Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 3

1. Ilham Andika P ( 201702019 )

2. Seftin Diana P (201702039)

3. Sofa Hidayati A ( 201702041 )

4. Vyta Nur K (201702048)


ASUHAN KEPERAWATAN BAYI
BERAT LAHIR RENDAH
( BBLR )
PENGERTIAN BBLR

 Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan lahir
kurang dari 2500 gram(Arief, 2009). Dahulu bayi baru lahir yang berat
badan lahir kurang atau sama dengan 2500 gram disebut premature.
ETIOLOGI BBLR

1. Faktor Ibu

2. Faktor Janin

3. Faktor Lingkungan
M A N I F E S TA S I K L I N I S

1. Berat kurang dari 2500 gram

2. Panjang kurang dari 45 cm

3. Lingkar dada kurang dari 30 cm

4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm

5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

6. Kepala lebih besar

7. Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang


8. Otot hipotonik lemah

9. Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea

10. Eksremitas: paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus

11. Kepala tidak mampu tegak

12. Pernapasan 40 – 50 kali / menit

13. Nadi 100 – 140 kali / menit


PATOFISIOLOGI
Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum cukup bulan
(prematur) disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Artinya bayi lahir cukup bulan (usia
kehamilan 38 minggu), tapi berat badan (BB) lahirnya lebih kecil ketimbang masa
kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2.500 gram. Biasanya hal ini terjadi karena adanya
gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu
seperti adanya kelainan plasenta, infeksi, hipertensi dan keadaan-keadaan lain yang
menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi berkurang. Gizi yang baik diperlukan seorang ibu
hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan, dan selanjutnya akan melahirkan
bayi dengan berat normal. Dengan kondisi kesehatan yang baik, system reproduksi normal,
tidak menderita sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil,
ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan lebih sehat daripada ibu dengan kondisi kehamilan
yang sebaliknya.
PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa

Pemberian vitamin K1

a. Injeksi 1 mg IM sekali pemberian, atau

b. Per oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3 kali pemberian (saat


lahir, umur 3-10 hari, dan umur 406 minggu)
2. DIATETIK
PEMBERIAN NUTRISI YANG ADEKUAT:
A. APABILA DAYA ISAP BELUM BAIK, BAYI DICOBA UNTUK
MENETEK SEDIKIT DEMI SEDIKIT.
B. APABILA BAYI BELUM BISA MENETEKI PEMBERIAN ASI
DIBERIKAN MELALUI SENDOK ATAU PIPET.
C. APABILA BAYI BELUM ADA REFLEK MENGHISAP DAN
MENELAN HARUS DIPASANG SIANG PENDUGA/SONDE
FOODING.
3. Suportif
Hal utama yang dilakukan adalah mempertahankan suhu tubuh normal:
a. Membersihkan jalan napas
b. Memotong tali pusat dan perawatan tali pusat
c. Membersihkan badan bayi dengan kapas nany oil/minyak
d. Memberikan obat mata
e. Membungkus bayi dengan kain hangat
f. Pengkajian keadaan kesehatan pada bayi dengan berat badan lahir rendah
g. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan cara:
h. Membungkus bayi dengan menggunakan selimut bayi yang dihangatkan terlebih dahulu
i. Menidurkan bayi di dalam incubator buatan yaitu dapat dibuat dari keranjang yang
pinggirnya diberi penghangat dari buli-buli panas atau botol yang diisi air panas.
j. Suhu lingkungan bayi harus dijaga
k. Badan bayi harus dalam keadaan kering
m. Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin
n. Ukur suhu tubuh dengan berkala
o. Yang juga harus diperhatikan untuk penatalaksanaan suportif ini adalah:
1. Jaga dan pantau patensi jalan nafas.
2. Pantau kecukupan nutrisi, cairan dan elektrolit.
p. Bila terjadi penyulit, harus dikoreksi dengan segera (contoh; hipotermia, kejang,
gangguan nafas, hiperbilirubinemia)
q. Berikan dukungan emosional pada ibu dan anggota keluarga lainnya
r. Anjurkan ibu untuk tetap bersama bayi. Bila tidak memungkinkan, biarkan ibu
berkunjung setiap saat dan siapkan kamar untuk menyusui
TERIMA KASIH 😀

Anda mungkin juga menyukai