Anda di halaman 1dari 8

HIMPUNAN MAHASISWA SIPIL

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
SEKRETARIAT : GEDUNG HMS, JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH 27 JAKARTA PUSAT

TATA TERTIB
MUSYAWARAH TAHUNAN ANGGOTA HMS BEM FT - UMJ
TAHUN 2019

BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT

Pasal 1
- Tata Tertib sidang Musyawarah Tahunan Anggota Himpunan Mahasiswa Sipil Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta selanjutnya
disebut Tatib Sidang MTA HMS BEM FT - UMJ.

Pasal 2
- Musyawarah Tahunan Anggota HMS BEM FT-UMJ dilaksanakan pada :
Hari : Jumat - Minggu
Tanggal : 13 – 15 Desember 2019
Tempat : Ruang 3.1 – 3.2 , Gedung Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Jakarta.

BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 3
- Musyawarah Tahunan Anggota merupakan forum tertinggi dalam organisasi HMS BEM
FT- UMJ.

Pasal 4
Musyawarah Tahunan Anggota mempunyai tugas :
1 Menetapkan Tata Tertib Sidang .
2 Menetapkan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)

TATA TERTIB
HIMPUNAN MAHASISWA SIPIL
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
SEKRETARIAT : GEDUNG HMS, JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH 27 JAKARTA PUSAT

3 Menetapkan Administrasi dan kelengkapan lain.


4 Pembacaan dan penetapan laporan pertanggungjawaban pengurus HMS BEM FT -
UMJ periode 2018-2019.
5 Menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO).
6 Menetapkan Rekomendasi.
7 Menetapkan Ketetapan lain yang dianggap perlu.

Pasal 5
Musyawarah Tahunan Anggota mempunyai wewenang :
1. Penetapan Laporan Pertanggungjawaban pengurus HMS BEM FT – UMJ periode
2018 – 2019
2. Membahas dan menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, administrasi
dan kelengkapan lain dan , Garis-Garis Besar Haluan Organisasi HMS BEM FT -
UMJ.
3. Menetapkan Ketua Himpunan periode 2019 – 2020.
4. Menetapkan ketetapan lain yang dianggap perlu

BAB III
PESERTA SIDANG

Pasal 6
Peserta MTA HMS BEM FT-UMJ terdiri dari :
1. Peserta Penuh adalah pengurus HMS BEM FT – UMJ dan juga anggota baru
yang ada di Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jakarta.
2. Peserta peninjau adalah demisioner dan alumni yang diundang oleh HMS
BEM FT – UMJ

Pasal 7

1. Hak Peserta Musyawarah Tahunan Anggota adalah :


a. Mengajukan dan menolak usul, pendapat, serta menjawab pertanyaan secara
individu yang selanjutnya disebut hak bicara.

TATA TERTIB
HIMPUNAN MAHASISWA SIPIL
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
SEKRETARIAT : GEDUNG HMS, JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH 27 JAKARTA PUSAT

b. Memilih dan dipilih, memberi dan menolak pada pemungutan suara mewakili
angkatan yang selanjutnya disebut hak suara.
2. Peserta Penuh memiliki hak suara dan hak bicara.
3. Peserta peninjau memiliki hak bicara.

Pasal 8
1. Setiap peserta sidang wajib mematuhi Tatib Sidang Musyawarah Tahunan Anggota.
2. Setiap peserta sidang wajib mengikuti seluruh rangkaian acara yang telah disusun
panitia pelaksana dan MOM.
3. Setiap peserta sidang wajib meminta izin kepada pimpinan sidang (dengan
mengangkat tangan) ketika akan berbicara.
4. Setiap peserta sidang wajib meminta izin kepada pimpinan sidang saat akan
meninggalkan ruangan.
5. Setiap peserta sidang wajib menghargai pendapat orang lain dan menjaga sidang tetap
kondusif.
6. Setiap peserta sidang wajib menggunakan pakaian almamater atau PDH
7. Peserta peninjau menggunakan PDH atau pakaian sopan

BAB IV
SANKSI

Pasal 9

1. Apabila peserta sidang tidak mematuhi Tatib Musyawarah Tahunan Anggota


pimpinan sidang berhak menjatuhkan sanksi berupa mengeluarkan peserta sidang
setelah mendapat teguran tiga kali.
2. Peserta sidang dianggap mengundurkan diri apabila tidak mengikuti persidangan
sebanyak dua kali tanpa alasan kuat dan mendapat persetujuan dari pimpinan sidang.
-

TATA TERTIB
HIMPUNAN MAHASISWA SIPIL
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
SEKRETARIAT : GEDUNG HMS, JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH 27 JAKARTA PUSAT

BAB V

TATA CARA SIDANG

Pasal 10
1. Sidang Pleno, yang terdiri dari :

a. Sidang Pleno I, merupakan sidang yang membahas Pembahasan dan pengesahan


agenda sidang, Pengesahan presidium sidang tetap, Pembahasan dan pengesahan
sidang tata tertib
b. Sidang Pleno II, merupakan sidang yang membahas Pembahasan dan pengesahan
sidang AD/ART, Pembahasan dan pengesahan GBHO, Pembahasan dan pengesahan
sidang Administrasi
c. Sidang Pleno III, yaitu Laporan pertanggung jawaban pengurus 2018-2019, Pemilihan
Ketua Himpunan, Serah terima jabatan

2. Sidang Komisi, merupakan sidang yang merancang Anggaran Dasar, Anggaran


Rumah Tangga, Administrasi dan kelengkapan lain, Garis-Garis Besar Haluan
Organisasi, Rekomendasi dan Hal lain yang dianggap perlu.
3. Sidang Paripurna, merupakan sidang yang membacakan ketetapan hasil Sidang Pleno
II.

BAB VI

PIMPINAN SIDANG

Pasal 11

TATA TERTIB
HIMPUNAN MAHASISWA SIPIL
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
SEKRETARIAT : GEDUNG HMS, JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH 27 JAKARTA PUSAT

1. Pimpinan Sidang adalah Pimpinan Sidang Pleno, Sidang Komisi dan Sidang
Paripurna.
2. Pimpinan Sidang terdiri dari seorang Pimpinan sidang I, Pimpinan Sidang II dan
Pimpinan Sidang III.

Pasal 12

Pimpinan Sidang dipilih oleh Master Of MTA (MOM).

Pasal 13

Pimpinan Sidang berhak menerima dan menolak interupsi.

Pasal 14

Pimpinan sidang mempunyai tugas memimpin sidang sesuai dengan tata tertib persidangan.

Pasal 15

Dalam menjalankan tugasnya, pimpinan sidang memiliki hak dan wewenang :

1. Menskorsing atau menunda sidang dengan batas waktu yang telah


disepakati peserta sidang
2. Memperingatkan atau menghentikan pembicaraan peserta sidang yang
terlalu lama atau menyimpang dari masalah yang sedang dibahas
3. Memperingatkan atau mengeluarkan peserta sidang yang berusaha
merusak jalannya sidang dengan persetujuan peserta sidang
4. Menetapkan segala keputusan yang telah disepakati

BAB VII

TATA TERTIB
HIMPUNAN MAHASISWA SIPIL
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
SEKRETARIAT : GEDUNG HMS, JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH 27 JAKARTA PUSAT

INTERUPSI

Pasal 16

Peserta Sidang berhak mengajukan interupsi kepada Pimpinan Sidang.

Pasal 17

Jenis interupsi terdiri dari :

1. Interuption of order, cukup dikatakan “interupsi” yang digunakan untuk menanyakan


sesuatu, memberikan argumentasi, serta masukan/usulan baik secara redaksional
maupun konkrit.
2. Interuption of information, cukup dikatakan “informasi” yang digunakan untuk
memperoleh tambahan/menambahkan informasi.
3. Interuption of clearance, cukup dikatakan “klarifikasi” yang digunakan untuk
meminta klarifikasi mengenai suatu masalah.
4. Interuption of privilege, cukup dikatakan “istimewa” yang digunakan jika peserta
konfrensi merasa terpojok dan terintimidasi dari peserta konferensi lainnya terutama
mengenai nama baik peserta konferensi yang tercemar akibat tindakan pelecehan serta
hak konferensi terabaikan. Interupsi ini bersifat istimewa dan wajib didahulukan.

Pasal 18

Jika interupsi yang dilakukan tidak sesuai dengan bobot tingkatan interupsi, maka peserta
sidang tersebut diperingatkan oleh Pimpinan Sidang.

Pasal 19
Interupsi tidak dapat diinterupsi kembali.

BAB VIII
KUORUM
Pasal 20

TATA TERTIB
HIMPUNAN MAHASISWA SIPIL
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
SEKRETARIAT : GEDUNG HMS, JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH 27 JAKARTA PUSAT

1. Musyawarah Tahunan Anggota HMS BEM FT - UMJ dinyatakan sah apabila dihadiri
oleh seluruh peserta penuh yang terdaftar sebagai peserta sidang (peserta hadir
minimal ½ + 1 dari peserta penuh yang terdaftar).
2. Bila ayat 1 tidak terpenuhi, maka sidang ditunda 1 x 10 menit.
3. Bila ayat 2 tidak terpenuhi, maka sidang dianggap sah dengan batas minimal 5 orang
dari angkatan di teknik sipil Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan persetujuan
dari 2/3 kepengurusan HMS BEM FT - UMJ.
4. Semua keputusan diambil secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

BAB IX

PUTUSAN

Pasal 21

Bentuk keputusan Musyawarah Tahunan Anggota adalah Ketetapan Sidang Musyawarah


Tahunan Anggota HMS BEM FT - UMJ.

Pasal 22

Apabila terjadi pemungutan suara tentang calon, usul, atau pendapat, setiap peserta penuh
yang mewakili mempunyai hak suara sebanyak satu suara.

Pasal 23

Pengambilan putusan diusahakan dengan asas musyawarah untuk mencapai mufakat.

Pasal 24

Apabila pada pasal 23 tidak tercapai maka akan dilakukan lobbying lalu apabila belum juga
mencapai mufakat maka dilakukan pemungutan suara.

Pasal 25

Apabila pasal 24 tidak tercapai maka sidang ditunda selama 1x10 menit.

TATA TERTIB
HIMPUNAN MAHASISWA SIPIL
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
SEKRETARIAT : GEDUNG HMS, JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH 27 JAKARTA PUSAT

Pasal 26
Bila hasil pemungutan suara sama banyaknya, maka diadakan lobby-lobby terhadap peserta
sidang selama 1x10 menit dan dilanjutkan dengan pemungutan suara untuk kedua kalinya.

BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 27

Pimpinan Sidang Musyawarah Tahunan Anggota mempunyai wewenang dalam menerima


atau menolak peserta sidang musyawarah tahunan anggota yang datang terlambat dengan
pertimbangan seluruh peserta sidang.

Pasal 28
Untuk pengaturan ketukan palu sidang adalah :
1. Pembuka, penutup dan pengesahan konsidran diketuk tiga kali.
2. Pemberian dan pencabutan penundaan sidang, pengalihan pimpinan sidang diketuk
dua kali.
3. Putusan diketuk satu kali.

BAB XI
PENUTUP
Pasal 29
Hal-hal yang perlu dibicarakan mengenai beberapa hal yang penting, merupakan wewenang
Pimpinan Sidang namun tetap mengindahkan dari peserta sidang.

TATA TERTIB

Anda mungkin juga menyukai