Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP AL-QURAN DAN HADIS TENTANG PSIKOLOGI SOSIAL


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah studi Al-Quran Hadis

Dosen Pengampu:

Ermita Zakiyah, M.Th.I

Nama Kelompok:

Salsa Eka Fitriah Rozi (18410028)

Winda Mulvariani (18410030)

Natasya Aufia Saffana (18410158)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Allah SWT. Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-
Nya sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah “Konsep Al-Quran dan
Hadis tentang Psikologi Sosial” dalam memenuhi tugas mata kuliah studi al-Quran hadis.

Penyusunan makalah sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan


dukungan dari banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya. Untuk itu
kami pun tidak lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang sudah membantu
kami dalam rangka menyelesaikan makalah ini.

Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa dalam makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa serta aspek-aspek
lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada kami membuka seluas-luasnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi penyempurnaan makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Al Qur’anul Karim adalah mukjizat Islam yang kekal dan mukjizatnya selalu
diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Ia diturunkan Allah kepada Rasulullah untuk
mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju yang terang, serta membimbing
mereka ke jalan yang lurus.(Qattan:1973) Al Qur’an merupakan pedoman hidup manusia
untuk berkehidupan yang benar dan lurus. Disamping menggunakan Al Qur’an, umat muslim
khususnya menggunakan Al Hadits sebagai perujuk ataupun penjelas bagi isi yang terdapat di
dalam Al Qur’an.
Dikatakan sebagai pedoman hidup manusia, Al Quran dan hadist menawarkan
berbagai aturan dan tatanan hidup yang tentunya akan dijalani oleh seluruh umat manusia. Di
dalam kehidupan, pasti terjadi sebuah interaksi antara manusia satu dengan manusia lain atau
juga antar masyarakat Bagaimana pola interaksi antar individu atau masyarakat ini dapat
dikaji menggunakan psikologi sosial. Dikarenakan pedoman hidup umat muslim mengacu
pada Al Qur’an dan Hadist, maka kajian psikologi sosial ini berkiblat pada Al Qur’an dan
Hadist.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi Psikologi Sosial?
2. Apa saja landasan normatif konsep psikologi sosial dalam al Qur’an?
3. Apa saja landasan normatif konsep psikologi sosial dalam Hadist?
4. Bagaimana Perbedaan dan Persamaan antara Psikologi Sosial Islam dengan
Psikologi Sosial Kontemporer?
3. Tujuan
1. Mendeskripsikan tentang Psikologi Sosial.
2. Mendeskripsikan landasan normatif konsep psikologi sosial dalam al Qur’an.
3. Mendeskripsikan landasan normatif konsep psikologi sosial dalam Hadist.
4. Menjelaskan Perbedaan dan Persamaan antara Psikologi Sosial Islam dengan
Psikologi Sosial Kontemporer.
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI PSIKOLOGI SOSIAL


“Psikologi” berasaldari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan“logos”
yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara Etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya
ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya
maupun latar belakang.
Seperti halnya dengan psikologi sosial merupakan juga suatu ilmu pengetahuan baru,
dalam arti baru saja timbul di dalam abad modern. Ilmu ini mulai dirintis pada atahun1930 di
Amerika Serikat, dan kemudian juga dinegara-negara lain. Psikologi sosial merupakan
perkembangan ilmu pengetahuan baru, dan merupakan cabang dan ilmu pengetahuan
psikologi pada umumnya.
Ilmu tersebut menguraikan tenang kegiataan-kegiataan manusia dalam hubunganya
dengan situasi-situasi sosial, seperti situasi kelompok, seperti massa dan sebagainya;termasuk
didalamnya interaksi antara orang dan hasil kebudayaan. Interaksi akan berjalan lancar bila
masing-masing pihak memiliki penafsiran yang sama atas pola tingkah lakunya, dalam suatu
strukur kelompok sosial. Masing-masing pihak telah mempelajari perangsangan serta respons
mana yang harus dipilih mana yang harus dihindari.
Pola tingkah laku yang hidup dalam lingkungan masyarakat yang terbatas
kemungkinan berbeda dengan tingkah laku masyarakat yang lebih luas. Tingkah laku yang
timbul dalam konteks sosial yang akan kita pelajari. Ada beberaoa definisi psikologi
sosialoleh bebera ahli Psikologi
A.M Chorus dalam bukunya Grondsiagen Der Sociale Psychologie merumuskan
Psikologi sosial ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu manusia
sebagai anggota sau masyaraka. Dalam rumusan ini Chors menekankan adanya tingkah laku
individu dalam hubungannya sebagai anggota masyarakat. Rupanya Chorous menyadari
bahwa tiap-tiap manusia hidup normal, apabila ia hidup diluar masyarakat. Bahkan aristoteles
menagatakan: Mahluk hidup dalam masyarakat adalah ia sebagai seorang malaikat atau
seekor hewan.
Sherif & Sherif dalam buku An Outline of Social Psychology memberikan definisi:
Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman dan tingkah laku
individu manusia dalam hubungan dengan situasi-situasi perangsang sosial. Dalam hal ini
Sherif & Sherif menghubungkan antara tingkah laku dengan situasi perangsang sosial,
perangsang mana sudah barang tentu erat sekali hubungannnya antara manusia dan
masyarakat
Roueck dan Warren dalam bukunya Sociology mendefenisikan: psikologi sosial
adalah ialah ilmu pengetahuan yang mempelajarisegi-segi Psikologi dari pada tingkah laku
manusia, yang dipenagruhi oleh imteraksi . Dalam definsi meniik beratkan adanya ineraksi
manusia yang nyata-nyata sangat mempenagruhi tingkah laku manusia. Rpa-rupanya ada
persamaan pandangan dengan Chorus, yaitu tenang adanya hubungan yang erat dengan
invidu dengan masyarakat.
Pandangan para ahli ini tidak beda jauh, nyatalah kiranhya bahwa tiap-tiap ahli
psikologi sosial mempunyai pandangan rmusan sendiri-sendiri. Namun demikian tidak berarti
bahwa masing-masing rumusan itu bertengang sau sama lain, tetapi saling mengisi dan
melengkapi. Dari rumusan diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi sosial adalah ilmu yang
mempelajari dan menyelidiki tingkah laku individu dalam hubungannya dengan situasi
perangsang sosial.
Ada beberapa ruang lingkup Psikologi sosial yang dijelaskan oleh Shaw dan
Constanzo, terbagi menjadi tiga;
 Studi mengenai pengaruh sosial pada proses individu yang sudah dicontohkan,
seperti mengenai presepsi, motivasi, proses belajar,
 Studi mengenai proses-proses pada individu, seperti sikap perilaku bahasa.
 Studi mengenai interaksi didalam kelompok, misalnya komunikasi, persaingan,
kerjasama, kepemimpinan.

B. LANDASAN NORMATIF KONSEP PSIKOLOGI SOSIAL MENURUT AL –


QUR’AN

1. Surat Al-Hujurat 11-13

‫يَاَيُّهَاالَّ ِذ ْينَ اَ َمنُوْ االَيَ ْسخَرْ قَوْ ٌم ِم ْن قَوْ ٍم َع َسى اَ ْن يَ ُكوْ نُوْ اخَ ْيرًا ِم ْنهُ ْم َوالَنِ َسا ٌء ِم ْن نِ َسا ٍء َع َسى اَ ْن يَ ُك َّن َخ ْيرًا ِم ْنه َُّن‬
( َ‫ك هُ ُم الظَّالِ ُموْ ن‬ َ ‫ق بَ ْعد َْاِإل ْي َما ِن َو َم ْن لَ ْم يَتُبْ فَُأولَِئ‬
ُ ْ‫س اِإل ْس ُم ْالفُسُو‬ ِ ‫َوالَت َْل ِم ُزوْ ااَ ْنفُ َس ُك ْم َوالَتَنَابَ ُزوْ ا بِاْالَ ْلقَا‬
َ ‫ب بِْئ‬
ُ ‫ْض الظَّنِّ اِ ْث ٌم َوالَت ََج َّسسُوْ ا َوالَيَ ْغتَبْ بَ ْع‬
ُّ‫ض ُك ْم بَ ْعضًا اَيُ ِحب‬ َ ‫) يَاَيُّهَاالَّ ِذ ْينَ اَ َمنُوْ ااجْ تَنِبُوْ ا َكثِ ْيرًا ِمنَ الظَّنِّ اِ َّن بَع‬11
‫) يَاَيُّهَاالنَّاسُ اِنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن‬12( ‫َّح ْي ٌم‬ ِ ‫اَ َح ُد ُك ْم اَ ْن يَاءْ ُك َل لَحْ َم اَ ِخ ْي ِه َم ْيتًافَ َك ِر ْهتُ ُموْ هُ َواتَّقُوهللاَ اِ َّن هللاَ تَ َّوابٌ ر‬
 )13( ‫ارفُوْ ا اِ ْن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َدهللاِ اَ ْتقَا ُك ْم اِ َّن هللاَ َعلِ ْي ٌم خَ بِ ْي ٌر‬ َ ‫َذ َك ٍر َواُ ْنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوْ ب‬
َ ‫ًاوقَبَاِئ َل لِتَ َع‬

11) "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum
yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang mengolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang
mengolok-olok), dan jangan pula-perempuan (mengolok-olokan) perempuan lain, (karena)
boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokan) perempuan lain) lebih baik dari perempuan
(yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling
memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggian adalah (panggilan)
yang buruk (fasik) setelah brriman. Dan barangsiapa yang tobat, maka mereka itulah orang-
orang yang zhalim.”
12) “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan
orang lain, dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah
ada diantara kamu yang suka memakan dagingsaudaranya yang sudah mati? Tentu kamu
merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima tobat, Maha
Penyayang.
13) “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seseorang laki-
laki dan seseorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kami saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara kamu di sisi
Allah ialah orang yang bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Meneliti.

Kandungan Q.S Al-Hujurat 11-13


Termasuk faktor-faktor pertikaian dan perperangan adalah seorang mukmin yang
mengolok-olok saudaranya dan menghinanyakarena keadaannya yang lemah atau bajunya
yang jelek atau penghasilannya yang sedikit, maka Allah Ta’ala dalam ayat ini
mengharamkan atas setiap muslim untuk menghina saudaranya yang muslin dan
mengejeknya dengan memberikan isyarat bahwa orang yang direndahkan, dihina, dan di ejek
pada umumnya lebih baik di mata Allah dari pada orang yang mengejeknya. Dalam hal ini,
antara laki-laki dan perempuan hukumnya sama saja, makaseorang wanita mukminah tidak
boleh merendahkan dan menghina saudarinya yang maukminah, karena kemungkinan yang
dihina itu lebih baik disisi Allah kedudukannya dari pada yang menghina.
Maksud dari “Janganlah kalian mencela diri kalian sendiri”adalah janganlah
sebagian kalian menghina sebagian yang lain dalam celaan bentuk apapun, karena kalian
bagaikan satu tubuh, maka barangsiapa yang mencela saudaranya yang muslimseakan-akan ia
mencela dirinya sendiri. Dan janganlah seseorang menyebutkan apa yang ada pada
saudaranya yang tidakada (ghaib) dengan sesuatu yang ia benci.
Allah menciptakan manusia bermarga-marga, berbagai macam ras, yang kesemuanya
itu karena sebuah hikmah yaitu untuk saling mengenal satu samal lain dan tidak menjadikan
kalian seperti hewan yang tidak mengenal hewan lain.Akan tetapi, Dia telah
menjadikankalian berbangsa-bangsa , bersuku-suku dan berkeluarga-keluarga untuk sebuah
hikmah, yaitu saling mengenal yang akan menghasilkan saling membantu. Karena sikap
saling tolong - menolong antara individu itu merupakn hal yang sangat penting untuk
terciptanya masyarakat yang baik dan bahagia.
Oleh karena itu, saling kenal mengenallah dan saling tolong menolonglah kalian serta
janganlah kalian berpecah belah dalam rangka saling membanggakan diri dengan keturunan,
karena pangkat kedudukan dan keturunan itu tidak ada artinya sama sekali jika orang itu
raendah dirinya dan akhlak serta budi pekerti yang rusak

.Pelajaran yang Dapat diambil

1. Kewajiban untuk mendamaikan orang yang bersengketa setiap kali ada kerusakan
atau masalah diantara mereka.
2. Kewajiban untuk saling tolong menolong antara kaum muslimin untuk
memberikan pelajaran kepada sekelompok orang yang memlakukan tindakan
yang melampaui batas sehingga mereka kembali pada kebenaran
3. Peneapan ukhuwah islamiyyah (ppersaudaraan islam) dan kewajiban untuk
mewujudkannya, baik dengan perkataan maupun perbuataan
4. Haramnya sikap suka mengejek, mencela, dan memanggil dengan gelar-gelar
yang jelek antar kaum muslimin.
5. Haranya sifat memata-matai (tajasus), yaiu sikap mencari-cari kesalahan kaum
muslimin dan membukanya di hadapan umum
C. LANDASAN NORMATIF KONSEP PSIKOLOGI SOSIAL MENURUT HADITS
Membahas mengenai landasan psikologi, itu bisa dilakukan dari berbagai prefektif,
misalnya prefekif agama dan teori psikologi. Seperti ketika membahas tentang landasan
landasan psikologi padapresfektif agama islam yang pasti denhgan menggunakan alqurn dan
hadist sebagai sumber ajaran Islam. Dalam menjalani kehidupan yang berbasisi islam, secara
ringkas dapat ditegaskan bahwa kehidupansorang muslimm dilakukan dengan landasan pada
tiga petunjuk. Pertama, Al-Quran sebagaikitab Allah yang dibaca, didengarkan, dan
diamalkan. Kedua, alam semesta yang juga merupakan kitab Allah yang kasat maa yang
senantiasa menantang manusia untuk selalu merenungkan.
Pembahasan kali ini, yaitu pembahasan tentang psikologi sosial, yang pastinya
terdapat pembahasan dari al-Quran dan Hadist. Berikut merupakan contoh prmbahasan
psikologi sosial dari Hadis dan kandungannya.
1. Dari Abu Hurairah
َ‫لِ ٍم‬7‫س‬
ْ ‫س عَنْ ُم‬ َ َ‫لَّ َم َمنْ نَف‬7‫س‬َ ‫ ِه َو‬7‫لَّى هللاُ َعلَ ْي‬7‫ص‬ َ ِ‫ ْو ُل هللا‬7‫س‬ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل‬ ِ ‫نْ َأبِ ْي ه َُر ْي َرةَ َر‬
ُ‫ َر هللا‬7‫س‬ ِ ‫ َر َعلَى ُم ْع‬7‫س‬
َّ َ‫ ٍر ي‬7‫س‬ ِ ‫س هللاُ عَنْ ُك ْربَةً ِمنْ ُك َر‬
َّ َ‫ب يَ ْو ِم ا ْلقِيَا َم ِة َو َمنْ ي‬ ِ ‫ُك ْربَةً ِمنْ ُك َر‬
َ َّ‫ب ال ُّد ْن َي نَف‬
‫ ِد‬7‫و ِن ا ْل َع ْب‬7َ
ْ ‫ر ِة َوهللاُ فِى ع‬7ِ ‫ َو ْا‬7‫ ُّد ْنيَا‬7‫ت ََرهُ هللاُ فِى ال‬7‫س‬
َ ‫آلخ‬ َ ‫لِ ًما‬7‫س‬
ْ ‫ت ََر ُم‬7‫س‬ ِ ‫َعلَ ْي ِه فِى ال ُّد ْنيَا َو ْا‬
َ ْ‫ َر ِة َو َمن‬7‫آلخ‬
)‫ (أخرجه مسلم‬.‫َما َكانَ ا ْل َع ْب ُد فِى ع َْو ِن َأ ِخ ْي ِه‬

“Dari Abu Huraira ra., Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa melepaskan kesusahan hidup
seorang mukmin didunia, niscaya Allah akan melepaskan kesusahan hidup seseorang
mukmin didunia, niscaya Allah akan melepaskan kesusahan dihari kiamat darinya.
barangsiapa siapa memudahkan urusan mukminyang sulit niscaya Allah akam memudahkan
urusannya didunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong seorang hamba,
selamahambanitu senaniasa menolong saudaranya (HR Muslim)
Kandungan Hadist diatas.
a. Mengajarkan kepada kita untuk selalu memperhatikan sesama muslim
b. Memberikan pertolongan jika seseorang mendapatkan kesulitan
c. Jika saudaranya termasuk miskin, sedangkan ia termasuk orang yang
berkecukupan atau kaya, ia harus berusaha menolong dengan cara memberikan
pekerjaan atau memberikan pertolongan sesuai kemampuan yang dimiliki
d. Orang muslim yang membantu meringan kan kesusahan saudara seiman
berarti telah menolong hamba Allah SWT
e. Jika mampu meringankan beban dengan memberi materi maka berlah materi
f. Mendapatkan pertolongan Allahi didunia maupun akhirat

‫َاجسُوا َواَل تَبَا َغضُوا َوالَ تَدَابَرُوا َواَل يَبِ–– ْع‬ َ ‫ َوالَ تَن‬,‫ الَ ت ََحا َس ُد وا‬: ‫ع َْن َأبِ ْي هريرة رضي هللا عنه قال رسول هللا ص م‬
‫–وى هَهُنَ––ا‬ َ –‫ التَّ ْق‬,ُ‫ْض َو ُكوْ نُوا ِعبَا َد هللاِ اِ ْخ َوانًا ال ُم ْسلِ ُم َأ ُخوا ال ُم ْسلِ ِم الَ يَضْ لِ ُمهَ َواَل يَ ْك ِذبُ –هُ َواَل يَحْ قِ – ُره‬
ٍ ‫ض ُك ْم َعلَى بَي ِْع بَع‬
َ ‫بَ ْع‬
ُ‫ َد ُم– ه‬:‫ ُك– ُل ال ُم ْس–لِ ِم َعلَى ال ُم ْس–لِ ِم َح– َرا ٌم‬,‫ب اِ ْم ِرٍئ ِمنَ ال َّش ِّر اَ ْن يَحْ قِ َر َأخَ– اهُ ال ُم ْس–لِ َم‬
ِ ‫ بِ َح ْس‬,‫ت‬ َ َ‫ص ْد ِر ِه ثَل‬
ٍ ‫ث َمرَّا‬ َ ‫َوي ُِش ْي ُر اِلَى‬
)‫ (رواه مسلم‬.ُ‫ضه‬ ُ ْ‫َو َمالُهُ َو ِعر‬
“Abu Hurairah ra. Berkata: Rasulullah SAW. Bersabda: Janganlah kalian saling menghasut,
saling membenci, saling membelakangi dan janganlah dari sebagian dari kalian membeli
barang yang telah diberi oranglain. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. Orang
muslim adalah sudara bagi orang msulim lainnya, maka janganlah berlaku aniaya padanya,
janganlah menelantarkannya, jangan merendahkannya. Taqwa iu disini (beliau menunjuk
kedadanya dan mengulang tiga kali). Cukuplah seseoran dikaakan jelek apabila dia
merendahkan saudaranya yang muslim, darah, harta, kehormatan setiap muslim adalah
haram bagi muslim lain. (HR Muslim)
Kandungan Hadist diatas.

a. Bahwa sesama muslim adalah bersaudara. Maka hendaknya setiap saudara saling
menjaga
b. Saling melindungi satu sama lain
c. Dilarang mencaci, membenci, memusuhi.
d. Orang muslim bersaudara

Dari hadist diatas dapat simpulkan bahwa setiap manusia dimuka bumi ini saling
membutuhkan satu sama lain dan mereka hidup untuk saling tolong menolong. Tolong
menolong menciptakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Kehidupan
bersosial dan bermasyarakat akan dapat mandiri dan kuat apabila terjalin kehidupan
masyarakat yang baik.

D. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA PSIKOLOGI SOSIAL ISLAM


DAN PSIKOLOGI SOSIAL KONTEMPORER

Persamaan antara kedua ilmu Psikologi Sosial Kontemporer dan Psikologi Sosial Islam
ini adalah keduanya sama sama mengkaji tentang keadaan dan sebab sebab terjadinya
perilaku individu dalam situasi sosial atau dalam bermasyarakat. Psikologi Sosial Islam dan
Psikologi Sosial Kontemporer juga memiliki segi perbedaan. Yang pertama berasal dari
sumber kebenarannya. Jika ilmu Psikologi Sosial Kontemporer baik yang terdahulu maupun
saat ini adalah merupakan bentuk penalaran, intuisi atau juga pengalaman dari berbagai ahli.
Sedangkan ilmu Psikologi Islam ini yang berkiblatkan atau lebih mengacu serta
mengutamakan al Qur’an dan Hadits untuk mengkaji ilmu ini.

Yang kedua, Metode dalam menemukan kebenarannya, untuk psikologi sosial


kontemporer, para Ahli atau para ilmuwan mengkaji kebenaran ilmu tersebut dengan cara
menggunakan nalar dan juga pemikiran objektif, dan dibuktikan secara empiris. Sedangkan
Psikologi sosial islam juga sama sama mengkaji kebenaran dengan cara menggunakan nalar
dan juga pemikiran objektif, dan dibuktikan secara empiris namun juga dikaitkan dengan al
Qur’an dan Hadist dalam mengkajinya.

Yang ketiga, yaitu nilai filosofis dari Psikologi Sosial kontemporer menggunakan
filsafat humanisme yang mana pengetahuan itu dibuat dari hasil pemikiran dan penelitian
manusia dan akan dilakukan oleh manusia itu juga. Sedangkan dalam ilmu psikologi sosial
islam, segala aturan dan pengetahuan telah disampaikan tuhan melalui Al Qur’an dan juga
Hadits.
KESIMPULAN
Paikologi sosial adalah kajian
DAFTAR PUSTAKA

https://tafsirweb.com/7386-surat-ar-rum-ayat-22.html

Anda mungkin juga menyukai