Anda di halaman 1dari 27

Kasus no 4.

Seorang perempuan berusia 40 tahun, didiagnosa menderita gastroenteritis


akut. Pasien mengatakan sejak kemarin sudah BAB lebih dari 6x dengan
konsistensi cair dengan jumlah banyak disertai dengan mual dan muntah serta
nyeri pada perut. Pasien mengatakan tidak nafsu makan sejak sehari yang lalu. BB
sebelum sakit 42 kg, BB selama sakit : 41 kg, TB 155 cm.
Keadaan umum pasien lemah, kesadaran composmentis. Konjungtiva anemis,
mukosa bibir kering, turgor kulit kembali lambat. Tanda-tanda vital 90/70 mmHg,
N : 106x/meni, S : 37,70C, RR : 24x/menit, bising usus 40x/menit. Perkusi
abdomen hypertimpani. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
hemoglobin 11,0 g/dl, hematocrit 48%, leukosit12.800 103/mm3. Obat yang
diberikan adalah infus RL 20 TPM, 2 x 1 ondancenton, 2 x 1 ranitidin, 3 x 1
neudiatep, diet lunak.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T
DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS AKUT
DI RS PERMAI INDAH RUANG SAKURA
TANGGAL 1 JANUARI 2020 PUKUL 10.00 WITA

A. PENGKAJIAN
1. Identitas/Biodata
a. Identitas Pasien
Nama                        : Ny.T
Umur                        : 40 th
Agama                     : Hindu
Jenis Kelamin           : Perempuan
Status                        : Sudah menikah
Pendidikan                : Tidak tamat SD
Pekerjaan                 : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa             : Indonesia
Alamat                      : Pengosekan, Ubud
Tanggal Masuk         : 1 Januari 2020
Tanggal Pengkajian   : 1 Januari 2020
No. Register              : 13.33.35
Diagnosa Medis        : Gastroenteritis akut
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama                        : Tn.W
Umur                        : 45 th
Hub. Dengan Pasien : Suami
Pekerjaan                  : Wiraswasta
Alamat                      : Pengosekan, Ubud
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
 Saat MRS : BAB lebih dari 6x dari kemarin
 Saat ini : BAB lebih dari 6x dari kemarin
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan dari kemarin pasien sudah BAB lebih dari 6x
dari kemarin dengan konsistensi cair, jumlah yang banyak disertai
dengan mual dan muntah serta nyeri pada perut. Pasien
mengatakan tidak nafsu makan sejak sehari yang lalu. Kemudian
keesokan harinya pada tanggal 1 Januari 2020 pasien dibawa
berobat ke rumah sakit Permai Indah Setelah dilakukan
pemeriksaan di UGD Rumah Sakit Permai Indah didapatkan hasil
keadaan umum pasien lemah, kesadaran komposmentis,
konjungtiva anemis, mukosa bibir kering, turgor kulit kembali
lambat. Tanda-tanda vital 90/70mmHg, nadi 106x/menit, suhu
37,70C, RR 24x/menit, bising usus 40x/menit, perkusi abdomen
hypertimpani. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
hemoglobin 11,0 g/ dL, hematokrit 48%. leukosi 12.800 103.mm3.
Obat yang diberikan adalah infus RL 20 Tpm, 2 x 1 Ondansentron,
2 x 1 Ranitidin, 3 x 1 Neudiatep.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit
yang serius seperti ini atau yang dialaminya saat ini.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan penyakit seperti ini tidak pernah terjadi
sebelumnya pada anggota keluarga lainnya dan pasien mengatakan
tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
e. Riwayat Sosiokultural
Pasien tidak boleh keramas jika sedang sakit
3. Pola fungsi kesehatan Gordon
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
 Persepsi : Pasien mengatakan kesehatan itu adalah hal yang
luar biasa.
 Manajemen kesehatan : Pasien mengatakan jika sakit hanya
berobat ke dokter praktik.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan berat badannya sebelum sakit adalah 42 kg.
pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan.
Pasien mengatakan makan 3x sehari dengan porsi penuh.
Pasien mengatakan minum sebanyak 2500 cc/hari.
 Saat sakit :
Saat pengkajian berat badannya adalah 41 kg dengan tinggi 155
cm. Pasien mengatakan makan 2x sehari dengan porsi yang
disediakan oleh RS, pasien minum 1500 cc/hari
c. Pola Eliminasi
1) BAK
 Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAK 4-5 x sehari,
dengan bau khas, warna kuning jernih
 Saat sakit : Pasien mengatakan BAK 4-5 x sehari, dengan
bau khas, warna kuning jernih
2) BAB
 Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1x sehari, dengan
bau khas, warna khas, dan konsistensi lembek.
 Saat sakit : Pada saat pengkajian pasien mengatakan BAB
sebanyak 6x dari kemarin, dengan konsisten cair dengan
jumlah yang banyak, berbau khas, warna khas, dan
konsistensi lembek dan tidak disertai darah.
d. Pola Aktifitas dan Latihan
1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum ✓
Mandi 
Toileting ✓
Berpakaian 
Berpindah 
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang
lain dan alat, 4: tergantung total

2) Latihan
 Sebelum sakit : Pasien mengatakan bisa beraktifitas atau
melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri.
 Saat sakit : Pasien mengatakan tidak bisa beraktifitas atau
melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri karena
merasa lemah dan sedang dirawat di rumah sakit.
e. Pola kognitif dan Persepsi
 Kognitif : pasien mengatakan mengerti tentang penyakitnya
yaitu diare yang disebabkan oleh bakteri
 Persepsi : Pasien mengeluh diare
f. Pola Persepsi-Konsep diri
- Citra tubuh : pasien mengatakan menyukai semua bagian tubuh
karena merupakan ciptaan Tuhan.
- Harga diri : pasien mengatakan hubungan dengan orang lain
atau keluarga baik. Walaupun dalam kondisi sakit.
- Ideal diri : Pasien mengatakan berharap cepat sembuh dan bisa
kembali ke rumah.
- Gambar diri : Pasien mengatakan puas terhadap posisinya
sebagai Ibu rumah tangga
- Peran diri: Pasien mengatakan tugasnya dalam keluarga
sebagai Ibu rumah tangga yang mengurus pekerjaan rumah
tangga dan keluarganya.
g. Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidurnya nyenyak. Tidur
selama 7 jam dari pukul 22.00 sampai pukul 05.00 pagi. Pasien
mengatakan tidak mengalami gangguan tidur seperti insomnia,
pasien mengatakan kadang-kadang tidur siang hanya setengah
jam saja.
 Saat sakit : Pasien mengatakan tidurnya nyenyak. Tidur selama
8 jam dari pukul 22.00 sampai pukul 06.00 pagi. Pasien
mengatakan tidak mengalami gangguan tidur seperti insomnia,
pasien mengatakan tidur siang hanya setengah jam saja.
h. Pola Peran-Hubungan
 Sebelum sakit : Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga
baik.Pasien berperan sebagai kepala rumah tangga.
 Saat Sakit : Pasien mengatakan tidak bisa menjalankan peran
sebagai kepala rumah tangga karena sedang dirawat di rumah
sakit.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mengatakan sudah menikah dan memiliki 2 anak.
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan mampu menangani stressnya saat dirawat
dirumah sakit dengan cara mengobrol dengan keluarganya yang
menjaga dirumah sakit.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan beragama Hindu dan sembahyang setiap hari

4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : Mata : 4 verbal : 5 Psikomotor : 6
b. Tanda-tanda Vital : TD:90/70 mmhg Nadi:106 x/menit RR :
24X/menit ,suhu:37,70C
c. Kepala :
- Inspeksi : Bentuk kepala bulat. Warna rambut hitam. Rambut dan
kulit kepala bersih. Tidak ada lesi di kulit kepala. Bentuk wajah
oval.
- Palpasi : Tidak ada benjolan di kulit kepala.
d. Mata :
-Inspeksi : Bentuk mata simetris. Tidak ada kantung mata.
Konjungtiva tampak anemis, pasien memakai kaca mata. Reflek
pupil positif.
e. Hidung :
-Inspeksi : Tidak ada cuping hidung. Tidak ada secret. Tidak ada
pendarahan.. Warna kulit sama dengan kulit lainnya.
-Palpasi : tidak ada nyeri
f. Telinga :
-Inspeksi : Telinga tampak bersih, tidak ada lesi, pendengaran baik.
g. Mulut :
-Inspeksi : Mulut tampak bersih, tidak ada lesi mukosa bibir
kering, tidak ada pembesaran tonsil. Gigi lengkap. Gigi dan lidah
tamak bersih, mukosa bibir tampak kering.
h. Leher :
-Inspeksi : Tidak ada hiperpigmentasi
-Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri
tekan, arteri karotis teraba.
i. Dada dan Punggung :
 Dada
-Inspeksi : dada simetris, bentuk dan postur normal, ada
otot bantu pernafasan, fase ekspirasi memanjang
-Auskultasi : suara nafas Bronchial,
-Palpasi : tidak ada nyeri tekan,ekspansi simetris.
-Perkusi : suara resonan
 Jantung
-Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
-Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V
-Auskultasi : Suara jantung S1 dan S2, tidak ada suara
tambahan (S3 dan S4
j. Abdomen        :
-Inspeksi : warna sama dengan kulit lainnya, tidak ada lesi
-Auskultasi : suara peristaltic 40x/menit
-Perkusi : Hipertimpani
-Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
k. Ekstremitas     :
 Atas
-Inspeksi : warna kulit sawo matang. Tidak ada lesi. Tidak
ada benjolan. terpasang infus di tangan kiri. Tidak ada
hiperpigmentasi, kulit keriput
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan. Turgor kulit kembali
lambat, Kulit kasar. Kulit terasa hangat
 Bawah
-Inspeksi : tidak ada pembesaran tonjolan tulang. Tidak ada
lesi.
-Palpasi : tidak ada nyeri tekan. Tidak ada pembesaran
limfonoid daerah ingual. Kulit terasa hangat, turgor kulit
kembali lambat.
-Perkusi : Reflex patella positif
l. Genetalia :
Tidak terkaji
m. Anus :
Tidak terkaji
5. Pemeriksaan Penunjang (pemeriksaan diasnostik)
Hasil laboratorium darah lengkap
Tanggal : 01 Januari 2020

Parameter Hasil Satuan Nilai normal


Hemoglobin 11,0 g/dL 12-16
Hematokrit 48 % 34,9-44,5
Leukosit 12.800 103/mm 5.000-10.000

6. Data Tambahan
-
7. Therapy

N Tgl Awal
Nama Dosis Rute Indikasi
O Diberikan
1. 01-01-2020 Infus RL 20 Tpm IV Menambah elektrolit
tubuh
2. 01-01-2020 Ondansentron 2x1 IV Mengobati mual dan
muntah
3. 01-01-2020 Ranitidin 2x1 IV Mengobati gangguan
di usus dan lambung
4. 01-01-2020 Neudiatep 3x1 Oral Mengabsorbsi racun
dan bakteri penyebab
diare

Tabel Analisa Data


Data Etiologi Masalah
DS : Faktor infeksi (bakteri dan virus) Diare
- Pasien mengatakan sejak
kemarin sudah BAB lebih dari Mencapai usu halus
6x
- Pasien mengatakan badannya Malabsorpsi makanan dan cairan
terasa lemas
Hiperperistaltik
DO :
- Pasien tampak pucat Peningkatan percepatan kontak
- Pasien tampak lemas makanan dan air dengan mukosa usus
- Mukosa bibir pasien tampak
kering Penyerapan makanan, air dan elektrolit
- Frekuensi defekasi pasien terganggu
meningkat sebanyak 6x dalam
sehari dengan konsistensi cair Frekuensi defekasi meningkat
- Bising usus pasien 40x/menit
- Perkusi abdomen hypertimpani BAB encer
- Hasil TTV :
- Suhu : 37,70C Diare
- TD : 90/70mmHg
- Nadi : 106x/menit
- RR : 24x/menit
- Hasil pemeriksaan
laboratorium :
- Hemoglobin : 11,0 g/ dL
- Hematokrit : 48%
- Leukosit : 12.800 103/mm3

-
DS : Faktor infeksi (bakteri dan virus) Nyeri Akut
- Pasien mengatakan badannya
terasa lemas Masuk ke dalam tubuh
- Pasien mengatakan penyebab
nyeri timbul karena sakit yang Mencapai usus halus
dideritanya
- Pasien mengatakan nyeri terasa Malabsorpsi makanan dan cairan
seperti tertusuk-tusuk
- Pasien mengatakan keluhan Hiperperistaltik
nyeri terasa di perut Penyerapan makanan, air dan elektrolit
- Pasien mengatakan skala nyeri terganggu
terasa di skala 3
- Pasien mengatakan nyeri terasa Refleksi spasme otot dinding otot perut
hilang timbul
DO : Nyeri akut
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak gelisah
- Hasil TTV :
- Suhu : 37,70C
- TD : 90/70mmHg
- Nadi : 106x/menit
- RR : 24x/menit
DS : Faktor infeksi (bakteri dan virus) Risiko Hipovolemia
- Pasien mengatakan badannya
terasa lemas Mencapai usus halus
- Pasien mengatakan dalam dari
kemarin sudah BAB lebih dari Malabsorpsi makanan dan cairan
6x
- Pasien mengatakan dalam Hiperperistaltik
sehari hanya minum 1 gelas
(250ml) Peningkatan percepatan kontak
DO : makanan dan air dengan mukosa usus
- Pasien tampak lemas
- Turgor kulit kembali lambat Penyerapan makanan, air dan elektrolit
- Mukosa bibir pasien kering terganggu
- Konjungtiva pasien anemis
- Frekuensi defekasi pasien Kekurangan output dan elektrolit
meningkat sebanyak 6x dalam
sehari dengan konsistensi cair Risiko Hipovolemia

-
Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas

1. Diare berhubungan dengan gastrointestinal di tandai dengan defekasi lebih


dari 3 x dalam 24 jam dan feses lembek atau cair
2. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi gastrointestinal ditandai dengan
tampak meringis dan frekuensi nadi meningkat
3. Risiko hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan
Intervensi Keperawatan

No.
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
Dx
1 Setelah diberikan asuhan 1. Monitor tanda-tanda 1. Monitor tanda-
keperawatan selama 3x 24 jam vital pasien. tanda vital pasien
diharapkan nyeri pasien dapat 2. Lakukan pengkajian Mengetahui
berkurang dengan kriteria hasil: nyeri secara tanda-tanda vital
1. Mampu mengontrol nyeri komprehensif pasien secara
(tau penyebab nyeri, mampu termasuk lokasi, rutin.
menggunakan teknik non karakteristik, durasi, 2. Mengontrol nyeri
parmakologi untuk frekuensi, kualitas pasien secara
mengurangu nyeri) dan faktor teratur
2. Melaporkan bahwa nyeri presipitasi. 3. Meningkatkan
berkurang dengan 3. Kontrol lingkungan kenyaman pasien
menggunakan manajemen yang dapat saat beristirahat.
nyeri. mempengaruhi nyeri 4. Meningkatkan
3. Mampu mengenali nyeri seperti suhu relaksasi pola
(Skala, intensitas, frekuensi ruangan, pencahayan pernafasan
dan tanda nyeri). dan kebisingan. pasien.
4. Menyatakan rasa nyaman 4. Ajarkan teknik non 5. Mengatasi
setelah nyeri berkurang. farmakologi (nafas dukungan pasien
5. TTV dalam rentang normal dalam) terhadap nyeri.
6. Tidak mengalami gangguan 5. Bantu pasien dan 6. Mengurangi rasa
tidur. keluarga nyeri yang di
menemukan rasakan pasien
dukungan untuk
mengurangi nyeri.
6. Delegatif dalam
pemeberian ranetidin
2 x 1.
2 Setelah diberikan asuhan 1. Monitor tanda- 1. Mengetahui
keperawatan selama 3x 24 jam tanda vital tanda-tanda vital
diharapkan diare pasien dapat 2. Monitor pasien secara
membaik dengan kriteria hasil: elastisitas tugor rutin.
1. Kontrol pengeluarkan kulit 2. Mengontrol
feses menurun 3. Berikan asupan elastisitas kulit
2. Nyeri abdomen menurun cairan oral pasien
3. Konsistensis feses misalnya: oralit, 3. Mengurangi
membaik dan cairan intra defikasi cairan
4. Frekuensi defekasi vena. pasien secara
membaik 4. Anjurkan teratur
5. Frestaltik usus membaik makanan porsi 4. Mengontrol
kecil dan sering asupan nutrisi
secara bertahap pasien secara
5. Kolaborasi berkala
pemberian obat 5. Mengurangi diare
antimotilitas dengan
menghambat
gerakan usus

3 Setelah diberikan asuhan 1. Monitor dan intake 1. Mencegah


keperawatan selama 3 x 24 jam output cairan terjadinya
diharapkan kekurangan volume 2. Berikan asupan kekurangan
cairan pasien dapat membaik cairan oral volume cairan
dengan kriteria hasil: 3. Anjurkan pada pasien
1. Takikardi menurun memperbanyak 2. Menganjurkan
2. Suhu tubuh menurun asupan cairan oral pasien agar
3. Tekanan darah membaik 4. Kolaborasi banyak minum
pemberian cairan IV 3. Mengontrol
ISOTONIS (RL) asupan cairan oral
secara teratur
4. Menggantikan
cairan tubuh
pasien yang hilang
akibat diare
Implementasi

Hari/Tgl/Ja No Tindakan Keperawatan Evaluasi Nama


m Dx. dan
TTD
01-01-2020 I 1. Monitor tanda-tanda DS: Pasien mengatakn
Rabu,Jam vital badannya terasa lemas
10.00 wita DO: Pasien tampak lemas
- Hasil TTV
pasien:
- S:37,70C
- TD:90/70mmHg
- N:106x/menit
- RR:24x/menit

Jam11.30 2. Monitor elastisitas DS:Pasien mengatakan


wita tugor kulit kulitnya terasa kering
DO:Kulit pasien tampak
kering

DS: Pasien mengatakan


3. Berikan asupan cairan setelah di berikan obat
Jam12.00 oral misalnya: oralit, BABnya berkurang
wita dan cairan intra vena. DO: Pasien tampak tenang
dan rileks

4. Kolaborasi pemberian DS: Pasien mengatakan


obat antimotilitas badannya terasa lemas
DO:Pasien tampak lemas
Jam12.20
wita
01-01-2020 II 1. Monitor tanda-tanda vital DS:Pasien mengatakn
Rabu,Jam pasien. badannya terasa lemas
09.00 wita DO: Pasien tampak lemas
- Hasil TTV
pasien:
- S:36,70C
- TD:100/70mmHg
- N:95x/menit
- RR:24x/menit

Jam09.30 2. Lakukan pengkajian nyeri DS: - Pasien mengatakan


wita secara komprehensif penyebab nyeri
termasuk lokasi, timbul karena sakit
karakteristik, durasi, yang dideritannya
frekuensi, kualitas dan - Pasien
faktor presipitasi. mengatakan nyeri
terasa seperti
tertusuk-tusuk
- Pasien
mengatakan
keluhan nyeri
terasa di perut
DO: - Pasien tampak pucat
- Pasien tampak
gelisah
- Pasien tampak
meringis
3. Ajarkan posisi nyaman DS: Pasien mengatakan
Jam10.20 nyaman dengan posisi
wita tidurnya
DO: Pasien tampak kooperatif

4. Bantu pasien dan keluarga DS:Pasien mengatakan


menemukan dukungan badannya terasa lemas
Jam11.20 untuk mengurangi nyeri. DO: -Pasien tampakpucat
wita - Keluarga pasien
mengajarkan
pasien cara
mengurangi nyeri
dengan cara
menyalakan lagi
gayatri mantram
dan teknik nafas
dalam
Jam09.20 III 1. Monitor dan intake output DS: pasien mengatakan
wita cairan paham apa yang
dianjurkan oleh perawat
DO:pasien tampak kooperatif
Jam10.10
wita 2. Berikan asupan cairan oral DS: Pasien mengatakan sudah
minum obat
DO: Pasien tampak kooperatif
3. Anjurkan memperbanyak DS:-
Jam10.30 asupan cairan oral DO:Pasien tampak kooperatif
wita
4. Kolaborasi pemberian
cairan IV ISOTONIS (RL) DS: -
Jam11.20wita DO:Pasien tampak kooperatif
02-01-2020 I 1. Monitor tanda-tanda vital DS: Pasien mengatakn
Kamis,Jam badannya terasa lemas
10.00 wita DO: Pasien tampak lemas
- Hasil TTV
pasien:
- S:37,0C
- TD:110/80mmHg
- N:100x/menit
- RR:24x/menit
Jam11.30 wita
DS:Pasien mengatakan
2. Monitor elastisitas tugor kulitnya terasa lembab
kulit DO:Kulit pasien tampak
lembab

3. Berikan asupan cairan oral DS: Pasien mengatakan


misalnya: oralit, dan cairan setelah di berikan obat
Jam12.00 wita intra vena. BABnya 2x sehari
DO: Pasien tampak tenang
dan rileks

4. Kolaborasi pemberian obat DS:Pasien mengatakan


antimotilitas badannya terasa lemas
DO:Pasien tampak lemas
Jam12.20 wita
Jam09.05 wita II 1. Monitor tanda-tanda DS:Pasien mengatakn
vital pasien. badannya terasa lemas
DO: Pasien tampak lemas
- Hasil TTV
pasien:
- S:37,0C
- TD:100/70mmHg
- N:95x/menit
Jam09.30 wita - RR:24x/menit

2. Lakukan pengkajian DS: - Pasien mengatakan


nyeri secara penyebab nyeri
komprehensif termasuk timbul karena sakit
lokasi, karakteristik, yang dideritannya
durasi, frekuensi, - Pasien
kualitas dan faktor mengatakan nyeri
presipitasi. terasa seperti
tertusuk-tusuk
- Pasien
mengatakan
keluhan nyeri
terasa di perut
DO: - Pasien tampak pucat
- Pasien tampak
gelisah
- Pasien tampak
Jam10.20 wita meringis
3. Ajarkan posisi nyaman DS: Pasien mengatakan
nyaman dengan posisi
tidurnya
DO: Pasien tampak kooperatif
Jam11.20 wita
4. Bantu pasien dan DS:Pasien mengatakan
keluarga menemukan badannya terasa lemas
dukungan untuk DO: -Pasien tampakpucat
mengurangi nyeri. - Keluarga pasien
mengajarkan
pasien cara
mengurangi nyeri
dengan cara
menyalakan lagi
gayatri mantram
dan teknik nafas
dalam
Jam10.20 wita III 1. Monitor dan intake DS: pasien mengatakan
output cairan paham apa yang
dianjurkan oleh perawat
Jam11.10 wita DO:pasien tampak kooperatif

2. Berikan asupan DS: Pasien mengatakan sudah


cairan oral minum obat
DO: Pasien tampak kooperatif

Jam11.30 wita 3. Anjurkan DS:-


memperbanyak DO:Pasien tampak kooperatif
asupan cairan oral

4. Kolaborasi DS: -
pemberian cairan DO:Pasien tampak kooperatif
Jam12.20wita IV ISOTONIS
(RL)

03-01-2020 I 1. Monitor tanda-tanda vital DS: Pasien mengatakn


Jumat,Jam09.05 badannya terasa lemas
wita DO: Pasien tampak lemas
- Hasil TTV
pasien:
- S:36,0C
- TD:120/80mmHg
- N:90x/menit
- RR:24x/menit

Jam09.30 wita 2. Monitor elastisitas tugor DS:Pasien mengatakan


kulit kulitnya terasa lembab
DO:Kulit pasien tampak
lembab
Jam:10.10 wita 3. Berikan asupan cairan oral DS: Pasien mengatakan
misalnya: oralit, dan cairan setelah di berikan obat
intra vena. BABnya 2x sehari
DO: Pasien tampak tenang
dan rileks
Jam:10.25 wita 4. Kolaborasi pemberian obat DS:Pasien mengatakan
antimotilitas badannya terasa lemas
DO:Pasien tampak lemas
Jam10.35 wita II 1. Monitor tanda- DS:Pasien mengatakn
tanda vital pasien. badannya terasa lemas
DO: Pasien tampak lemas
- Hasil TTV
pasien:
- S:36,0C
- TD:180/80mmHg
- N:95x/menit
- RR:24x/menit

Jam: wita 2. Lakukan DS: - Pasien mengatakan


pengkajian nyeri penyebab nyeri
secara timbul karena sakit
komprehensif yang dideritannya
Jam11.30 wita termasuk lokasi, - Pasien
karakteristik, mengatakan nyeri
durasi, frekuensi, terasa seperti
kualitas dan faktor tertusuk-tusuk
presipitasi. - Pasien
mengatakan
keluhan nyeri
terasa di perut
DO: - Pasien tampak pucat
- Pasien tampak
gelisah
- Pasien tampak
meringis
DS: Pasien mengatakan
Jam11.45 wita 3. Ajarkan posisi nyaman dengan posisi
nyaman tidurnya
DO: Pasien tampak kooperatif

DS:Pasien mengatakan
Jam11.55 wita 4. Bantu pasien dan badannya terasa lemas
keluarga DO: -Pasien tampakpucat
menemukan Keluarga pasien mengajarkan
dukungan untuk pasien cara mengurangi nyeri
mengurangi nyeri. dengan cara menyalakan lagi
gayatri mantram dan teknik
nafas dalam

Jam12.00 wita III 1. Monitor dan intake DS: pasien mengatakan


output cairan paham apa yang
dianjurkan oleh perawat
DO:pasien tampak kooperatif

Jam12.20 wita 2. Berikan asupan DS: Pasien mengatakan sudah


cairan oral minum obat
DO: Pasien tampak kooperatif

Jam12.35 wita 3. Anjurkan DS:-


memperbanyak DO:Pasien tampak kooperatif
asupan cairan oral

4. Kolaborasi DS: -
Jam12.50 wita pemberian cairan DO:Pasien tampak kooperatif
IV ISOTONIS
(RL)

Evaluasi

No Hari/ No Dx. Evaluasi Hasil Nama/ Paraf


Tgl/Jam
1 0 I S: Pasien mengatakan masih nyeri
1-01-2020 P: Nyeri saat sebelum dan sesudah BAB
10.00 wib Q: Seperti diremas
Kamis R:Di perut
S: Skala 3
T: Sering
O: Ekspresi klien masih tampak menahan sakit
A: Masalah teratasi sebagian
- Klien mengatakan nyeri berkurang
setelah di lakukan kompres hangat dan
di berikan obat dan suntik (skala nyeri 5
menjadi 4)
P: Intervensi dilanjutkan
- Berikan posisi senyaman mungkin
- Ajarkan kompres air hangat
- Kolaborasi pemberian terapi obat
2 11.50 wib II S: Pasien mengtakan bahwa masih merasa lemas,
BAB 4X sehari, BAB masih cair namun tidak ada
lender lagi
O: Klien masih tampak lemas
A: Masalah teratasi sebagian
- BAB klien tidak berlendir lagi, dank lien
sudah minum air putih yang banyak
P: Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan klien untuk minum yang
banyak
- Kolaborasi pemberian terapi infus RL
3 Jumat, 04- III S: Klien mengatakan bahwa nyeri perutnya sudah
01-2020 berkurang (Skala nyeri 2), BAB sudah 1-2x/hari dan
konsistensinya sedikit lunak
O: Ekspresi klien tampak tenang dan rileks
A: Masalah teratasi
P: Intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai