Anda di halaman 1dari 9

HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA

INSTITUT SAINS DAN BISNIS ATMA LUHUR


Jl Jendral Sudirman, Selindung Baru, Gabek, Pangkalpinang
E-mail: atmaluhurhimti@gmail.com Humas: 082282311882

TATA TERTIB
MUSYAWARAH BESAR
HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA (HIMTI)
ISB ATMA LUHUR

NOMOR 5/MUBES/HIMTI/IX/2023

BAB I
NAMA, TEMPAT, DAN WAKTU

Pasal 1 Nama
Sidang ini bernama Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika
(HIMTI) Periode 2022/2023.

Pasal 2 Tempat

Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI)


diselenggarakan di ISB Atma Luhur Pangkalpinang.

Pasal 3 Waktu

Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur
dilaksanakan dalam 1(satu) hari, yaitu pada hari Sabtu, 7 Januari 2023. Sidang
dilaksanakan dalam 3 (Tiga) tahap:
1. Pleno 1, pembacaan dan pengesahan Tata Tertib Sidang Musyawarah Besar
Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur.
2. Pleno 2, sidang Anggaran Dasar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika
(HIMTI) ISB Atma Luhur.
3. Pleno 3, sidang Anggaran Rumah Tangga Himpunan Mahasiswa Teknik
Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur.
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 4 Tugas dan Wewenang

Tugas dan wewenang Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika


(HIMTI) adalah:
1. Menetapkan Tata Tertib Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik
Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur.
2. Memilih Presidium Sidang Baru.
3. Memperbarui AD/ART Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB
Atma Luhur.
4. Memutuskan dan menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu.
5. Restrukturisasi kepengurusan.

BAB III
PESERTA

Pasal 5 Kriteria Peserta

1. Peserta sidang terdiri dari peserta penuh dan peninjau.


2. Peserta penuh adalah pengurus dan anggota aktif Himpunan Mahasiswa
Teknik Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur.
3. Peserta peninjau adalah orang-orang yang dianggap berhubungan dalam
kepentingan keberhasilan sidang.

Pasal 6 Hak Peserta

1. Peserta penuh mempunyai hak:


a. Hak Bicara.
b. Hak Suara.
2. Peserta peninjau mempunyai hak bicara saja
3. Setiap peserta yang ingin mengajukan usul atau berbicara dalam sidang akan
diberikan hak berbicara setelah mengangkat tangan dan dipersilahkan oleh
Presidium sidang.
4. Ketika seseorang yang telah diberikan hak bicara kepada forum sidang maka
tidak boleh seorangpun memotong pembicaraannya kecuali dengan izin
Presidium sidang.

Pasal 7 Kewajiban Peserta

Peserta berkewajiban:
1. Menaati peraturan tata tertib Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik
Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur;
2. Peserta penuh harus mengikuti seluruh rangkaian Musyawarah Besar
Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur kecuali
mendapat izin dari Presidium;
3. Peserta dapat masuk dan meninggalkan tempat persidangan setelah
mendapat izin dari Presidium Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa
Teknik Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur;
4. Mengenakan pakaian yang sopan dan sesuai;
5. Menjaga kebersihan ruangan dan ketertiban selama Musyawarah Besar
Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur
berlangsung.

BAB IV
ISTILAH PERSIDANGAN

Pasal 8 Istilah

1. Skoorsing, adalah penundaan acara sidang untuk sementara waktu atau


dalam waktu tertentu pada waktu sidang berlangsung.
2. Lobbying, adalah penentuan jalah tengah atas konflik dengan skorsing waktu
untuk menyatukan pandangan melalui obrolan antara dua pihak yang
bersebrangan secara informal.
3. Voting, adalah pengambilan keputusan dengan suara terbanyak.
4. Peninjauan Kembali (PK), adalah mekanisme yang digunakan untuk
mengulang kembali pembahasan/putusan yang telah ditetapkan.
5. Interupsi, adalah memotong pembicaraan ditempuh dengan menggunakan
kata “interupsi” yang pada hakekatnya meminta kesepakatan untuk berbicara.

BAB V
PRESIDIUM MUSYAWARAH BESAR HIMTI ISB ATMA LUHUR

Pasal 9 Presidium

Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur
dipimpin oleh Presidium Sidang yang terdiri dari:
1. Presidium I;
2. Presidium II; dan
3. Presidium III.

Pasal 10 Pemilihan Presidium

Presidium Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB


Atma Luhur dipilih oleh peserta sidang secara langsung melalui musyawarah mufakat.

Pasal 11 Anggota

Presidium Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB


Atma Luhur dipilih atas kesepakatan peserta sidang.

Pasal 12 Tugas dan Wewenang

Tugas dan Wewenang Presidium Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik


Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur:
1. Memimpin Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika
(HIMTI) ISB Atma Luhur dengan Tata Tertib Musyawarah Besar Himpunan
Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur.
2. Menyimpulkan pembahasan dalam Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa
Teknik Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur.
3. Mengatur dan Mengarahkan Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI)
ISB Atma Luhur.
4. Memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melanggar Tata Tertib
Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB
Atma Luhur.
5. Menetapkan dan mengesahkan hasil Musyawarah Besar Himpunan
Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur.
6. Masa jabatan Presidium Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik
Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur

BAB VI
KUORUM

Pasal 13

1. Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB


Atma Luhur dinyatakan sah apabila dihadiri 1 per 2 ditambah 1 peserta penuh.
2. Apabila ketentuan ayat 1 belum terpenuhi, maka Musyawarah Besar
Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur dapat
diundur maksimal 1 (satu) hari.
3. Apabila sampai waktunya tidak mencapai kuorum, maka Musyawarah Besar
Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur langsung
dinyatakan sah dan dapat dimulai.
BAB VII
INTERUPSI DAN JENIS INTERUPSI

Pasal 14

1. Setiap peserta berhak untuk mengajukan interupsi kepada Presidium


Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB
Atma Luhur.
2. Hak interupsi diatur oleh Presidium Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa
Teknik Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur.

Pasal 15
Jenis-jenis interupsi:
1. Interupsi Point of Previlege (preverence), digunakan apabila ada kepentingan
yang sangat mendesak.
2. Interupsi Point of Information, digunakan untuk memberikan informasi penting
kepada peserta sidang.
3. Interupsi Point of Justification, digunakan untuk menguatkan pendapat
sebelumnya.
4. Interupsi Point of Question (pertanyaan), interupsi yang digunakan untuk
menanyakan sesuatu hal dalam forum.
5. Interupsi Point of Clarification (clearing), interupsi yang bersifat menjernihkan
suatu permasalahan yang sedang diperdebatkan.
6. Interupsi Point of Order, interupsi yang bersifat meminta kepada Presidium
sidang untuk mengambil tindakan atau untuk usulan baru yang berkaitan
dengan permasalahan.
7. Interupsi Point of Affirmation (afirmasi), interupsi yang digunakan untuk
menguatkan pendapat dari sesama peserta persidangan.
BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 16

1. Pengambilan keputusan yang dilakukan dengan musyawarah mufakat.


2. Apabila musyawarah mufakat tidak menemukan hasil, maka dilakukan proses
lobi.
3. Apabila proses lobi tidak menemukan hasil, maka dilakukan proses voting.
4. Apabila pada ayat 3 terdapat jumlah suara yang sama, maka dilakukan kembali
voting sampai tiga kali apabila tetap sama maka keputusan diserahkan kepada
Presidium.
5. Semua keputusan yang sudah ditetapkan tidak dapat diganggu gugat kecuali
forum meminta untuk meninjau kembali.
6. Presidium wajib memberikan ketukan palu sidang pada setiap keputusan yang
diambil.

Pasal 17

Aturan pengetukan palu sidang:


1. Palu sidang diketukkan satu kali untuk mengesahkan setiap pasal.
2. Palu sidang diketukkan dua kali untuk jeda atau skor sidang.
3. Palu sidang diketukkan tiga kali untuk membuka dan menutup sidang.
4. Palu sidang diketuk berkali-kali untuk menertibkan sidang.

BAB IX
PENETAPAN HASIL MUSYAWARAH BESAR HIMTI ISB ATMA LUHUR

Pasal 18

1. Setiap satu kesatuan yang diputuskan dalam Musyawarah Besar Himpunan


Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur dianggap sebagai satu
hasil sidang.
2. Setiap hasil sidang Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik
Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur harus segera ditetapkan melalui ketetapan
mekanisme ketuk palu sidang dan penandatanganan hasil sidang secepatnya
maksimal 7 hari pasca Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Tenik
Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur selesai.
3. Tanggung jawab hasil sidang diberikan kepada panitia pelaksanaan
Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB
Atma Luhur.

BAB X
SANKSI

Pasal 19

1. Sanksi diberikan kepada peserta yang melanggar tata tertib setelah diberikan
peringatan lisan oleh Presidium Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa
Teknik Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur selama 3 kali.
2. Sanksi yang diberikan pada ayat 1 sesuai kebijakan ketua Presidium
Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB
Atma Luhur.
3. Peserta yang dikenai sanksi tidak diperkenankan menyepakati hasil keputusan
ketua Presidium Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika
(HIMTI) ISB Atma Luhur.

BAB XI
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 20

1. Peserta Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI)


ISB Atma Luhur dilarang merokok di dalam ruangan selama sidang
berlangsung.
2. Peserta Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI)
ISB Atma Luhur boleh menggunakan Handphone selama sidang berlangsung,
tetapi di silent dan dalam konteks persidangan.
3. Rangkaian acara Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika
(HIMTI) ISB Atma Luhur mengikuti susunan acara yang telah di tetapkan dalam
Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB
Atma Luhur.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan kemudian oleh
Presidium Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika
(HIMTI) ISB Atma Luhur dengan persetujuan peserta Musyawarah Besar
Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur.

BAB XII
PENUTUP

Pasal 21

1. Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) ISB


Atma Luhur mulai dilaksanakan pada waktu tata tertib ini ditetapkan.
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
3. Apabila selama Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika
(HIMTI) ISB Atma Luhur berlangsung diperlukan adanya perubahan pada tata
tertib yang telah ditetapkan, maka perubahan tersebut dilakukan dengan
peninjauan kembali dalam Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Teknik
Informatika (HIMTI) ISB Atma Luhur.

Anda mungkin juga menyukai