net/publication/308929014
CITATION READS
1 967
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Dewandra Bagus on 07 October 2016.
Abstrak
Sumber air bersih masih menjadi masalah utama bagi masyarakat Desa Bantan Tua. Survei
pemetaan sumur warga telah dilakukan untuk mendapatkan beberapa informasi mengenai kondisi
airtanah di desa tersebut, diantaranya adalah informasi level airtanah dangkal, warna dan rasa
airtanah. Beberapa sampel air juga telah diambil untuk kemudian dianalisis secara kimia untuk
mendapatkan informasi mengenai level intrusi air laut. Hasil penelitian menunjukkan level airtanah
dangkal di desa Bantan Tua berkisar antara 0.6m – 3.4m dengan kondisi airtanah cenderung lebih
dalam di bagian utara desa. Airtanah di desa Bantan Tua juga dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis
berdasarkan warna airtanah yaitu berwarna merah kecoklatan dan keruh-jernih. Warna airtanah
dipengaruhi oleh keadaan geologi desa Bantan Tua itu sendiri, dimana airtanah yang berwarna
merah kecoklatan ditemukan di bagian tanah gambut dan airtanah keruh-jernih ditemukan di bagian
tanah lempung dan pasir. Berdasarkan pengelompokan rasa, airtanah di desa Bantan Tua
dikelompokkan menjadi air tawar dan air payau. Rasa airtanah dipengaruhi oleh adanya intrusi air
laut di beberapa bagian, hal ini juga ditunjukkan oleh hasil analisis kadar klorida pada beberapa
sampel airtanah. Namun demikian, intrusi air laut di desa Bantan Tua masih berada pada level yang
rendah sehingga airtanah masih dapat dimanfaatkan dalam kegiatan sehari-hari oleh warga desa.
Kata Kunci : Airtanah, pemetaan, analisis intrusi air laut.
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan dengan cara
memetakan sumur-sumur airtanah dangkal
yang ada di Desa Bantan Tua. Setiap sumur
yang dijumpai diambil data seperti
kedalaman, warna, rasa dan suhu air. Sampel
air juga turut diambil di beberapa titik sumur
yang nantinya akan dilakukan analisis kimia
terhadap sampel tersebut untuk mendapatkan
data kandungan klorida sebagai parameter
Gambar 3. Peta titik-titik sumur yang tersebar di Desa
analisis intrusi air laut. Data klorida juga
Bantan Tua.
menunjukkan kelayakan air tersebut
dikonsumsi sebagai air minum oleh Survei geologi permukaan juga
masyarakat (Permenkes, 2010). Metode dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi
pengukuran sumur untuk mendapatkan data daerah penelitian yang akan digunakan dalam
kedalaman airtanah dangkal berpedoman menganalisis hubungan antara kondisi geologi
kepada model yang telah dibuat sebelumnya daerah penelitian dengan kondisi dan kualitas
(Gambar 2). airtanah di daerah tersebut.
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Hasil Penelitian
Hasil pengukuran kedalaman airtanah
dangkal disajikan dalam bentuk sebuah peta
kontur airtanah (Gambar 4).
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Pustaka
Cameron, N.R., Ghazali, S.A., and
Thompson, S.J. (1982) Geological Map of
the Bengkalis Quadrangle, Sumatra,
Indonesia. Geological Research and
Development Centre.
Guidelines for drinking-water quality (1996).
Health Criteria and other Supporting
Information, World Health Organization,
Geneva. 2nd ed. Vol. 2.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492.
(2010) Tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum.
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”