Tugas Paper Non Renewable Source - Andi Nabila Abdi Patu
Tugas Paper Non Renewable Source - Andi Nabila Abdi Patu
NIM : J011201056
1. Pengertian
Sumberdaya alam jenis tidak dapat pulih adalah sumber daya alam yang tidak
memiliki kemampuan regenerasi secara biologis. Sumberdaya alam ini terbentuk melalui
proses geologi yang memerlukan waktu sangat lama untuk dapat dijadikan sebagai
sumberdaya alam yang siap diolah atau siap pakai. Jika diambil (eksploitasi) sebagian,
maka jumlah yang tinggal tidak akan pulih kembali seperti semula. Sumber daya ini
dianggap memiliki cadangan yang terbatas, sehingga eksploitasinya terhadap sumber daya
tersebut akan menghabiskan cadangan sumber daya, sumber stok dikatakan tidak dapat
diperbaharui (non renewable) atau terhabiskan (exhuastible). 1 Sumber energi tak
terbarukan seperti bahan bakar fosil terbentuk jutaan tahun dan karenanya tidak mudah
beregenerasi.2
2. Konsep dasar
a. Ciri-ciri 3
Beberapa sifat dari jenis sumber daya alam ini antara lain adalah.
1) Jika digunakan, maka jumlahnya akan berkurang. Hal ini karena jumlah fisiknya
tetap dan tidak bertambah dalam waktu pendek
2) Tidak dapat ber-regenerasi dengan cepat di alam bebas. Hal tersebut butuh ribuan
tahun baik dalam proses endapannya hingga menjadi sumber daya yang dapat
digunakan.
b. Sesuatu yang dinamis 4
Sumber daya alam adalah sesuatu yang di manis artinya mempunyai sifat yang
berubah-ubah hal yang mempengaruhi kedinamisan ini, antara lain: teknologi,
kelangkaan sumber daya alam, dan kondisi ekonomi
c. Sesuatu yang berguna
Sumber daya alam merupakan sesuatu yang sangat berguna, yaitu sebagai berikut :
1. sebagai energi, atau sebagai bahan dasar.
1
Amiruddin Idris. Pengelolaan sumberdaya tidak pulih berbasis ekonomi sumberdaya. Lentera. 2013; vol 13(4).
2
Shiv Prasad, Sandeep Kumar, Sheetal Radhakrishnan, Sudha Kannojia. Sustainable energy: challenges and
perspectives. Springer Nature Singapore. 2019.
3
Iqbal Hakim. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui: pengertian, sifat, contoh. [Internet]. Available from :
https://insanpelajar.com/sumber-daya-alam-yang-tidak-dapat-diperbarui/. Diakses 13 Oktober 2020.
4
Maryunani. Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan ekonomi secara berkelanjutan. Malang;
Universitas Brawijaya Press; hal 51-52.
2. sebagai sumber tenaga bagi pembangkit listrik generasi baru
3. Alumunium juga digunakan dalam industri pesawat terbang serta antariksa.
4. Logam sebagai bahan perabotan
5. Sebagai bensin
6. Untuk menggerakkan generator dan menghasilkan listrik.
Pemanfaatan secara tidak langsung berarti untuk mendapatkan manfaatnya, manusia
perlu melakukan pengolahan atau proses terlebih.
3. Jenis-jenis 5dan6
1. Minyak dan Gas Bumi
Minyak mentah dan gas alam adalah hidrokarbon terbentuk dari fitoplankton
laut (tumbuhan) dan zooplankton (hewan). Saat ini mikroorganisme mati, mereka
tenggelam ke dasar lautan dan secara bertahap tercakup dalam lapisan pasir dan
lumpur menciptakan sedimen kaya organik. Lingkungan dengan produktivitas primer
yang tinggi dari plankton dan kondisi yang mencegah bahan organik ini dari
pembusukan memiliki prospek terbaik untuk mengembangkan batuan sumber kaya
organic .Saat batuan kaya organik terkubur jutaan tahun, panas dan tekanan
meningkat dan bahan organik dalam sedimen adalah diubah menjadi minyak mentah
dan gas alam.Hidrokarbon ini kurang padat dari pada batuan sekitarnya jadi
bermigrasi ke atas melalui pori-pori kecil dan fraktur di batuan sekitarnya. Mereka
bisa bangkit fraktur ini ke permukaan atau menjadi terperangkap di waduk di bawah
kedap air lapisan batuan, yang dikenal sebagai seal atau batuan penutup.
2. Bahan bakar fosil
5
Iqbal Hakim. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui: pengertian, sifat, contoh. [Internet]. Available from :
https://insanpelajar.com/sumber-daya-alam-yang-tidak-dapat-diperbarui/. Diakses 13 Oktober 2020.
6
The Geological Society. 2018. [Internet]. Available from :
https://www.geolsoc.org.uk/~/media/shared/documents/education%20and
%20careers/Resources/FactSheets/Non-renewable%20energy%20resources%20KS4.pdf?la=en. Diakses 13
Oktober 2020.
Bahan bakar fosil adalah hidrokarbon yang terbentuk dari bahan organik.
Mereka terutama datang dalam bentuk batu bara, minyak mentah dan gas alam. Orang
telah membakar bahan bakar fosil ke menghasilkan panas dan listrik selama 250 tahun
terakhir. Bahan bakar fosil efisien seperti membakar sedikit minyak, gas atau batu
bara melepaskan banyak energi. Ekstraksi fosil bahan bakar dari tanah bisa murah,
dan karena ekstraksi tidak membutuhkan kondisi lingkungan tertentu (misalnya angin
atau sinar matahari), mereka adalah sumber energi yang dapat diandalkan.
3. Intan
Intan tergolong langka karena kristal seperti ini hanya dapat terbentuk
pada situasi yang sangat ekstrim tekanan maupun panasnya. Hanya daerah-daerah
jauh di dalam perut bumi yang dapat menciptakan kristal intan. Oleh karena itu, sulit
bagi penambang untuk mendapatkan intan.
4. Alumunium
Sifat fisik emas yang dapat menghantarkan listrik dengan baik, tidak
berkarat, mudah dibentuk, dan memiliki sifat berkilau juga merupakan daya tarik
tersendiri bagi manusia, terutama para bangsawan, pedagang, dan kolektor.Kedua hal
inilah yang membuat emas memiliki nilai tukar tinggi dan digunakan sebagai alat
tukar sejak zaman dahulu. Kini, emas juga semakin populer sebagai instrumen
investasi dalam bentuk emas batangan dan emas koin. Emas hanya mampu terbentuk
di pusat supernova yang sangat panas. Oleh karena itu, emas tidak dapat terbentuk
secara alami di bumi. Hal inilah yang membuat emas menjadi salah satu contoh
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
6. Energi nuklir
Idris A. Pengelolaan sumberdaya tidak pulih berbasis ekonomi sumberdaya. Lentera. 2013; vol 13(4).
Prasad S,Kumar S,Radhakrishnan S, Kannojia S. Sustainable energy: challenges and perspectives. Springer
Nature Singapore. 2019.
Hakim I. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui: pengertian, sifat, contoh. [Internet]. Available from :
https://insanpelajar.com/sumber-daya-alam-yang-tidak-dapat-diperbarui/. Diakses 13 Oktober 2020.
Maryunani. Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan ekonomi secara berkelanjutan. Malang;
Universitas Brawijaya Press; hal 51-52.