Anda di halaman 1dari 35

PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A PADA BAYI

(6-11 BULAN) DAN BALITA (12-59 BULAN)


No. Dokument : 044.1//SOP-PKM/2017
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 25-08-2017
Halaman :½
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001
Pengertian Proses pemberian kapsul vitamin A secara oral pada bayi (6-11 bln)
dengan dosis 100.000 IU dan anak balita (12-59 bln) dengan dosis
200.000 IU. Dilaksanakan setiap bulan Februari dan Agustus
Tujuan Mencegah kekurangan vitamin A pada bayi (6-11 bln) dan balita (12-
59 bln)
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas

Referensi 1. Buku Pedoman Distribusi Kapsul Vitamin A


2. Buku Panduan Management Suplementasi Kapsul Vitamin A

5. Prosedur/ 1. Alat tulis


Langkah- 2. Formulir Vitamin A
Langkah 3. Kapsul Vitamin A
4. Data sasaran bayi dan balita

A. Persiapan
1. Menyiapkan data jumlah sasaran
2. Mengecek ketersediaan Kapsul Vitain A biru dan Merah
3. Menghiting Kebutuhan
4. Mengajukan kebutuhan Kapsul Vitamin A biru dan Merah
5. Membuat rencana Distribusi
B. Pelaksanaan
1. Bekerjasama dengan petugas pengelola obat mendistribusikan
Kapsul Vitamin A ke bidan desa sesuai dengan kebutuhan
pada bulan febuari danAgustus
2. Bidan Desa mendistribusikan Kapul Vitamin A kepada
Kader Posyandu sesuai dengan kebutuhan pada bulan
Februari dan Agustus
3. Bersama Bidan Desa dan Kader Posyandu memberikan
Kapsul Vitamin A dosis tinggi pada hari buka Posyandu pada
bulan Februari dan Agustus
4. Kader Posyandu Mencatat hasil pemberian Kapsul Vitamin A
sesuai dengan Sasaran pada buku catatan
5. Bersama Bidan desa dan kader Posyandu Mensweeping
sasaran yang tidak hadir pada hari buka Posyandu untuk
mendapatkan kapsul vitamin A setelah Posyandu selesai
6. Kader Posyandu membuat laporan hasil pemberian Kapsul
Vitamin A kepada Bidan Desa
7. Bidan Desa Merekap dan melaporkan Hasil Kegiatan
Pemberian Kapusul Vitamin A kepada Petugas Gizi
Puskesmas pada bulan Februari dan Agustus
8. Petugas Pelaksana Gizi Puskesmas merekap hasil pemberian
kapsul Vitamin A pada bulan Februari dan Agustus
9. Petugas Pelaksana Gizi Puskesmas Melaporkan hasil
distribusi dan pemberian Kapsul Vitamin A dengan stok/sisa
ke dinas kesehatan setiap tanggal 5 bulan Februari dan Agustus
6. Bagan Alur
7. Unit terkait 1. Petugas Pengelola Obat
2. Bidan Desa
3. Kader Posyandu
4. petugas Gizi
8. Dokumen Kartu KMS dan KIA
terkait

PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A PADA IBU


NIFAS
No. Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 25-08-2017
Halaman :1
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001
1. Pengertian Pemberian Kapsul Vitamin A dosis Tinggi (200.000 IU) pada ibu
nifas, satu kapsul diminum setelah melahirkan dan satu kapsul
diminum pada hari berikutnya paling lambat pada hari ke 42 hari
setelah melahirkan
2. Tujuan Mencegah Kekurangan Vitamin. A pada ibu nifas dan memberikan
kekebalan kepada ibu nifas dan bayi yang dilahirkan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas
4. Referensi 1.UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2.Permenkes No 741/Menkes/PER/VIII/2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
3. Permenkes RI No 23 Tahun 2014 Tentang Upaya Perbaikan Gizi
4.Permendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Posyandu
5. Prosedur 1. Menyiapkan data jumlah sasaran
2. Mengecek ketersediaan Kapsul Vitamin A Merah
3. Menghiting Kebutuhan
4. Mengajukan kebutuhan Kapsul Vitamin A Merah
5. Membuat rencana Distribusi
2 Pelaksanaan
1. Beker jasama dengan petugas pengelola obat mendistribusikan
Kapusul Vitamin A ke bidan desa sesuai dengan kebutuhan
2. Bidan Desa memberikan Kapul Vitamin A kepada ibu nifas 2
kapsul vitamin A, 1 setelah melahirkan dan 1 pada hari berikutnya
3. Bidan Desa Mencatat dan melaporkan Hasil Kegiatan Pemberian
Kapusul Vitamin A untuk ibu nifas kepada Petugas Gizi
Puskesmas setiap akhir bulan
4. Petugas Pelasana Gizi Puskesmas Merekap Hasil Pemberian
Kapsul Vitamin A untuk ibu Nifas setiap bulan
5. Petugas Pelaksana Gizi Puskesmas Melaporkan hasil distribusi dan
pemberian Kapsul Vitamin A untuk ibu nifas dengan stok/sisa ke
dinas kesehatan setiap tanggal 5 bln berikutnya.
6. Unit Terkait 1. Petugas Pengelola Obat
2. Bidan Desa
3. Kader Posyandu
4. petugas Gizi
7. Dokumen
Terkait
PENIMBANGAN BAYI DAN BALITA DI
POSYANDU
No. Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 25-08-2017
Halaman :1
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001
1. Pengertian serangkaian kegiatan penimbangan berat badan dengan menggunakan
alat timbang badan untuk mengetahui berat badan Bayi Balita.
2. Tujuan Agar didapatkan hasil yang tepat dan akurat memberikan pelayanan
pengukuran berat badan Bayi Balita.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas
4. Referensi
5. Prosedur/ Alat dan Bahan :
Langkah- 1. Dacin
Langkah 2. Kain Sarung
3. Timbangan Injak
4. Microtois
5. Pengukur Panjang Badan

1. Penimbangan Berat Badan Menggunakan Dacin


a. Gantungkan Dacin
b. Periksalah dacin apakah sudah kuat kemudian tarik batang
dacin kebawah kuat- kuat.
c. Sebelum dipakai letakkan bandul geser pada angka 0
d. Pasanglah Sarung timbang yang kosong pada dacin
e. Seimbangkan dacin yang sudah dibebani sarung timbangan
dengan cara memasukkan pasir ke dalam kantong plastic
f. Anak ditimbang dan diseimbangkan dacin
g. Tentukan Berat Badan Bayi Balita, dengan membaca angka di
ujung bandul geser.
h. Catat Hasil Penimbangan di KMS dan buku SIP
i. Geserlah Bandul ke Angka Nol Setelah Bayi Balita di
turunkan
2. Penimbangan Berat Badan Menggunakan Timbangan Injak
a. Meletakkan timbangan di tempat yang terang dan datar
b. Memastikan jarum timbangan pada angka nol
c. Membuka/melepaskan sepatu, sandal atau benda-benda lain
yang dapat mempengaruhi pengukuran berat badan
d. Meminta Balita naik ke atas timbangan berdiri tegak tanpa
berpegangan pada benda lain seperti dinding atau orang lain.
e. Membaca angka yang ditunjuk oleh jarum timbangan
f. Catat Hasil Penimbangan di KMS dan buku SIP
g. Mempersilahkan Balita untuk turun dari timbangan dan
memakai sepatu atau sandalnya kembali

6. Unit Terkait 1. Tenaga Kesehatan Puskemas


2. Kader Posyandu
7. Dokumen
Terkait
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA
IBU HAMIL DAN IBU NIFAS
No. Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 25-08-2017
Halaman :1
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001
1. Pengertian  Tablet tambah darah adalah suplemen zat gizi ymengandung 60 mg
besi elemental dan 0,25 mg asam folat
 Anemi adalah suatu keadaan dimana Hb dalam darah kurang dari
normal yang disebabkan karena kurangnya zat besi dalam tubuh
 Sasaran pemberian tablet tambah darah : ibu hamil dan ibu nifas
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan pemberian tablet tambah darah
kepada sasaran ( Ibu hamil dan Ibu nifas )
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas
4. Referensi BukuPenanggulangan Anemia
Program penanggulangan anemia gizi pada WUS
5. Prosedur/ 1. Pasien mendaftar
Langkah-
2. Pemeriksaan kesehatan pasien oleh Bidan / Dokter
Langkah
3. Pemeriksaan kadar HB & Pemeriksaan klinis
4. KIE
5. Pemberian obat tablet tambah darah
6. Pasien pulang
6. Diagram Pemeriksaan Pemeriksaan kadar
Pasien
Alir kesehatan oleh Bidan Hb & Pemeriksaan
mendaftar
/ Dokter klinis

Pemberian obat
Pasien pulang KIE
tablet tambah darah

7. Unit Terkait Pelaksana program gizi

8. Dokumen Laporan distribusi Fe


Terkait
PEMBERIAN TABLET FE PADA REMAJA
PUTRI
No. Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 25-08-2017
Halaman : 1/2
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS
SEKADAU RADIOK
NIP. 19640930 198503 2 001
1. Pengertian Tablet Fe (FeroSulfat) yang berisibesifumaratberbentuk oval,
warnamerah, keduasisinyapolos yang
membantumenanggulangiberbagaijenispenyakitkekurangandarah.
Tablet Fe inidapatmenyebabkan gastrointestinal sepertimual,
diareataukonstipasidansering kali menyebabkanwarnahitampadatinja.
Remajaputriadalahperempuan yang sudahmatang organ
reproduksinya yang ditandaidenganmenstruasisetiapbulannya.
2. Tujuan a. Meningkatkan
b.
pemahamandanintensi/nistremajaputriuntukmengkonsumsi
tablet Fe

Meningkatkanpemahamanpetugastentangtahapansosialisasi
tablet Fe
padaremajaputridalamrangkameningkatkan/menjaringremajaput
riterkhususnyaremajaputri yang anemi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tentang
4. Referensi Gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan reproduksi remaja
5. Prosedur/ 1 Petugas melakukan Pendataan Sasaran di sekolah SMP dan
Langkah- SMA.
Langkah
2 Petugas melakukan antropometri meliputi BB, TB, LILA
untukmengetahui IMT (Indeks Massa Tubuh) remaja.

3 Petugas melakukan sosialisasi pemberian tablet Fe disekolah


dengan aturan minum 1x1 perhari (selama masa non
menstruasi)
4.
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan program
pemberian tablet Fe dengan menentukan IMT (BB, TB,
LILA)
5. Petugas melakukan evaluasi program tablet Fe melalui
peningkatan LILA, BB.
6. Diagram
Alir Pendataan sasaran di sekolah
SMP dan SMA

Antropometri BB, TB, LILA


untukmengetahui IMT (Indeks
Massa Tubuh) remaja.

sosialisasi pemberian tablet Fe


disekolah dengan aturan
minum 1x1 perhari

pencatatan dan pelaporan


program pemberian tablet Fe
dengan menentukan IMT (BB,
TB, LILA)

evaluasi program tablet Fe


melaluipeningkatan LILA, BB,

7. Unit Terkait

8. Dokumen
Terkait
KONSELING GIZI
No. Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 25-08-2017
Halaman :1
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001
1. Pengertian Konseling gizimerupakan serangkaian kegiatan sebagai proses
komunikasi dua arah antara konselor dan klien/pasien untuk
menanamkan dan meningkatkan pengertian sikapdan perilaku
sehinggamembantu klien/pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi
yang sedang di hadapi
2. Tujuan Sebagaian acuan dalam memberikan bimbingan yang ahli dengan
metode pengarahan
3.Kebijakan Surat Keputusan KepalaPuskesmas

4. Referensi 1. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Kemenkes RI 2013


2. Asuhan Gizi di Puskesmas, Kemenkes & WHO

5. Prosedur/ 1. Pasien dating keruang konseling gizi dengan membawa status


Langkah- rekam medikdari poliklinik yang ada di Puskesmas
Langkah 2. Petugas gizi melakukan pencatatan data pasien dalam buku
registrasi
3. Petugas gizi melakukan asesmen gizi dimulai dengan pengukuran
antropometri pada pasien yang belum ada data TB, BB
4. Petugas gizi melanjutkan asesmen/pengkajian gizi berupaanamnesa
riwayat makan, riwayat personal, membaca hasil pemeriksaan lab
dan fisikk linis (bilaada). Kemudian menganalisa semua data
asesmen gizi
5. Petugasgizi menetapkan diagnosis gizi
6. Petugas gizi memberikan intervensi gizi berupaedukasi dan
konseling dengan langkah menyiapkan dan mengisi leaflet
flyer/brosur diet sesuai penyakitdan kebutuhan gizi pasien serta
menjelaskan tujuan diet, jadwal, jenis, jumlah bahan makanan
sehari menggunakan alat peraga food model, menjelaskan tentang
makanan yang di anjurkan dan tidakdianjurkan, cara pemasakan dll
yang disesuaikan dengan pola makan dan keinginan serta
kemampuan pasien
7. Petugas gizi menyarankan kepada pasien kunjungan ulang
6. Unit terkait
7. Dokumen
terkait

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN


BALITA GIZI KURANG
No. Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 25-08-2017
Halaman :1
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS
SEKADAU RADIOK
NIP. 19640930 198503 2 001
1. Pengertian Pemberian PMT Balita adalah pemberian makanan tambahan kepada
balita gizi kurang selama 90 hari.
2. Tujuan Meningkatkan status gizi balita gizi kurang
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas
4. Referensi Gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan reproduksi remaja
5. Prosedur/ 1. Persiapan
Langkah-
Langkah a. Mengidentifikasi balitagizi kurang dari laporan kader atau
petugas pustu/polindes bulanan dan laporan Pemantauan
Status Gizi setiap 6 bulan.
b. Menghitung kebutuhan asupan gizi balitaserta kebutuhan
yang belum terpenuhi ( lihat SOP Penghitungan Kebutuhan
Gizi Balita).
c Mempersiapkan Makanan Tambahannya berupa Biskuit
PMT Balita dan susu yang didistribusikan dari dinas atau
Propinsi
2. Pelaksanaan
a. Memberikan Makanan tambahan berupa biskuit dan susu
b. Mencatat distribusi
c. Melaporkan hasil kepada Pimpinan Puskesmas dan Dinas
setiap 1 bulan sekali
3. Pemantauan
1. Memastikan pemberian Makanan Tambahan tepat sasaran
dengan cara menanyakan kepada ibu apakah makanan
tambahan sudah diberikan
2. Memantau peningkatan status gizi balita penerima PMT
setiap dua minggu sekali

4. Pencatatan dan Pelaporan


1. Mencatat hasil kegiatan PMT dalam buku pemantauan
2. Melaporkan hasil kepada Pimpinan Puskesmas dan Dinas
setiap 1 bulan sekali
7. Unit Terkait 1. Posyandu
2. Puskesmas
8. Dokumen 1. KMS Balita
Terkait
2. Kohor Balita
3. Buku Pemantauan
PMT PEMULIHAN BALITA GIZI BURUK DAN
BUMIL KEK
No. Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 25-08-2017
Halaman : 1/2
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001
1. Pengertian PMT pemulihan adalah pemberian makanan tambahan untuk balita gizi
burukdan ibuhamil KEK untuk meningkatkan status gizinya selama
90 hari makan. PMT pemulihan untuk balitagizi buruk adalah makanan
padat gizi dengan kandungan.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam meningkatkan status gizi sasaran
sehingga lebih baik
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas

4. Referensi 1. Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas


2. Buku Panduan Kader Posyandu
5. Prosedur/ 1. Menentukan sasaran PMT (balita gizi buruk dan ibu hamil
Langkah- KEK)
Langkah 2. Menentukan jadwal pemberian
3. Menyediakan bahan makanan untuk PMT
4. Distribusi PMT melalui bidan desa
5. Pencatatan data penerima PMT (identitas, data BB & TB/PB,
data LILA, bukti terima )
6. Evaluasi hasil pemberian PMT
6. Dokumen
terkait
DAFTAR TILIK
Unit :…………………………………………………………………
NamaPetugas :………………………………………………………………....
Tanggal Pelaksanaan :………………………………………………………………...

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1. Menentukan sasaran PMT (balitagizi buruk dan ibu
1 hamil KEK)
2. Menentukan jadwal pemberian

3. Menyediakan bahan makanan untuk PMT

4. Distribusi PMTmelalui bidan desa

5. Pencatatan data penerima PMT (identitas, data BB &


TB/PB, data LILA, bukti terima )
6. Evaluasi hasil pemberian PMT

Jumlah

Compliance rate (CR) : …..…%


…………………………….
Pelaksana / Auditor

……………………………...
NIP:………………................
ASI EKSLUSIF
No. Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 25-08-2017
Halaman :1
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001
1. Pengertian Pemberian Asi Eksklusif adalah Pemberian Asi sedini mungkin setelah
persalinan diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain sampai
bayi berusia enam bulan.
2. Tujuan Sebagai Acuan bagi petugas dalam Pemberian Asi Eksklusif kepada
Bayi.
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas

4. Referensi 1. Undang – Undan Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. Peraturan pemerintah Nomor 33Tahun 2012 Tentang
Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
5. Prosedur/ 1. Memberikan informasi dan Edukasi kepada ibu dimulai sejak
Langkah- pemeriksaan kehamilan
Langkah 2. Bayi diberi kesempatan mulai menyusui sendiri segera setelah
lahir (IMD)
3. Rawat Gabung
4. Semua Ibu memberikan Asi saja kepada Bayi sampai berusia 6
bulan tanpa makanan dan minuman lainnya dan dipantau secara
berkala
6. Unit terkait KIA/KB dan Promkes
7. . Buku KIA/KMS, Register
Dokum
en
terkait
PEMANTAUAN STATUS GIZI DI POSYANDU
No. Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 25-08-2017
Halaman : 1/2
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS
SEKADAU RADIOK
NIP. 19640930 198503 2 001
1. Pengertian Suatu kegiatan penilaian status gizi yang dilakukan dengan cara
pengukuran Berat Badan (BB) danPanjang Badan (PB) / Tinggi Badan
(TB) pada balita di posyandu
2. Tujuan Tersedianya informasi status gizi balita secara berkala untuk keperluan
perencanaan, penetapan kebijakan dan evaluasi Upaya Perbaikan Gizi.
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas

4. Referensi
5. Prosedur/ 1. Tenaga Pelaksana Gizi menyampaikan Rencana Pemantauan
Langkah- Status Gizi (PSG) di Forum Rapat Staff Meeting bulanan di
Langkah Puskesmas.
2. Tenaga Pelaksana Gizi dengan persetujuan Kepala Puskesmas dan
masukan dari Lintas Upaya membentuk Tim Pelaksana
Pemantauan Status Gizi (PSG).
3. Tim Tenaga Pelaksana Gizi menyusun Jadwal Pelaksanaan
Pemantauan Status Gizi (PSG).
4. Tim Tenaga Pelaksana Gizi menentukan sampel yang diambil
untuk Pelaksanaan Pemantauan Status Gizi (PSG).
5. Tenaga Pelaksana Gizi menyampaikan Surat Pemberitahuan ke
Desa melalui Bidan Desa.
6. Tim Pelaksana PemantauanStatus Gizi(PSG) menyiapkan Alat &
Bahan.
7. Tim Pelaksana Pemantauan Status Gizi (PSG) mendatangi Lokasi
yang ditentukan sesuai Jadwal.
8. Tim Pelaksana Pemantauan Status Gizi(PSG) menyampaikan
Maksud dan Tujuan PemantauanStatus Gizi Balita.
9. Tim Pelaksana Pemantauan Status Gizi (PSG) mengamati dan
memperbaiki cara pengukuran Berat Badan (BB) dan Panjang
Badan (PB)/Tinggi Badan (TB).
10. Tim Pelaksana Pemantauan Status Gizi(PSG) mencatat Hasil
PemantauanStatus Gizi(PSG)
11. Tim Pelaksana Pemantauan Status Gizi (PSG) melakukan
Penilaian Status Gizidengan menggunakan Software WHO
Antrropometri untuk mengetahui hasil Pemantauan Status Gizi
(PSG).
12. Tenaga Pelaksana Gizi Melaporkan Hasil PemantauanStatus Gizi
(PSG) kepada Kepala Puskesmas dan minta tanda tangan.
13. TenagaPelaksana Gizi melaporkan Hasil Pemantauan Status Gizi
(PSG) ke Dinas Kesehatan .
14. Tenaga Pelaksana Gizi mendokumentasikan Hasil Kegiatan.
6. Unit terkait Tenaga Pelaksana Gizi, Tim Pelaksana Pemantauan Status Gizi (PSG),
Bidan Desa, Kader Posyandu.
8. Dokum FI/PSG, FII/PSG.
en
terkait
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DI POSYANDU
No. Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 25-08-2017
Halaman : 1/2
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS
SEKADAU RADIOK
NIP. 19640930 198503 2 001
1. Pengertian Posyandu balita adalah kegiatan luar gedung puskesmas yang
diperuntukkan untuk anak Balita dengan tujuan untuk memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak balita
Kegiataan bulanan di posyandu merupakan kegiatan rutin yang
bertujuan untuk :
a. Memantau pertumbuhan berat badan balita dengan
menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).
b. Memberikan konseling gizi
c. Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar

Anak balita adalah anak usia 0 – 60 bulan.


Indikator yang dilihat dalam posyandu balita adalah:
1. Jumlah sasaran (S)
2. Jumlah ditimbang (D)
3. Jumlah naik berat badannya(N)
4. Jumlah tetap dan turun berat badannya(T)
5. Jumlah yang datang bulan ini tidak dating bulan lalu (O)
6. Jumlah anak yang baru datang keposyandu (B)

2. Tujuan Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak balita yang di


posyandu pada wilayah kerja puskesmas Sekadau

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas

4. Referensi Direktorat Jenderal Bina Gizi Kesehatan Masyarakat,Buku


Pemantauan Pertumbuhan Balta,Jakarta:Departemen Kesehatan
RI,2002
5. Alat dan  Buku register anak balita
Bahan  Mikrotoise
 KMS anak balita
 Pita pengukur
 Buku daftar hadir kader
 ATK
 Timbangan berat badan

6. Langkah Langkah Bagan Alir


1. Petugas MEMPERSIAPKAN
mempersiapkan semua ADMINISTRASI POSYANDU
POSYANDU
administrasi yang
dibutuhkan di PANTAU
posyandu seperti buku PERTUMBUHAN &
PERKEMBANGAN
register posyandu BALITA
1. Petugas berkunjung ke
posyandu paling
lambat jam 08.00 Wiba
2. Petugas memberikan
konseling kepada anak KONSELINGGIZ
I
balita khususnya yang
BB nya tidak sesuai
PEMBERIAN VIT.A
BULAN FEBRUARI
DAN AGUSTUS

MENCATAT
HASIL
POSYANDU
dengan umurnya
(BGM,gizi kurang atau
gizi buruk),dan
memberikan pujian
kepada ibu balita yang
mempunyai berat badan
normal(BB naik sesuai
dengan kurva
pertumbuhan)
3. Memberikan vitamin A
pada bulan Februari
Dan Agustus
4. Petugas mencatat hasil
kegiatan posyandu di
buku register anak
balita
5. Petugas meninggalkan
posyandu dan membuat
laporan kegiatan
posyandu

2. Hal – hal yang perlu  Berat badan


diperhatikan
 Pertumbuhan dan perkembangan anak balita
3. Unit Terkait 1. GIZI
2. Imunisasi
3. KIA

PELACAKAN GIZI BURUK DAN FAKTOR-


FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN
KEJADIAN GIZI BURUK
No. Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
SO No. Revisi :
TanggalTerbit
P Halaman : 25-08-2017
:1
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001

Untuk mengetahui keadaan gizi buruk dan mengetahui faktor-faktor


1. Tujuan
yang berkaitan dengan kejadian gizi buruk
2. Ruang Lingkup Wilayah Kerja Puskesmas Sekadau

Pelacakan adalah menemukan kasus gizi buruk melalui mengukur


BB/U, BB/TB dan melihat tanda klinis serta mencari faktor-faktor
3. Uraian Umum
yang berkaitan dengan kejadian gizi buruk melalui wawancara dan
pengamatan

a. Menerima laporan adanya balita gizi buruk baik dari


masyarakat, Kader maupun Binwil / Nakes
b. Memvalidasi data kesasaran oleh petugas gizi dan Binwil
(umur, BB, TB dan status gizi) dengan melihat indeks BB/U,
BB/TB WHO-NCHS.
c. Bersama dengan validasi melakukan pelacakan gizi buruk
/penyelidikan Epidemiologi dengan wawancara dan
4. Prosedur pengamatan.
d. Petugas gizi / Binwil merujuk kasus gizi buruk tersebut ke
Puskesmas dengan tujuan mendapatkan diagnosis dari dokter /
tenaga medis untuk mengetahui adanya penyakit penyerta.
e. bila ditemukan penyakit penyerta, maka diberikan pengobatan
sesuai dengan anjurAn dokter, dapat dilakukan rawat jalan
maupun rawat inap sesuai dengan jenis penyakit.
f. Mencatat dan melaporkan kasus gizi buruk ke DKK

5. Dokumentasi Laporan identitas gizi buruk dan pelacakan gizi buruk.

PENYULUHAN / SOSIALISASI
PENANGGULANGAN GAKY PADA
MASYARAKAT
No. Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 25-08-2017
Halaman :1
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001
1. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi Puskesmas dalam melaksanakan
penyuluhan / sosialisasi penanggulangan GAKY pada masyarakat.
2. Ruang
Wilayah Kerja Puskesmas Sekadau
Lingkup
Penyuluhan / sosialisasi penanggulangan GAKY adalah pemberian
3. Uraian
informasi tentang Program GAKY dan penanggulangan pada
Umum
masyarakat.

A. Persiapan
- Petugas membuat rencana kegiatan
- Petugas membuat jadwal dan surat pemberitahuan
B. Pelaksanaan
- Petugas datang kelokasi yang ditentukan sesuai jadwal.
- Petugas menyampaikan maksud dan tujuan.
- Petugas memberikan informasi tentang Program GAKY dan
4. Prosedur - penanggulanganya.
- Petugas memberi kesempatan untuk tanya jawab / diskusi.
- Petugas membuat dan menyampaikan kesimpulan.
- Petugas berpamitan
C. Umpan balik
Petugas membuat laporan kegiatan kepada atasan (Kepala
Puskesmas). Petugas mengirimkan laporan yang sudah disahkan
oleh atasan ke Dinas Kesehatan.
5.
Surat pemberitahuan beserta jadwal dan Laporan Kegiatan.
Dokumentasi
6. Rujukan Buku pedoman / juklis Penanggulangan GAKY, buku tentang GAKY.

DISTRIBUSI VITAMIN A TINGKAT POSYANDU


No. Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 25-08-2017
Halaman :1
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001
Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan distribusi Vitamin A
1. Tujuan
dengan cepat, lancar dan tepat waktu
2. Ruang Kader dan sasaran vitamin A
Lingkup
3. Uraian Distribusi Vitamin A adalah pembagian vitamin A ke sasaran dengan
Umum cepat , lancar dan tepat waktu
A. Persiapan
- Pendataan sasaran berdasarkan pencatatan balita
- Melaporkan ke bidan wilayah
B. Pelakasanaan
1) Kader menerima vitamin A dari binwil
2) Mencatat dalam logistik
4. Prosedur 3) Balita sasaran datang di meja IV
4) Vitamin A digunting pada ujungnya
5) Dipencetkan dimulut dan balita suruh menelan
6) Balita yang tidak datang dikunjung rumah oleh kader
7) Mencatat vitamin A pada SIP
8) Menghitung jumlah vitamin A yang dikeluarkan
9) Mencatat dalam buku logistik
5. 1. Register pencatatan Balita
Dokumentasi 2. Buku Logistik
Buku Pedoman Pemberian kapsul Vitamin A, Buku Apa dan Mengapa
6. Rujukan
Tentang Vitamin A, Liflet Vitamin A..

MONITORING GARAM BERYODIUM


TINGKAT RUMAH TANGGA
No. Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 25-08-2017
Halaman :1
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001

1. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam melaksanakan Monitoring


garam beryodium tingkat rumah tangga

2. Ruang
Wilayah Kerja PUSKESMAS SEKADAU
Lingkup

Monitoring garam adalah proses kegiatan yang dilakukan secara berkala pada
3. Uraian keadaan (baik jenis maupun mutu, dll) garam Natrium Chlorida (NaCl) yang
Umum dikonsumsi oleh rumah tangga.

A. Persiapan
- Petugas menentukan sampel dengan mengacu pada metodologi yang
- telah disepakati.
- Petugas membuat rencana kegiatan
- Petugas membuat jadwal kegiatan dan surat pemberitahuan pada
- sektor terkait.
- Petugas mengirim surat pemberitahuan
B. Pelaksanaan
- Petugas datang ke lokasi yang ditentukan sesuai jadwal
- Petugas menyampaikan maksud dan tujuan.
- Petugas melakukan pemeriksaan garam dengan cara :
1) Petugas mengambil 1 sendok makan garam yang akan diuji.
4. Prosedur 2) Petugas meneteskan 2 – 3 tetes cairan/iodin tes ke permukaan
garam tersebut.
3) Petugas memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada
garam setelah ditetesi cairan uji garam beryodium.
4) Petugas membaca hasil dengan kriteria sbb:
 Bila garam berubah warna menjadi ungu tua berati garam
tersebut mengandung cukup yodium (≥ 30 ppm).
 Bila berwarna ungu muda atau keputih-putihan berarti garam
tersebut mengandung yodium kurang (< 30 ppm)
 Bila tidak berubah warna berarti garam tersebut tidak
mengandung yodium
 Setelah selesai pemeriksaan, petugas memberikan informasi
tentang manfaat garam ber yodium
5. Dokumentasi Surat pemberitahuan beserta jadwal dan laporan hasil kegiatan
Buku Pedoman Pelaksanaan Pemantauan Garam beryodium di tingkat
6. Rujukan
masyarakat (Depkes RI th 2001).

MENDISTRIBUSIKAN PMT DI PUSKESMAS


No. Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 25-08-2017
Halaman :1
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001
1. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Mendistribusikan
PMT di PUSKESMAS SEKADAU

2. Ruang Wilayah Kerja PUSKESMAS SEKADAU


Lingkup
3. Uraian PMT adalah Makanan yang diberikan untuk balita dalam perbaikan
Umum gizi balita khususnya untuk balita gizi buruk dan gizi kurang

4. Prosedur 1. Pengumpulan data balita gizi buruk dan gizi kurang dari Wilayah
Binaan.
2. Merekap sesuai dengan kelompok umur.
3. Merencanakan kebutuhan sesuai jumlah balita.
4. Pembungkusan sesuai sasaran.
5. Pendistribusian ke Bidan Desa.
7. Penandatanganan berita acara penyerahan.

5. Buku Bantu PMT dan berita Acara Penyerahan.


Dokumentasi
6. Rujukan

DISTRIBUSI VITAMIN A TINGKAT DESA


No. Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 25-08-2017
Halaman :1
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001

Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan distribusi vitamin A bayi


1. Tujuan
dan anak balita dengan cepat, lancar dan tepat waktu

2. Ruang
Bidan wilayah kerjan dan kader
Lingkup

3. Uraian Distribusi Vitamin A adalah pembagian vitamin A ke sasaran dengan


Umum cepat, lancar dan tepat waktu

A. Persiapan
- Pendataan sasaran berdasarkan pencatatan balita dari bida
Desa
- Merekap kebutuhan vitamin A ke desa
B. Pelakasanaan
4. Prosedur
- Binwil menerima vitamin A dari petugas gizi
- Mencatat dalam agenda
- Mengirimkan vitamin A ke kader sesuai dengan jadwal
- Mencatat pengeluaran vitamin A tiap-tiap posyandu
- Merekap vitamin A yang keluar se-wilayah desa

5.
Buku Agenda
Dokumentasi

Buku Pedoman Pemberian kapsul Vitamin A, Buku Apa dan Mengapa


6. Rujukan
Tentang Vitamin A, Liflet Vitamin A..
PROGRAM GIZI
No. : 044.1/ /SOP-PKM/2017
Dokument
No. Revisi :
SOP TanggalTerbi : 25-08-2017
t
Halaman :1
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001

Sebagai pedoman Petugas Gizi Puskesmas dalam pengolahan data


1.Tujuan bulanan dari desa untuk mendapat data yang valid, akurat dan tepat
waktu.

2. Ruang
Wilayah Kerja Puskesmas Sekadau
Lingkup

Pengelolaan data adalah kegiatan untuk mengumpulkan dan


menganalisa data yang dapat dipakai sebagai alat monitoring dalam
3. Uraian Umum
evaluasi program. Jenis laporan bulanan yang diolah adalah : SKDN,
Bumil , Vitamin A Bufas, KEK dan BBLR.IMD,Vitamin A balita

A. Persiapan
- mengumpulkan laporan bulanan tiap tanggal 25.
- Data yang dikumpulkan direkap
B. Pelaksanaan
4. Prosedur - Data dimasukkan ke dalam komputer.
- Setelah diolah dimasukkan dalam rekap lap. F/III/GIZI
rangkap 4.
- Selanjutnya laporan dikirim ke Dinas Kesehatan setiap
tanggal 10 bulan berikutnya.
- Arsip laporan dimasukan MAP arsip F/III/GIZI.

5. Dokumentasi Rekapan laporan F/III/GIZI bulanan.

Hasil evaluasi bulanan sebelumnya dan hasil rekapan, bila ditemukan


6. Rujukan masalah dimana petugas Puskesmas tidak bisa menangani maka
dilaporkan dan dikonsultasikan ke Dinas Kesehatan.

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR


SUSU IBU
(MP-ASI
No.
SOP Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
TanggalTerbi : 25-08-2017
t
Halaman :1
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001

Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pemberian


1. Tujuan
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).
2. Ruang
Wilayah Kerja Puskesmas SEKADAU
Lingkup
Permasalahan Gizi Kurang dan Gizi buruk pada anak balita yang
disebabkan oleh krisis ekonomi, merupakan masalah yang perlu
3. Uraian Umum
ditanggulangi. Salah satu upayanya adalah pemberian makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
A. Persiapan
- Pendataan sasaran oleh Binwil
- Petugas gizi merekap hasil sasaran.
- Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan MP-ASI ke DKK
sesuai dengan sasaran.
- Puskesmas menyiapkan tempat / gudang untuk menyimpan
MP-ASI.
- Petugas gudang / gizi menerima dropping MP-ASI dari
DKK.
- Petugas gudang / gizi mencatat pada waktu persediaan
barang.
B. Pelaksanaan
4. Prosedur - Petugas gizi puskesmas mengirim MP-ASI ke desa / Binwil
sesuai dengan pendataan.
- Binwil mencatat pada buku pencatat MP-ASI.
- Binwil dan Kader mengirim MP-ASI ke sasaran melalui
Posyandu / langsung ke sasaran.
- Binwil mamberikan penjelasan tentang Pemberian MP-ASI
ke sasaran.
- Binwil melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan
distribusi MP-ASI.
- Petugas gizi puskesmas melakukan pemantauan proses
penerimaan dan pendistribusian MP-ASI.
- Petugas gizi melaporkan tentang distribusi MP-ASI ke DKK.

5. Dokumentasi Laporan hasil kegiatan.

6. Rujukan Buku Petunjuk Teknis Pengelolaan MP-ASI Tahun 2002.

PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI


POSYANDU
No.
SOP Dokument : 044.1/ /SOP-PKM/2017
No. Revisi :
TanggalTerbi : 25-08-2017
t
Halaman :1
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001

Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pelaksanaan


1. Tujuan
Penimbangan Balita di Posyandu

2. Ruang
Wilayah Kerja Puskesmas Sekadau
Lingkup

Penimbangan adalah alat atau proses untuk mengetahui berat badan


3. Uraian Umum
balita dalam menentukan status gizi.

a. Menyiapkan dan menggantung dacin pada palang rumah, cabang


pohon atau kaki tiga
b. Periksalah dengan menarik batang dacing ke bawah kuat-kuat
c. Sebelum dipakai letakkan bandul geser pada angka nol dan
kaitkanlah batang dacin pada tali pengaman.
d. Pasang celana timbang atau sarung timbang pada dacin (ingat
bandul geser tetap berada pada angka nol)
e. Seimbangkan dacin yang sudah dibebani celana timbang dengan
4. Prosedur
cara memasukan beras ke dalam kantung plastik (pada ujung
palang bandul geser)
f. Anak ditimbang kemudian seimbangkan.
g. Tentukan berat badan anak dengan membaca angka pada bandul
geser.
h. Catatlah hasil penimbangan diatas secarik kertas.
i. Geserlah bandul ke angka nol dan letakan batang dacing pada tali
pengaman.

5. Dokumentasi Rekap hasil kegiatan penimbangan balita


6. Rujukan Buku pegangan kader.

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN IBU


HAMIL KEK
No. : 044.1/ /SOP-PKM/2017
Dokument
No. Revisi :
SOP TanggalTerbi : 25-08-2017
t
Halaman : 1/2
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001
Ibu hamil yang berisiko KEK adalah ibu hamil yang mempunyai
1. Pengertian ukuran (LILA) < 23,5 cm.
Tujuan Pemberian Makanan Tambahan untuk ibu hamil adalah untuk
2. Tujuan
meningkatkan asupan gizi sasaran.
1. Undang- Undang RI No 36 Tentang Kesehatan Tahun 2009 Bab
VII Pasal 141 Yang Bertujuan Untuk Peningkatan Mutu Gizi
3. Kebijakan Perseorangan Dan Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 41 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Gizi Seimbang
1. Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil
Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Gizi 2010
2. Pedoman Pelaksanaan Survelans Gizi Kementerian Kesehatan RI
4. Referensi
Tahun 2015
3. Pedoman operasional program gizi berkelanjutan Dinas Kesehatan
Propinsi Aceh Selatan
1. Bolpiont

5. Alat dan 2. Buku Register


Bahan 3. Antropometri (timbangan, alatukut TB/PB, Pita LILA)
4. Biskut lapis Bumil
6. Langkah- 1. Persiapan
langkah
1. Poskesdes/ Pustu/
PolindesMenyerahkanFormulirRekapitulasi Data Sasaran
PMT ibu hamil ke Puskesmas.
2. Menyiapkan data sasaran PMT Ibu Hamil (Gakin Dan Non
Gakin) Di Puskesmas Untuk dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Sekadau
2. Pelaksanaan
1. Petugas Puskesmas menerima PMT ibu hamil dari Dinas
Kesehatan
2. Petugas mendistribusikan PMT ibu hamil Ke Poskesdes/ Pustu/
Dan Polindes
3. Petugas memantau PMT Ibu Hamil yang Telah di Distribusi Ke
Poskesdes/ Pustu/ Dan Polindes dan melakukan evaluasi
7. Bagan Alir
Menyiapkan data sasaran
PMT IbuHamil Di
Puskesmas Untuk di kirim menerima PMT ibu
ke Dinas Kesehatan
hamil dari Dinas
Kabupaten ............
Kesehatan ...........

mendistribusika

memantau PMT Ibu Hamil n PMT ibuhamil


yang Telah di Distribusi Ke Ke Poskesdes/
Poskesdes/ Pustu/ Dan
Polindes dan melakukan Pustu/ Dan
evaluasi Polindes

8. Unit 1. Posyandu
terkait 2. Poskesdes
3. Puskesmas
4. Pustu
5. Polindes
LAPORAN BULANAN PROGRAM
No. : 044.1/ /SOP-PKM/2017
Dokument
SO No. Revisi :
P TanggalTerbi : 25-08-2017
t
Halaman :1
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001

1. PENGERTIAN Merekap hasil pelayanan Program KIA, , GIZI,


LABORATORIUM dalam wilayah kerja Puskesmas Sekadau sesuai
dengan form yang dibutuhkan setiap bulannya
2. TUJUAN Sebagai pedoman kerja bagi pemegang laporan dalam
membuat laporan bulanan

3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas .

4. REFERENSI Permenkes no.75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas

a) Merekap dan menutup hasil pencatatan dalam 1 bulan


b) Merekap laporan dari Puskesmas induk, Pustu dan laporan
terkait lainnya ( misal: posyandu, BPS, Klinik ) yang
5. PROSEDUR / termasuk dalam wilayah Puskesmas Sekadau dalam 1 bulan
LANGKAH c) Menghitung hasil laporan
LANGKAH d) Memasukkan data hasil rekapan kedalam form laporan
bulanan
e) Menyerahkan hasil laporan bulanan Dinas paling sebelum
tanggal 5 tiap bulan
PENYULUHAN GIZI
No. : 044.1/ /SOP-PKM/2017
Dokument
No. Revisi :
SOP TanggalTerbi : 25-08-2017
t
Halaman : 1/2
KEPALA PUSKESMAS
PUSKESMAS RADIOK
SEKADAU
NIP. 19640930 198503 2 001
1. Pengertian : Penyuluhan Gizi adalah serangkaian kegiatan
penyampaian pesan-pesan gizi dan kesehatan yang
ditujukan untuk kelompok atau golongan masyarakat agar
memahami perilaku aspek kesehatan dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penyuluhan gizi
3. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas
4. Referensi : Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas Kemenkes RI
Tahun 2014.
5. Prosedur : 5.1 Alat:
5.1.1 LCD proyektor
5.1.2 Layar proyektor
5.1.3 Pengeras suara
5.2 Bahan:
5.2.1 Materi penyuluhan
6. Langkah- : 6.1 Peserta datang
langkah 6.2 Petugas menyiapkan alat untuk penyuluhan.
6.3 Petugas memilih dan mempersiapkan media
penyuluhan
6.4 Petugas menyiapkan daftar hadir peserta penyuluhan
6.5 Petugas memberikan penjelasan/penyuluhan kepada
peserta
6.6 Petugas mencatat dan melaporkan hasil laporan
kegiatan
7. Diagram
Alir Mulai

Peserta datang

Petugas

menyiapkan alat untuk penyuluhan.

Petugas

memilih dan mempersiapkan media


penyuluhan

Petugas

menyiapkan daftar hadir peserta


penyuluhan

Petugas

memberikan penjelasan/penyuluhan
kepada peserta

Petugas

mencatat dan melaporkan hasil laporan


kegiatan

Selesai

8. Hal-hal Materi penyuluhan


yang perlu
diperhatika
n
9. Unit 9.1 UKM
Terkait
10. Dokumen 10.1 Daftar hadir
terkait 10.2 Laporan kegiatan
11. Rekaman
Historis NO Yang diubah Isi Perubahan
Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai