Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

KSM BEDAH
RSUD RAA TJOKRONEGORO
PURWOREJO
2020-2023

APPENDISITIS
ICD-10: K35.80: Acute Appendicitis

Appendicitis didefinisikan sebagai peradangan lapisan dalam dari apendiks


1. Pengertian (Definisi)
vermiform yang menyebar ke bagian lain.
Keluhan Utama: Nyeri perut
RPS: Nyeri di daerah epigastrium. Setelah beberapa jam, nyeri berpindah dan
menetap di fosa iliaka kanan. Keluhan disertai anoreksia, mual dan muntah –
2. Anamnesis
muntah. Suhu badan sub febril 37.5 – 38.50C, sampai terjadi penyulit dimana suhu
badan akan meningkat sampai 400C.
RPD: Nyeri yang hilang timbul terutama di perut kanan bawah
 Inspeksi
Distensi, abdominal swelling
 Palpasi
1. Rovsing’s sign: positif jika dilakukan palpasi dengan tekanan pada kuadran
kiri bawah dan timbul nyeri pada sisi kanan
2. Psoas sign/ Obraztsova’s sign: pasien dibaringkan pada sisi kiri, kemudian
dilakukan ekstensi dari panggul kanan, positif jika timbul nyeri pada kanan
bawah
3. Obturator sign: dilakukan fleksi panggul dan dilakukan rotasi internal pada
3. Pemeriksaan fisik panggul. Positif jika timbul nyeri pada hypogastrium atau vagina
4. Blumberg’s sign/ Rebound sign atau nyeri lepas: palpasi pada kuadran kanan
bawah kemudian dilepaskan tiba-tiba
5. Dunphy’s sign: pertambahan nyeri pada testis kanan bawah dengan batuk
6. Ten horn sign: nyeri yang timbul saat dilakukan traksi lembut pada korda
spermatic kanan
7. Nyeri pada daerah cavum Douglas
8. Nyeri pada pemeriksaan rectal toucher jam 9-12
9. Skor Alvarado >6
Variables Clinical Features Score
Symptoms 1. Anamnesis
Migratory RIF pain seperti 1di atas
4. Kriteria diagnosis Anoreksia2. Pemeriksaan fisik 1seperti di atas
Nausea and 3. Pemeriksaan penunjang
vomiting 1 seperti di atas
5. Signs
Diagnosis Kerja Tenderness (RIF) akut
Apendisitis 2
Rebound tenderness
 Batu ureter kanan 1(ICD X: N23.0 Unspecified renal colic)
Elevated temperature
 Tumor caecum (ICD 1 X: D37.5 Neoplasm of uncertain behaviour of rectum)
Laboratory Leucocytosis
 Crohn’s disease (ICD 2 X: K50.90: Crohn’s disease)
6. Diagnosis banding
Neutrophil shift to left
 Kehamilan ektopik1 terganggu (ICD X: O00.9 Ectopic pregnancy,
Total Score unspecified) 10
 Colitis (ICD X: K52.9 Noninfective gastroenteritis and colitis, unspecified)
7. Pemeriksaan Laboratory Markers:
penunjang  Leukositosis (leukosit >12ribu)
 Neutrofilia (shift to the left)
Urinalisa : untuk differential diagnosa dengan KET dan batu traktus urinarius
USG positif apabila:
1. Appendix dengan diameter anteroposterior 7 mm atau lebih
2. Didapatkan suatu appendicolith
3. Adanya cairan atau massa periappendix
CT Scan positif apabila:
1. Appendix dilatasi lebih dari 5-7 mm pada diameternya
2. Dinding pada appendix yang terinfeksi akan mengecil sehingga memberi
gambaran “halo”
Medikamentosa:
 Buat akses IV dan berikan terapi kristaloid agresif pada pasien dengan tanda-
tanda klinis dehidrasi atau septikemia
 Antiemetik
 Analgetik:
-Morfin sulfat
 Antibiotik:
1. Golongan Penicillin
-Piperacillin dan Natrium Tazobactman
-Ampisillin-sulbactam
-Ticarcillin/klavulanat
2. Golongan Cephalosporin
-Cefazolin
-Cefoxitin
-Cefepime
8. Terapi 3. Aminoglikosida
-Gentamicyn
4. Carbapenem
-Meropenem
-Ertapenem
5. Fluoroquinolon
-Ciprofloxacin
-Levofloxacin
-Moxifloxacin
6. Agen antiinfeksi
-Metronidazole
-Tigecycline
Non Medikamentosa:
- Operatif: Apendektomi (ICD-9: 47.0: Appendectomy), Laparoskopi
appendiktomi (ICD-9: 47.01: Laparoscopy appendictomy)
- Non operatif: (-)
9 Kompetensi Dokter Spesialis Bedah
1. Menjelaskan perjalanan penyakit dan komplikasi yang dapat terjadi
2. Menjelaskan tentang rencana tindakan/ pengobatan
3. Menjelaskan tentang diet yang boleh dan tidak boleh
4. Menjelaskan tentang aktivitas selama pengobatan
11. Edukasi
5. Menjelaskan tentang manajemen nyeri
6. Menjelaskan tentang obat yang diberikan
7. Menjelaskan tentang rencana tindak lanjut
8. Lain-lain
12. Prognosis Ad vitam: Dubia ad bonam
Ad sanationam: Dubia ad bonam
Ad fungsionam: Dubia ad bonam
13. Tingkat evidens Terapi : I
14. Penelaah kritis dr. Azis Aimaduddin AI. SpB
Sembuh: Kriteria pulang jika ada perbaikan klinis minimal 3hari perawatan
15. Indikator medis Stabil: Keluhan nyeri perut kanan bawah tidak ada
Boleh pulang: Kriteria pulang jika ada perbaikan klinis minimal 3hari perawatan
Bakker OJ, Go PM, Puylaert JB, Kazemier G, Heij HA, Werkgroep richtlijn
Diagnostiek en behandeling van acute appendicitis. Guideline on diagnosis
and treatment of acute appendicitis: imaging prior to appendectomy is
recommended. 2010. Ned Tijdschr Geneeskd 54:A303 (I)
Craig, S., Inceu, L. and Taylor, C., 2011. Appendicitis. Emedicine Medical
Reference Site. (I)
Gorter, Hasan, Marguerite et al. Diagnosis and Management of Acute Appendicitis.
16. Kepustakaan
EAES Consensus Development Conference 2015. Surg Endosc. 2016.
30:4668–90. (I)
Korndorffer JR Jr, Fellinger E, Reed W. SAGES Guideline for Laparoscopic
Appendectomy. Surg Endosc, 2010:p757–61. (I)
Ohle R, O’Reilly F, O’Brien KK, Fahey T, Dimitrov BD. The Alvarado score for
predicting acute appendicitis: a systematic review. 2011. BMC Med
doi:10.1186/1741-7015-9-139 (I)
Keterangan :

Tingkat Evidens (sumber rujukan) :


I : metaanalisis dan sistimatik review dari RCT
II : design penelitian dengan kohort
III : design penelitian dengan kasus kontrol
IV : dari seri kasus
Purworejo,
Komite Medik KSM Bedah
Ketua

dr. Azis Aimaduddin AI. SpB dr. Azis Aimaduddin AI. SpB
NIP. 19821002 201101 1 006 NIP 19821002 201101 1 006

Direktur RSUD RAA TJOKRONEGORO

dr.Tolkha Amaruddin. SpTHT-KL.Mkes


NIP 19750307 200902 1 002

Anda mungkin juga menyukai