TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
masing vertebra memiliki bentuk anatomis dasar yang sama, namun mempunyai
ciri- ciri regional yang khas sesuai dengan fungsi dari masing- masing vertebra.
Menurut Bajpai (1991), masing- masing bagian mempunyai fungsi khusus, yaitu
medulla spinalis.
pergerakan. Prossesus- prossesus ini juga menjadi tempat lekat otot- otot dan
bekerja sebagai sangkutan dari gerak pengungkit dari kerja otot- otot tersebut.
Mempunyai badan ruas kecil dan lubang ruasnya besar. Pada taju sayapnya terdapat
trasversorium). Ruas pertama disebut Atlas struktur seperti cincin yang tidak
memeliki badan dan prosessus spinosus yang sangat pendek atau vestigial.
6
7
vertebra. Vertebra serviks pertama dan kedua dimodifikasi untuk menyangga dan
menggerakkan kepala.(Sloane,2004)
yang lain, atlas tidak mempunyai corpus vertebra tetapi mempunyai massa
lateralis atlantis di kiri dan kanan. Kedua massa lateralis dihubungkan oleh
(Wibowo dan Paryana, 2009). Menurut Frank (2012), pada radiograf proyeksi
lateral, akan tampak kolumna vertebra 1 dari arah lateral, arkus posterior
tonjolan nyata diujungnya. Menurut Frank, dkk (2012), pada radiograf cervical
servical 1
Ciri-ciri dari vertebra cervical 3-6 adalah corpus kecil dan berbentuk oval
dengan diameter transversal yang lebih panjang. Foramen vertebralis luas dan
berbentuk segitiga, pedikelnya kecil dan berbentuk silinder, lamina panjang dan
sempit.
menyerupai vertebra thoracica sehingga mudah diraba dari luar. Selain itu,
Menurut Frank, dkk (2012), kolumna vertebra cervical 7 akan terlihat jelas
Keterangan :
1. Transverse process 7. Vertebral foramen
2. Groove for spinal nerve 8. Spinous process
3. Transverse foramen 9. Body
4. Pedicle 10. Anterior tubercle
5. Superior articular facet 11. Posterior tubercle
6. Inferior articular facet 12. Lamina
12
Sindroma servikal disebut juga dengan nyeri pada leher, nyeri didefinisikan
Sindroma servikal adalah sindrome atau keadaan yang ditimbulkan oleh adanya
iritasi atau kompresi pada radiks syaraf cervical yang ditandai dengan adanya rasa
nyeri pada leher (tengkuk) yang dijalarkan ke bahu dan lengan sesuai dengan radiks
yang terkena. Rasa nyeri yang dijalarkan ini disebut nyeri radikuler, artinya bahwa
rasa nyeri tersebut berpangkal pada tempat perangsangan dan menjalar ke daerah
persyarafan radiks yang terkena, dimana daerah ini sesuai dengan kawasan
dermatom. Manifestasi nyeri tengkuk dapat berlokasi di daerah tengkuk sendiri atau
menyebar ke tempat lain, daerah sebaran yang terbanyak adalah anggota gerak atas
servikal dimana semacam penyempitan yang sering terdapat pada daerah foramen
intervertebralis, awal dari sindroma yakni nyeri servikal diamana dapat disebabkan :
Proses infeksi, perubahan degeneratif, trauma, tumor, dan kelainan sistemik. Salah
dapat menimbulkan keluhan radikulopati. Ciri khas radikulopati servikal adalah rasa
nyeri radikuler pada leher dan bahu yang menyebar ke lengan, yang akan bertambah
13
pada perubahan posisi leher dan dapat diikuti terbatasnya gerakan leher dan rasa
sakit pada penekanan tulang dan kadang- kadang disertai parestesi pada lengan.
Sering pula gejala nyeri radikuler tersebut tidak teralokasi baik sesuai dermatomal.
b) Dorongan dari tumor, abses atau pendarahan oleh karena trauma tumor
trauma oleh karena anggukan kepala yang intensif yang didahului oleh
mengalami reksis.
14
Sindroma servikal seperti yang kita lihat, adalah istilah umum yang
meliputi semua masalah tulang belakang leher akibat proses degeneratif bukan
tumor, infeksi atau anomali perkembangan. Jika gejala terbatas pada tulang
belakang leher, gangguan disebut sindrom serviks lokal dan pasien dikatakan
menderita sakit leher (sama seperti pasien dengan sindrom lumbal lokal
menderita nyeri punggung bagian bawah. Sakit leher, pada gilirannya terbagi
menjadi dua jenis, sederhana dan kompleks. Nyeri leher sederhana mundur
dengan pesat, perjalanan mana sebagai kompleks leher sakit membawa risiko
tanpa berpikir, tetapi juga dapat muncul secara spontan pada tengkuk leher.
Rasa sakit biasanya tergantung gerak. Cukup parah, dan jangka pendek, dengan
remisi spontan dalam 3-6 hari. Sebuah jangka waktu lebih lama sangat lebih
nyeri tersebut cukup mengganggu tidur, atau jika sudah berlangsung lebih dari
seminggu. Perhatian khusus harus diberikan pada nyeri leher berulang pada
Syaraf cervikal yang berperan pada persyarafan bahu, lengan sampai jari-
jari adalah syaraf cervikal yang berasal dari segmen-segmen medula spinalis
C5, C6, C7 dan C8. Berdasarkan keterangan di atas, radiks-radiks dari segmen
Tabel 2.1 Gejala dan tanda dari gangguan masing-masing radiks spinalis
(Orthopost,2013)
1) Trauma Hiperfleksi
tulang leher.
tulang leher.
fraktur oblik pada prosesus spinosus; biasanya pada CVI,CVII, atau ThI.
3) Trauma hiperextensi
b) Hangmans’s fracture
4) Trauma ekstensi-rotasi
6) Spondylolisthesis
7) Spondylolysis
Putusnya vertebrae
18
8) Sindroma Servikal
daerah leher yang menyebabkan tekanan atau iritasi rangsangan pada akar
saraf servikal.
1. Pesawat X-Ray.
4. Marker.
d. Persiapan Pasien
tentang hal-hal yang perlu dilakukan selama pemeriksaan, seperti pasien tidak
posterior (AP) axial,, lateral oblik kanan dan kiri, lateral arah sinar horizontal.
melibatkan cervikal bagian tengah dan bagian bawah cervikal (cervikal tiga
a) Posisi Pasien
Posisi pasien supine atau erect dengan kedua lengan ada di samping
tubuh.
b) Posisi Objek
Mid Sagital Plane (MSP) diatur sejajar dengan pusat sinar dan
mastoid tip tegak lurus dengan kaset. Kepala dan thorak dipastikan tidak
terjadi rotasi.
24 cm. FFD 100 cm. Pada saat eksposi pasien tahan napas. Kolimasi
d) Kriteria Radiograf
1 Keterangan :
1. Occipital Bone
2. Intervertebal Disk space
3. Spinous Process
4. 7th Cervical
2
3
4
a) Posisi Pasien
b) Posisi Obyek
(MAE).
Arah sumbu sinar horisontal tegak lurus dengan kaset. Kaset berukuran
pada salah satu bahu. Jarak fokus ke film 150-180 cm untuk mengurangi
magnifikasi karena jarak antara obyek dengan kaset jauh. Titik bidik
pada cervikal 4. Pada saat eksposi pasien tahan napas untuk mengurangi
pergerakan.
d) Kriteria Radiograf
1. Mandibular rami
2. Body of C3
3. Inferior articular process
4. Superior articular process
5. Intervertebral disk
6. Zygapophyseal joint
7. Vertebra prominens
23
(Frank, 2012)
a) Posisi Pasien
b) Posisi Objek
diganjal. Tangan dan kaki pasien diatur sedemikian rupa sehingga posisi
dengan batas bawah kaset menempel pada salah satu bahu. Jarak fokus
obyek dengan kaset jauh. Pada saat eksposi pasien tahan napas untuk
mengurangi pergerakan.
24
d) Kriteria Radiograf
Gambar 2.10 Proyeksi LPO dengan arah sumbu sinar menyudut 15-
20° ke kranial (Frank, 2012)
25
(Frank, 2012)
a) Posisi Pasien
datangnya sinar.
b) Posisi Objek
diganjal.
26
dengan batas bawah kaset menempel pada salah satu bahu. Jarak fokus
obyek dengan kaset jauh. Pada saat eksposi pasien tahan napas untuk
mengurangi pergerakan.
d) Kriteria Radiograf
B. PERTANYAAN PENELITIAN
servikal?
2. Apa alasan ketika proyeksi oblik pada pemeriksaan radiografi vertebra servikal
dengan klinis sindroma servikal menggunakan arah sumbu sinar tanpa penyudutan ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari pemeriksaan radiografi servikal dengan klinis
sindroma servikal pada proyeksi oblik PA yang dilakukan dengan arah sumbu sinar
tanpa penyudutan ?
4. Apa alasan ketika proyeksi oblik pada pemeriksaan radiografi vertebra servikal
5. Apa kelebihan dan kekurangan dari pemeriksaan radiografi servikal dengan klinis
sindroma servikal pada proyeksi oblik PA yang dilakukan dengan FFD 100cm ?