DisusunOleh :
1.Rangga Febriano Wahyu Setiawan_22010664007
2. NaurahYaasmiin Arifin_22010664004
JURUSAN PSIKOLOGI,
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Abstrak
BAB 1
PENDAHULUAN
Sejakbumiinitercipta (ataudiciptakanmenurutilmu agama) makasejakjamanitu pula
konseptentangadanyaTuhanterusberkembang. Ilmufilsafatkemudianmunculberlogika dan
menebarkanpengaruh yang luarbiasa. Iadiperkenalkanmulaidari Yunani
sanasampaikeujungbumi, lalubelakanganmunculilmu agama yang
kadangbertolakbelakangdenganilmufilsafat.
Secaraharfiah, kata filsafatberasaldari kata philos yang berarticintakepadakebenaran,
dan kata sophos yang berartiilmu dan hikmah (wisdom). Dan
kombinasidarikeduanyabiasaditerjemahkansebagai love of wisdom. Namun, yang
perludicatat, ‘sophia’ (wisdom) dalambahasa Yunani mempunyaiaplikasi yang
lebihluasdaripada ‘wisdom’ dalambahasaInggris modern. Sophia
disinimempunyaimaknapenggunaanakaldalamsemuabidangilmupengetahuanataupersoalan-
persoalanpraktis. Dengan kata lain, kata sophiamengandungmaknakemauan dan keinginan
yang sangatkuatuntukmencaritahu (Mohammad Adib, 2010)
Definisifalsafahsebagaimanadiungkapkan oleh al-
Kindiadalahpengetahuantentangrealitaswujuddengansegalakemungkinannya,
sebabtujuanakhirdariseorangfilsufdalampengetahuanteoritisnyaadalahuntukmendapatkankebe
naran dan
dalampengetahuanpraktisnyaadalahuntukberperilakusesuaidengankebenarantersebut (Ibid:
36). Istilah hikmah mempunyaipengertianmendalamsertastruktur Islam dan essensinya.
Wahyu Islam memilikiberbagaimacamdimensi di dalamnya dan
diwahyukankepadaseluruhumatmanusia pada level dasaryaitu al-islam, aliman, dan al-
ihsanataudalamperspektif lain dikenalsebagai al-shari’ah, altariqah dan al-haqiqah. (M.
Syarif, 1993).
Konsepberagama dan bertuhanseharusnyabukanlahtentangkonsep yang baku dan
statis. Iaharusberkembangseiringberjalan/bertambahnyawaktu, dan bertambahnyausiabumi.
Dalamartian, setiappenemuan, pemikiran, dan carapandangbaru, harusditerima dan dipelajari.
Tidaksepertijamandahulu, ada orang yang memberikankonsep dan
pandanganberbedasepertiapa yang sudahdiaminisertadiyakini oleh
sebagianbesarmayoritasmakaakan di asingkan, ataudihajar. Kalau pada akhirnya juga
bermunculanpemahamanbarusertapemikiran yang kontraterhadapapa yang
sudahdianggapbaku dan tidakbolehdiutak-atiklagidalammasyarakat modern, denganlapang
dada dan tanganterbukaharusbisamenerimanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
Agama adalahsistemkepercayaan yang mengatursertaperibadatankepadaTuhanserta
tata kaidah yang berhubungandenganbudaya, dan pandangan dunia yang
menghubungkanmanusiadengantatanankehidupan.
MenurutSutanTakdirAlisyahbana (1992), agama adalahsuatu system kelakuan dan
perhubunganmanusia yang pokok pada perhubunganmanusiadenganrahasiakekuasaan
dan kegaiban yang tiadaterhinggaluasnya, dan dengandemikian member
artikepadahidupnya dan kepadaalamsemesta yang mengelilinginya.
MenurutTajdab,dkk (1994) menyatakanbahwa agama berasaladari kata a, berate
tidak dan gama, berartikacau, kocar-kacir. Jadi, agama artinyatidakkacau, tidakkocar-
kacir, dan/atauteratur. Maka, istilah agama merupakansuatukepercayaan yang
mendatangkankehidupan yang teratur dan tidakkacausertamendatangkankesejahteraan
dan keselamatanhidupmanusia.
Lalu apapengertiandari agama islam ? Agama islamadalah agama samawi yang
diturunkan oleh Allah Swtkepada Nabi Muhammad Saw sebagairasulutusan Allah
menjadikanislamsebagai agama rahmatanlilalamin.
Umar bin KhatabMenjelaskan Islam sebagai agama yang diturunkan Allah SWT.
kepada Nabi Muhamad SAW. Di dalam agama Islam terdapattigahalyakni:
Akidah, Syariat dan Akhlak.
Muhamad bin Ibrahim bin Abdullah at-TawaijiriMengatakanbahwa Islam
adalahsebuahpenyerahandirisepenuhnyakepada Allah denganmengesakan-Nya
dan melaksanakansyariat-syariat-Nya denganpenuhkeikhlasan.
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Beliaumengatakan Islam
ialahberserahdirikepada Allah SWT dengancaramentauhidkan-Nya, tunduk dan
patuhkepada-Nya denganketaatan dan berlepasdiridariperbuatan-perbuatansyirik
dan para pelakunya.
Agama islamsecaraumum
Secaraumum yang dimaksuddengan agama Islam ialah agama yang diridhoi
Allah, yang paling benar dan sempurnaserta agama yang
membawarahmatbagisemestaalam. Islam merupakanwahyu Allah yang
diturunkankepada Nabi Muhamad SAW., sebagai Nabi terakhirpilihan-Nya.
Didalamnyaterdapataturan dan hukum yang dapatdijadikansebagaipetunjuk dan
pedomanhidupbagiseluruhumat agar selamat dan bahagia di dunia sampaiakhirat.
Allah SWT
Perspektifmasyarakattentang agama
Menurutmasyarakat agama adalahpedomanataupentujuk tata
caradalammenatakehidupandalambermasyarakat , dan tata
caraberkomunikasisatudengan yang lain . Dan
menjadipedomanuntukmenyelesaikanpersoalan di lingkunganmasyarakat.
UntuksampaikejalanmenujuTuhanmanusiaperlumengintrospeksidirikedalam
agama denganpenuhkesungguhan. Secaraadaperbedaanantara orang yang sungguh-
sungguhberagama dan ada yang berpura-puraberagama.
Perbedaanitudapatdilihatantaralain :
a. Keteguhan Iman
Keteguhanimanseseorangdapatdilihatdaricaramerekaberseikap dan
berperilaku. Sikap yang mencerminkanseseorangapakahiatermasuk orang yang
teguhdalammemegangsebuahjanji/prinsipatauseseorang yang
mudahingkar/terpengaruh. Sedangkanperilakudapatmencerminkan orang
tersebutjikamelakukanperbuatanakanmengarahkearahpositifatau negative.
b. KonsistendalamMenaatiAjaran Islam
Ada beberapa orang yang memahamibahwakitamenjalankanajaran agama
itusecukupnyasaja, tidakperluterlalutaat dan juga tidakseringmelanggarajaran
agama. Hal yang
demikiansungguhmenunjukkanketidakkonsistenankitakepadaTuhan. Al-
qur’anmengajarkankepadakitauntukkonsistenmemegangiman dan
menjalankanajaran agama denganbaik dan menjauhilaranganNya.
DengankonsistenberagamaTuhanakanmemberikanbalasan yang lebihbaikbagikita,
baik di dunia maupun di akhirat (Lihat QS. Al-Ahqaf : 13).
Dapatditunjukkansebagaimanakitakonsistenterhadapajaran agama
dengancararajinibadah, sedekah, puasa, dan sebagainya. Demikian pula
denganlarangan yang ditetapkan oleh agama, kitadituntutuntukmenjauhinya dan
konsistenterhadapapa yang sudahditentukan oleh agama.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Muhaimin, Problema Agama DalamKehidupanManusia, (Jakarta: Kalam Mulia, 1989), hlm
16
Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Palangkaraya: Erlangga, 2011), hlm. 129
Mohammad Adib. 2010. FilsafatIlmuOntologi, Epistimologi, Aksiologi dan
LogikaIlmuPengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
M. Syarif (Editor). 1993. Para Filosof Muslim. Cet. III. Bandung: Mizan.
Azra’ Azyumardidkk, 2002, Buku Teks Pendidikan Agama Islam. Jakarta :Depang RI
Marzali, Amri. Agama dan Kebudayaan , UMBARA : Indonesian Journal of Anthropology,
DepartemenAntropologi dan Sosiologi, Universitas Malaya. amarzali@yahoo.com
Surunin. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada. 2004. Hal. 4
Saebani, Beni Ahmad, 2007, Sosiologi Agama. Bandung :RefikaAditama