Anda di halaman 1dari 4

ELEMEN SISTEM SARAF memlompat dari satu nodus ranvier ke nodus ranvier

lainnya (konduksi saltatoris).


- Konduksi saraf lebih cepat pada neuron yg bermielin dgn
ALUR INFORMASI SISTEM SARAF nodus ranvier yang jauh terpisah.
- Neuron: sekumpulan sel yg membentuk system saraf - Mielin tebal (3-20 micrometer) kecepatan konduksi
untuk mengola dan mengantarkan informasi. 120m/s,
- Sinaps: taut yg menghubungkan neuron satu dengan yg - myelin tipis (3micro) kecepatan 15m/s,
lain. - tidak bermielin (<2micro) kecepatan 2m/s.
- Neurotransmitter: zat kimia penghantar informasi dari
satu neuron ke neuron lainnya SINAPS
Struktur Umum
- Akson
berakhir
pada salah
satu sisi
sinaps,
impuls
dihantarkan
- Contoh: Pejalan kaki melihat lampu hijau, impuls aferen menyebrangi
terbentuk di nervus optikus, SSP menentukan warna sinaps oleh
hijau, impuls eferen ke kaki mempengaruhi respon neurotransm
motoric (menyebrang jalan) itter.
- Contoh: Refleks patella, informasi langsung dikirim dari - Terminal
aferen ke eferen tanpa melalui SSP. akson
(bouton)
NEURON adalah bagian prasinaps, sedangkan membrane sel yang
Dendrit dan Akson menerima informasi disebut post-sinaps.
- Dendrit (struktur - Pre dan post-sinaps dipisahkan oleh membrane celah
reseptif sel saraf) adalah sinaptik.
penonjolan yg bercabang - Penebalan osmiofilik yg sama pada membrane pre dan
dan melekat pada badan post-sinaps disebut sinaps simetris/Gray tipe II (sinaps
sel. inhibitorik), jika lebih menonjol pada post-sinaps disebut
- Akson (struktur sinaps asimetris/Gray tipe I (sinaps eksitatorik).
konduksi lanjut) setiap
neuron hanya memiliki 1 Transmisi Sinaptik
akson. Akson terminal
akan berkontak dengan
neuron berikutnya.
- Penonjolan perifer yg
panjang pada neuron
pseudounipolar ganglia
spinalia memiliki
karakteristik structural
yg menyerupai dan
berfungsi sebagai akson.

Transpor Aksonal
- Neurotransmitter dibuat
di perikarion lalu dibawa
oleh mikrotubulus
aksonal ke ujung akson,
proses ini disebut
transport aksoplasmik.
- Molekul
neurotransmitter
disimpan di vesikel
sinaptik terminal bouton.
- Transpor ini dapat anterograde maupun retrograde.

Mielinasi Akson
- impuls eksitatorik  depolarisasi pre-sinaps  kanal
- Akson dikelilingi
selubung myelin yg Ca terbuka  Ca mengalir ke terminal bouton  fusi
dibentuk oleh vesikel sinaptik dgn membrane pre-sinaps  pelepasan
oligodendrosit (klp sel neurotransmitter ke celah sinaps  neurotransmitter
glia) di CNS dan oleh berikatan dengan reseptor spesifik membrane post-
sel Schwan di PNS.
sinaps  kanal ion terbuka  influx Na dan Ca 
- Nodus Ranvier : area
depolarisasi eksitatorik dan inhibitorik neuron post-
yg tidak diselubungi
sinaps.
oleh membarn akson.
Potensial aksi hanya
menimbulkan
Sinaps Kimiawi dan Elektrik
depolarisasi di nodus
- Kimiawi : melalui neurotransmitter
Ranvier, sehingga
eksitasi neuronal
- Elektrik : eksitasi ditransmisikan langsung ke neuron - Neurotransmiter di interneuron : dopamine, serotonin,
berikutinya menyebrangi gap junction. dan bebagai jenis neuropeptide.

Tipe Sinaps Reseptor ligand-gated


- Sinaps aksodendritik : sinaps input yg ada pada dendrit - Membentang di sepanjang membrane sel berikatan dgn
sel. Dendrit memiliki penonjolan seperti duri (dendritic neurotransmitter membuka kanal ion.
spines) memungkinkan kompartementalisasi input
sinaptik. Mengandung apparatus spinalis untuk Reseptor Asam Amino Eksitatorik (Glutamat)
menyimpan ion Ca. - Mengaktifkan reseptor AMPA (influx Na), membrane sel
- Sinaps aksosomatik : sinaps input pada badan sel terdepolarisasi (blockade kanal ion Mg dihilangkan) dan
(perikarion) kemudian mengaktifkan reseptor NMDA (influx Na dan
- Sinaps akso-aksonal : sinaps input pada axon dan Ca)
segmen awalnya (axon-hillock) - Reseptor Kainate

Konvergensi dan Divergensi Koneksi Sinaps Reseptor Inhibitorik GABA dan Glisin
- Konvergensi transfer informasi : masing2 neuron - Menyebabkan influx Cl yg bermuatan negative sehingga
menerima informasi melalui sinaps dari berbagai terjadi hiperpolarisasi sel post-sinaps.
neuron.
- Divergensi transfer informasi : neuron membentuk G-protein-coupled Receptors.
kontak sinaptik dengan banyak neuron lain, melalui - Perubahan kanal ion atau ekskresi gen. Contoh
berbagai percabangan aksonal kolateral. asetilkolin muskarinik dan reseptor glutamate
metabotropic
Eksitasi dan Inhibisi
- Neuron eksitatorik : input eksitatorik ke neuron KELOMPOK FUNGSIONAL NEURON
menimbulkan aliran listrik. Neuron utama (mis. Sel - Glutamatergik
Piramidalis korteks serebri) memiliki akson yang - GABAergik
panjang. - Kolinergik
- Neuron inhibitorik : input inhibitorik ke neuron - Dopaminergik
menyebabkan diam saja. Biasanya interneuron dan
memiliki akson yang pendek. SEL GLIA
- Sel terbanyak di system saraf
Prinsip Inhibisi Neuronal - Peran pendukung agar neuron tetap berfungsi

Sel Glia pada SSP :


- Astrosit : Terbagi 2, protoplasmic dan fibrilaris.
Berperan mempertahankan konsentrasi ion.
Menyelubungi masing2 sinaps agar neurotransmitter
tidak keluar dari clah sinaps. Membentuk jaringan parut
pada kerusakan SSP.
- Oligodendrosit : membentuk selubung myelin di SSP
- Mikroglia : fagosit yg teraktifasi pada proses inflamasi
dan degenerative.

PERKEMBANGAN SISTEM SARAF


- Sistem saraf awalnya terbentuk dari tubulus neuralis.
- Kranial tubulus neuralis berkembang membentuk 3
vesikel otak : Rombensefalon (otak belakang),
Mesensefalon (otak tengah), Prosensefalon (otak depan)
- Prosensefalon berdiferensiasi ke kaudal, diensefalon.
- Bagian paling kranial tubulus neuralis, sepasang
- Inhibisi Rekuren : kolateral sel sel eksitatorik telensefalon (endbrain)
mengaktifkan interneuron inhibitorik yg kemudian - Rongga sentral telensefalon berhubungan dengan
menghambat neuron utamanya sendiri (umpan balik rongga diensefalon melalui foramen interventrikulare yg
negative) kemudian menjadi foramen monro.
- Inhibisi Lanjut : kolateral neuron utama mengaktifkan - Ventrikel lateral terbentuk di kedua bagian tengah
interneuron inhibitorik yg kemudian menghambat telensefalon, ventrikel ke 3 di diensefalon, ventrikel ke 4
neuron utama lainnya. di batang otak. Mesensefalon tidak terbentuk ventrikel.
- Disinhibisi : Inhibisi lanjut menyebabkan peningkatan
aktifitasnya.

NEUROTRANSMITER DAN RESEPTOR


Neurotransmiter eksitatorik dan Inhibitorik
Berdasarkan bentuk dan panjang proyeksinya:
- Neuron Golgi tipe I : Neuron utama dengan proyeksi
yang jauh
- Neuron Golgi tipe II : Interneuron dgn akson pendek
Bersasarkan fenotip neurotransmiternya yg umumnya menetukan
eksitatorik/inhibitorik:
- Neurotransmiter di SSP : Glutamat (eksitatorik), asam
gamma-aminobutirat/GABA (inhibitorik).
- Neurotransmiter di Medula Spinalis : Glisin (inhibitorik)
- Neurotransmiter di SSO : Asetilkolin dan norepinefrin,
juga ditemukan di SSP.
SISTEM SOMATOSENSORIK Pleksus Saraf dan Radiks Posterior

KOMPONEN PERIFER SISTEM SOMATOSENSORIK DAN


SIRKUIT REGULASI PERIFER

ORGAN-ORGAN RESEPTOR
- Ditemukan di ujung perifer serabut saraf aferen.
- Eksteroreseptor : memberikan informasi kepada tubuh
mengenai perubahan di lingkungan eksternal sekitar.
- Telereseptor : lingkungan eksternal yang jauh. Mis.
Telinga, mata.
- Proprioreseptor : seperti labirin telinga dalam,
mengantarkan informasi mengenai posisi dan
pergerakan kepala pada suatu ruang, regangan otot dan
tendon, posisi sendi, kekuatan yg diperlukan untuk
gerakan tertentu dsb.
- Enteroreseptor : melaporkan proses dlm tubuh
- Enteroreseptor disebut juga Viseroreseptor
(osmoreseptor, kemoreseptor, baroreseptor)

RESEPTOR DI KULIT
Terbagi 2:
- Ujung saraf bebas : berperan memediasi modalitas
propatik. Mis, nyeri (nosiseptor) dan suhu
(termoreseptor).
- Ujung organ berkapsul : berperan pada mediasi
modalitas sensorik epikritik. Mis raba halus, getar,
tekanan (mekanoreseptor).

Organ Reseptor Khusus


- Ujung saraf peritrikial: pada area kulit berambut.
- Korpus taktil Meissner : pada area kulit tidak berambut.
- Korpus Pacini : antara kutis dan subkutis. Memediasi
tekanan.
- Ujung bulbus Krause: reseptor dingin (?)
- Korpuskel Ruffini : reseptor hangat (?)

Ujung Saraf Bebas - Saraf perifer masuk ke kanalis spinalsi melalui foramen
- ditemukan dicelah sel epidermal dan seluruh organ intervertebrale.
tubuh. - Radiks Anterior terdiri dari serabut eferen yg keluar dari
- Diskus merkel: terutama di bantalan jari,respon medulla spinalis.
terhadap raba dan tekanan ringan. - Radiks posterior terdiri dari serabut aferen yg memasuki
medulla spinalis.
RESEPTOR BAGIAN TUBUH YG LEBIH DALAM - Pada tingkat torakal , transisi langsung dari saraf perifer
- Spindel otot : badan berbentuk spindle tipis yg melekat ke radiks spinalis. Sedangkan pada tingkat servikal dan
di kapsul jaringan ikat dan terletak diantar serabut lumbosacral terdapat pleksus saraf (pleksus servikalis,
striata otot rangka. brakialis, lumbalis, sakralis) yg berada diantara saraf
- Organ tendon golgi : mengelilingi serabut tendon perifer dan radiks spinalis.
berkolagen, terdiri dari ujung saraf halus, berasal dari
percabangan serabut saraf bermielin tebal.
- Reseptor jenis lain : korpuskel Vater-Pacini dan
korpuskel Golgi Mazzoni.

SARAF TEPI, GANGLION RADIKS DORSALIS, RADIKS


POSTERIOR

Saraf Perifer
- ada 31 pasang nervus spinalis, terbentuk oleh pertautan
radiks anterior dan posterior dlm kanalis spinalis
-

Anda mungkin juga menyukai