Anda di halaman 1dari 8

RANCANGAN TATA TERTIB

MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH
TAHUN 2008

DRAFT
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
MUBES STIEM Tg. Redeb Tahun 2008
adalah Pemegang Kekuasaan Tertinggi
Senat Mahasiswa STIEM Tg. Redeb yang
selanjutnya dalam Tata Tertib ini disebut
MUBES.
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2
1. Mengevaluasi dan mengesahkan laporan
pertanggungjawaban Senat Mahasiswa
STIEM Tg. Redeb Masa Bakti 2007 -
2008
2. Menyusun Pokok-Pokok Organisasi dan
Program Kerja serta menetapkan
kebijakan organisasi lainnya.
3. Memilih dan menetapkan Ketua Senat
Mahasiswa STIEM Tg. Redeb melalui
pemilihan langsung.
BAB III
PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 3
1. Musyawarah Besar Mahasiswa STIEM
Tg. Redeb oleh Peserta dan Peninjau.
2. Peserta Musyawarah Besar Mahasiswa
STIEM Tg. Redeb adalah:
a. Unsur Mahasiswa Jurusan Manajemen
Reguler
b. Unsur Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Reguler
c. Unsur Mahasiswa Jurusan Studi
Pembangunan Ekstenstien
d. Utusan – utusan UKM
e. Utusan IMM
3 Peserta MUBES memiliki hak bicara dan
hak suara yang telah disahkan melalui
rapat pleno BPM STIEM Tg. Redeb.
4 Peninjau hanya memiliki hak bicara.
5 Peninjau ditetapkan oleh rapat pleno BPM
STIEM Tg. Redeb.
BAB VI
HAK PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 4
1. Peserta dan peninjau dapat mengajukan

TATA TERTIB
Musyawarah Besar Mahasiswa 1
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah, Tg. Redeb 2008
pertanyaan, usul dan atau pendapat baik
secara lisan maupun tulisan.
2. Peserta dan peninjau mempunyai
kesempatan dan kebebasan untuk
menyampaikan pendapat/sumbangan
pemikiran yang bersifat membangun
tanpa tekanan dari pihak manapun, yang
penggunaanya diatur oleh pimpinan
sidang.
Pasal 5
1. Pertanyaan atau pendapat yang diajukan
harus disusun secara singkat serta jelas
untuk disampaikan melalui pimpinan
sidang.
2. Apabila dipandang perlu, bentuk isi dan
sifat pertanyaan/pendapat penanya
/pengusul dapat diperjelas oleh pimpinan
sidang.
3. Pimpinan sidang berhak mengambil
kesimpulan atas pertanyaan/pendapat itu.
BAB V
ALAT-ALAT PERLENGKAPAN
Pasal 6
Alat-alat kelengkapan MUBES adalah :
1. Pimpinan MUBES
2. Komisi-Komisi MUBES
3. Komisi Khusus dan/atau Sub Komisi bila
dipandang perlu.
Pasal 7
Pimpinan MUBES adalah Badan Perwakilan
Mahasiswa STIEM Tg. Redeb.
Pasal 8
Pimpinan MUBES bertanggungjawab :
1. Atas ketertiban dan kelancaran
penyelenggaraan MUBES.
2. Agar MUBES dapat berlangsung dalam
suasana kebersamaan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan untuk
mufakat.
Pasal 9
1. Panitia Pengarah MUBES dibentuk
berdasarkan surat keputusan Badan
Perwakilan Mahasiswa STIEM Tg. Redeb
yang bertugas menyiapkan dan
mengarahkan materi yang akan dibahas
dan disahkan dalam MUBES.
2. Panitia Pelaksana MUBES dibentuk
berdasarkan surat keputusan Badan
Perwakilan Mahasiswa STIEM Tg. Redeb
yang bertugas menyiapkan teknis
penyelenggaraan MUBES agar berjalan

TATA TERTIB
Musyawarah Besar Mahasiswa 2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah, Tg. Redeb 2008
dengan lancar, tertib dan aman.
Pasal 10
1. MUBES membentuk Komisi-komisi yang
terdiri dari :
- Komisi A : Pembahasan AD / ART
- Komisi B : Pembahasan Acuan
Organisasi / GBHO
- Komisi C : Pembahasan Program
Kerja
2. MUBES dapat membentuk Komisi Khusus
bila dipandang peru
3. Komisi MUBES dapat membentuk Sub
Komisi bila dianggap perlu.
Pasal 11
Tugas dan wewenang Komisi MUBES
adalah :
1. Memusyawarahkan dan mengambil
keputusan mengenai hal-hal yang menjadi
lingkup tugasnya.
2. Melaporkan hasil-hasil Sidang Komisi
kepada Sidang Pleno MUBES.
Pasal 12
1. Hasil-hasil Sidang Komisi yang dilaporkan
akan mendapat penilaian dan
pengesahan oleh Sidang Pleno MUBES.
2. Hasil-hasil Sidang Komisi yang sudah
disahkan oleh Sidang Pleno MUBES,
ditanda tangani oleh Pimpinan Sidang
MUBES.
Pasal 13
1. Setiap Peserta harus menjadi anggota
salah satu Komisi MUBES.
2. Setiap peninjau berhak menjadi anggota
salah satu Komisi MUBES.
3. Jumlah anggota masing-masing Komisi
disusun secara Proporsional.
4. Pimpinan Sidang MUBES dapat
menghadiri dan turut serta dalam semua
Sidang Komisi dalam rangka Koordinasi
penyelenggaraan MUBES.
BAB VI
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
PASAL 14
Musyawarah dan Rapat-rapat MUBES terdiri
dari :
1. Sidang Pleno
2. Sidang Komisi
3. Sidang Komisi Khusus dan/atau Sub
Komisi bila dianggap perlu
4. Rapat Pimpinan MUBES bila dianggap
perlu.
Pasal 15

TATA TERTIB
Musyawarah Besar Mahasiswa 3
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah, Tg. Redeb 2008
1. Setiap Sidang dipimpin oleh Pimpinan
Sidang berjumlah 4 (empat) orang
masing-masing :
- 1 (satu) orang dari BPM
- 1 (satu) orang dari Utusan Jurusan
- 1 (satu) orang dari Ketua Tingkat
- 1 (satu) orang dari Utusan Senat
2. Pimpinan Sidang berkewajiban :
a. Memimpin Persidangan agar tetap
dalam suasana kebersamaan yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam pemusyawaratan perwakilan
untuk mufakat.
b. Berusaha mempertemukan pendapat,
menyimpulkan pembicaraan,
mendudukkan persoalan serta
meluruskan pembicaraan sesuai acara
persidangan.
Pasal 16
1. Pimpinan Sidang terdiri dari seorang
Ketua, seorang Sekretaris dan 2 (dua)
orang Anggota.
2. Pimpinan Sidang merupakan satu
kesatuan kolektif pimpinan.
BAB VII
TATA CARA BERBICARA
Pasal 17
1. Demi ketertiban dan kelancaran
persidangan peserta dan peninjau
pembicara melalui seorang juru bicara.
2. Juru bicara ditunjuk dari dan oleh peserta
atau peninjau yang bersangkutan.
3. Juru bicara peserta berbicara nama
utusan yang diwakilinya.
Pasal 18
1. Ketentuan mengenai waktu dan lamanya
juru bicara berbicara diatur oleh Pimpinan
Sidang.
2. Apabila juru bicara melampaui batas
batas waktu yang ditetapkan, Presidium
Sidang memperingatkan pembicara
supaya mengakhiri pembicaraannya dan
pembicara harus mentaati peringatan itu.
Pasal 19
1. Sebelum berbicara, setiap juru berbicara
mendaftarkan pada Presidium Sidang
terlebih dahulu.
2. Juru bicara yang belum mendaftarkan diri
sebagai dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini,
tidak berhak berbicara kecuali bila
menurut Presidium Sidang ada alasan-
alasan yang dapat diterima.

TATA TERTIB
Musyawarah Besar Mahasiswa 4
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah, Tg. Redeb 2008
Pasal 20
Setiap peserta dapat menyampaikan
interupsi untuk :
1. Memintakan penjelasan tentang duduk
perkara sebenarnya mengenai soal yang
dibicarakan.
2. Mengajukan usul prosedur mengenai soal
yang sedang dibacarakan.
3. Memberikan penjelasan terhadap
masalah yang dibicarakan.
4. Mengajukan kebenaran terhadap materi
pembicaraan diluar masalah yang sedang
dibahas.
Pasal 21
Terhadap pembicara mengenai hal-hal
tersebut dalam pasal 20 Tata Tertib ini
mengingat waktu yang tersedia tidak boleh
melebihi waktu 3 (tiga) menit.
Pasal 22
1. Apabila seorang juru bicara menyimpang
dari pokok-pokok pembicaraan maka
Pimpinan Sidang dapat memperingatkan
dan meminta supaya kembali kepada
pokok pembicaraan.
2. Penyimpangan dari pokok-pokok
pembicaraan kecuali dalam hal-hal
tersebut dalam pasal 20 tata tertib ini
tidak diperkenankan.
Pasal 23
1. Apabila seorang juru bicara dalam Sidang
mempergunakan kata-kata yang
menyinggung harkat pribadi seseorang
atau menganjurkan untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang bertentangan
dengan hukum, Pimpinan Sidang dapat
memberikan nasihat, dan
memperingatkan supaya pembicara tertib
kembali.
2. Dalam hal demikian Pimpinan Sidang
memberi kesempatan kepada juru bicara
yang bersangkutan untuk menarik
kembali kata-kata yang menyebabkan ia
diberi peringatan.
Pasal 24
1. Apabila seorang Peserta atau Peninjau
melakukan perbuatan yang mengganggu
ketertiban Sidang, Pimpinan Sidang
memperingatkan agar peserta atau
peninjau tersebut menghentikan
perbuatannya itu.
2. Jika peringatan tersebut pada ayat (1)
tidak diindahkan, Presidium Sidang dapat

TATA TERTIB
Musyawarah Besar Mahasiswa 5
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah, Tg. Redeb 2008
menyuruh utusan atau peninjau untuk
meninggalkan ruang sidang.
BAB VIII
QUORUM DAN TATA CARA
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 25
1. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila
dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah
peserta sebagaimana diatur dalam Pasal
3 Tata Tertib ini.
Pasal 26
1. Setiap Sidang Pleno memerlukan
Quorum seperti tersebut dalam pasal 25
ayat (1) Tata tertib ini.
2. Apabila hal dimaksud dalam ayat 1 pasal
ini tidak tercapai, maka Rapat ditunda
paling banyak 2 kali dengan selang waktu
paling lama 30 menit.
3. Apabila setelah 2 kali penundaan masih
juga hal tersebut pada ayat (1) dan ayat
(2) pasal ini belum tercapai, maka Sidang
dianggap memenuhi quorum dan dapat
mengambil keputusan.
Pasal 27
Pengambilan Keputusan pada dasarnya
diusahakan secara musyawarah atau
mufakat dan apabila ini tidak mungkin maka
keputusan diambil berdasarakan suara
terbanyak.
Pasal 28
Keputusan berdasarkan suara terbanyak
dapat juga diambil apabila keputusan
berdasarkan musyawarah atau mufakat
sudah tidak mungkin diusahakan karena
adanya pendirian sebagian Peserta atau
Peninjau yang tidak dapat dipertemukan lagi
atau faktor waktu yang mendesak.
Pasal 29
1. Pengambilan Keputusan berdasarakan
suara terbanyak adalah sah apabila :
a. Diambil didalam Sidang yang
memenuhi quorum.
b. Disetujui oleh lebih dari ½ jumlah
utusan yang hadir memenuhi quorum.
2. Apabila di dalam mengambil keputusan
berdasarkan suara terbanyak diperoleh
hasil yang sama, maka pemungutan
suara diulang.
3. Apabila dari pemungutan suara yang
diulang menghasilkan perolehan suara
yang sama, maka dilakukan pemungutan
suara sekali lagi untuk yang terakhir kali;

TATA TERTIB
Musyawarah Besar Mahasiswa 6
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah, Tg. Redeb 2008
selanjutnya apabila dari hasil
pemungutan suara yang terakhir ini
masih menghasilkan peroleh suara yang
sama, maka usul/hal yang hendak
diputuskan ditolak.
BAB IX
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 30
1. Laporan Pertanggungjawaban Senat
Mahasiswa Periode 2007-2008
disampaikan di dalam Sidang Pleno
MUBES.
2. Penilaian atas laporan
pertanggungjawaban Senat Mahasiswa
Periode 2007-2008 Disampaikan melalui
pandangan umum dalam Sidang Pleno
MUBES.
3. Senat Mahasiswa Periode 2007-2008
mempunyai hak jawab atas
pemandangan umum.
Pasal 31
Pengesahan Laporan Pertanggungjawaban
Senat Mahasiswa Periode 2007-2008
setelah melalui proses seperti tersebut pada
Pasal 30 Tata Tertib.
BAB X
RISALAH
Pasal 32
Untuk setiap Sidang dibuat risalah, yakni
laporan jalannya Sidang secara tertulis yang
berisi:
1. Tempat dan acara Sidang
2. Hari/tanggal Sidang dan jam pemulaan
serta penutupan Sidang
3. Pimpinan Sidang
4. Nama-nama utusan dan peninjau yang
hadir
5. Juru bicara dan pendapat masing-masing
6. Materi pembicaraan selama Sidang
7. Keputusan/Kesimpulan Sidang
8. Dan keterangan-keterangan lain yang
dianggap perlu untuk dicatat.
BAB XI
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 33
1. Segala ketentuan organisasi yang tidak
sesuai dengan peraturan Tata Tertib
MUBES ini dinyatakan tidak berlaku.
2. Ketentuan-ketentuan dalam Tata Tertib
ini yang berkaitan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
akan disesuaikan kemudian berdasarkan

TATA TERTIB
Musyawarah Besar Mahasiswa 7
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah, Tg. Redeb 2008
Hasil Sidang Komisi/Pleno MUBES.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
Segala sesuatu yang belum diatur dalam
Tata Tertib ini akan diputuskan oleh MUBES.
Pasal 35
Tata Tertib ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan.

PIMPINAN SIDANG SEMENTARA


MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH
TANJUNG REDEB TAHUN 2008

Anggota-anggota :

TATA TERTIB
Musyawarah Besar Mahasiswa 8
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah, Tg. Redeb 2008

Anda mungkin juga menyukai