Anda di halaman 1dari 46

SPONDILITIS TUBERKULOSA

Disusun Oleh

Yohana Winda Tiurma

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN/SMF ILMU BEDAH ORTOPEDI
FK UPR-RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA
2018
Spondilitis tuberkulosa atau tuberkulosis spinal yang
dikenal pula dengan nama Pott’s disease of the
spine atau tuberculous vertebral osteomyelitis
merupakan suatu penyakit yang banyak terjadi di
seluruh dunia. Terhitung kuranglebih 3 juta kematian
terjadi setiap tahunnya dikarenakan penyakit ini.
Menurut data penelitian di Los Angeles dan NewYork
menunjukkan bahwa kuman tuberkulosis yang
bermanifestasi di tulang banyak terkena pada ras
Afrika, Amerika, Spanyol-Amerika, dan Asia-
Amerika.
 Vertebra adalah tulang yang
Anatomi Dan Fisiologi membentuk punggung.
ANATOMI VERTEBRA
 Terdapat 33 vertebra pada
manusia,
 7 ruas vertebra cervicalis,
 12 ruas vertebra thoracalis,
 5 ruas vertebra lumbalis,
 5 ruas vertebra sacralis yang
membentuk os sacrum,
 dan 4 ruas vertebra
coccygealis yang membentuk
os coccygeus.4
Gambar 2.3 Cervical spine (Atlas & Axis)

 Vertebra Cervicalis. 5
 Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
 Corpus vertebra kecil, pendek, dan
berbentuk segiempat.
 Foramen vertebra berbentuk segitiga dan
besar.
 Processus transversus terletak di sebelah
vertebra processus articularis.
 Pada processus transversus terdapat
foramen costo transversarium, dilalui oleh
arteri dan vena vertebralis.
 Processus transversus mempunyai dua
tonjolan, yaitu tuberculum anterius dan
tuberculum posterius yang dipisahkan oleh
sulcus spinalis, dilalui oleh nervus spinalis.
 Processus spinosus pendek dan bercabang
dua.
Gambar 2.4 Anatomy of thoracic  Vertebra Thoracalis.5
vertebra  Mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
 Corpus vertebra berukuran
sedang, berbentuk seperti
jantung, bagian anterior lebih
rendah daripada bagian
posterior.
 Foramen vertebra bulat.
 Processus spinosus panjang
dan runcing.
 Pada processus transversus
dan pada corpus vertebra
terdapat fovea costalis, tempat
perhubungan dengan costa.
Gambar 2.5 Anatomy of lumbal  Vertebra lumbalis bentuknya
vertebra adalah yang terbesar,
corpusnya sangat besar
dibandingkan dengan corpus
vertebra yang lainnya dan
berbentuk seperti ginjal
melintang, processus
spinosusnya lebar dan
berbentuk seperti kapak kecil,
processus tranversusnya
panjang dan langsing, ruas ke
lima membentuk sendi dengan
sakrum pada sendi lumbo
sakral.
Gambar 2.6 Anatomy of sacrum
and coccyx

 Vertebra Sacralis.5
 Terdiri atas 5 ruas tulang
yang saling melekat
menjadi satu membentuk
os sacrum. Os sacrum
berbentuk segitiga,
dasarnya berada di
sebelah cranial, disebut
basis ossis sacri, dan
puncaknya berada di
bagian caudal, disebut
apex ossis sacri.
Spondilitis tuberkulosa
Definisi
 Spondilitis tuberkulosis atau Pott’s disease adalah infeksi tuberkulosis
(TB) ekstrapulmonal yang mengenai satu atau lebih ruas tulang belakang.
Spondilitis tuberkulosis disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium
tuberculosis.7

Etiologi
 Infeksi secara spesifik disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa.Abses
 pada vertebra yang terbentuk dapat merupakan fokus primer atau penyebaran
 hematogen dari paru/organ lain.9
 Spesies Mycobacterium yang lainpun dapat juga sebagai penyebabnya,
 sepertiMycobacterium africanum (di Afrika Barat), bovine tubercle baccilus,
 ataupunnon-tuberculous mycobacteria (penderita HIV).9
Gambar 2.11 infeksi awal pada korpus vertebra
Gambar 2.12 lokasi infeksi spondilitis tuberkulosa
 Perjalanan penyakit ini dibagi dalam 5 stadium yaitu :1
 Stadium implantasi.
Keadaan ini umumnya terjadi pada daerah paradiskus dan pada anak-anak umumnya pada
daerah sentral vertebra.
 Stadium destruksi awal.
Setelah stadium implantasi, selanjutnya terjadi destruksi korpus vertebra serta
penyempitan yang ringan pada diskus. Proses ini berlangsung selama 3-6 minggu.
 Stadium destruksi lanjut.
Pada stadium ini terjadi destruksi yang massif, kolaps vertebra dan terbentuk massa
kaseosa serta pus yang berbentuk cold abses , yang tejadi 2-3 bulan setelah stadium
destruksi awal. Selanjutnya dapat terbentuk sekuestrum serta kerusakan diskus
intervertebralis. Pada saat ini terbentuk tulang baji terutama di sebelah depan (wedging
anterior) akibat kerusakan korpus vertebra, yang menyebabkan terjadinya kifosis atau
gibbus.
 Stadium gangguan neurologis.
Gangguan neurologis tidak berkaitan dengan beratnya kifosis yang terjadi, tetapi terutama
ditentukan oleh tekanan abses ke kanalis spinalis.Gangguan ini ditemukan 10% dari
seluruh komplikasi spondilitis tuberkulosa.Vertebra torakalis mempunyai kanalis spinalis
yang lebih kecil sehingga gangguan neurologis lebih mudah terjadi pada daerah ini.
 Stadium deformitas residual
Stadium ini terjadi kurang lebih 3-5 tahun setelah timbulnya stadium implantasi. Kifosis
atau gibbus bersifat permanen oleh karena kerusakan vertebra yang masif di sebelah
depan.
Gambar 2.13 kifosis atau gibbus.

Gambar 2.13 kifosis atau gibbus.


 Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium 11

 Pemeriksaan darah lengkap didapatkan leukositosis. Laju endap darah


meningkat (tidak spesifik), dari 20 sampai lebih dari100mm/jam.
 Tuberculin skin test / Mantoux test / Tuberculine Purified
ProteinDerivative (PPD) positif. Tuberculin skin test ini dikatakan
positif jika tampak area berindurasi, kemerahan dengan diameter ≥
10mm di sekitar tempat suntikan 48-72 jam setelah suntikan.
 Uji kultur biakan bakteri dan BTA ditemukan Mycobacterium
tuberculosis.
 Apus darah tepi menunjukkan leukositosis dengan limfositosis yang
bersifat relative
 Cairan serebrospinal dapat abnormal (pada kasus dengan
meningitistuberkulosa).Normalnya cairan serebrospinal
tidak mengeksklusikankemungkinan infeksi TBC.
 Radiologi 12
 Sinar Rontgen
 Diperlukan pengambilan gambar dua arah ,antero-posterior (AP) dan
lateral (L). Pada fase awal, akan tampak lesi osteolitik pada bagian
anterior korpus vertebra dan osteoporosis regional. Penyempitan
ruang diskus intervertebralis, menujukkan terjadinya kerusakan
diskus. Pembengkakan jaringan lunak di sekitar vertebra
menimbulkan bayangan fusiform.
 Pada fase lanjut, kerusakan bagian anterior semakin parah.Korpus
menjadi kolaps dan terjadi fusi anterior yang menghasilkan angulasi
yang khas disebut gibbus. Bayangan opaque pada sisi lateral
vertebra, memanjang kearah distal, merupakan gambaran abses psoas
pada torakal bawah dan torakolumbal yang berbentuk fusiform.

 Gambar 2.15 Tampak penyempitan celah sendi disertai Gibus pada foto vertebra (Lateral)
Gambar 2.21 Spondilitis Tuberkulosa
tipe sentral pada foto MRI
Foto AP Vetebra pada pasien spondilitis TB

Penyempitan
celah sendi
Paraspinal abses
Pedicle (-)
Foto lateral Vertebra pada pasien spondilitis TB

Tampak tanda
obstruksi tulang
Penyempitan celah
sendi
Paraspinal abses
Pedicle (-)
Potongan foto lateral vertebra

tampak penyempitan diskus


intervertebralis dan erosi corpus
vertebrae anterior (scalloping)
CT-Scan dengan spondilitis Tb
Ankilosa spondilitis

 penyakit jaringan ikat yang ditandai dengan


peradangan pada tulang belakang dan sendi-sendi
yang besar, menyebabkan kekakuan progresif,nyeri
dan dengan penyebab yang tidak diketahui.

 Nama lain SA adalah Marie Strumpell disease atau


Bechterew's disease.
 2-10 kali lebih banyak pada pria dibanding pada
wanita
 Umur 15-25 tahun

Faktor predisposisi genetik memegang peranan pada


spondilitis ankilosa. Penyakit ini sering ditemukan
pada kelompok keluarga dengan HLA B-27,
meskipun demikian tidak setiap orang dengan HLA
B-27 menderita spondilitis ankilosa sehingga diduga
ada faktor pemicu lainnya.
 Sindroma kauda equina (Sindroma Ekor Kuda)
merupakan komplikasi yang jarang, berupa gejala
yang timbul jika kolumna tulang belakang yang
meradang, menekan sejumlah saraf yang berjalan
dibawah ujung urat saraf tulang belakang.
Gambaran SA

 Terlihat pengapuran ligamen-ligamen spina anterior


dan posterior disertai demineralisasi korpus vertebra
membentuk gambaran bamboo spine.
Ankilosa Piogenik
TERIMA KASIH
SKOLIOSIS
LORDOSIS
KIFOSIS
KIFOSIS

Anda mungkin juga menyukai