SPONDILITIS TB
A. DEFINISI
Spondilitis tuberculosa adalah infeksi yang sifatnya kronis berupa
B. ETIOLOGI
Spondilitis tuberculosis atau tuberculosis tulang belakang merupakan
2 1
oleh mikobakterium tuberkulosis tipik ( dari tipe human dan dari tipe
3 3
tulang torakal, 5 buah tulang lumbal, 5 buah tulang sacral. Tulang servikal,
torakal dan lumbal masih tetap dibedakan sampai usia berapapun, tetapi
tulang sacral dan koksigeus satu sama lain menyatu membentuk dua tulang
mobilitas vertebrae.
yakni bagian anterior yang terdiri dari badan tulang atau corpus vertebrae
yang berfungsi untuk menyangga berat badan, dan bagian posterior yang
terdiri dari arcus vertebrae yang berfungsi untuk meindungi medula spinalis.
Arcus vertebrae dibentuk oleh pediculus dan dua lamina, serta didukung
medulla spinalis. Di antara dua tulang punggung dapat ditemui celah yang
spinosus (bagian seperti sayap pada belakang tulang) yang pendek, kecuali
tulang ke-2 dan 7 yang procesus spinosusnya pendek. Diberi nomor sesuai
gerakan memutar dapat terjadi. Bagian ini dikenal juga sebagai ‘tulang
gerakan fleksi dan ekstensi tubuh, dan beberapa gerakan rotasi dengan
celah. Beberapa hewan memiliki tulang coccyx atau tulang ekor yang
berat badan, maka tulang belakang di perkuat oleh otot dan ligament, antara
lain :
1. Ligament:
berat badan, maka tulang belakang di perkuat oleh otot dan ligament, antara
lain :
Ligament praspinosum
Ligamentum Intertransversum
Ligamentum flavum
Ligamentum Interspinosum
2. Otot-otot:
e. Otot hamstrings
Otot yang berfungsi mempertahankan posisi tubuh tetap tegak dan secara
D. PATOFISIOLOGI
dapat mengalami protusi ke depan dan ke dalam faring yang dikenal sebagai
abses faringeal.
Perubahan struktur vertebra servikalis menyebabkan spasme otot dan
servikal pada pasca bedah menimbulkan port de entree luka pasca bedah
E. MANIFESTASI KLINIS
yang lain, yaitu badan lemah dan lesu, nafsu makan dan berat badan yang
menurun, suhu tubuh meningkat terutama pada malam hari, dan sakit pada
daerah punggung. Pada anak kecil biasanya diikuti dengan sering menangis
dan rewel.
Pada awal gejala dapat dijumpai adanya nyeri radikuler di sekitar dada
atau perut, kemudian diikuti dengan paraparesis yang lambat laun kian
refleks babinski bilateral. Pada stadium awal ini belum ditemukan deformitas
tulang vertebra, demikian pula belum terdapat nyeri ketok pada vertebra yang
lanjut. Kelainan neurologis terjadi pada sekitar 50% kasus, termasuk akibat
penekanan medulla spinalis yang menyebabkan paraplegia, paraparesis,
ataupun nyeri radix saraf. Tanda yang biasa ditemukan di antaranya adalah
F. KOMPLIKASI
jaringan granulasi pada medula spinalis dan jika Pott’s paraplegia muncul
kanalis spinalis.
tuberkulosis, sedangkan pada vertebra lumbal maka nanah akan turun ke otot
G. PENATALAKSANAAN
paraplegia.
gerak vertebra
Pengobatan antituberkulosa
a. Kategori 1
Untuk penderita baru BTA (+) dan BTA (-) / rontgen (+),
Tahap 1:
Pirazinamid 1500 mg
Obat ini diberikan setiap hari selama 2 bulan pertama (60 kali).
Tahap 2:
kali).
b. Kategori 2
Untuk penderita BTA(+) yang sudah pernah minum obat
Tahap I
2 bulan pertama (60 kali) dan obat lainnya selama 3 bulan (90
kali).
Tahap 2
(66 kali).
bertambah baik, laju endap darah menurun dan menetap, gejala-gejala klinis
2. Terapi operatif
tuberkulostatik.
memegang peranan penting dalam beberapa hal, yaitu bila terdapat cold
a. Debrideman fokal
b. Kosto-transveresektomi
depan.
Paraplegia
b. Paraplegia
b. Laminektomi
c. Kosto-transveresektomi
d. Operasi radikal
c. Kifosis
1. Operasi kifosis
2. Operasi PSSW
bukan hanya sebagai infeksi tbc yang dapat dilakukan oleh semua dokter.
stabil, tidak ada rasa nyeri, tanpa deformitas yang menyolok dan dengan
b. Pemeriksaan Laboratorium
mikrobakterium
mikrobakterium
c. Pemeriksaan Radiologis
tulang
saraf.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
fisik(mis.abses,amputasi,terbakar,terpotong,mengangkat
1. ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa pada spondilitis tuberkulosi meliputi:
a. Anamnese
Anamnese dilakukan untuk mendapatkan keterangan dari
pasien, meliputi keluhan utaman, kluhan sistem badan, riwayat
penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu,riwayat penyakit
keluarga dan lingkungan.
b. Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
Pada klien dngan spondilitis tuberkulosis terlihat lemah,
pucat,dan pada tulang terlihat bentuk kiposis
2. Palpasi
Sesuai yang telihat pada inspeksi,keadaan tulang belakang
terdapat adanya gibbus pada ara tulang yang mengalami
infeksi
3. Perkusi
Pada tulang yang mengalami infeksi terdapat nyeri ketok,
4. Askultasi
Pada pemeriksaan auskltasi, keadaan paru tidak di tmkan
klainan
DAFTAR PUSTAKA
Betz and Sowden, 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri, edisi 5. Jakarta:
EGC
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia,
Edisi 1. Jakarta: PPNI
Tim Pokja SiKI DPP PPNI, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia,
Edisi 1. Jakarta: PPNI