya kemampuan spine
mempertahankan pola gerakan/pergeserannya
ketika diberikan beban fisiologis yang mana
tidak muncul adanya defisit neurologis
baru/tambahan, deformitas mayor, dan
incapacitating pain.
➢ Sebenernya juga ga ada metode pencitraan
yang bisa menggambarkan si clinical instability
tadi (jadi kek emang tadi prinsipnya kan
bergantung pada neutral zone, jadi emang jadi
perdebatan banget, neutral zonenya seberapa ➢ Dari informasi ini kita bisa tau, pada kondisi
si?). diam, posisi mana yang memiliki spinal loading
yang paling kecil. Hal ini akan berguna dalam
N. KINETIK (SPINAL LOADING) bidang ergonomis, misal untuk pembuatan
➢ Sekarang kita bakal bahas lebih detail tentang kursi (jadi kek kemiringannya seberapa biar
load atau bebannya itu sendiri (agak berbau2 posisi pelanggannya nyaman).
fisika, jadi siap2 ya).
HSC 2018 D3 SPORT INJURY IN SPINE WEEK 1 16
➢ Nah ketika mengangkat beban, spinal loading YEY KELAR!!! MAAF YA GAIS KALAU TOO LONG
nya juga pasti akan bertambah, karena ada
Btw, dokter Jun itu bahas 1 chapter dari buku “Spinal
external force. Proses mengangkat beban ini
Disorder: Fundamental of Diagnosis and Treatment.”
akan dipengatuhi oleh beban yang kita angkat,
Kalau temen2 mau baca monggo ya, di sini udh
postur spinal kita, kecepatan mengangkat
kutambahin beberapa yang jadi missing piece pas
beban, dan teknik menangangkatnya. Di sini
dokter jun njelasin. Kalau tertarik baca bukunya dan
dicontohin ada 3 metode mengangkat beban,
males cari di google, chat pemateri aja ya, nanti
dicek bentuk angkatan sama itung2annya ya.
kukasi.
Lecture 5 Neutralizer
PHYSIOLOGIC COORDINATION OF MUSCLE AND ➢ Beberapa otot memiliki insersi di beberapa tulang,
LIGAMENT IN HUMAN SPINE sehingga ketika otot tersebut berkontraksi, bisa
dr. Rakhmat Ari Wibowo, M.Sc menyebabkan bergeraknya tulang yang sebenarnya
tidak diperlukan. Untuk mencegah tulang itu
Pemateri: Zahra, Editor: NJ >:O
bergerak, perlu ada otot lain yang bertindak sebagai
neutralizer gerakan otot prime mover tadi.
Haloo, jadi lecture ini judulnya yang dibawakan oleh ➢ Misal, m. biceps brachii juga melekat pada os radius
dr. Rakhmat adalah “Peran Otot dalam Pergerakan sehingga ketika kontraksi tidak hanya fleksi, namun
juga ada rotasi antebrachii. Untuk mencegah
Tulang Belakang: Aplikasi pada Pencegahan Cedera
adanya kelebihan gerak pada antebrachii,
dan LBP”, dikitt kok dan gak ribet lecturenya jadi simak
dibutuhkan otot neutralizer yaitu otot regio
yeuuu~
antebrachii untuk mencegah kontraksi pronasi
A. FUNGSI OTOT DALAM PERGERAKAN SENDI biceps.
➢ Pada tulang belakang, misal saat trunk flexion, si m.
Prime Mover
rectus abdominis juga bisa menyebabkan rotasi
➢ Artinya adalah otot tertentu memiliki kendali atau sumbu tubuh. Nah, agar gak ada rotasi, perlu
gaya terbesar untuk menghasilkan gerak. kontraksi dari m. OIA dan OEA. Agak mirip yah sama
➢ Misal, saat melakukan biceps curl, prime movernya antagonis, bedanya kalo antagonis tuh otot lain
adalah m. biceps. Fungsi utamanya si biceps ini ya yang relaksasi, kalo neutralizer tuh otot lain yang
untuk fleksi. sama-sama kontraksi.
➢ Sedangkan saat trunk flexion, prime movernya Stabilizer
adalah m. rectus abdominis.
➢ Otot yang berfungsi untuk memfiksasi tulang titik
Synergist tumpu.
➢ Kelompok otot yang menghasilkan kontraksi yang ➢ Pada referensi lain, ada yang menyamakan
menambah resultan gaya dari prime mover. Gaya stabilizer dan fixator menjadi satu, yaitu stabilizer.
dari otot sinergis ini tidak akan sebesar prime Stabilizer ini terdiri dari otot yang memfiksasi tulang
mover tapi seperti ‘membantu’. tertentu.
➢ Misal pada biceps curl, sinergisnya adalah m. ➢ Pada saat trunk flexion, membutuhkan stabilizer
brachialis dan m. brachioradialis. dan fixator. Stabilizer untuk memfiksasi tulang
➢ Untuk trunk flexion, sinergisnya adalah m. Obliquus belakang agar tidak terjadi hiperfleksi, yang
Externus Abdominis, m. Obliquus Internus berfungsi adalah otot intrinsic tulang belakang (m.
Abdominis dan m. iliopsoas. multifidus, dsb).
Antagonist Fixator
➢ Otot yang akan melakukan relaksasi saat prime ➢ Otot yang berfungsi untuk memfiksasi tulang selain
mover berkontraksi, tepatnya adalah pada saat titik tumpu namun berkaitan dengan gerakan
inisiasi gerakan. Pada akhir gerakan, otot antagonis tersebut.
ini juga akan berkontraksi dengan tipe eccentric ➢ Misal, saat biceps curl, prime movernya adalah
yang berfungsi sebagai ‘brake system’ atau ibarat biceps yang origonya di clavicula. Ketika clavicula
REM agar gerakan tidak berlebihan. Hal ini sangat menerima kontraksi yang kuat, clavicula bisa juga
penting untuk mencegah injury. tertarik oleh biceps. Maka dari itu, otot bahu akan
➢ Misal saat biceps curl, triceps pada awalnya akan berfungsi untuk memfiksasi clavicula agar tidak
relaksasi agar si biceps bisa kontraksi tanpa tertarik oleh biceps. Pada biceps curl ini tidak ada
perlawanan, lalu pada akhir gerakan, si triceps akan stabilizer karena titik tumpunya adalah siku. Saat
berkontraksi agar biceps curl tadi bisa berhenti. melakukan biceps curl, stabilisasinya melalui
➢ Kalau pada tulang belakang, contohnya pada trunk menumpu pada meja atau memfiksasi siku pada
flexion, otot antagonisnya adalah m. erector spina sumbu tubuh kita.
yang awalnya relaksasi dan diakhiri dengan ➢ Pada saat trunk flexion, membutuhkan stabilizer
kontraksi eccentric. dan fixator. Fixator-nya adalah otot gluteus karena
HSC 2018 D3 SPORT INJURY IN SPINE WEEK 1 18
saat trunk flexion, prime movernya adalah m. rectus spine. Sistem pasif adalah osteoligamentous yaitu
abdominis. Jika kontraksi rectus terlalu kuat, origo- tulang, fleksibilitas sendi, ligament, dan tendon.
nya di pelvis bisa menyebabkan pelvis tertarik.
Maka, otot gluteus dibutuhkan untuk memfiksasi
pelvis agar tidak tertarik. Active System
Terdiri dari otot, tendon (kalo dari jurnal sih
B. CORE STABILIZATION masuknya aktif, tapi menurut dr. Rakhmat masuknya
Di tulang belakang ada banyak komponen seperti pasif), dan fascia tulang belakang yang akan
discus intervertebralis, medulla, dsb. Vertebra tidak menghasilkan gaya untuk menjaga stabilitas spine.
boleh terlalu banyak bergerak karena ada neutral zone Kekuatan gaya yang dihasilkan otot akan dimonitor
yaitu zona dimana vertebra bisa memberikan toleransi oleh proprioceptors di tendon (golgi tendon) dan otot
pada sudut tertentu agar tidak menimbulkan injury (muscle spindle) yang nantinya menghubungkan sistem
pada discus, ligament, dsb. Maka dari itu, dibutuhkan otot ke neural control.
stabilisasi yang dibentuk dari 3 sistem: ➢ Global System Stabilization
Pengaman pertama yang akan menerima
tekanan / gaya dari luar sebelum diterima tulang
belakang. Ingat rumus P = F/A. Semakin luas area
permukaan yang menerima tekanan, semakin
rendah tekanan yang diterima suatu benda. Nah,
sistem ini berfungsi untuk memperluas permukaan
yang menerima gaya tersebut. Dengan sistem ini,
abdomen menjadi seperti tabung silinder yang kuat
untuk menerima gaya, kemudian gaya tersebut
didistribusikan secara merata ke local system
stabilization, lalu tulang belakang.
Terdiri dari otot superfisial yang tidak secara
langsung menempel di vertebra dan pelvis.
Neural Control
Terdapat otot yang juga berhubungan dengan otot
Central Nervous System menerima informasi dari besar di extremitas distal (hamstring, quadriceps,
mekanoreseptor yang ada di sistem aktif dan pasif. dsb), sehingga global system ini pertama kali
Kemudian, CNS akan mengendalikan gerakan dan menerima gaya yang diakibatkan otot besar yang
stabilisasi melalui feedback dan mekanisme motor diterima oleh ekstremitas distal.
feed-forward (kebalikan feedback, dia akan
Misal saat tennis, kita menerima tekanan di
mempersiapkan gerakan berdasarkan permintaan).
ekstremitas atas, nah itu akan didistribusikan dulu
Input yang didapatkan adalah pemanjangan ligament /
oleh global system stabilizer, ada kenaikan tekanan
kapsula sendi, peningkatan tekanan otot, yang akan
intraabdomen untuk meredam, lalu dilanjutkan
memediasi penyesuaian dari pola aktivasi otot untuk
diredam oleh local system stabilizer. Berfungsi juga
memenuhi kebutuhan mempertahankan stabilitas
sebagai titik tumpu pergerakan. Apabila tidak ada
spine. CNS juga mengaktivasi otot melalui mekanisme
titik tumpu kuat / fiksasi, maka gerak tidak akan
feed forward (seperti mengantisipasi) untuk
kuat.
mempersiapkan gerakan spine atau adanya tekanan
dari luar.
Passive System
Merupakan sistem yang tidak menyebabkan
gerakan spine, namun aktif secara dinamik untuk
memonitor posisi spine dan menghasilkan gaya reaktif
pada akhir range of motion untuk membatasi gerakan
HSC 2018 D3 SPORT INJURY IN SPINE WEEK 1 19
➢ Absorbsi gaya dan tekanan Fleksibilitas berperan dalam passive system. Apabila
fleksibilitas berkurang, risiko cedera akan meningkat.
Global system stabilizer bisa meningkatkan Namun apabila berlebih terutama pada laki-laki, nanti
tekanan intraabdomen dan melawan gaya dari luar, juga menaikkan resiko cedera #serbasalah.
sehingga akan mengabsorbsi gaya dan tekanan.
Nanti pun gaya tersebut akan diredam lagi oleh Di penelitian lain juga kaya gitu guys jadi olahraga
local system stabilizer. Otot menerima kompresi aerobic ini akan menaikkan aliran darah dan nutrisi ke
sehingga saat terkena organ, tekanannya sudah jaringan pada punggung, serta mempercepat proses
rendah. penyembuhan dan mengurangi kekakuan. So better
kita gabungin tuh semua olahraga, misal senin strength
➢ Menghindari kompresi maupun peregangan yang exercise, selasa berenang, rabu pilates, jumat lari,
berlebihan
minggu yoga, mantap dah tuh paket lengkap ☺ Karena
disini juga dikatakan, kalo terus-terusan ngelatih
HSC 2018 D3 SPORT INJURY IN SPINE WEEK 1 20
plexus brachialisnya udah copot dari medulla • X-Ray (AP, lateral, fleksi/ekstensi)
spinalisnya. Pada X-Ray lateral, akan dilihat Torg-
➢ Tatalaksana Pavlov Ratio (rasio antara canalis
vertebralis dan corpus vertebra). Apabila
• Imobilisasi pake C-spine
nilainya <0,8 maka dapat dipastikan
• Jika gejala klinis persisten selama lebih terjadi kompresi medulla spinalis.
dari 1 hari atau lebih dari 3 episode defisit
neurologis → indikasi dilakukan
pemeriksaan MRI lebih lanjut
• Pencegahan: warm up dan pake neck
stabilizer
• Imobilisasi
• Pencegahan: pemanasan/warm up
• Kapan boleh olahraga : apabila tidak ada
defisit neurologis
➢ Sign and Symptom: Adanya defisit neurologis
• Kontraindikasi olahraga:
namun hanya bersifat transient/sementara
karena hanya neuropraxia (cederanya cuman ✓ Defisit neurologis berulang,
di myelinnya, belum sampe ke axon). Adanya ✓ Adanya tanda kebocoran CSF di
gangguan pada fungsi sensorik, motorik, dan sekitar medulla spinalis yang cedera
refleks fisiologisnya. ✓ Torg-Pavlov Ratio <0,8, atau
✓ Adanya tanda kerusakan medulla
➢ Diagnosis
spinalis berat oleh MRI
• Assessment level medulla spinalis yang
mengalami kompresi
C. ATLANTO-AXIAL INSTABILITY
diminta membuka mulutnya sehingga E. VC2 FRACTURE : DENS FRACTURE & HANGMAN
akan terekxpose area frakturnya FRACTURE
➢ Lokasi Injury:
• Neck pain
• Bisa disertai defisit neurologis
➢ Diagnosis
➢ Klasifikasi
• Dapat ditemukan adanya krepitasi
• Assesss alignment dari proc.spinosus
• Px penunjang: X-Ray dan MRI
➢ Klasifikasi Dens Fracture (Anderson D’Alonzo)