Disusun Oleh
Kelompok I A12B
Nama Kelompok :
Puja dan puji syukur kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) karena atas rahmat dan karunia-Nya tulisan yang
berjudul “LP dan Asuhan Keperawatan Penyakit DM” ini dapat diselesaikan
tepat waktunya.
Tulisan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah II dalam menempuh pendidikan Program Studi S1
Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali pada Semester
IV tahun 2020, yang diampu oleh Ns. Ni Wayan Trisnadewi,S.Kep.,M.Kes
Dalam keberhasilan penyusunan tulisan ini tentu tidak luput dari bantuan
beberapa pihak. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih yang setulus–
tulusnya kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tulisan ini.
Kami menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari yang sempura, oleh
karena itu segala kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan demi karya – karya
penulis berikutnya. Semoga tulisan ini ada manfaatnya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................1
1.4 Manfaat.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Dan Fisiologi Sistem Endkrin......................................................3
2.2 Kimia dan Biokimia Sistem Endokrin........................................................19
2.3 Fungsi Umum Sistem Endokrin..................................................................29
2.4 Proses Glikogenesis, Glikogenolisis,Glukoneogenisis ..............................29
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................31
3.2 Saran...........................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui tentang penyakit Diabetes Melitus dan penyebabnya
1.3.2 Mengetahui tanda dan gejala dari DM.
1.3.3 Mengetahui perawatan, penatalaksanaan serta komplikasi DM.
1.3.4 Mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan DM.
1.3.5 Mampu menerapkan asuhan keperawatan dengan DM.
BAB II
PEMBAHASAN
umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan
akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM
klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang
luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena
katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan
ditemukan adalah :
1. Katarak
2. Glaukoma
3. Retinopati
4. Gatal seluruh badan
5. Pruritus Vulvae
6. Infeksi bakteri kulit
7. Infeksi jamur di kulit
8. Dermatopati
9. Neuropati perifer
10. Neuropati viseral
11. Amiotropi
12. Ulkus Neurotropik
13. Penyakit ginjal
14. Penyakit pembuluh darah perifer
15. Penyakit koroner
16. Penyakit pembuluh darah otak
17. Hipertensi
yang tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau
dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. Karena itu
Penyakit yang mula-mula ringan dan sedang saja yang biasa terdapat pada
pasien DM usia lanjut dapat berubah tiba-tiba, apabila pasien mengalami infeksi
akut. Defisiensi insulin yang tadinya bersifat relatif sekarang menjadi absolut dan
biasa terjadi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan berkeringat
banyak umumnya tidak ada pada DM usia lanjut. Biasanya tampak bermanifestasi
lebih jelas.
2.1.5 Patofisiologi
Diabetes Mellitus merupakan salah satu gangguan pada organ pankreas.
Dalam pankreas terdapat pulau-pulau langerhans yang terdiri dari sel beta yang
mengeluarkan insulin, sel alpa yang memproduksi glukagon, dan sel delta yang
mengeluarkan somatostatin.
Berdasarkan penyebabnya Diabetes Mellitus dibagi menjadi dua tipe yaitu:
(Mansjoer, 2000; Brunner & Suddart, 2002 )
Dm Tipe I: Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) atau tergantung
insulin yang disebabkan oleh karena destruksi atau kerusakan sel beta dari pulau –
pulau langerhans akibat proses autoimun, sehingga pankreas berhenti
memproduksi insulin. Kerusakan sel beta tersebut dapat terjadi sejak kecil ataupun
setelah dewasa, sehingga diperlukan penyuntikan insulin untuk mengendalikan
kadar glukosa darah.
DM Tipe II : Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) atau
tidak tergantung insulin, terjadi jika insulin hasil produksi pankreas tidak cukup
atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin sehingga terjadi
gangguan pengiriman glukosa ke sel tubuh. Biasanya terjadi pada usia diatas 40
tahun, munculnya perlahan-lahan, bisa dikontrol dengan DOA (Diit, Obat,
Activity)
PATHWAYS
Defisiensi Insulin
glukoneogenesis hiperglikemia
Kekurangan
ketonemia Nitrogen urine ↑ Dehidrasi volume cairan
Makrovaskuler Mikrovaskuler
Retina Ginjal
Jantung Serebral Ekstremitas
Retinopati Nefropati
diabetik
Miokard Infark Stroke Gangren
Resiko Injury
2.1.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Glukosa darah sewaktu
2. Kadar glukosa darah puasa
3. Tes toleransi glukosa
Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)
Bukan DM Belum pasti DM DM
Kadar glukosa darah sewaktu
- Plasma vena
- Darah kapiler < 100 100-200 >200
Kadar glukosa darah puasa <80 80-200 >200
- Plasma vena
- Darah kapiler
<110 110-120 >126
<90 90-110 >110
2.1.7 PENATALASANAAN
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas
insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi
vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah
mencapai kadar glukosa darah normal.
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
1. Diet
2. Latihan
3. Pemantauan
4. Terapi (jika diperlukan)
5. Pendidikan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.W
DENGAN ULKUS DIABETES MELLITUS GRADE II DI RUANG 201
RSU WIRA MEDIKA, DENPASAR
2. Pola Eliminasi
a. Buang air besar
Saat sakit di rumah sakit klien tidak mengalami gangguan pada BAB
nya. Klien bab 1x sehari dengan konsistensi padat, warna kuning.
b. Buang air kecil
Selama di rumah sakit klien BAK 3-4 sehari Dalam satu hari ± 800
CC warna kuning pekat, bau khas urin.
3. Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan / Minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0 : mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4 : tergantung total.
a. Ekstremitas
Terdapat ulkus di telapak kaki kiri, yang mengeluarkan cairan. Tampak
luka yang ditutupi kasa, rembesan luka (+), pus (+). Tidak ada nyeri tekan,
perfusi dalam batas normal. Dg kulit hangat. Infus terpasang di tangan
kanan.
b. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium:
Normal
ALT : 16,4 (10 – 40)
AST : 14,8 (10 – 42)
BUN : 22,1 (7 – 18)
Creatinin : 1,22 (0,6 – 1,3)
Glukosa : 253 mg/dl (80 – 120)
Ureum : 47,29 (20 – 40)
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya ganggren pada
ekstremitas
3. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan informasi
pengetahuan yang didapat mengenai penyakitnya.
RENCANA KEPERAWATAN
N NO PERENCANAAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
O DX
1 1 Setelah dilakukan a) Evaluasi respon pasien terhadap ⁻ Menentukan respon pasien
asuhan keperawatan aktivitas, catat perubahan dan terhadap aktivitas dan dapat
selama 3 x 24 jam laporkan bila terjadi perubahan mengindikasikan penurunan
Intoleransi aktivitas tanda - tanda vital, kelelahan oksigen
tidak terjadi dengan
kriteria hasil : b) Berikan lingkungan yang tenang ⁻ Dengan lingkungan yang
1. px dapat melakukan dan batasi pengunjung tenang membantu proses
ADL secara mandiri penyembuhan pasien
sebagai sumber 4. Jelasakan prosedur yang kan ada dan ikut secra langsung
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI
DX 1 :
Px dapat melakukan ADL secara mandiri
DX2 :
Kondisi luka menunjukkan adanya perbaikan jaringan dan tidak terinfeksi:
Pus dan jaringan berkurang
DX 3 :
Px mengerti dan kooperatif dengan penjelasan yang di berikan oleh perawat
KESIMPULAN
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang memerlukan upaya penanganan
yang tepat dan serius dimana penderita tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa)
dalam darahnya.
Diabetes Mellitus merupakan salah satu gangguan pada organ pankreas. Dalam pankreas terdapat
pulau-pulau langerhans yang terdiri dari sel beta yang mengeluarkan insulin, sel alpa yang memproduksi
glukagon, dan sel delta yang mengeluarkan somatostatin. Berdasarkan penyebabnya Diabetes Mellitus
dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe I dan tipe II
.
DAFTAR ISI
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester,
Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.
Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa
YasminAsih, Jakarta : EGC, 1997.