TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
membengkok kesisi samping dan bisa kita kenal dengan tipe “S” atau tipe “C”.
Area tulang belakang yang sering terjadi membengkuk pada area toracic lumbal.
waktu lama, kelemahan otot, atau sitting balance yang tidak baik. Scoliosis kurva
samping yg berbentuk seprti huruf S lebih sering terjadi pada scoliosis idiophatic,
di thoracal kanan dan lumbal kiri, ada kurva mayor dan kurva kompensatori.
(Rahayussalim, 2007).
6
7
2. Anatomi
tulang thoracal, 5 buah tulang lumbal, 5 buah tulang sacral 4 buah tulang
koqsigeus Tulang cervical, thoracal, dan lumbal masih tetap dibedakan sampai
usia berapapun, tetapi tulang sacral dan koqcigeus satu sama lain menyatu
regio ini ditandai dengan korpusnya yang besar, laminannya besar kuat korpusnya
jika dilihat dari atas tampak seperti ginjal dan foramen vertebranya.
vertebra lain antar segmen vertebra lumbal juga dipisah oleh discus yang dibentuk
oleh nucleus pulposus pada bagian centralnya dan annulus fibrosus pada bagian
Vertebra mempunyai 4 bagian bentuk tulangnya yang terdiri dari (1) Korpus,
1. Korpus
Bentuknya tebal dan sangat kuat yang berbentuk menyerupai ginjal yang
melintang, adapun daratan vertikal dan corpusnya lebih tinggi dibanding dengan
membentuk suatu lengkungan kedepan yang disebut lordosis lumbal dan bagian
antorior yang terdiri dari badan tulang atau corpus vertebralis (struktur yang
2. Arkus
spinosus merupakan bagian posterior dan vertebra yang bila diraba terasa sebagai
“shock absorbers” bila vertebra bergerak. Arkus vertebra dibentuk oleh dua kaki
atau pediculus/ pedikel dan dua lamina berfungsi melindungi foramen spinalis,
3. Foramen Vertebra
tulang punggung ini akan membentuk saluran sebagai tempat sumsum tulang
belakang atau medulla spinalis, diantara dua tulang punggung dapat ditemui celah
4. Diskus intervertebralis
corpus vertebra melalui annalus fibrosus bersifat semi permiabel, bagian depan
lebih tebal dari bagian belakang, dibagian dalam disebut nucleus pulposus,
merupakan 40% dari discus dan 80% berisi air sebagai bantalan penghantar da
distributor tekanan, mengandung protein poli shkarida yang dapat mengisap air.
2 8
4
10
Gambar 2.3
stabilitas aktif terdiri dari otot–otot yang berfungsi untuk menunjang pergerakan
1. Rectum abdominis
pubica otot ini mendapat persarafan dari nervus intercostal 7 -12 yang
2. Internal/Eksternal abdominis
3. Illiocostalis lumborum
Berorigo pada labium eksternum crista illiaca dan tulang sacrum berinsertio
pada anguler costa pada seluruh costa dipersarafi oleh rami dorsalis C4–L3
Otot ini terletak disebelah bawah thorax samping lateral kanan dan kiri
berorigo pada crista illiaca dengan insertio ditepi bawah lumbal ke 1–4
Musculus ini bentuknya triangular besar yang menutupi region lumbal dan
musculus ini melekat di dasar sulcus intertubercularis humeri, fungsi musculus ini
berfungsi untuk gerak ekstensi, adduksi dan medial rotasi brachium, musculus ini
juga berfungsi untuk menarik bahu ke bawah dan kebelakang, nervus musculus ini
6. M. Levator scapulae
Musculus ini letaknya dibagian dorsal dan lateral collum, berorigo dengan
angulus superior dan fascies triangular halus diradix spina scapulae, antara
angulus superior dan fascies triangular halus diradix spina scapulae, fungsi
untuk mengangkat scapula, dengan cara menarik kemedial dan rotasi sehingga
untuk menarik collum ke lateral dan rotasi sedikit pada sisi yang sama, nervus
7. M. Rhomboideus minor
Origo muskulus ini melekad dibagian inverior ligamentum nuchae, juga melekat
pada processus spinosus VC7 dan VTh1, Insertio serabut–serabut musculus ini
melekat pada basis fascia trianguler halus di radix spina scapula, biasanya
terpisah dari M. rhomboideus major oleh celah sempit, tetapi seringkali margines
kedua musculus tersebut juga dapat bersatu, fungsi untuk abduksi scapula,
8. M. Trapezius
tepi posterior sepertiga lateral clavicula, fungsi semua bagian dari musculus ini
9. M. Teres major
Origo melekat di daerah oval yang terdapat pada facies dorsalis angulus
Erector Spine, merupakan group otot yang luas dan terletak dalam pada facia
lumbodorsal, serta muncul dari suatu aponeurosis pada sacrum, crista illiaca
7
8
6 9
10
5
3
4
2
c. Ligament
lumbal adalah :
1) Ligament suprasspinous
menyerupai tali.
2) Ligament interspinous
Ligament ini melekat pada bagian anterior pada tiap discus dan bagian
tengah korpus, dimana tepi corpus lepas, ligament ini ikut mengontrol
gerakan ekstensi.
Ligament ini pada bagian posterior diskus dan tepi korpus, dimana
pada bagian tengah corpus lepas ligament ini berfungsi menjaga sifat
d. Sistem persarafan
Ada 8 pasang saraf cervikal VII yang pertama muncul di atas masing–
spinal lainnya (TI–12, L1–5, S1–5, dan biasanya 2 saraf koksigeal, koksigeal 1
sejenis dan senomor. Kauda equine merupakan akar dorsalis dan ventralis dari
1. Nervus Lumbalis
Nervus lumbalis terdiri dari lima pasang nervus spinal yang berasal dari
segmen medulla spinalis antara vertebra thorakalis ke sembilan dan bagian bawah
vetebra thorakalis ke sebelas. Masing masing saraf lumbalis dibagi atas 1) bagian
primer posterior, yang pecah menjadi cabang medial yang mensarafi otot- otot spinal
multitidius dan cabang lateral yang mensarafi otot–otot sakrospinal dan menjadi
cabang nervus kutaneus sebagai nervus clunialis superior. 2) bagian primer anterior
bersama nervus sakralis dan koqsigeus membentuk pleksus lumbosakralis dan dari
pleksus ini berasal saraf–saraf utama dari lengkung pelvis dan ektremitas bawah
1 1
2
2. Pleksus Lumbalis
Pleksus Lumbalis disusun oleh cabang anterior saraf spinal L1,2,3 dan
sebagian L4. Saraf tepi yang berinduk pada Pleksus Lumbalis adalah n. kutaneus
2008).
3. Pleksus Sakral
Pleksus sakral dibentuk oleh segmen L4–S3 Saraf tepi besar yang
dipercabangkan dari pleksus sakral adalah: N.Ischiadicus (L4,5 & S1,2) Saraf tepi
terbesar di tubuh manusia pada tungkai atas mensarafi grup otot hamstring.
cabang dari arteri vertebralis. Arteri ini berjalan turun sepanjang permukaan
ventral sumsum tulang belakang servikal dan sedikit menyempit dekat T4, Arteri
anterior dan bawah T4, Arteri Spinalis posterolateral arteri ini berasal dari arteri
vertebralis dan berjalan turun ke segmen servikal bawah dan torakal atas. Atreri
sampai L1 cabang yang terbesar, arteri radikularis ventralis magna, juga dikenal
dan L4. Arteri ini biasanya timbul disisi kiri, dan pada kebanyakan orang,
memberikan sebagian besar suplai darah arteri untuk setengah dari bagian bawah
19
sumsum tulang belakang. Walaupun oklusi pada arteri ini jarang terjadi, oklusi ini
pada tungkai, inkontinuitas urin). Beberapa arteri radikularis berasal dari arteri
yang paling bawah arteri terminalis yang berjalan sepanjang filum terminalis.
Arteri Spinalis posterior sepasang arteri ini lebih kecih dari pada arteri
Spinalis anterior besar yang tunggal, arteri ini bercabang–cabang pada berbagai
Posterior menyuplai kolumna putih dorsalis dan bagian posterior dari kolumna
ventralis. Cabang – cabang ini menyatu langsung dengan arteri spinalis posterior
dan anterior untuk membentuk cincin arteri yang tidak beraturan (suatu korona
didalam sulkus ventralis arteri ini menyuplai kolumna ventralis dan lateralis
epidural dan berhubungan dengan vena–vena segmental, vena lesi vertebralis dari
pleksus venosus internus yang lebih kecil yang terletak di dalam ruang subaraknoid.
Seluruh drainase darah vena berakhir ke dalam vena cava. Kedua pleksus
3. Biomekanik Vertebra
tanpa fleksi lutut, selain fleksi dari lumbal harus dibantu dengan rotasi dari pelvis
dan sendi koxae. Perbandingan antara rotasi pelvis dan fleksi lumbal disebut ritme
komplek dimana tulang vertebra, discus intervertebralis, ligamen dan otot akan
Vertebra lumbalis berfungsi menahan tekanan gaya kinetik (dinamik) yang sangat
besar maka dari itu cenderung terkena ruda paksa dan cedera. Ritma lumbal–
pelvis. Pada pelveis yang terkilir, fleksi ekstensi dari verteber lumbalis terutama
terjadi pada segmen L4–L5 dan L5–S1. (Cailliet, 2002). Pada gerakan fleksi trunk
bagian lumbal lebih kebidang frontal dan sagital yang mempunyai sudut
4. Etiologi
diantaranya adalah :(1) Perbedaan panjang tungkai, (2) Spasme otot belakang
(splint back muscle) dapat terjadi oleh adanya injury pada jaringan lunak
belakang, (3) Kebiasaan postur yang asimetris, seperti :duduk dengan menumpu
berat badan pada satu tungkai atau saat berdiri dengan bertumpuh pada satu kaki,
tumor dan penyakit yang langka. Beberapa anak lahir dengan scoliosis tetap, atau
mengalami pada masa kanak- kanak dini karena cacat pada tulang punggungnya.
Scoliosis tidak tetap selalu mengakibatkan masalah- masalah sekunder pada masalah
lain, seperti kelumpuhan tak merata otot –otot punggung, atau panggul miring (sering
kali disebabkan satu tungkai yang lebih pendek). Lengkungan tulang belakang
kerapkali terjadi anak – anak polio, cerebal palsy, muscular dystrophy, spina bifida,
cedera sum–sum tulang belakang athritis dan dislokasi panggul. Pastikan memeriksa
semua anak yang menderita kecacatan itu apakah juga mengalami lengkungan tulang
bentuk kurva
karena posisi asimetri dalam waktu lama, kelemahan otot, atau sitting
B. Derajat Scoliosis
Derajat scoliosis tergantung pada besar sudutnya dan besar rotasinya. Semakin
berat derajat scoliosis maka semakin besar pula dampaknya pada sistem
kardiopulmonal.
2. Scoliosis sedang :kurva 20º – 40º /50 º. Mulai terjadi perubahan struktural
3. Scoliosis berat :lebih dari 40º /50º. Berkaitan dengan rotasi vertebra yang
lebih besar, sering disertai nyeri, penyakit sendi degeneratif, dan pada
5. Patologi
kelempuhan otot – otot punggung yang tidak merata atau karena panggul miring yang
Gambar 2.2
gangguan, kemudian pada kondisi yang lebih parah baru dirasakan adanya ketidak
seimbangan posisi thorax, scapula yang menonjol pada satu sisi, posisi bahu yang
7. Komplikasi
disebabkan karena struktur vertebra adalah struktur yang penting dan berdekatan
timbul antara lain, (1) Gangguan jantung dan dan paru karena adanya perubahan
struktur ribcage, (2) Gangguan punggung terkait dengan struktur terlibat misalnya
spasme otot, saraf terjepit yang menyebabkan nyeri, fatigue, ataupun muscle
25
degenerative.
8. Prognosis
sesudah masa pertumbuhan anak. Scoliosis ringan yang hanya diatasi dengan brace
memiliki prognosis baik dan cenderung tidak menimbulkan masalah jangka panjang
selain kemungkinan timbulnya sakit punggung pada saat usia penderita semakin
prognosis yang baik dan bisa hidup secara aktif dan sehat.
serius seperti cerebral palsy atau distrofi otot. Karena itu tujuan dari pembedahan
biasanya adalah memungkinkan anak bisa duduk tegak pada kursi roda. Bayi yang
B. Problematika fisioterapi
adalah problematik yang menjadi penyebab tidak dapat dilakukan gerak yang
normal oleh pasien pada kondisi ini yang menjadi masalah impairment adalah (1)
adanya nyeri pada punggung sebelah kanan, (2) adanya spasme otot m. levator
26
scapula dan m. tranpezius dan adanya keterbatasan lingkup gerak gendi pada
trunk, (3) adanya penurunan kekuatan otot, (4) adanya perubahan posture pada
tulang belakang.
keseharian penderita Scoliosis dapat berupa (1) Adanya nyeri saat berjalan (2)
Nyeri saat aktifitas jongkok, (3) Tidak bisa melakukan aktifitas yang berat
seperti mengangkat dan lain sebagainya. Disability adalah masalah yang banyak
hobby.
C. Tujuan Fisioterapi
nyeri, (2) Mengurangi spasme otot dan meningkatkan Lingkup Gerak Sendi pada
D. Modalitas Fisioterapi
dihasilkan oleh arus bolak balek frekuensi tinggi. Frekuensi yang diperolehkan
pada pemakaian SWD adalah 13.66 MHz, 27,33 MHz dan 40,98 MHz panjang
gelombang yang sesuai dengan frekuensi SWD yang sering digunakan adalah
27
27,33 MHz (dengan panjang gelombang 11 m atau sering juga disebut energi
elektromagnetik 27 MHz.
Arus frekuensi tinggi adalah arus listrik bolak balik yang frekuensinya
saraf sensorik maupun motoric. Arus ini sering juga disebut arus oscialasi.
kehamilan.
sehingga perendaran darah akan lebih lancar dan supply zat–zat yang
oleh pemberian SWD pada jaringan pengikat seperti tendon, ligament dan
bagian penyusun sendi maka struktur sekitar sendi akan kendor dan
2. Bugnet exercise
merupakan reflek gaya dari luar menggunakan peran reflek primitive, mis
kelompok jaringan otot dengan efek perbaikan dari otot yang diterapi
oleh otot yang kuat, meningkatkan fungsi stabilitas aktif, meningkatkan fungsi
Ciri-ciri dan teknik Metode Bugnet ini, kontraksi otot tidak individual
sikap dan close chain isometric max dengan tahanan max meningkat teknik
Pengaturan posisi awal diikuti kerja otot extermitas dalam close chain
stimulasi otot berupa manipulasi dan regangan. Latihan secara grup otot dalam