Dosen Pengampu:
Nama Kelompok:
FAKULTAS PSIKOLOGI
Dengan rahmat Allah SWT. Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-
Nya sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah “Konsep Al-Quran dan
Hadis tentang Psikologi Sosial” dalam memenuhi tugas mata kuliah studi al-Quran hadis.
Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa dalam makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa serta aspek-aspek
lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada kami membuka seluas-luasnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi penyempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Al Qur’anul Karim adalah mukjizat Islam yang kekal dan mukjizatnya selalu
diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Ia diturunkan Allah kepada Rasulullah untuk
mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju yang terang, serta membimbing
mereka ke jalan yang lurus.(Qattan:1973) Al Qur’an merupakan pedoman hidup manusia
untuk berkehidupan yang benar dan lurus. Disamping menggunakan Al Qur’an, umat muslim
khususnya menggunakan Al Hadits sebagai perujuk ataupun penjelas bagi isi yang terdapat di
dalam Al Qur’an.
Dikatakan sebagai pedoman hidup manusia, Al Quran dan hadist menawarkan
berbagai aturan dan tatanan hidup yang tentunya akan dijalani oleh seluruh umat manusia. Di
dalam kehidupan, pasti terjadi sebuah interaksi antara manusia satu dengan manusia lain atau
juga antar masyarakat Bagaimana pola interaksi antar individu atau masyarakat ini dapat
dikaji menggunakan psikologi sosial. Dikarenakan pedoman hidup umat muslim mengacu
pada Al Qur’an dan Hadist, maka kajian psikologi sosial ini berkiblat pada Al Qur’an dan
Hadist.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi Psikologi Sosial?
2. Bagaimana definisi Psikologi Sosial Islam?
3. Apa saja landasan normatif konsep psikologi sosial dalam al Qur’an?
4. Apa saja landasan normatif konsep psikologi sosial dalam Hadist?
5. Bagaimana Perbedaan dan Persamaan antara Psikologi Sosial Islam dengan
Psikologi Sosial Kontemporer?
3. Tujuan
1. Mendeskripsikan tentang Psikologi Sosial.
2. Mendeskripsikan tentang Psikologi Sosial Islam.
3. Mendeskripsikan landasan normatif konsep psikologi sosial dalam al Qur’an.
4. Mendeskripsikan landasan normatif konsep psikologi sosial dalam Hadist.
5. Menjelaskan Perbedaan dan Persamaan antara Psikologi Sosial Islam dengan
Psikologi Sosial Kontemporer.
BAB II
PEMBAHASAN
Psikologi sosial islami adalah kajian ilmiah yang berusaha memahami keadaan dan
sebab-sebab terjadinya perilaku individu dalam situasi sosial dengan menggunakan
pandangan dunia islam. Yang membedakan psikologi sosial dengan psikologi sosial islam
adalah perbedaan pandangan tentang kebenaran yang di ikutinya. Psikologi sosial
kontemporer biasanya mempercayai bahwa sumber kebenaran adalah apa yang terjadi dalam
kehidupan riil dan para ilmuwan psikologi sosial biasanya meletakkan data-data empiris
sebagai dasar atas penyusunan teori.
Sedangkan dalam psikologi islam sendiri dasar penyusunannya adalah kitab suci (Al-
quraan), al hadist beserta penafsiran atas al-hadist tersebut, pemikiran spekulatif dan hasil
penelitian empiris. Pemikiran spekulatif digunakan karena ketika suatu pengetahuan dengan
gagasan itu ada didalam pemikiran, maka ia bersifat relatif kebenarannya. Tingkat
kebenarannya akan meningkat bila ia didukung oleh hasil penelitian empiris. Hasil penelitian
empiris didasarkan pada realitas yang diperoleh dengan berbagai metode ilmiah
Kitab suci sengaja diletakkan sebagai sumber utama kebenaran karena kitabsuci (Al-
quraan) aturan atau kalamallah yang langsung diturunkan pada nabi Muhammad SAW
sebagai pedoman hidup , yang diperlukan oleh maunusia di bumi sampai keakhirat.
Sebagaimana sabdar asulullah dari Katsir bin Abdullah dari ayahnya dari kakeknya
RA, ia berkata :Rasulullah SAW bersabda : “Aku telah meninggalkan padakamu sekalian dua
perkara yang kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu
alquraan dan sunnah nabinya.” (HR. IbnuAbdil Barr)
يَاَيُّهَاالَّ ِذ ْينَ اَ َمنُوْ االَيَ ْسخَرْ قَوْ ٌم ِم ْن قَوْ ٍم َع َسى اَ ْن يَ ُكوْ نُوْ اخَ ْيرًا ِم ْنهُ ْم َوالَنِ َسا ٌء ِم ْن نِ َسا ٍء َع َسى اَ ْن يَ ُك َّن َخ ْيرًا ِم ْنه َُّن
( َك هُ ُم الظَّالِ ُموْ ن َ ق بَ ْعد َْاِإل ْي َما ِن َو َم ْن لَ ْم يَتُبْ فَُأولَِئ
ُ ْس اِإل ْس ُم ْالفُسُو ِ َوالَت َْل ِم ُزوْ ااَ ْنفُ َس ُك ْم َوالَتَنَابَ ُزوْ ا بِاْالَ ْلقَا
َ ب بِْئ
ُ ْض الظَّنِّ اِ ْث ٌم َوالَت ََج َّسسُوْ ا َوالَيَ ْغتَبْ بَ ْع
ُّض ُك ْم بَ ْعضًا اَيُ ِحب َ ) يَاَيُّهَاالَّ ِذ ْينَ اَ َمنُوْ ااجْ تَنِبُوْ ا َكثِ ْيرًا ِمنَ الظَّنِّ اِ َّن بَع11
) يَاَيُّهَاالنَّاسُ اِنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن12( َّح ْي ٌم
ِ اَ َح ُد ُك ْم اَ ْن يَاءْ ُك َل لَحْ َم اَ ِخ ْي ِه َم ْيتًافَ َك ِر ْهتُ ُموْ هُ َواتَّقُوهللاَ اِ َّن هللاَ تَ َّوابٌ ر
)13( ارفُوْ ا ِا ْن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َدهللاِ اَ ْتقَا ُك ْم اِ َّن هللاَ َعلِ ْي ٌم خَ بِ ْي ٌر َ َذ َك ٍر َواُ ْنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوْ ب
َ ًاوقَبَاِئ َل لِتَ َع
11) "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum
yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang mengolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang
mengolok-olok), dan jangan pula-perempuan (mengolok-olokan) perempuan lain, (karena)
boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokan) perempuan lain) lebih baik dari perempuan
(yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling
memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggian adalah (panggilan)
yang buruk (fasik) setelah brriman. Dan barangsiapa yang tobat, maka mereka itulah orang-
orang yang zhalim.”
12) “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan
orang lain, dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah
ada diantara kamu yang suka memakan dagingsaudaranya yang sudah mati? Tentu kamu
merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima tobat, Maha
Penyayang.
13) “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seseorang laki-
laki dan seseorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kami saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara kamu di sisi
Allah ialah orang yang bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Meneliti.
1. Kewajiban untuk mendamaikan orang yang bersengketa setiap kali ada kerusakan
atau masalah diantara mereka.
2. Kewajiban untuk saling tolong menolong antara kaum muslimin untuk
memberikan pelajaran kepada sekelompok orang yang memlakukan tindakan
yang melampaui batas sehingga mereka kembali pada kebenaran
3. Peneapan ukhuwah islamiyyah (ppersaudaraan islam) dan kewajiban untuk
mewujudkannya, baik dengan perkataan maupun perbuataan
4. Haramnya sikap suka mengejek, mencela, dan memanggil dengan gelar-gelar
yang jelek antar kaum muslimin.
5. Haranya sifat memata-matai (tajasus), yaiu sikap mencari-cari kesalahan kaum
muslimin dan membukanya di hadapan umum
Membahas mengenai landasan psikologi, itu bisa dilakukan dari berbagai prefektif,
misalnya prefekif agama dan teori psikologi. Seperti ketika membahas tentang landasan
landasan psikologi padapresfektif agama islam yang pasti denhgan menggunakan alqurn dan
hadist sebagai sumber ajaran Islam. Dalam menjalani kehidupan yang berbasisi islam, secara
ringkas dapat ditegaskan bahwa kehidupansorang muslimm dilakukan dengan landasan pada
tiga petunjuk. Pertama, Al-Quran sebagaikitab Allah yang dibaca, didengarkan, dan
diamalkan. Kedua, alam semesta yang juga merupakan kitab Allah yang kasat maa yang
senantiasa menantang manusia untuk selalu merenungkan.
Pembahasan kali ini, yaitu pembahasan tentang psikologi sosial, yang pastinya
terdapat pembahasan dari al-Quran dan Hadist. Berikut merupakan contoh prmbahasan
psikologi sosial dari Hadis dan kandungannya.
1. Dari Abu Hurairah
َلِ ٍم9س ْ س عَنْ ُم َ َلَّ َم َمنْ نَف9سَ ه َو9ِ 9لَّى هللاُ َعلَ ْي9ص َ هللا
ِ س ْو ُل ُ قَا َل َر:ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل ِ نْ َأبِ ْي ه َُر ْي َرةَ َر
ُ َر هللا9س ِ َر َعلَى ُم ْع9س
َّ َ ٍر ي9س ِ س هللاُ عَنْ ُك ْربَةً ِمنْ ُك َر
َّ َب يَ ْو ِم ا ْلقِيَا َم ِة َو َمنْ ي ِ ُك ْربَةً ِمنْ ُك َر
َ َّب ال ُّد ْن َي نَف
ِد9عَو ِن ا ْل َع ْب
ْ ر ِة َوهللاُ فِى9ِ َو ْا9 ُّد ْنيَا9ت ََرهُ هللاُ فِى ال9س
َ آلخ َ لِ ًما9س
ْ ت ََر ُم9س ِ َعلَ ْي ِه فِى ال ُّد ْنيَا َو ْا
َ ْ َر ِة َو َمن9آلخ
) (أخرجه مسلم.َما َكانَ ا ْل َع ْب ُد فِى ع َْو ِن َأ ِخ ْي ِه
“Dari Abu Huraira ra., Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa melepaskan kesusahan hidup
seorang mukmin didunia, niscaya Allah akan melepaskan kesusahan hidup seseorang
mukmin didunia, niscaya Allah akan melepaskan kesusahan dihari kiamat darinya.
barangsiapa siapa memudahkan urusan mukminyang sulit niscaya Allah akam memudahkan
urusannya didunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong seorang hamba,
selamahambanitu senaniasa menolong saudaranya (HR Muslim)
Kandungan Hadist diatas.
a. Mengajarkan kepada kita untuk selalu memperhatikan sesama muslim
b. Memberikan pertolongan jika seseorang mendapatkan kesulitan
c. Jika saudaranya termasuk miskin, sedangkan ia termasuk orang yang
berkecukupan atau kaya, ia harus berusaha menolong dengan cara memberikan
pekerjaan atau memberikan pertolongan sesuai kemampuan yang dimiliki
d. Orang muslim yang membantu meringan kan kesusahan saudara seiman
berarti telah menolong hamba Allah SWT
e. Jika mampu meringankan beban dengan memberi materi maka berlah materi
f. Mendapatkan pertolongan Allahi didunia maupun akhirat
َاجسُوا َواَل تَبَا َغضُوا َوالَ تَدَابَرُوا َواَل يَبِ–– ْع َ َوالَ تَن, الَ ت ََحا َس ُد وا: ع َْن َأبِ ْي هريرة رضي هللا عنه قال رسول هللا ص م
–وى هَهُنَ––ا َ – التَّ ْق,ُْض َو ُكوْ نُوا ِعبَا َد هللاِ اِ ْخ َوانًا ال ُم ْسلِ ُم َأ ُخوا ال ُم ْسلِ ِم الَ يَضْ لِ ُمهَ َواَل يَ ْك ِذبُ –هُ َواَل يَحْ قِ – ُره
ٍ ض ُك ْم َعلَى بَي ِْع بَع
َ بَ ْع
ُ َد ُم– ه: ُك– ُل ال ُم ْس–لِ ِم َعلَى ال ُم ْس–لِ ِم َح– َرا ٌم,ب اِ ْم ِرٍئ ِمنَ ال َّش ِّر اَ ْن يَحْ قِ َر َأخَ– اهُ ال ُم ْس–لِ َم
ِ بِ َح ْس,ت َ َص ْد ِر ِه ثَل
ٍ ث َمرَّا َ َوي ُِش ْي ُر اِلَى
) (رواه مسلم.ُضه ُ َْو َمالُهُ َو ِعر
“Abu Hurairah ra. Berkata: Rasulullah SAW. Bersabda: Janganlah kalian saling menghasut,
saling membenci, saling membelakangi dan janganlah dari sebagian dari kalian membeli
barang yang telah diberi oranglain. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. Orang
muslim adalah sudara bagi orang msulim lainnya, maka janganlah berlaku aniaya padanya,
janganlah menelantarkannya, jangan merendahkannya. Taqwa iu disini (beliau menunjuk
kedadanya dan mengulang tiga kali). Cukuplah seseoran dikaakan jelek apabila dia
merendahkan saudaranya yang muslim, darah, harta, kehormatan setiap muslim adalah
haram bagi muslim lain. (HR Muslim)
Kandungan Hadist diatas.
a. Bahwa sesama muslim adalah bersaudara. Maka hendaknya setiap saudara saling
menjaga
b. Saling melindungi satu sama lain
c. Dilarang mencaci, membenci, memusuhi.
d. Orang muslim bersaudara
Dari hadist diatas dapat simpulkan bahwa setiap manusia dimuka bumi ini saling
membutuhkan satu sama lain dan mereka hidup untuk saling tolong menolong. Tolong
menolong menciptakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Kehidupan
bersosial dan bermasyarakat akan dapat mandiri dan kuat apabila terjalin kehidupan
masyarakat yang baik.
Persamaan antara kedua ilmu Psikologi Sosial Kontemporer dan Psikologi Sosial Islam
ini adalah keduanya sama sama mengkaji tentang keadaan dan sebab sebab terjadinya
perilaku individu dalam situasi sosial atau dalam bermasyarakat. Psikologi Sosial Islam dan
Psikologi Sosial Kontemporer juga memiliki segi perbedaan. Yang pertama berasal dari
sumber kebenarannya. Jika ilmu Psikologi Sosial Kontemporer baik yang terdahulu maupun
saat ini adalah merupakan bentuk penalaran, intuisi atau juga pengalaman dari berbagai ahli.
Sedangkan ilmu Psikologi Islam ini yang berkiblatkan atau lebih mengacu serta
mengutamakan al Qur’an dan Hadits untuk mengkaji ilmu ini.
Yang ketiga, yaitu nilai filosofis dari Psikologi Sosial kontemporer menggunakan
filsafat humanisme yang mana pengetahuan itu dibuat dari hasil pemikiran dan penelitian
manusia dan akan dilakukan oleh manusia itu juga. Sedangkan dalam ilmu psikologi sosial
islam, segala aturan dan pengetahuan telah disampaikan tuhan melalui Al Qur’an dan juga
Hadits.
KESIMPULAN
Paikologi sosial adalah kajian tentang kegiataan-kegiataan manusia dalam
hubunganya dengan situasi-situasi sosial, seperti situasi kelompok, seperti massa dan
sebagainya;termasuk didalamnya interaksi antara orang dan hasil kebudayaan. Interaksi akan
berjalan lancar bila masing-masing pihak memiliki penafsiran yang sama atas pola tingkah
lakunya, dalam suatu strukur kelompok sosial. Masing-masing pihak telah mempelajari
perangsangan serta respons mana yang harus dipilih mana yang harus dihindari.
Sedangkan psikologi sosial islam adalah kajian ilmiah yang berusaha memahami
keadaan dan sebab-sebab terjadinya perilaku individu dalam situasi sosial dengan
menggunakan pandangan dunia islam. Yang membedakan psikologi sosial dengan psikologi
sosial islam adalah perbedaan pandangan tentang kebenaran yang di ikutinya. Psikologi sosial
kontemporer biasanya mempercayai bahwa sumber kebenaran adalah apa yang terjadi dalam
kehidupan riil dan para ilmuwan psikologi sosial biasanya meletakkan data-data empiris
sebagai dasar atas penyusunan teori. Sedangkan di psikologi sosial islam sendiri dasar
penyusunan data-data berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist
DAFTAR PUSTAKA
https://tafsirweb.com/7386-surat-ar-rum-ayat-22.html
Arifin, M. 2004. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi. Jakarta: Bumi Aksara.
Al Jazairi, Abu bakar. 2009. Tafsir Al Qur'an Al Aisar (jilid 6). Jakarta: Darus Sunnah