Anda di halaman 1dari 10

ASESMEN PSIKOLOGIS TEKNIK TES

Tes Intelegensi
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asesmen Psikologis Teknik Tes
yang dibina oleh Dra. Titin Indah Pratiwi, M.Pd. dan Ari Khusumadewi, S. Pd., M.Pd

Disusun Oleh:
BK 2019 B

Wisma Dwiana Anograh 19010014072

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
2019/2020

i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Asesmen Psikologis Teknik Tes dengan judul
“TES INTELEGENSI”
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penyusun mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Tak lupa juga kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak khususnya kepada dosen mata kuliah Asesmen Psikologis Teknik Tes Ibu Dra. Titin
Indah Pratiwi, M.Pd. dan Ari Khusumadewi, S. Pd., M.Pd yang telah membimbing kami
dalam pengerjaan makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri ,teman-teman maupun
khalayak umum. Akhir kata sebagai penyusun mengucapkan banyak terima kasih.

Surabaya, 10 Oktober 2020

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover.........................................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I
Pendahuluan.............................................................................................................4
BAB II
Pembahasan..............................................................................................................5
2.2 konsep dasar Intelegensi.............................................................................5
2.2 konsep tes Intelegensi.................................................................................5
2.3 tujuan dan fungsi tes Intelegensi.................................................................6
2.4 jenis – jenis tes intelegensi..........................................................................6
2.5 penormaan tes Intelegensi...........................................................................7
2.6 perkembangan tes Intelegensi.....................................................................8
BAB III
Penutup.....................................................................................................................9

Daftar Pustaka........................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tes intelegensi merupakan suatu tes Psikologi yang sangat bermanfaat bagi instansi
instansi terutama diranah pendidikan karena tes Intelegensi dapat berupa hasil
kemampuanak ademik minat dan bakat sisawa sehingga sangat bermanaat untuk
memantau siswa siswanya melalui hasil tes tersebut dan menayakan kepada siswa hasil
tesnya dengan akademiknya berbeda sangat jauh apa yang mempengaruhi hal tersebut
sehingga para guru / pendidik tidak usah sulit sulit lagi mencari data adapun cara cara tes
inteligensi ini dilakukan hanya oelh orang orang yang sudah profesional dan ahlih dalam
bidangnya serta telah melakuakan pelatihan sebelumnya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini yang terkait dengan Tes Intelegensi yaitu :
1. Apa konsep dasar Intelegensi
2. Apa konsep tes Intelegensi
3. Apa tujuan dan fungsi tes Intelegensi
4. Apa jenis – jenis tes intelegensi
5. Apa penormaan tes Intelegensi
6. Bagaimana perkembangan tes Intelegensi

1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan supaya kita bisa memahami lebih dalam tentang Tes
Intelegensi
1. Memahami konsep dasar Intelegensi
2. Memahami konsep tes Intelegensi
3. Memahami tujuan dan fungsi tes Intelegensi
4. Memahami jenis – jenis tes intelegensi
5. Memahami penormaan tes Intelegensi
6. Memahami perkembangan tes Intelegensi

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian konsep dasar Intelegensi
Secara Etimilogis intelegensi berasal dari bahasa inggris Intellegence dan dari bahasa latin
yaitu intellectus dan intellegentia, intelegensi berasal dari kata intellegence yang berarti
menghubungkan atau menyatukan satu sama lain.Dr Nursalim Mochamad “Psikologi
Pendidikan”2019 .adapun beberapa tokoh mendefinisikan intelegensi sebagai berikut:
Menurut Alfred Binet 1857-1911 Intelegensi adalah sebagia kemampuan seseorang untuk
berfikir secara abstrak. Sedangkan H.H Goddard 1946 mendefinisikan intelegensi adalah
sebagai tingkat kemampuan pengalaman seseorang untuk menyelesaikan masalah yang
langsung dihadapinya dan mengantisipasi masalah masalah yang akan datang, Pengertian
intelegensi yang paling banyak dianut para ahli adalah apa yang dikemukakan oleh Wechslet
yang mengatakan bahwa intelegensi merupakan pembangkit atau kapasitas global individu
untuk bertindak bertujuan berfikir rasional dan berhubungan efektif dengan lingkungannya
sekitar

2.2 Pengertian konsep tes Intelegensi


Tes Intlegensi adalah tes yang mengukur intlegensi intlegeis (kemampuan) sesorang,
Contohnya seperti Amin yang duduk dikelas satu SMA saat mengikuti psikoligi tes untuk
menyatakan bahwa dia harus berada di jurusan IPA atau IPS bahkan Bahasa. Seperti itulah
yang dinamakan Tes Intelegensi. Melalui Intlegensi, Ahli psikologi dapat memahami
Kemampuan seseorang yang dibawa sejak lahir. Untuk menghasilakan kualitas tes yang baik,
diperlukan metode pengukuran pengukuran yang sangat signifikat serta hasilnya tidak
bersifat kebetulan
Tes yang baik juga harus valid yaitu tes itu harus mengukur apa yang harus diukir,
Sehingga kita harus membandingkannya dengan ukuran standard atau kriteria tes tersebut.
Adapun cara mengukur kriteria tes tersebut yaitu perkiraan nila rata rata anak disekolah yang
diberikan oleh gurunya. Sedangkan tes intelegensi kasar yang digunakan oleh orang yang
baru paham (awam) memiliki valid yang sangat rendah karena tes yang biasanya diajukan
mencangkup kemampuan mencari uang, kemampuan mengingat fakta – fakta dan
kemampuan bersekolah bertahun tahun itu merupakan tes intelegensi yang tidak valid. Perlu
diketahui bahwa hasil tes intlegensi itu sangat bermacam macam ada yang berupa angka –
angka dalam sekala yang bermacam – macam dan juga tergantung pada jenis jenis tes yang
digunakan. Adapun keterbatasan tes Intelegensi menurut Ethical standarts of psychologist
yang diterbitkan oleh American Psycological association (APA), tes intelegensi umu
tergolong tergolong dalam tes level B, Yitu tes yang hanya boleh digunakan oleh mereka
yang memiliki latara belajkang dan pendidikan psikologi serta harus terlatih secara khusus
dalam penggunaan tes iyu serta tes intelegensi secara klinis termasuk tes level C yaitu yang
boleh melakukan adalaha orang orang yang sudah master psikologi.

Teori Komprehensif tentang intelegensi melibatkan proses komponen yang jauh lebih
besar dari yang ditemukan oleh ahli psikologi masalalu yang bekerja di lab yang sangat
terbatas atau dalam situsi tes yang tipikal. Sterberg menyatakan bahwa komponen yang lebih
besar ini berhubungan bukan hanya dengan Intelegensi akademis tetapi juga dengan

5
intelegensi praktis. Sterberg (1985) yang dikutip oleh Rita L Atkinson serta ada di buku
Psikologi umum yang ditulis oleh Drs. Sobur Alex, M. Si (2003).
Adapun empat komponen yang disusun dan dilabel secara kasar
a. Kemampuan untuk berfikir dan mengambil pelajatran dalam pengalaman yang telah didapat
dimasa hidupnya.
b. Kemampuan berfikir dan menalar secara abstrak.
c. Kemampuan untuk beradaptasi dengan hal hal yang tidak pasti
d. Kemampuan motivasi

2.3 Tujuan dan fungsi tes Intelegensi


Adapun fungsi dan tujuan tes intelegensi menurut Dewa ketut Sukardi dan Nila Kusmawati
a. Dapat digunakan untuk seleksi penerimaan murid baru diharapkan dengan adanya tes
intelegensi pada saat penerimaan siswa baru, maka pihak sekolah akan memperoleh siswa
siswa yang berbobot dan dapat mengikuti pelajaran dengan lancar tanpa adanya hambatan
dari aspek kognitif
b. Untuk bahan evaluasi terhadap prestasi yang telah dicapai dengan adanya tes ini,dapat
diketahui potensi yang dimiliki siswa sehingga dapat mengukur prestasi yang akan dicapai
atau yang sudah dicapai selama ini sesuia atau tidak dengan potensinya
c. Dapat mengelompokkan siswa pada program kusus. Melalui tes intelegensi para pendidik
atau orang tua dapat mengetahui berapa besar tingkat kemampuan siswa dalam menerima
materi disekolah
d. Hail intelegensi dapat disumbangkan pada program pemilihan jurusan / Program studi
e. Apabila Tes intelegensi ini dilengkapi dengan data data hasil tes, kepribadian, prestasi, bakat,
dan minat dan hasil tes lain maka hasil tes ini untuk memahami peserta didik dan
menyediakan lingkungan yang dibutuhkan. Sukardi dan Kusumawati “tes intelegensi dan
pemanfaatannya dalam dunia pendidikan ” Bandung 2011

2.4 Jenis – jenis tes intelegensi


a. Tes Inteligensi berdasarkan usia
1. Tes inteligensi untuk anak anak WPPSI, WISC,CPM,TES BINET
2. Tes inteligensi untuk dewasa WBIS, WAIS, IST, FTR, SPM, APM, PM-60,CFIT
b. Tes inteligensi berdasarkan jumlah peserta
1. Tes inteligensi individual WPPSI, WISC, WBIS, WAIS, BINET
2. Tes inteligensi kelompok CPM, IST, FRT, SPM, APMPM-60CFIT
c. Tes inteligensi berdarakan aspek aspek yang yang diungkap
1. Penalaran verbal
2. Penalaran Kuantitatif
3. Penalaran Visual Abstrak
4. Memori
5. Sequentatial proccesing soale
6. Simultaneous proccesing soale

6
2.5 penormaan tes Intelegensi
1. Cacat mental mereka yang IQ di bawah 70 disebut cacat mental atau lemah pikiran. Mereka
ini menderita amentia atau kurang pikiran yang termasuk dalam kategori cacat mental atau
lemah pikiran adalah tingkat idiot embisisl dan moron, Ciri cirinya adalah tidak dapat
mengurus kebutuhannya sendiri, Kelambatan mental sejak lahir, kelambatan Dalam
Kematangan, Pada dasarnya tidak dapat diobati
2. Idiot (IQ 0-19)
Idiot adalah suatu istilah yuridis dan padegogis yang diperuntukkn bagi mereka yang lemah
pikiran tingkat paling rendah. Menurut para ahli kira kira setiap duaribu kelahiran terjadi
idiocry,Ciri cirinya Fikiranya lemah tidaktahan terhadap penyakit dan tidak mengenal bahaya
oleh karena itu umurnya tidak panjang
3. Embicile (IQ 20-49)
Sepertinya halnya idiot mereka juga perlu ditempatkan dilembaga kusus sebep mereka akan
belajar berbicara, makan, dan betpakian sendii tanpa bergantung pafa orang lain, Ciri cirinya
tidak dapat dididik di seloha umum
4. Moron (IQ 50-69)
Hal ini merupakan problrm terbesar bagi masyatakat pada masa dewasa ia memiliki
kecerdasan yang sederajat dengankecerdasan di bawah rata rata pada saat masih anak anak,
Ciri mereka saat sekolah jarang bisa mencapai kelas lima sampai tingkat tertenyeu mereka
bisa belajar
5. Inferior (IQ 70-79)
Hal ini merupakan kelompok ntersendiri dari individu individu yterbelakang
6. Bodoh (IQ 80-89)
Agak lambat dalam mencerna pelajaran
7. Normal (IQ 90-109)
Merupakan terbesar presentasenya dari pada kelopk lain
8. Pandai (IQ 110-119)
Merupakan lebih tinggi dari kelompok normal
9. Superior (IQ 120-129)
Lebih cakap dalam bebicara berhitung
10. Sangat Superior (IQ 130-139)
Tidak ada perbedaan yang mencolok dengan kelompok superior
11. Gifted (IQ 140-179)
Sangat menonjol dan terkelan tetapi masih di tahap bawah genius
12. Genius (IQ 180 keatas)
Bakatnya sudah nampak saat kecil

7
2.6 perkembangan tes Intelegensi

Dalam buku-buku teks psikologis, Alfred Binet disebut sebut sebagai orang berjasa
menemukan tes intelegensi pertma kali. namun yang memngembangkan tes untuk
kemampuan intlektual ini adalah Sir Francis Galton satu abad yang lalu karena ia tertarik
pada berbagai perbedaan individu dari teori evolusi sepupunya , Carles Darwin
Galton mendasarkan tes intelegensinya pada asumsi bahwa intelegensi sesorang tercermin
dalam keunggulan kekuatan fisiknya dengan demikian variabel yang diukur tes
intelegensinya adalah ukuran batok kepala, ketajaman pengelihatan, ingat terhadap bentuk
visual, kemmpuan bernafas, dan kekuatan genggaman tangan. Sementara itu tes pertama yang
mendekati tes intelegensi kontemporer diajukan seorang dokter yang juga ahli psikologi
berkebangsaan Prancis Alferd Binet ia lalu dibantu sejawadnya sehingga tesnya terkenal
denfan nama tes Binet-Simon tes ini pertama kali pada tahin1884. Tes ini sampai sekarang
masih digunakan dalam benteuk revisi dan kadang kadang dengan tujuan yang sama. Sehingg
sekarang banyak ahli yang berpendapat bahwa segala taraf kemajuan dapat dicapai
dengankecerdasa yang cukup tinggi
Pengetesan Inteligensi pada awalnya merupakan cara untuk meyeleksi anak anak untuk
pendidikan yang berbeda beda jenisny dan terutama sudah digunakan untuk tujuan tersebut.
Tidak mengherankan jika tes inteligensi berkaitan erat dengan prestasi dan kemampuan
sekolah yang berguna untuk keberhasilan akademis di dunia barat

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari uraian yang telah di bahas diatas dapat disimpulkan bahwa Tes Inteligensi
merupakan suatu alat untuk mengukur meliputi kemampuan bakat minat dan ingatan
serta masih banyak lagi. Tes inteligensi bertujuan untuk mengetahui hasil sampai mana
suatu perkembangan atau ingatan seseorang sehingga tes ini sangat bermanfaat di
ranah pendidikan karena dapat mengukur kemampuan siswanya.

9
DAFTAR PUSTAKA
Nur'aeni. (2012). Tes Inteligensi dan Tes Bakat. 172.
Nursalim, M., & syafiq, m. (2019). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Jawa Barat: CV PUSTAKA SETIA.
Sukardi, & Ketut, D. (2011). Tes Intelegensi dan Pemanfaatan Dalam Dunia Pendididkan. 15

10

Anda mungkin juga menyukai