DI SUSUN OLEH :
Cara menentukan kuartil dibagi menjadi 2 tipe, yaitu data tunggal dan data kelompok.
Penyelesaian
=4+¾(4-4)=4
Letak Q2 adalah 2 (14+1)/4 = 15/2 = 7 ½ Q2 =X7 + ½ (X7 – X6)
=7+½(7-7)=7
Letak Q3 adalah 3 (14+1)/4 = 45/4 = 11 ¼ Q3 =X11 + ¼ (X12 – X11) = 8 +
¼ (9-8)
=8 + ¼ (9-8)
=8 ¼ atau 8,25
Keterangan:
Q = Kuartil
I = Panjang kelas
Contoh soal
Interval f
87-108 2
109-130 6
131-152 10
153-174 4
175-196 3
25
Penyelesaian
Q1 (kuartil 1)
N = 25
1/4N = ¼ x 25 = 6.25
= 109 – 0.5
L =108.5
Cf = 2
F =6
I = 22
Q1 = L + ((1/4N – Cf) x I) : f
= 108.5 + 93.5 : 6
= 108.5 + 15.58
= 124.08
Penyelesaian
Q3 (kuartil 3)
N = 25
= 3/4 x 25 =
3/4N 18.75
= 153 – 0.5 =
L 152.5
Cf =2+6+10=18
F =4
I = 22
Q3 = L + ((3/4N – Cf) x I) : f
= 152.5 + 16.5 : 4
= 152.5 + 4.125
= 156.625
B. Desil (Ds)
Desil ialah bilangan yang ‘dapat dianggap’ membagi data yang telah diurutkan
menurut besarnya, dari yang terkecil ke yang terbesar menjadi sepuluh sub kelompok yang
sama banyak. Desil ialah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi
dari data yang kita selidiki ke dalam 10 bagian yang sama besar, yang masing-masing sebesar
1/10 N. Jadi disini kita jumpai sebanyak 9 buah titik desil, dimana kesembilan buah titik desil
itu membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam 10 bagian yang sama besar. Kegunaan
desil ialah untuk menggolongkan-golongkan suatu distribusi data ke dalam sepuluh bagian
yang sama besar, kemudian menempatkan subjek-subjek penelitian ke dalam sepuluh
golongan tersebut. Cara menentukan desil dibagi menjadi 2 tipe, yaitu data tunggal dan data
kelompok.
1. Data Tunggal
Rumus
Ds = 1 x ((n + 1) : 10) atau 2 x ((n + 1) : 10) atau 3 x
((n + 1) : 10) ….10 x ((n + 1) : 10)
Contoh soal
Diketahui data: 9,10, 11, 6, 8, 7, 7, 8, 9, 10, 11.
Tentukanlah:
1. Desil ke -2
2. Desil ke- 4
Penyelesaian
Data di urutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10
Letak desil ke- 2 diurutan data ke- 2(10+1)/10 = 22/10 =
2,2
D2 terletak pada urutan ke- 2,2 sehingga
D2 = X2 + 0,2 (X3-X2)
D2 = 5 + 0,2 (5-5)
=5+0
=5
2. Data Kelompok
Rumus
Dsi = L + ((i/10N – Cf) x I) : fd
Keterangan:
D = Desil
L = Titik bawah
N = Banyak data
I = Desil 1, 2, 3 … 10
Cf = Frekuensi komulatif – sebelum kelas
Fd = Frekuensi kelas desil
I = Panjang kelas
Contoh soal
Interval f
87-108 2
109-130 6
131-152 10
153-174 4
175-196 3
25
Penyelesaian
Ds 7 (desil 7)
N = 25
C. Persentil
Persentil adalah bilangan yang dapat dianggap membagi data yang telah diurutkan
dari yang terkecil ke yang terbesar, menjadi 100 sub kelompok yang sama banyak. Persentil
adalah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi dari data yang kita
selidiki ke dalam 100 bagian yang sama besar, karena itu presentil sering disebut ukuran
perseratusan. Persentil yang biasa dilambangkan P, adalah titik atau nilai yang membagi
suatu distribusi data menjadi seratus bagian yang sama besar. Karena itu persentil sering
disebut ukuran perseratusan.Titik yang membagi distribusi data ke dalam seratus bagian yang
sama besar itu ialah titik-titik: P1, P2, P3, P4,P5, P6, … dan seterusnya, sampai dengan P99.
jadi disini kita dapati sebanyak 99 titik persentil yang membagi seluruh distribusi data ke
dalam seratus bagian yang sama besar, masing-masing sebesar 1/ 100N atau 1%. Cara
menentukan presentil dibagi menjadi 2 tipe, yaitu data tunggal dan data kelompok.
1. Data Tunggal
Rumus
Ps = 1 x ((n + 1) : 100) atau 2 x ((n + 1) : 100) atau 3 x
((n + 1) : 100)…. 99 x ((n + 1) : 100)
2. Data Kelompok
Rumus
Psi = L + ((i/100N – Cf) x I) : fd
Keterangan:
D = Presentil
L = Titik bawah
N = Banyak data
I = Persentil 1, 2, 3 … 100
Cf = Frekuensi komulatif – sebelum kelas
Fd = Frekuensi kelas presentil
I = Panjang kelas
Contoh soal
Tentukan presentil 94 dari data table berikut:
Interval f
109-130 6
131-152 10
153-174 4
175-196 3
25
Penyelesaian
Ps 94
N = 25
94/100N = 94/100 x 25 = 23.5
L = 175 – 0.5 = 174.5
Cf =2+6+8+10+4=22
Fps =3
I = 22
= L + ((94/100N – Cf) x I)
Ps94 : fd
= 174.5 + ((23.5 – 22) x
22) : 3
= 174.5 + (1.5 x 22) : 3
=174.5+33:3
= 174.5 + 11
= 185.5
D. Varian
Varian adalah ukuran seberapa jauh sebuah kumpulan bilangan tersebar.
Varians nol mengindikasikan bahwa semua nilai sama. Varians selalu bernilai
non-negatif: varians yang rendah mengindikasikan bahwa titik data condong
sangat dekat dengan nilai rerata (nilai ekspektasi) dan antara satu sama lainnya,
sementara varians yang tinggi mengindikasikan bahwa titik data sangat tersebar
disekitar rerata dan dari satu sama lainnya.
Rumus data Tunggal
Keterangan:
s2 = varian
s = standar deviasi (simpangan baku)
xi = nilai x ke-i
= rata-rata
n = ukuran sampel
Contoh Penghitungan
Misalkan dalam suatu kelas, tinggi badan beberapa orang siswa yang dijadikan
sampel adalah sebagai berikut.
172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173, 170
Dari data tersebut diketahui bahwa jumlah data (n) = 10, dan (n - 1) = 9.
Selanjutnya dapat dihitung komponen untuk rumus varian.
Dengan demikian, jika dimasukkan ke dalam rumus varian, maka hasilnya adalah
sebagai berikut.
Keterangan:
σ2 = variansatauragamuntukpopulasi
S2 = variansatauragamuntuksampel
fi = Frekuensi
xi = Titiktengah
Dari hasil survai yang melihat bagaimana kepemimpinan 10 orang mahasiswa yang
aktif dalam organisasi intra kampus. Data berikut memperlihatkan nilai
kepemimpinan 10 orang responden tersebut.
Jawaban:
Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai kepemimpinan mahasiswa yang aktif
dalam organisasi intra kampus adalah 80, 5 dengan standar deviasi (penyimpangan)
12,12.