Sistem Sistem
syar pusat syaraf tepi
Syaraf
Otak
kranialis
Medula Syaraf
spinalis spinalis
Pusat pengolahan
informasi sensoris
Motoris/volunteer otonom
Sensoris
dendrit
untuk Struktur
mempertahakan bercabang-
kehidupan sel cabang seperti
akson
syaraf pohon yang Tabung panjang
melekat ke soma yang berfungsi
neuron untuk sarana
Akson terminal
Menerima transportasi Mensekresi
informasi dari penjalaran neurotransmitter
akson terminal potensial aksi ke kepada sel
neuron lain akson terminal penerima
(neuron lain atau
efektor) yang
sifatnya bisa
eksitasi atau
inhibisi
Pembagian neuron berdasar fungsinya
Neuron Neuron
interneuron
sensoris motoris
Pembagian neuron berdasar struktur
Setiap sel tubuh manusia dikelilingi oleh cairan ekstraseluler dan diisi
oleh cairan intraseluler
Didalam: Didalam :
14meq/L 140mEq/L
• Secara terus
Natrium Kalium
menerus memompa Diluar : Diluar:
Pompa Natrium keluar 3ion
Natrium Na untuk 2 ion K ke 142meq/L 4meq/L
-Kalium dalam
• Meninggalkan defisit Didalam: Didalam :
ion positif didalam 14meq/L 140mEq/L
Saluran Potensial
Perbandinga Potensial Perbandinga Potensial 3 ion Na Membran
bocor Na-K
n difusi dr Membran Saluran n difusi dari Membran keluar dan 2 Istirahat =
100x
dlm keluar = istirahat = bocor Na-K dalam keluar Istirahat = ion K -90mVokt
permeabel
35:1 -94mVolt =0,1 -86 mVolt kedalam
thd K
Asal Potensial Membran Istirahat serat soma
neuron motoric medulla spinalis(-65mVolt)
Memungkinkan pengaturan positif negative pada
derajat eksitabilitas neuron
diteruskan
dihambat
Vesikel bergerak ke
• Kalsium
membran
berikatan
presinaptik, fusi dan dengan protein
melepaskan pada vesikel
neurotransmitter
Kejadian pada membran post sinaptik
Molekul molekul reseptor ini mempunyai dua komponen penting,
yakni:
(1) komponen pengikat yang menonjol keluar dari membran ke dalam
celah sinaps di sini komponen ini akan berikatan dengan
neurotransmiter yang berasal dari terminal prasinaptik dan
(2) komponen ionofor yang menembus membran pascasinaptik ke
bagian dalam neuron pascasinaptik. Ionofor merupakan salah satu
dari kedua tipe ini:
(1) kanal ion
(2) aktivator "caraka kedua"
2nd
Kanal ion
messenger
Kanal Protein
kation G
Kanal JNK
anion kinase
Reseptor pasca sinaptik
• Eksitatorik EPSP
• Inhibitorik IPSP
eksit perubahan metabolisme
internal neuron
atori Pembukaan kanal
natrium memungkinkan Penekanan hantaran
pascasinaptik untuk
merangsang aktivitas sel
k listrik bermuatan positif melalui kanal klorida atau untuk meningkatkan
dalam jumlah besar atau kalium, atau jumlah reseptor
untuk mengalir ke bagian keduanya. membran eksitatorik
interior sel pascasinaptik. atau menurunkan jumlah
reseptor membran
inhibitorik.
Ion
Ion natrium
natrium bermuatan
bermuatan positif
positif yang
yang dengan
dengan cepat
cepat masuk
masuk ke
ke
bagian
bagian dalam
dalam neuron,
neuron, menetralkan
menetralkan bagian
bagian negatif
negatif potensial
potensial
membran istirahat
membran istirahat potensial
potensial membran
membran istirahat
istirahat meningkat
EPSP
meningkat
ke
ke arah
arah positif
positif dari
dari –65
–65 menjadi
menjadi –45 –45 milivolt.
milivolt. Kenaikan
Kenaikan voltase
voltase
menjadi
menjadi lebih
lebih positif
positif di
di atas
atas potensial
potensial neuron
neuron istirahat
istirahat yang
yang
normal
normal yakni,menuju
yakni,menuju ke ke nilai
nilai yang
yang kurang
kurang negatif
negatif disebut
disebut
potensial
potensial pascasinaptik
pascasinaptik eksitatorik
eksitatorik (excitatory
(excitatory postsynaptic
postsynaptic
potential
potential atau
atau EPSP),
EPSP), karena
karena bilabila potensial
potensial ini
ini naik
naik cukup
cukup tinggi
tinggi
ke
ke arah
arah positif,
positif, akan
akan terjadi
terjadi potensial
potensial aksi
aksi dalam
dalam neuron
neuron
pascasinaptik,
pascasinaptik, sehingga
sehingga merangsang
merangsang neuronneuron tersebut.
tersebut. (Pada
(Pada
kasus
kasus ini
ini besarnya
besarnya EPSP
EPSP adalah
adalah +20 +20 milivolt,
milivolt, yaitu
yaitu 20
20 milivolt
milivolt
lebih
lebih positif
positif daripada
daripada nilai
nilai istirahat.)
istirahat.)
pembukaan kanal klorida akan mempermudah bergeraknya ion klorida yang bermuatan negatif dari cairan
ekstrasel ke arah dalam, sehingga akan membuat potensial membran dalam lebih negatif daripada normal, mendekati
nilai –70 milivolt.
Pembukaan kanal kalium akan memungkinkan ion kalium yang bermuatan positif untuk bergerak ke arah luar, dan juga
akan membuat potensial membran dalam menjadi lebih negative daripada biasanya.
Jadi, baik influks klorida maupun efluks kalium akan meningkatkan derajat negativitas intrasel, yang disebut
hiperpolarisasi.
Keadaan ini akan menghambat neuron karena potensial membran menjadi lebih negatif daripada
potensial intrasel normal.
Penurunan voltase menjadi lebih negatif di bawah potensial neuron istirahat yang normal yakni,menuju ke nilai yang
lebih negatif disebut potensial pascasinaptik inhibitorik (inhibitory postsynaptic potential atau EPSP), yang dapat
menginhibisi pengiriman sinyal saraf melalui sinaps.
Pengaruh yang persis berlawanan terjadi pada IPSP; yaitu,
sinaps inhibitorik akan meningkatkan permeabilitas
membrane bagi ion-ion kalium dan klorida, atau keduanya,
selama 1 sampai2 milidetik,
keadaan ini menurunkan potensial intraneuron menjadi lebih
negatif daripada nilainormal, dengan demikian membentuk
IPSP.
Potensial ini juga akan hilang dalam waktu 15 milidetik
berikutnya
Sumasi,fasilitasi, kelelahan
sinaps
Nilai Ambang untuk Eksitasi dan "Potensial Lokal Akut".
Rangsangan listrik yang lemah mungkin tidak mampu merangsang suatu serabut. Namun, bila voltase
rangsangan dinaikkan, tercapailah suatu titik terjadinya stimulasi.
Ambang Letup
Eksitasi satu terminal prasinaptik pada permukaan sebuah neuron hampir sama sekali tidak pernah
merangsang neuron tersebut.
Alasannya adalah karena jumlah bahan transmiter yang dilepaskan oleh satu terminal akan menyebabkan
timbulnya EPSP yang biasanya tidak lebih besar dari 0,5 sampai 1 milivolt,daripada 10 sampai 20 milivolt
yang normalnya dibutuhkan untuk dapat mencapai ambang untuk eksitasi.
Namun, biasanya banyak terminal prasinaptik yang terangsang pada saat yang bersamaan.
Walaupun terminalterminal ini tersebar luas di neuron, pengaruhnya masih dapat disumasi; yaitu, dapat
ditambahkan satu sama lain sampaieksitasi neuron terjadi
Telah ditunjukkan sebelumnya bahwa perubahan potensial pada setiap titik tunggal
dalam soma akan menyebabkan perubahan potensial yang hampir sama di seluruh
bagian soma.
Ini terjadi akibat konduktivitas listrik yang sangat kuat di dalam soma sel neuron yang
besar.
Oleh karena itu, untuk setiap sinaps yang tereksitasi secara simultan, potensial
intrasoma total akan menjadi lebih positif sebanyak 0,5 sampai 1,0 milivolt.
Bila besarnya EPSP menjadi cukup besar, akan tercapai nilai ambang letup (firing
threshold), dan potensial aksi akan terbentuk secara spontan pada segmen awal akson.
Sumasi Temporal