ATUMATUS - HMMFT-KMUP Fixxx
ATUMATUS - HMMFT-KMUP Fixxx
AGENDA ACARA
MUSYAWARAH MAHASISWA
HMM FT – KMUP
BAB I
PASAL 1
Musyawarah HMM FT-KMUP yang
disingkat musma HMM FT-KMUP adalah
forum tertinggi yang merupakan perwujudan
dari seluruh mahasiswa HMM FT-KMUP.
PASAL 2
Musyawarah mahasiswa HMM FT-
KMUP mempunyai kewenangan :
a. Menetapkan dan mengesahkan
aturan umum dan aturan khusus
HMM FT-KMUP.
b. Menetapkan dan mengesahkan tata
cara pemilihan dan pemberhentian
ketua HMM FT-KMUP.
c. Memilih dan menetapkan ketua
HMM FT-KMUP
d. Menetapkan keputusan-keputusan
lainnya dalam batas wewenangnya.
BAB II
PASAL 3
1. Peserta MUSMA HMM FT-KMUP
adalah:
PASAL 4
Fraksi merupakan perwakilan dari
peserta yang mewakili setiap angkatannya
yang tergabung dalam keanggotaan HMM
FT-KMUP.
PASAL 5
Peninjau MUSMA HMM FT-KMUP
adalah civitas akademika dan alumni teknik
mesin universitas pancasila yang diundang
BAJA MUSMA HMM FT-KMUP atau
hadir pada saat MUSMA HMM FT-
KMUP.
BAB III
PASAL 6
1. Peserta MUSMA HMM FT-KMUP
yang diwakilkan oleh fraksinya masing-
masing berhak untuk:
PASAL 7
Apabila pimpinan sidang menganggap
pertanyaan dan pendapat peserta belum jelas,
kepada yang bersangkutan diberikan hak dapat
mengemukakan kembali pertanyaan dan
pendapat tersebut sampai persoalan di anggap
jelas.
PASAL 8
Setiap peserta dan peninjau MUSMA
HMM FT-KMUP wajib memenuhi ketentuan-
ketentuan yang di atur dalam tata tertib
MUSMA HMM FT-KMUP ini.
BAB IV
PIMPINAN SIDANG
PASAL 9
1. MUSMA HMM FT-KMUP dipimpin
oleh pimpinan sidang yang di pilih dari
Badan Pekerja MUSMA HMM FT-
KMUP.
2. Wewenang pimpinan sidang MUSMA
HMM FT-KMUP:
a. Memimpin sidang selama
berlangsungnya MUSMA HMM
FT-KMUP.
b. Mengesahkan hasil MUSMA
HMM FT-KMUP selama
berlangsungnya MUSMA HMM
FT-KMUP.
c. Menjaga kelancaran dan
ketertiban dalam MUSMA
HMM FT-KMUP.
PASAL 10
Pimpinan sidang MUSMA HMM FT-
KMUP berbentuk presidium yang terdiri dari 1
atau 3 atau 5 orang.
BAB V
PASAL 11
Jenis sidang pada pelaksanaan MUSMA
HMM FT-KMUP adalah sidang paripurna
PASAL 12
Sidang paripurna adalah sidang yang di
hadiri oleh seluruh peserta MUSMA HMM FT-
PASAL 13
Rancangan agenda MUSMA HMM FT-
KMUP dan perancangan peraturan tata tertib
MUSMA HMM FT-KMUP serta tata tertib
peserta MUSMA HMM FT-KMUP
disampaikan oleh badan pekerja MUSMA
HMM FT-KMUP kepada sidang paripurna
untuk di sah-kan.
PASAL 14
Sebelum menghadiri setiap sesi dalam
persidangan, setiap peserta MUSMA HMM
FT-KMUP menandatangani daftar hadir yang
telah disediakan oleh Badan Pekerja MUSMA
HMM FT-KMUP.
PASAL 15
Peserta sidang MUSMA HMM FT-
KMUP yang akan berbicara pertama kali harus
menyebutkan namanya terlebih dahulu kepada
pimpinan sidang. Peserta sidang yang
menyebutkan namanya sebagaimana dimaksud
diatas tidak boleh berbicara kecuali apabila
menurut pimpinan sidang adalah alasan yang
tepat dan dapat di terima untuk diberikan
kesempatan berbicara kepada yang
bersangkutan.
PASAL 16
PASAL 17
Pimpinan sidang setiap waktu dapat
memberikan kesempatan untuk interupsi
kepada peserta MUSMA HMM FT-KMUP
untuk:
1. Meminta penjelasan perkara sebenarnya
mengenai masalah yang dibicarakan.
2. Mengajukan usul prosedur, mengenai
hal yang sedang di bicarakan.
3. Menjelaskan masalah yang sedang
dalam pembicaraan menyangkut diri
atau tugasnya.
PASAL 18
Apabila pimpinan sidang menganggap
perlu, maka ia dapat menunda sidang dengan
persetujuan peserta sidang MUSMA HMM
FT-KMUP.
BAB VI
SANKSI
PASAL 19
1. Apabila peserta berlaku tidak sopan dan
melanggar tata tertib dalam persidangan
maka pimpinan sidang berhak:
a. Memberikan peringatan pertama.
b. Memberikan peringatan kedua.
BAB VII
PASAL 20
1. MUSMA HMM FT-KMUP dinyatakan
sah apabila menghadiri sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah fraksi
MUSMA HMM FT-KMUP.
2. Jika MUSMA HMM FT-KMUP tidak
memenuhi forum, maka dapat ditunda
maksimum 2x30 menit dan apabila
dalam waktu tersebut masih belum
memenuhi forum maka dinyatakan
quorum.
PASAL 21
1. Pengambilan keputusan pada asasnya
dengan musyawarah untuk mufakat
apabila tidak mencapai suatu
kesepakatan, pimpinan sidang dan
peserta dapat mengusulkan diadakannya
lobby-ing, dan apabila belum juga di
temukan kata sepakat maka keputusan
di ambil berdasarkan suara terbanyak.
2. Setiap pengambilan keputusan dalam
persidangan memerlukan forum sidang.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
PASAL 22
Segala sesuatu yang belum di atur
dalam tata tertib ini akan di atur kemudian
berdasarkan tata nilai dan kebiasaan-kebiasaan
berdasarkan kesepakatan di antara peserta
MUSMA HMM FT-KMUP.
ATURAN UMUM
HIMPUNAN MAHASISWA MESIN
FT - KMUP
BAB I
NAMA DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Organisasi ini bernama “Himpunan
Mahasiswa Mesin Fakultas Teknik
Keluarga Mahasiswa Universitas
Pancasila”, yang selanjutnya di singkat
HMM FT – KMUP.
2. HMM FT – KMUP berkedudukan di
Universitas Pancasila Jakarta.
3. Lambang dan bendera HMM FT-
KMUP menggambarkan HMM FT-
KMUP.
BAB II
ASAS, VISI, DAN MISI
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
BAB III
MUSYAWARAH MAHASISWA
HMM FT – KMUP
Pasal 5
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN MUSMA
HMM FT – KMUP
Pasal 6
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 7
Anggota HMM FT – KMUP terdiri
dari :
1) Anggota Muda
2) Anggota Biasa
3) Anggota luar biasa dan kehormatan
Pasal 8
Keanggotaan HMM FT – KMUP dapat
hilang jika:
1. Meninggal dunia.
2. Tidak terdaftar lagi sebagai mahasiswa
Jurusan Mesin Strata Satu Universitas
Pancasila, kecuali Anggota Luar Biasa
dan Kehormatan.
3. Di cabut haknya sebagai anggota karena
melanggar aturan umum dan aturan
khusus atau melakukan perbuatan-
perbuatan yang merugikan nama HMM
FT - KMUP.
4. Untuk melaksanakan ayat 3 tersebut di
atas, akan diadakan sidang khusus.
BAB VI
KADERISASI
PASAL 9
Setiap anggota HMM FT-KMUP wajib
mengikuti kaderisasi.
PASAL 10
Kaderisasi merupakan proses
pendidikan dan penurunan nilai kepada orang
lain secara berkesinambungan, untuk
membekali kepada setiap anggota tentang
pengetahuan kultur dan nilai-nilai pada
organisasi itu agar dapat beradaptasi dan
mengembangkan diri untuk kemajuan dirinya
dan organisasi tersebut.
BAB VII
BPH HMM FT – KMUP
Pasal 11
1. BPH HMM FT – KMUP adalah Badan
Pengurus Harian HMM FT – KMUP,
yang merupakan pelaksana dari
kebijakan MUSMA HMM FT – KMUP
serta memberdayakan Sumber Daya
Manusia yang ada di lingkungan HMM
FT – KMUP.
BAB VIII
KEPENGURUSAN
Pasal 12
BAB IX
INVENTARIS DAN
PEMBENDAHARAAN
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
Penggunaan dana kebendaharaan HMM
FT – KMUP sebesar-besarnya adalah untuk
kepentingan HMM FT – KMUP yang tata
caranya diatur kemudian.
BAB X
LAMBANG
Pasal 16
Lambang HMM FT – KMUP adalah
identitas yang mencerminkan asas dan tujuan
serta semboyan organisasi.
BAB XI
PERUBAHAN ATURAN UMUM
DAN ATURAN KHUSUS
Pasal 17
BAB XII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 18
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
1. Hal–hal yang belum di tetapkan dalam
Aturan Umum ini, akan diuraikan dan
dilengkapi dalam Aturan Khusus.
2. Aturan Umum ini ditetapkan oleh MUSMA
HMM FT – KMUP dan berlaku sejak
mulai tanggal ditetapkan sampai MUSMA
HMM FT – KMUP selanjutnya.
ATURAN KHUSUS
MUSMA HMM FT – KMUP
BAB I
KEANGGOTAAN HMM FT –
KMUP
Pasal 1
Keanggotaan terdiri dari:
1. Anggota muda
Yaitu semua Mahasiswa Reguler
Jurusan Teknik Mesin Strata Satu yang
telah terdaftar di FTUP serta telah
mengikuti pengenalan HMM FT-
KMUP.
2. Anggota biasa
Yaitu semua Mahasiswa Reguler
Jurusan Teknik Mesin Strata Satu yang
masih terdaftar di FTUP serta telah
mengikuti kaderisasi.
3. Anggota luar biasa dan Kehormatan
Yaitu Pimpinan Fakultas, Pimpinan
Jurusan, Dosen dan Alumni Teknik
Mesin Strata Satu Universitas Pancasila.
Pasal 2
FT-KMUP.
5. Menggalang persatuan dan kesatuan
di kalangan Mahasiswa Mesin FT –
KMUP.
6. Menggalang persatuan dan kesatuan
di kalangan Mahasiswa Universitas
Pancasila.
7. Menggalang persatuan dan kesatuan
di kalangan Mahasiswa Mesin FT –
KMUP.
PASAL 3
PASAL 4
Pasal 5
Hak dari anggota muda:
1. Hak berbicara dan mengeluarkan
pendapat.
2. Hak membela diri.
3. Hak mendapatkan pembelaan dan
perlindungan dari HMM FT – KMUP.
PASAL 6
PASAL 7
Pasal 8
BAB II
KADERISASI HMM FT-KMUP
Pasal 9
Adanya kaderisasi untuk anggota biasa HMM
FT-KMUP yang bertujuan sebagai berikut:
1. Menanamkan jiwa kepemimpinan
kepada anggota HMM FT-KMUP.
2. Membentuk karakter pribadi yang dapat
menimbulkan rasa kekeluargaan antara
anggota HMM FT-KMUP.
3. Membangun rasa kekompakkan antara
anggota HMM FT-KMUP.
4. Mampu menjadi poros penggerak roda
organisasi HMM FT-KMUP.
5. Memperkuat ikatan alumni dengan
mahasiswa jurusan Teknik Mesin S1
yang masih aktif dan terdaftar.
PASAL 10
Dalam pelaksanaan kaderisaasi HMM
FT-KMUP mengacu pada Rancangan Umum
Kaderisasi HMM FT-KMUP.
BAB III
BPH HMM FT-KMUP
Pasal 11
1. BPH HMM FT – KMUP adalah
Mahasiswa Reguler Fakultas Teknik
Jurusan Mesin Strata Satu Universitas
Pancasila yang terdaftar secara aktif
sekurang-kurangnya satu semester, serta
telah mengikuti kaderisasi.
2. BPH HMM FT – KMUP mempunyai
kewajiban menjalankan tugas–tugas yang
telah digariskan dan diprogram kerjakan
serta dapat dipertanggungjawabkan di
dalam MUSMA melalui pertanggung
jawaban Ketua HMM FT – KMUP.
3. Masa kepengurusan mandataris
MUSMA HMM FT – KMUP dalam
pelaksanaannya diperbantukan oleh
anggota–anggota biasa dalam pengurus
lengkap.
4. Masa kepengurusan HMM FT – KMUP
selama satu periode yang lamanya satu
tahun atau sampai Musma berikutnya.
5. Jika ada hal-hal yang tidak diinginkan
bisa kurang satu tahun atau dimasukkan ke
aturan tambahan.
Pasal 12
BPH HMM FT – KMUP mempunyai hak:
1. Mewakili suara HMM FT – KMUP
pada Rapat Pimpinan Fakultas dan
Umum, terutama yang berkaitan dengan
fungsi dan pencapaian tujuan yang
dapat memajukan HMM FT – KMUP.
2. Menggunakan nama lembaga,
pembendaharaan dan Inventaris
Universitas untuk mencapai tujuan
kearah peningkatan kualitas HMM FT –
KMUP.
BAB IV
SANKSI – SANKSI BPH HMM FT-
KMUP
Pasal 13
BPH HMM FT-KMUP dapat
dikenakan sanksi administrasi apabila
melanggar atau menyimpang dari segala
Ketentuan Aturan Umum dan Aturan Khusus
yang berlaku di HMM FT – KMUP.
Pasal 14
Sanksi administrasi terhadap pengurus
diputuskan oleh Ketua HMM FT-KMUP,
sanksi administrasi berupa :
1. Teguran tertulis
2. Peringatan keras
3. Pemecatan jabatan
Pasal 15
BPH HMM FT-KMUP dapat berhalangan
tetap atau sementara jika:
1. Yang dimaksud berhalangan tetap,
adalah meninggal dunia, berhenti atau
tidak dapat melaksanakan kewajiban
sebagai pengurus HMM FT – KMUP
dalam masa jabatannya.
BAB V
PENGURUS HMM FT – KMUP
Pasal 16
Tata cara pemilihan Ketua HMM FT –
KMUP diatur tersendiri dan disahkan didalam
MUSMA HMM FT – KMUP.
Pasal 17
1. Ketua HMM FT – KMUP adalah yang
telah memiliki syarat yang dipilih dan
disahkan melalui MUSMA HMM FT –
KMUP.
2. Ketua HMM FT – KMUP harus
bertanggung jawab kepada MUSMA HMM
FT – KMUP.
3. Ketua HMM FT – KMUP memiliki hak
prerogatif untuk melakukan pemilihan
secara tertutup dan mengangkat perangkat-
perangkatnya serta berwenang membuat
peraturan pendukung untuk menjalankan
program kerja himpunan.
Pasal 18
Tugas dan wewenang ketua HMM FT –
KMUP:
1. Menciptakan persatuan dan kesatuan di
lingkungan Mahasiswa Universitas
Pasal 19
Ketua Bidang terdiri dari:
1. Ketua Bidang I, Bidang Akademik.
2. Ketua Bidang II, Bidang Minat dan
Bakat.
3. Ketua Bidang III, Bidang Sosial.
4. Ketua Bidang IV, Bidang Humas dan
Inventaris
Pasal 20
1. Setiap bidang HMM FT – KMUP
disusun sesuai dengan kebutuhan dan
apabila ada perubahan harus diadakan
sidang yang bersifat Paripurna.
2. Masing-masing Ketua Bidang
bertanggung jawab dan menyerahkan
laporan pertanggung jawaban setiap
program kerja yang di bawahinya kepada
Ketua HMM FT – KMUP.
Pasal 21
Badan pengawas HMM FT – KMUP
BAB VI
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 22
1. MUSMA HMM FT – KMUP :
a. Sidang paripurna, yaitu
sidang terbuka yang dihadiri oleh
peserta MUSMA HMM FT – KMUP
untuk membahas dan mengesahkan
Aturan Umum dan Khusus HMM FT –
KMUP.
b. Untuk membahas laporan
pertanggung jawaban Ketua HMM FT –
KMUP.
3. Rapat Koordinasi
Rapat yang dihadiri oleh Badan Pengurus
Harian HMM FT – KMUP, beserta
undangan yang dianggap perlu.
Pasal 23
1. MUSMA Istimewa bersifat insidentil
apabila keadaan genting dan sangat
mendesak dan digelar oleh Badan
Pengawas HMM FT – KMUP.
2. MUSMA Istimewa dapat diadakan
untuk memilih Ketua baru, apabila Ketua
berhalangan tetap pada masa kepengurusan
yang diadakan oleh badan pengurus HMM
FT – KMUP.
3. QUORUM :
a. Musyawarah dianggap sah apabila
dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah seluruh peserta MUSMA.
b. Jika musyawarah atau rapat tidak
memenuhi QUORUM, maka dapat
ditunda 1x10 menit untuk mencapai
QUORUM dan apabila lebih dari 1x10
menit tidak terpenuhi maka dengan
kesepakatan QUORUM .
Pasal 24
Asas keputusan musyawarah atau rapat:
1. Semua keputusan dalam
musyawarah atau rapat diambil dengan
jalan musyawarah untuk mufakat.
2. Jika keputusan tidak didapat
maka musyawarah atau rapat ditunda untuk
sementara untuk “LOBBY-ING” dan
kemudian di lanjutkan kembali.
3. Untuk musyawarah, jika
keputusan belum juga dapat diambil, maka
diputuskan dengan suara terbanyak dan
keputusan tidak bertentetangan dengan asas
dan tujuan HMM FT – KMUP serta
disetujui minimal ½ ditambah satu dari
jumlah peserta yang hadir.
BAB VII
LAMBANG
Pasal 25
Lambang HMM FT – KMUP:
1. Lambang HMM FT – KMUP adalah
terdiri dari:
a. Lambang kelembagaan HMM FT –
KMUP yang bergambarkan Universitas
Pancasila berwarna kuning keemasan
bergradasi huruf M berwarna merah
dengan warna dasar biru tua.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26