Anda di halaman 1dari 34

FISIOLOGI SST

@fadhillah.fbrn
Apa aja yah yang mau dibahas….?

Sistem saraf Aferen

Sistem saraf Eferen

Neuromuscular Junction
Neuron (sel saraf) bertanggung jawab untuk
● Menerima input sensorik atau stimulus yang berasal dari sistem indra untuk
dibawa ke SSP.
● Mengirimkan perintah motorik dari SSP ke organ efektor (Otot/kelenjar).
● Mengubah serta menyampaikan sinyal listrik.
● Setiap neuron memiliki satu akson yang saling terhubung dengan neuron lain
atau terhubung dengan sel otot maupun kelenjar.

Stimulus Reaksi
dari alat dari organ
indra efektor
Bentuk dasar sinyal listrik

Potensial Membran Potensial Berjenjang Potensial Aksi


Istirahat
Adalah perbedaan Perubahan kecil yang Perubahan Besar yang
potensial elektrik antara terjadi pada potensial terjadi pada potensial
ekstrasel (lebih +) dan membran membran
intrasel (lebih -) yang
dipisahkan oleh
membran sel.

Tidak Menghasilkan Jika ada stimulus/rangsangan Menghasilkan sinyal listrik


sinyal listrik
● Polarisasi (fase istirahat), tahap dimana neuron
tidak diberikan rangsangan sehingga tidak terjadi
penghantaran impuls/sinyal listrik.
- Potensial membran istirahat sel saraf
adalah -70mV
● Depolarisasi, tahap dimana neuron diberikan
rangsangan sehingga terjadi penghantaran
impuls (masuknya ion Na+ ke dalam membran
akson sehingga menyebabkan muatan dalam
membran akson menjadi lebih positif).
● Repolarisasi, tahap pengembalian neuron dalam
keadaan istirahat setelah terdepolarisasi.
● Hiperpolarisasi, Membran menjadi lebih
terpolarisasi, lebih negatif dibandingkan potensial
membran istirahat (-80mV)
Perbedaan Potensial Berjenjang Potensial Aksi

Perubahan potensial Kecil Singkat, Cepat dan Besar


membrannya (10 mV-20 mV) (100 mV)

Jarak Dekat/berdekatan keseluruh bagian membran

Kekuatan Semakin lemah Tetap kuat

Contoh ● Potensial pasca sinaps ●Kontraksi otot skelet/rangka


● Potensial reseptor Prinsip all or none (ya atau tidak sama sekali), yang
● Potensial end-plate berarti bahwa bila suatu sel otot diberi stimulus,
● Potensial pemacu (pacemaker) maka ia akan berkontraksi dengan kapasitas penuh,
● Potensial gelombang lambat) tanpa tergantung pada kekuatan stimulus, asal
kekuatan stimulus lebih besar atau sama dengan
stimulus ambang(Threshold)

Gambar
Sistem saraf Aferen
Neuron Sensorik (Aferen) adalah Sel saraf yang menerima stimulus dari reseptor
sensorik perifer dan mengirimkannya melalui serabut saraf aferen dalam bentuk
sinyal listrik/potensial aksi ke SSP (Otak atau medula spinalis).

Berbagai Jenis sensasi/stimulus yang dapat diterima


Modalitas Sensorik oleh reseptor sensorik.

● Sensasi Umum
- Sensasi Somatik (sadar) Mechanoreceptors
a. Sensasi Taktil (Raba, tekan, getaran/vibrasi, gatal,geli)
b. Sensasi termal (panas,dingin 3-10x lebih banyak Thermoreceptors
reseptornya,nyeri)
c. Sensasi Nyeri Nociceptors
d. Sensasi Proprioseptif
- Sensasi Visceral (tdk sadar), terkait dengan organ dalam Photoreceptors
● Sensasi Khusus
- Penghidu, pengecap, penglihatan, pendengaran dan Chemoreceptors
Potensial Reseptor

Untuk mencapai threshold atau


ambang batas harus ada Stimulus
yang Adekuat.
(intensitas stimulus)
- Seberapa banyak reseptor yang
terstimulasi
- Frekuensi dari Potensial aksi
yang terjadi
Hubungan kekuatan stimulus dengan
potensial aksi yang dihasilkan
Reseptor Sensorik pada neuron Reseptor Sensorik terpisah dg
Aferen neuron Aferen
Adaptasi Reseptor Sensorik

Bila stimulus/rangsangan yang


diberikan secara konstan atau
kontinyu (menetap) pada suatu
reseptor sensorik, maka frekuensi
potensial aksi yang dihasilkan di
serabut sarafnya lama kelamaan
akan menurun, Hal tersebut
dikenal dengan “Adaptasi
Reseptor”

Reseptor Fasik Reseptor Tonik


Diskriminasi 2 titik

● Jarak terkecil dimana rangsangan sentuh


harus dipisahkan agar dapat dirasakan
sebagai 2 titik.
● Bervariasi pada setiap tempat tubuh
● Semakin banyak reseptor sensorik di
suatu area -> semakin sensitif -> semakin
kecil jarak kedua rangsangan itu
dirasakan sebagai 2 titik.

1-2 mm
Jaras Sensorik

Traktus kolumna Traktus


dorsalis-lemniskus Spinotalamikus
medial (anterolateral)

Tiga tingkatan atau ordo neuron sensorik


1. Reseptor-Medula Spinalis
2. Medula Spinalis-Talamus
3. Thalamus-Korteks Serebri
Sistem saraf Eferen
Efektor Sel atau organ yang menghasilkan
tanggapan terhadap stimulus, yang kerjanya diatur
oleh sinyal-sinyal saraf

Otot kelenjar
Reflek Tulang
Belakang

“Medula spinalis tidak hanya sebagai jaras


konduksi sinyal ke otak, namun bisa juga
memproses sinyal dari informasi sensorik/aferen
menjadi informasi motorik ke organ efektor”

Substansia grisea = integrative Area


Muscle Sensory
Receptors
Flexor Reflex
Crossed Extensor
Reflex
1. Korteks Motorik Primer (M-I)
Area Korteks Motorik - Anterior sulkus sentralis sampai
ke permukaan tengah hemisfer
yang disebut juga area Broadman
4.
- Bagian dari otak yang
mengirimkan perintah ke otot
untuk berkontraksi dan
menghasilkan gerakan
2. Area Motorik Suplementer (M-II)
- Bekerja bersama area
premotorik, terlibat dalam
memprogram rangkaian gerakan

3. Area Korteks Premotorik (PMC)


- Area Broadman 6. Terletak
anterior dari bagian lateral
korteks motorik primer
- Berperan dalam perencanaan
dan antisipasi gerakan motorik
khusus atau koordinasi gerakan
kompleks.
Jaras Motorik

“Traktus Kortikospinal (Pyramidal)”


Merupakan jalur output utama dari motor
korteks

Dekusasio Piramidum

85%-95% 5%-10% tidak


bersilangan bersilangan

Melalui Melalui traktus


traktus lateral anterior
kortikospinal kortikospinal
Neuromuscular Junction
Neuromuscular junction (NMJ) atau motor end plate, yaitu
penghubung antara serabut saraf motorik dan sel otot.
Sistem saraf Otonom
Sistem Saraf Otonom

● Bagian yang menginversi, mengontrol dan


mengatur fungsi viseral tubuh yang terjadi tanpa
kita sadari
● Efektor : - Otot Polos
- Otot Jantung
- Kelenjar (glandula)
● Regulasi dan kontrol fungsi viseral tubuh
- Denyut jantung (HR)
- Tekanan Darah
- Suhu tubuh
- Fungsi Pencernaan Ganglion adalah kelompok badan sel neuron
- Fungsi Reproduksi yang berada diluar SSP

Simpatis Parasimpatis
● Simpatis
- Regio Torako-Lumbal
- Serat Praganglion pendek, Kolinergic -> ACh
- Serat Pascaganglion panjang, Adrenergic -> E/NE
● Parasimpatis
- Regio cranio-Sacral
- Serat praganglion panjang, Kolinergic -> ACh
- Serat Pascaganglion pendek, Kolinergic -> ACh

Reseptor neuron Reseptor neuron


Kolinergik Adrenergik

● Reseptor Nikotinik ● Reseptor α1- eksitasi


● Reseptor Muskarinik ● Reseptor α2- inhibisi
● Reseptor β1- eksitasi
● Reseptor β2- inhibisi
● Reseptor β3- jar lemak
coklat
Terima kasih
@fadhillah.fbrn

Anda mungkin juga menyukai