Anda di halaman 1dari 7

BAB 5

EVALUASI

5.1 Penataan Ketenagaan Keperawatan


5.1.1 Evaluasi struktur penataan ketenagaan keperawatan
Dalam penataan ketenagaan, kelompok mempersiapkan buku catatan harian
jumlah pasien, format klasifikasi, tingkat ketergantungan pasien dan konsep
penghitungan kebutuhan tenaga perawat.
5.1.2 Evaluasi proses penataan ketenagaan keperawatan
Pada pelaksanaan penataan ketenagaan, kelompok tidak mengalami hambatan
yang berarti karena semua format sudah dipersiapkan sebelum pelaksanaan dan
adanya acuan untuk penghitungan tenaga.
5.1.3 Evaluasi hasil penataan ketenagaan keperawatan
Kebutuhan tenaga rata-rata per hari selama pelaksanaan praktek manajemen
keperawatan dapat terpenuhi sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien.

5.2 Sistem MAKP


5.2.1 Evaluasi struktur MAKP
1. Melakukan penghitungan jumlah kebutuhan tenaga perawat
2. Melakukan penghitungan BOR
3. Melakukan pembagian kriteria ketergantungan pasien: minimal care,
partial care dan total care
5.2.2 Evaluasi proses MAKP
1. Terbentuk struktur organisasi pelaksanaan MAKP Primer di Ruang Bedah Dahlia
RSUD Dr. Soetomo Surabaya
2. Terdapat deskripsi tugas dan tanggung jawab kepala ruangan, perawat primer dan
perawat associate
5.2.3 Evaluasi hasil MAKP
1. Dapat diterapkan model asuhan keperawatan profesional primer
2. Klien puas dengan pelaksanaan primary nursing

5.3 Penerimaan Pasien Baru dan Sentralisasi Obat


5.3.1 Evaluasi struktur
Untuk pelaksanaan proses penerimaan pasien baru, kelompok telah
melakukan beberapa persiapan selama 6 hari yaitu persiapan informed consent,
format penerimaan pasien baru, menetapkan supervisor, pembagian peran sebagai
kepala ruangan, PP dan PA, mekanisme alur yang harus dilaksanakan saat proses
penerimaan pasien baru, serta melakukan evaluasi kegiatan saat itu. Pasien yang

81
82

dilakukan perlakuan adalah pasien Ruang Bedah Dahlia pada tanggal 25 Oktober
2012 jam 12.00 WIB.
5.3.2 Evaluasi proses
No Waktu Kegiatan
1 12.00 – 12.35 Pelaksanaan Roleplay sedang berlangsung
2 12.35 – 1. Mekanisme
13.00 a. PP tidak mengajak keluarga untuk melakukan
pengambil obat di depo farmasi, hanya
diperkenalkan dan dijelaskan tentang sentralisasi
obat oleh petugas depo, sehingga tidak terkondisikan
secara nyata tentang sentralisasi obat.
(Mikhael Caraka.K, S.Kep.,Ns)
b. Saat menjelaskan pada keluarga PP tidak memberi
Booklet pada keluarga, sehingga keluarga sulit untuk
memahami penjelasan PP
(Rizky Fitryasari, S.Kep.,Ns.,M.Kep)
c. Saat melakukan role play sebaiknya resep pasien
dibawa oleh PP untuk mempermudah penjelasan
tentang sentralisasi obat dan jenis obat serta cara
pemberian. (Mikhael Caraka .K, S.Kep.,Ns)
d. Booklet sebaiknya dihadapkan pada keluarga saat PP
menjelaskan tentang apa yang ada dalam welcome
book sehingga keluarga lebih mengerti tentang apa
yang dijelaskan oleh PP
(Rizki Fitryasari, S.Kep.,Ns. M.Kep)

2. Isi
a. Tugas petugas yang sedang melaksanakan role play
sebaiknya diambil alih oleh petugas yang lain
selama pelaksanaan role play
(Ninuk DK, S.Kep.,Ns.,MANP)
b. Untuk sentralisasi obat, tolong dipersiapkan dengan
lebih baik.
(Ninuk DK, S.Kep.,Ns.,MANP)
c. Seharusnya PA melaporkan hasil pemeriksaan fisik
dan vital sign untuk dicatat oleh PP pada status
pasien, tanpa menunggu PP memanggil
(Ninuk DK, S.Kep.,Ns.,MANP)

3. Peran
a. PP tidak membawa resep,
padahal resep sudah di letakkan di meja pasien
b. PP sudah berkenalan dengan keluarga pasien dan
tahu namanya, hanya tadi agak grogi sehingga yang
terfikir hanya memanggil “mbak” saja
(Mikhael Caraka .K, S.Kep.,Ns)
c. PP tidak memanggil PA dan PA juga tidak
mengingatkan karena sedang melakukan
pemeriksaan fisik dan vital sign pada pasien
(Rizky Fitryasari, S.Kep.,Ns.M.Kep)
d. Saat pelaksanaan role play mahasiswa yang lain
sedang mengisi status pasien sehingga terlihat
duduk di ruang depan nurse station tempat
pelaksanaan role play, ada juga yang sedang
83

melakukan observasi vital sign pada seluruh pasien


kelolaan
(Ninuk Dian .K, S.Kep.,Ns.,MANP)
e. PP kurang menjelaskan tentang
sentralisasi obat.
(Ninuk D.K, S.Kep.,Ns.,MANP)

5.3.3 Evaluasi hasil


1. Kegiatan dihadiri oleh pembimbing klinik 2 orang dan dan pembimbing akademik
2 orang.
2. Selama kegiatan berlangsung mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas dan peran
masing-masing.
3. Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik.
.
5.4 Discharge Planning
5.4.1 Evaluasi struktur
Pelaksanaan role play discharge planning yang dilakukan kelompok,
sebelumnya telah melalui beberapa persiapan selama 5 hair sebelumnya yang
meliputi penetapan kasus discharge planning, kartu discharge planning, pembuatan
proposal kegiatan, pembagian peran sebagai PP, PA, dan kepala ruangan. Mekanisme
ini harus dilakukan pada saat role play discharge planning. Pasien yang dilakukan
discharge planning adalah pasien kelolaan yang sedang menjalani pengobatan
kemoterapi, sebelumnya pasien dan keluarganya telah diberikan informed concent
sebagai tanda bukti kesediaan menjadi pasien role play.
5.4.2 Evaluasi proses
No Waktu Kegiatan
1 13.00 – 14.00 Pelaksanaan Roleplay sedang berlangsung
2 14.00 – 14.15 1. Mekanisme
a. Form penilaian belum siap. Proposal tidak sesuai.
Persiapan leaflet tidak sesuai. (Ninuk D. K, S. Kep,
Ns., MANP)
b. Kegiatan tidak sesuai jadwal. Persiapan proposal
yang tidak sesuai. (Rizky Fitriyasari, S.Kep.Ns.,
M.Kep)

2. Isi
a. Informasi pada pasien tentang kontrol jika terjadi
keluhan yang gawat tidak dijelaskan. (Djemadi,
SST)
b. Redaksi kalimat yang digunakan kurang tepat. (Evi
Triwahyuningsih, S.Kep., Ns. M.Kes)
c. Hal apa saja yang seharusnya diketahui oleh klien
di rumah. Diet nutrisi tidak sesuai. Kaji juga
psikososialnya (Ninuk D. K, S. Kep, Ns., MANP)
c. Tahapan discharge planning yang di sampaikan
84

tidak sesuai dengan tahapan akhir. Focus yang


disampaikan tidak sesuai kondisi pasein. (Rizky
Fitriyasari, S.Kep.Ns., M.Kep)

3. Peran
a. Penjelasan di kuasai oleh PP, tanpa memberi
kesempatan pada PA. (Djemadi, SST)
b. Mahasiswa yang lain tidak melakukan discharge
planning (Ninuk D. K, S. Kep, Ns., MANP)

NB : Discharge planning yang kedua lancar, tidak ada evaluasi.

5.4.3 Evaluasi hasil


1. Kegiatan dihadiri oleh 5 orang dari 10 orang yang diundang
2. Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas masing-
masing
3. Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik

5.5 Timbang Terima Pasien


5.5.1 Evaluasi struktur
Persiapan dilakukan 3 hari sebelum acara dimulai. Kegiatan mundur 1 hari dari
jadwal gant chart yang telah dibuat dikarenakan menyesuaikan dengan kegiatan
pembimbing.
5.5.2 Evaluasi proses
No Waktu Kegiatan
1 13.00 – 14.00 Pelaksanaan Roleplay sedang berlangsung
2 14.00 – 14.15 1. Mekanisme
Perlengkapan timbang terima masih kurang lengkap
(status medis pasien tidak ada). Tidak mengoperkan
alat-alat. Pengaturan sesi timbang terima masih kurang
tepat. (Rizky F, S.Kep.Ns, M.Kep)

2. Isi
Data masih kurang menunjang diagnosa keperawatan
yang diangkat. (Satria jaya, S.Kep.Ns)

3. Peran
Kepala ruangan masih kurang berwibawa. PA duduk
ditempat yang kurang tepat. Tugas Karu masih ada yang
kurang. (Rizky F, S.Kep.Ns, M.Kep)

5.5.3 Evaluasi Hasil


Hasil yang dapat disimpulkan dari evaluasi oleh pembimbing dan supervisor
adalah timbang terima yang dilakukan oleh mahasiswa sudah cukup sesuai dengan
alur, konsep dan teori, hanya ada bebrapa hal yang perlu diperhatikan yang sudah
dituliskan dalam resume hasil role play.
85

5.6 Supervisi
5.7.1.6.1 Evaluasi struktur
Untuk pelaksanaan supervisi, kelompok telah melakukan beberapa persiapan
selama 7 hari sebelumnya meliputi persiapan instrumen penilaian supervisi, format
pendokumentasian hasil supervisi, jenis kegiatan yang akan disupervisi, pembagian
peran, mekanisme yang harus dilakukan saat supervisi serta melakukan evaluasi
kegiatan. Pasien yang dilakuakan perlakuan adalah pasien di ruang perawatan Bedah
Dahlia RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang mendapat jadwal harian untuk perawatan
post operasi.

5.6.2 Evaluasi proses


No Waktu Kegiatan
1 13.00 – 14.00 Pelaksanaan Roleplay sedang berlangsung
2 14.00 – 14.15 1. Mekanisme
Supervise tidak mulai sesuai jadwal yang sudah di
tentukan. Undangan yang hadir 1, dari pembimbing
ruangan. (Evi Triwahyuningsih,S.Kep.,Ns.M.Kes)

2. Isi
PP kurang komunikasi pada pasien ketika pasien merasa
nyeri saat rawat luka. PP, PA dan Karu tidak
memberikan tehnik manajemen nyari saat pasien merasa
nyeri. (Evi Triwahyuningsih,S.Kep.,Ns.M.Kes)

3. Peran
Kepala ruangan meninggalkan supervise sebelum
tindakan benar-benar selesai. (Evi
Triwahyuningsih,S.Kep.,Ns.M.Kes)

5.6.3 Evaluasi hasil


1. Kegiatan dihadiri oleh 1 dari 5 orang supervisor yang diundang, dan 1 orang
pembimbing ruangan
2. Selama kegiatan, mahasiswa melakukan peran dan tugasnya masing-masing, baik
supervisor (kepala ruangan) maupun PP dan PA
3. Acara dimulai tidak tepat sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan acara
berlangsung selama kurang kebih 1 jam
4. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan tercapai dengan baik

5.7 Ronde Keperawatan


5.7.1 Evaluasi struktur
86

Pelaksanaan role play ronde keperawatan yang dilakukan kelompok, sebelumnya


telah melalui beberapa persiapn selama beberapa hari sebelumnya yang meliputi
pembuatan proposal kegiatan, penetapan kasus ronde keperawatan, pembagian peran
sebagai PP, PA dan kepala ruangan, serta mekanisme yang harus dilakukan pada saat
role play ronde keperawatan. Pasien yang dilakukan ronde keperawatan adala pasien
kelolaan yang masih menjalani perawatan dan dengan masalah keperawatan yang
belum bisa diatasi dengan tindakan medis maupun keperawatan standart di ruang
Bedah Dahlia RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Sebelum pelaksanaan, pasien dan
keluarganya telah diberikan informed concent sebagai tanda bukti kesedian menjadi
pasien role play ronde keperawatan.
5.7.2 Evaluasi proses
No Waktu Kegiatan
1 11.00 – 12.00 Pelaksanaan Roleplay sedang berlangsung
2 12.0 – 12.15 1. Mekanisme
a. Resume Tn. Tasmari sebaiknya difokuskan pada
sistem yang bermasalah. (Ninuk D. K, S. Kep, Ns.,
M.ANP)
b. Implementasi yang telah dilakukan pada Tn.
Tasmari belum dicantumkan sehingga alasan
masalah Tn. Tasmari layak untuk dirondekan.
(Mikhael Caraka. K, S. Kep, Ns)

2. Isi
Dokter (dr. Ajeng T)
- Melakukan dilusi dengan PZ
- Melakukan mobilisasi untuk mendrainase air liur
dan mencegah kontraktur
- Luka ditutup dengan absorbed dressing

Perawat konselor (Djemadi, SST)


- Melakukan mobilisai untuk mendrainase air liur
dan melatih klien mengeluarkan air liur sendiri
- Pemberian TPN diminimalkan untuk mencegah
plebitis. Pasien tidak mengalami masalah dalam
pencernaan sehingga gizi cukup diberi per sonde
saja

Ahli gizi (Mutiah)


- Memberikan diet sonde tim
- Membuat jadwal frekuensi makan yang sempit
sehingga sesuai dengan frekuensi makan yang
biasanya

Ninuk D. K, S. Kep, Ns., M.ANP


- Masalah keperawatan yang diangkat seharusnya
lebih banyak, contohnya risiko aspirasi
- Perlunya perawatan oral hygiene yang lebih intensif
lagi

3. Peran
87

a. PP2 seharusnya lebih banyak dalam mengklarifikasi


data baik data saat di meeting room maupun pada
saat di pasien. (Ninuk D. K, S. Kep, Ns., M.ANP)
b. Kepala ruangan dan PP1 seharusnya sudah siap
dengan apa yang akan dilakukkan pada saat
menvalidasi data di pasien. (Djemadi, SST)

5.7.3 Evaluasi hasil


1. Kegiatan ronde keperawatan dihadiri oleh 1 orang pembimbing klinik, 1 orang
pembimbing akademik, 1 orang dokter, 1 orang perawat ruangan dan 1 orang ahli
gizi. Jadi total yang hadir ada 5 orang dari 10 orang undangan
2. Selama kegiatan setiap mahasiswa yang berperan bekerja sesuai tugasnya masing-
masing
3. Acara dimulai tepat waktu dari jadwal yang telah ditentukan, acara berlangasung
60 menit
4. Kegiatan berjalan lancar dan mahasiswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Secara keseluruhan kegiatan ronde keperawatan sudah cukup bagus dan sesuai
alurnya.

Anda mungkin juga menyukai