Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) PADA PASIEN DENGAN

KEHILANGAN DAN BERDUKA

OLEH

NI LUH PUTU LINDA GAYATRI


NIM : P07120218011

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN
TAHUN 2020
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) PADA PASIEN DENGAN
KEHILANGAN DAN BERDUKA

Nama pasien : Ny. R Ruang : Drupadi


No. RM : 455xxx RSJ Provinsi Bali

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Pasien selalu menangis, merasa putus asa, kesepian akibat ditinggal pergi oleh
suaminya yang meninggal 2 hari yang lalu. Pasien tampak selalu merenung dan tidak
mempunyai minat dalam berinteraksi dengan orang lain
2. Diagnosa keperawatan
Berduka disfungsional
3. Tujuan khusus
a. Pasien dapat menerima keadaan berduka yang dialaminya
b. Pasien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya
c. Pasien merasa lebih tenang
4. Tindakan keperawatan
a. Ajarkan pasien menerima keadaan yang dialami
b. Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Dengarkan setiap
perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat menghakimi
c. Ajarkan klien teknik relaksasi

B. Strategi pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Salam terapeutik:
“Selamat pagi Ibu R. Saya Linda Gayatri, Ibu bisa memanggil saya suster
Linda. Saya perawat yang dinas pagi ini dari pukul 07.00 sampai 14.00 nanti
dan saya yang akan merawat Ibu.
Nama Ibu siapa? Ibu senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi / validasi:
“Baiklah bu, bagaimana keadaan Ibu R hari ini?”

c. Kontrak:
- Topik:
“Kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar tentang
keadaan ibu?
Tujuannya supaya ibu bisa lebih tenang bu dalam menghadapi keadaan ini,
dengan ibu mau berbagi cerita dengan saya, kesedihan ibu mungkin bisa
berkurang”
- Waktu:
“Ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincang?”
- Tempat:
“Ibu mau kita berbincang-bincang dimana? Di sini saja? Bai klah.”

2. Tahap kerja
 “Baiklah Ibu R, bisa Ibu jelaskan kepada saya bagaimana perasaan Ibu R saat
ini?”
 “Saya mengerti Ibu sangat sulit menerima kenyataan ini. Tapi kondisi
sebenarnya memang suami Ibu telah meninggal. Sabar ya, Bu ”
 “Saya tidak bermaksud untuk tidak mendukung Ibu. Tapi coba Ibu pikir, jika Ibu
pulang ke rumah nanti, Ibu tidak akan bertemu dengan suami Ibu karena beliau
memang sudah meninggal. Itu sudah menjadi kehendak Tuhan, Bu. Ibu harus
berusaha menerima kenyataan ini.”
 “Ibu, hidup matinya seseorang semua sudah diatur oleh Tuhan. Meninggalnya
suami Ibu juga merupakan kehendak-Nya sebagai Maha Pemilik Hidup. Tidak
ada satu orang pun yang dapat mencegahnya, termasuk saya ataupun Ibu
sendiri.”
 “Ibu sudah bisa memahaminya?”
 “Ibu tidak perlu cemas. Umur Ibu masih muda, Ibu bisa mencoba mencari
pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Ibu. Saya percaya Ibu
mempunyai keahlian yang bisa digunakan. Ibu juga tidak akan hidup sendiri.
Ibu masih punya saudara-saudara, anak-anak dan orang lain yang sayang dan
peduli sama Ibu.”
 “Untuk mengurangi rasa cemas Ibu, sekarang Ibu ikuti teknik relaksasi yang
saya lakukan. Coba sekarang Ibu tarik napas yang dalam, tahan sebentar,
kemudian hembuskan perlahanlahan.”
 “Ya, bagus sekali Bu, seperti itu.”

3. Tahap terminasi
a. Evaluasi:
(Subjektif): “Bagaimana perasaan Ibu sekarang? Apa Ibu sudah mulai
memahami kondisi yang sebenarnya terjadi?”
(Objektif) : “Kalau begitu, coba Ibu jelaskan lagi, hal-hal yang Ibu dapatkan
dari perbincangan kita tadi dan coba Ibu ulangi teknik relaksasi yang telah
kita lakukan.”
b. Tindak Lanjut :
 “Ya, bagus sekali Bu. Nah, setiap kali Ibu merasa cemas, Ibu dapat
melakukan teknik tersebut. Dan setiap kali Ibu merasa Ibu tidak terima
dengan kenyataan ini, Ibu dapat mengingat kembali perbincangan kita hari
ini.”
 “Bu, ini ada buku kegiatan untuk ibu”
 “Bagaimana kalau kegiatan teknik rileksasi ibu masukkan kedalam jadwal
kegiatan ibu”
 “Ibu setuju”
 “Nah, Disini ada kolom kegiatan, tanggal, waktu dan keteranga”
 “Ibu bisa mengisi kegiatan tenik rileksasi pada kolom kegiatan”
 “Kira-kira jam berapa ibu nanti melakukan teknik rileksasi bu?”
 “Cara mengisi buku kegiatan ini: jika ibu melakukannya tanpa dibantu atau
diingatkan oleh orang lain ibu tulis “M” disini, jika ibu di bantu atau
diingatkan ibu tulis “B” dan jika ibu tidak melakukannya ibu tulis “T”
 “Ibu paham Bu?”
 “Nanti ibu jangan lupa mengisi buku kegiatannya ya”
c. Kontrak yang akan datang:
 “Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 15 menit
dan sekarang sudah 15 menit bu”
 “Bu, kapan ibu mau kita melanjutkan perbincangan kita?”
 “Bagaimana kalau kita besok membicarakan tentang hobi ibu”
 “Ibu maunya dimana?”
 “Nah, sekarang ibu istirahat dulu”
 “Sebelum saya permisi apak ada yang mau ibu tanyakan?”
 “Baiklah, kalau tidak ada, saya permisi dulu ya Bu. Selamat pagi.”

Anda mungkin juga menyukai