10. Apa perbedaan yang mencolok antara cara berkomunikasi orang Jawa dengan
orang Kalimantan?
Perbedaan cara berkomunikasi antara orang Kalimantan dan orang Jawa adalah
kecepatan berbicaranya. Karena orang Kalimantan biasanya berbicara dengan nada yang
cepat, sedangkan orang Jawa berbicara dengan lambat dan sopan.
Narasumber mengatakan bahwa perbedaan mencolok tentang cara berkomunikasi,
sangat banyak, khususnya mahasiswa suku jawa lebih bersabar saat melihat suatu
masalah dan solusinya lebih baik di diskusikan diakhir dengan komunikasi satu arah.
Sedangkan mahasiswa suku Kalimantan cenderung to the point meskipun saat berada di
tengah keramaian.
Perbedaan paling mencolok antara cara berkomunikasi orang Jawa dan orang
Kalimantan adalah variasi nada berbicara (dialek), misalnya cara berkomunikasi orang
Jawa di Malang dan Surabaya tergolong kasar, sedangkan di Jawa Tengah tergolong
halus, hal itu juga berlaku pada cara berkomunikasi orang Kalimantan.
11. Apakah Anda membatasi diri dalam berkomunikasi dengan masyarakat Jawa?
Narasumber tidak membatasi diri dalam berkomunikasi dengan orang Jawa.
Karena ia sebagai perantau berusaha untuk menghargai orang-orang Jawa di sekitarnya
sehingga ia tidak membatasi diri dalam berkomunikasi dengan orang Jawa.
Narasumber mengatakan bahwa dirinya selalu terbuka dengan orang suku jawa
karena mereka sangat baik dan juga terbuka.
Narasumber tidak membatasi diri dalam berkomunikasi dengan masyarakat Jawa
karena semakin sering berkomunikasi maka semakin sering belajar. Narasumber menilai
berkomunikasi sebagai hal yang sangat penting karena dari berkomunikasi itulah
narasumber dapat menggunakan bahasa Jawa dan mengerti banyak hal.
12. Bagaimana tanggapan Anda mengenai masyarakat Jawa yang selalu menggunakan
bahasa daerah dalam berkomunikasi?
Itu sudah hal yang lumrah bagi narasumber, karena ia sudah sering mendengar
bahasa Jawa di daerah tempat tinggalnya di Kalimantan, jadi ia merasa itu biasa saja.
Narasumber menanggapinya sangat unik yakni dapat ilmu pengetahuan baru
tentang bahasa dan narasumber menyukai orang yang berbahasa jawa karena jika
memakai bahasa jawa kelihatan kayak pelawak.
Awalnya narasumber merasa jengkel dan canggung karena sama sekali tidak
mengerti apa yang dibicarakan sehingga merasa dianaktirikan. Namun lambat laun,
narasumber menyadari bahwa itu adalah bagian dari budaya dan mulai beradaptasi
sehingga tidak terlalu ambil pusing.
15. Selama Anda tinggal di Jawa, apakah pandangan tersebut terbukti benar?
Pandangan narasumber terhadap orang jawa terbukti benar, karena ia memandang
orang jawa adalah orang yang pintar dan itu terbukti ketika ia memasuki dunia
perkuliahan.
Narasumber mengatakan bahwa pandangan tersebut memang benar, teman-
temansaya yang berasal dari suku jawa mempunyai sifat yang baik, peduli dan respectnya
tinggi.
Menurut narasumber pandangannya terbukti benar, tapi hanya beberapa, misalnya
dalam hal kebersihan, jangankan masyarakat Jawa, masyarakat daerah lain pun pasti ada
yang menjaga kebersihan ada pula yang tidak. Berkaitan dengan kepribadian masyarakat
Jawa sendiri, narasumber menilai mereka adalah orang yang menyenangkan.
16. Apa saja kebiasaan orang Jawa yang baru Anda ketahui?
Kebiasaan orang jawa yang baru diketahui oleh narasumber adalah sikap penurut
ketika diberi perintah oleh pemerintah, seperti kebijakan pemerintah untuk stay at home
maka orang jawa pun mengikuti pemerintah tersebut.
Narasumber mengatakan bahwa kebiasaaan orang jawa yang baru diketahui
adalah makan besar bareng atau makan banyak yang biasa santri-saantri lakukan.
Banyak kebiasaan orang Jawa yang baru diketahui narasumber, misalnya dalam
hal bacaan amalan-amalan karena masyarakat Jawa dikenal sangat patuh pada kyai dan
leluhur pondok.
17. Apa kesulitan yang Anda rasakan ketika berkomunikasi dengan orang Jawa?
Narasumber tidak merasakan kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang jawa,
namun ketika orang jawa menggunakan bahasa halus (kromo) dalam berbahasa jawa
maka narasumber masih merasa kesulitan dalam memahaminya.
Narasumber mengatakan bahwa kesulitan saat berkomunikasi dengan suku jawa
pada saat awal-awal kedaerah jawa, narasumber benar-benar tidak paham atau mengerti
bahasa jawa.
Kesulitan yang dirasakan narasumber ketika berkomunikasi dengan orang Jawa
adalah kosakata baru dan cara bercanda. Namun sejauh ini narasumber terus belajar agar
semakin paham dan komunikasi semakin lancar.
18. Apa sifat baik dari orang Jawa yang tidak dimiliki oleh orang Kalimantan?
Sifat baik orang jawa yang tidak dimiliki orang kalimantan adalah sikap
spiritualitasnya, sifat legowo, mudah diatur, pekerja keras, dan cerdas.
Narasumber mengatakan bahwa sifat baik suku jawa yang tidak dimiliki suku
Kalimantan sangatlah banyak, orang jawa sangat terbuka, peduli terhadap sesame, bisa
memahami perasaan orang lain.
Narasumber menilai orang Jawa lebih ramah daripada orang Kalimantan,
misalnya sangat mudah untuk berterima kasih, mengucapkan permisi, dan lain-lain.
Ucapan terima kasih dan permisi seolah begitu ringan diucapkan karena menurut
narasumber, di Jawa, semakin sopan seseorang, semakin dihargai.
19 Apa kebiasaan buruk yang melekat dalamdiri orang Jawa?
Kebiasaan buruk yang dimiliki sebagian orang jawa menurut narasumber adalah
tidak menjaga kebersihan, baik kebersihan diri sendiri maupun lingkungannya.
Narasumber mengatakan bahwa kebiasaan buruk yang ada dalam diri orang suku
jawa yakni terlalu santai dan sabar yang sangatt inggi, sehingg amembuat narasumber
kesel.
Berdasarkan pengalaman narasumber, kebersihan dinilai sebagai keburukan yang
melekat dalam diri masyarakat Jawa karena beberapa orang yang dikenal narasumber
kurang cermat dalam hal kebersihan.