Anda di halaman 1dari 18

I.

IDE-IDE KEWIRAUSAHAAN
Ide dalam kewirausahaan berperan sangat penting dikarenakan ide merupakan
awal dari semua kegiatan berwirausaha. Hal ini juga dijelaskan oleh Munawaroh,
Rimiyati dam Fajarwati (2016) ide dalam berbisnis atau berusaha adalah suatu
rencana berupa konsep, pikiran dan pengetahuan, kesiapan mental, cara pandang dan
keyakinan dalam kegiatan-kegiatan usaha atau bisnis. Semua khalayak pastinya
menginginkan usaha yang digelutinya berjalan lancar. Suatu usaha akan memiliki
peluang untuk berjalan dengan lancar apabila sedikitnya pesaing dan besarnya
kebutuhan konsumen. Seperti contoh perusahaan Androis atau IOS yang mana
pesaingnya sedikit bahkan bisa dihitung dengan jari tetapi hampir seluruh manusia di
planet Bumi membutuhkan smartphone yang mereka kembangkan.
Nilai suatu produk dapat diciptakan melalui beberapa cara yaitu:
1. Kreativitas adalah keinginan untuk menemukan dan mencari penyelesaian yang
berbeda dari suatu masalah untuk mencapai tujuan yang sama.
2. Inovatif adalah aktualisasi dari berfikir kreatif. Inovatif adalah adalah kemampuan
seseorang dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan
karya baru.
3. Mengubah tantangan menjadi peluang sangat penting dalam menentukan ide bisnis
karena beberapa tantangan membawa peluang yang besar dalam dunia bisnis.
Kreatifitas dapat dipandang sebagai tiga hal yang berbeda berdasarkan aspek yang
dikembangkannya, yaitu:
1. Sebuah Kemampuan
Kreativitas adalah sebuah kemampuan untuk memikirkan dan menemukan sesuatu
yang baru, menciptakan gagasan-gagasan baru dengan cara mengkombinasikan,
mengubah, atau menerapkan kembali ide-ide yang telah ada.
2. Sebuah Perilaku
Kreativitas adalah sebuah perilaku menerima perubahan dan kebaruan,
kemampuan bermain-main dengan berbagai gagasan dan berbagai kemungkinan,
cara pandang yang fleksibel, dan kebiasaan menikmati sesuatu.
3. Sebuah Proses
Kreativitas adalah proses kerja keras dan berkesinambungan dalam menghasilkan
gagasan dan pemecahan masalah lebih baik, serta selalu berusaha untuk
menjadikan segala sesuatu lebih baik.
I.1. Teknik memperoleh Ide
Menurut Douglas (dalam Munawaroh et al, 2016), terdapat beberapa teknik
untuk mendapatkan ide, yaitu sebagai berikut:
1. Tukar Pikiran (dilakukan melalui diskusi kelompok atau rapat)
Buatlah ide sebanyak mungkin, lalu kembangkan ide satu dengan ide lain dari
beragam latar belakang kepribadian, pengalaman dan lainnya. Setelah dianalisa
lalu pilihlah ide terbaik.
2. Berandai-andai
Memikirkan bagaimana cara untuk melakukan suatu hal. Mengubah mimpi
menjadi kenyataan (memperoleh uang, menjadi bos, menjadi orang yang
dihormati, disegani, meningkatkan kepuasan hidup,dll). Memikirkan caranya
bagaimana agar mimpi menjadi nyata.
3. Kawin Silang
Pencarian pribadi yang memiliki ilmu pengetahuan, pekerjaan, pengalaman dan
ide yang berbeda untuk membuat peluang tukar pikiran.
4. Ke-ingintahuan
Kembangkan rasa ingin tahu, buatlah sesuatu berdasarkan rasa keingin tahuan,
priksa apa yang sudah dikerjakan.
5. Pendekatan Tidak Langsung
Lakukan diskusi kelompok guna membahas sebagian ide yang akan
dikembangkan, karena tidak memungkinkan membahas secara menyeluruh. Pada
saat menemui jalan buntu haus mempertimbangkan pendekatan baru.
6. Pendekatan Ensiklopedia
Pendekatan ini dilakukan dengan melibatkan riset ekstensif. Semua informasi
diakumulasi dan digolongkan dalam beberapa kategori untuk dinilai agar
memperoleh ide.
7. Komponen yang dimodifikasi
Muncul ide baru hasil dari modifikasi ide lama. Caranya, pilih produk atau jasa
yang akan disempurnakan, membuat daftar tenang semua bagiannya dengan
sistematis, modifikasi sesuai dengan tujuan.
8. Analisis Sistematis
Analisis dilakukan guna menemukan kombinasi yang memungkinkan untuk
memecahkan masalah.
9. Meditasi
Lakukan relaksasi mental untuk meningkatan keyakinan diri, memusatkan diri
pada cita-cita, merangsang ide, kesiapan mental, menciptakan daya inovatif.
1.2. Hal yang dapat membantu menemukan Ide bisnis
1. Memanfaatkan internet dan media elektronik lainnya.
Era teknologi, internet, radio, dan televisi merupakan jalur terbaik dalam
memperoleh informasi, termasuk info tentang cara membangun bisnis.
Memanfaatkan mesin pencari “google”, kita akan menjumpai banyak informasi
mengenai bisnis, sehingga memudahkan kita untuk menemukan ide-ide bisnis
yang mungkin dapat dijalankan.
2. Membaca buku referensi bisnis
Dipasaran tersedia banyak buku, majalah, pamflet, buklet, dan koran bisnis yang
dapat. Kewirausahaan membantu untuk menciptakan ide-ide bisnis yang menarik.
3. Mengikuti berbagai kegiatan seminar bisnis
Bergabunglah dalam kegiatan-kegiatan bisnis antara lain seminar, agar
mendapatkan banyak pengetahuan baru, yang bemanfaat untuk menemukan ide-
ide bisnis, bahkan peluang untuk membangun relasi dengan para entrepreneuer.
4. Mengunjungi pameran dagang
Salah satu tempat yang cukup efektif untuk mendapatkan ide-ide bisnis adalah
dengan mengunjungi beberapa kegiatan pameran bisnis. Disana ada peluang untuk
memunculkan ide-ide bisnis menarik yang mungkin belum pernah kita ketahui.
5. Bergabung dengan Komunitas Bisnis
Saat ini mulai banyak tumbuh komunitas di bidang usaha, cobalah untuk
bergabung, agar mendapatkan banyak ilmu tentang berbinis, dan tentunya
membantu untuk memunculkan ide-ide bisnis.
6. Banyak bergaul dengan pelaku bisnis
Mendapatkan ide atau pengalaman berbisnis cobalah bergaul dan berdiskusi
dengan para pelaku bisnis, melalui mereka bisa mendapatkan informasi dan
pengetahuan tentang bisnis.
7. Mengamati lingkungan sekitar
Dalam rangka menggali ide-ide bisnis, kita dapat memperhatikan apa yang
menjadi kebutuhan orang-orang disekitar kita. Lakukan lah pengamatan mengenai
sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut.
1.3. Faktor yang mempengaruhi Ide Bisnis
Ada beberapa kriteria sederhana dan praktis yang dapat mempengaruhi ide
bisnis yang akan dilakukan. Mengacu pada beberapa faktor yang dianggap penting,
diantaranya sebagai berikut:
1. Faktor kelayakan pasar
2. Faktor kebutuhan konsumen
3. Faktor keahlian/familiaritas
4. Faktor dana
5. Faktor bahan baku
6. Faktor sumber daya manusia dan teknologi
7. Faktor kepribadian
II. PELUANG KEWIRAUSAHAAN
Peluang bisnis adalah kesempatan yang ada untuk bisa dimanfaatkan dalam
memperoleh sebuah keuntungan bagi seorang wirausaha. Banyak peluang yang disia-
siakan, sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang melihat peluang dan
yang melihatpun belum tentu berani memanfaatkan peluang tersebut. Hanya
wirausaha yang dapat berfikir kreatif serta berani mengambil risiko itulah yang
dengan tanggap dan cepat memanfaatkan peluang. Menurut Munawaroh, et al (2016)
peluang bisnis yaitu sebuah kesempatan yang datang pada waktu tertentu tidak boleh
dilewatkan oleh seorang wirausahawan untuk memperoleh keuntungan. Peluang
usaha tersebut terdiri dari dua suku kata yaitu peluang dan juga usaha. Definisi dari
peluang sendiri secara singkat adalah sebuah kesempatan, atau dapat digambarkan
dengan sebuah kesempatan yang datang di waktu tertentu. Sedangkan bisnis atau
usaha memiliki definisi yaitu sebuah upaya yang dilakukan untuk mendapatkan hasil
yan diinginkan. Jadi pengertian peluang usaha dalam berwirausaha yaitu sebuah
kesempatan atau waktu yang tepat yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan yang
diinginkan.
Pengertian lain dari peluang usaha yaitu sebuah kesempatan yang muncul
untuk memperoleh inspirasi. Dimana seseorang dapat membuka sebuah kesempatan
untuk melakukan atau memulai sesuatu yang baru. Pengertian lainnya, peluang usaha
adalah kesempatan atau waktu yang sangat tepat agar diambil dan dimanfaatkan
sesorang. Upaya untuk memperoleh peluang usaha diperlukan kerja keras dengan
berbagai pengorbanan. Peluang usaha merupakan kemampuan seseorang atau
pebisnis untuk melihat adanya kesempatan berbisnis dari lingkungan sekitarnya.
Peluang usaha biasanya muncul ketika seseorang mempunyai niat untuk memulai
suatu usaha walaupun dengan modal seadanya. Untuk memanfaatkan peluang usaha,
seorang wirausaha harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi, harus yakin dengan
usaha yang ia lakukan.
Menurut Carol Noore dalam Suryana (2009), proses kewirausahaan diawali
dengan adanya inovasi. Inovasi dipicu oleh faktor pribadi, lingkungan dan sosiologi.
Faktor individu yang memicu kewirausahaan adalah pencapaian focus of control,
toleransi, pengambilan resiko, nilai pribadi, pendidikan, pengalaman, usia, komitmen,
dan ketidakpuasan. Faktor pemicu yang berasal dari lingkungan ialah peluang, model
peran, aktivitas, pesaing, inkubator, sumber daya dan kebijakan pemerintah,
sedangkan faktor pemicu yang berasal dari lingkungan sosial meliputi keluarga,
orangtua.
Ide dapat menjadi peluang, apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi
terhadap peluang yang ada secara terus-menerus, melalui proses penciptaan yang baru
dan berbeda, mengamati peluang, menganalisis proses secara mendalam dan
memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi. Untuk memperoleh peluang
wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan, seperti kemampuan
menghasilkan produk atau jasa, menghasilkan nilai tambahan, merintis usaha,
melakukan proses atau teknik, mengembangkan organisasi baru, sehingga dapat
disimpulkan, bahwa ide dapat menghasilkan peluang.
Adapun unsur-unsur yang mempengaruhi dalam peluang usaha baru menurut
Munawaroh, et al (2016), antara lain:
1. Kebutuhan akan sumber penemuan.
Sebelum memulai usaha, ada baiknya dilakukan pengamatan tentang kebutuhan
pasar terhadap produk yang akan ditekuni. Pengamatan ini diperlukan agar usaha
yang dijalankan dapat berlanjut.
2. Membuat inovasi baru.
Hal penting yang perlu dilakukan oleh seorang wirausaha adalah melakukan
inovasi untuk produk yang akan dijalani.
3. Sesuai keahlian.
Usaha yang dilakukan berdasarkan pada keahlianyang dimiliki hasilnya akan lebih
memuaskan.
4. Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar.
Menyesuaikan kondisi usaha yang akan dijalani dengan kebutuhan sekitar akan
berpengaruh pada permintaan pasar, khususnya pasar-pasar terdekat yang mudah
dijangkau.
5. Memanfaatkan koneksi dan relasi.
Koneksi dan relasi yang kita miliki juga sangat berguna, baik dalam hal promosi
maupun pengembangan usaha.
6. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada.
Melakukan pengamatan terhadap produk atau jasa merupakan hal terpenting yang
harus dilakukan oleh usahawan agar kekurangan pada produk atau jasa yang
dihasilkan dapat diperbaiki, sehingga hasilnya diharapkan akan memuaskan.
7. Pemanfaatan produk dari perusahaan lain.
Memanfaatkan produk dari perusahaan lain juga dapat dilakukan untuk menjadi
bahan pembantu dalam produk atau jasa yang dihasilkan.
8. Usaha warisan.
Suatu usaha yang dijalankan juga dapat dilakukan melalui usaha turun temurun.
9. Ikut-ikutan trend.
Sebuah usaha yang ditekuni oleh wirausahawan karena join bersama partner.
10. Coba-coba.
Usaha juga dapat ditemukan dengan cara coba-coba pada awalnya.
2.1 Sumber-sumber Potensi Peluang
Proses penyaringan ide disebut Screening yang merupakan suatu cara terbaik
untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-
langkah dalam penyaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara
menciptakan produk baru dan berbeda, Bekal Pengetahuan dan Kompetensi
Kewirausahaan, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.
1. Menciptakan produk baru dan berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu
wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar. Ada dua unsur
pasar yang perlu diperhatikan:
a. Permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan
b. Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang atau jasa
Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada kemampuan
wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek:
a. Analisis demografi pasar.
b. Analisis serta tingkah laku pesaing.
c. Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dianggap
dapat menciptakan peluang.
2. Mengamati Pintu Peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:
a. Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru
b. Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru
c. Dukungan keuangan
d. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing pasar
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi
dengan mengamati kelemahan-kelehaman dan resiko pesaing dalam menanamkan
modal barunya. Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara:
a. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
b. Kerugian teknik harus rendah
c. Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi dalam
mempertahankan posisi pasarnya.
d. Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih.
e. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi
pasarnya.
f. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk
menghasilkan produk barunya.
3. Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan
posisi pasarnya:
a. Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing.
b. Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya.
c. Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru.
Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk.
Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan
dana.
4. Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus
dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak
kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau
kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
Wirausahawan adalah seorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu
dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tersermin
dalam:
a. Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up)
b. Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)
c. Kemampuan dan kemauan untuk mencari peluang (opportunity)
d. Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)
e. Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya
Kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
a. Menghasilkan produk atau jasa baru
b. Manghasilkan nilai tambah baru
c. Merintis usaha baru
d. Melakukan proses atau teknik baru
e. Mengembangkan organisasi baru
III. TOKOH-TOKOH INSPIRATIF
III.1. SARIAYU MARTHA TILAAR
Martha Tilaar mempunyai nama lengkap
Martha Handana. Ia lahir di Gombong, Kebumen,
Jawa Tengah pada 4 September 1937. Ia lahir dan
besar di sebuah keluarga yang bersahaja. Meskipun
begitu, perilaku Martha saat kecil agaknya tak
menggambarkan kebersahajaan itu. Sebab, Martha
kecil rupanya berperilaku bak seorang anak laki-
laki yang tak suka merawat diri. Perilaku Martha
ini sepertinya mengusik pikiran sang ibunda.
sehingga Sang ibu pun mengirim Martha ke seorang ahli kecantikan tradisional asal
Yogyakarta, Titi Poerwosoenoe. Ibu Titi adalah guru pertama yang mengajarkan
Martha bersolek.  Sejak saat itu, Martha mulai mengenal alat-alat kosmetik dan
kecantikan.
Selain itu, Martha rupanya juga sudah mengenal dunia usaha sejak kecil. Ia
pernah membuat sebuah hiasan yang berbahan tumbuhan-tumbuhan alami seperti
sogok telik dan jail-jali putih. Setelah dirangkai dengan cantik, Martha menjual hasil
kreasinya itu kepada teman-temannya. Uang hasil penjualan itu digunakan menjadi
tambahan uang saku Martha. Orangtua Martha juga mendorong anak sulungnya itu
untuk berdagang. Keinginan orangtua Martha bukan tanpa alasan. Saat kecil, Martha
disebut mempunyai masalah dalam kecerdasan sehingga nilainya di sekolah selalu
jeblok. Oleh karena itu, kegiatan usaha ini bisa menjadi wadah bagi Martha untuk
mengasah kreativitasnya.
Meskipun mempunyai masalah dalam kecerdasan, Martha rupanya bisa
mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Ia merupakan alumni Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta).
Sebagai lulusan sekolah guru, ia sempat menjadi guru SD selama dua tahun dan
mengajar di almamaternya selama tiga tahun. Ketika sedang berkarir sebagai guru,
Martha dipinang oleh seorang putra ningrat bernama Henry A. Rudolf Tilaar. Setelah
menikah, Martha pun terbang ke Amerika Serikat untuk mengikuti sang suami yang
ditugaskan di sana. Selama tinggal di Amerika Serikat, Martha rupanya tak mau
hanya berdiam diri. Ia bersekolah di Academy of Beauty Culture yang beralamat di
Indiana. Setelah tiga tahun mengenyam pendidikan di sana, Martha langsung
menerapkan ilmu yang ia dapat dengan membuka sebuah salon kecil. Sebagai orang
Indonesia yang membuka salon di Amerika Serikat, perjuangan Martha tentu tidak
mudah. Setiap hari ia berkeliling dari pintu ke pintu untuk menawarkan jasa salonnya.
Perjuangan ini pun berbuah manis, salon yang didirikan Martha menjadi tujuan
perempuan-perempuan Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat.
Sepulang dari Amerika Serikat, Martha pun langsung membangun salon
pertamanya di Indonesia.  Sejak awal, Martha memang mempunyai mimpi untuk
membangun salon sendiri yang mengangkat kebudayaan Indonesia. Meskipun
mempunyai niat yang sangat luhur, perjuangan Martha juga tidak mudah. Saat itu,
modal yang dimiliki Martha pas-pasan sehingga hanya mampu membuka salon di
garasi rumah ayahnya yang berukuran 4x6 meter persegi. Pada 1970, salon pertama
milik Martha pun berdiri di rumah sang ayah yang terletak di kawasan Menteng,
Jakarta Pusat. Seperti saat di Amerika Serikat, Martha juga rajin mempromosikan
salonnya. Ia membuat brosur sederhana yang disebarkan di lingkungan sekitar salon
tersebut. Seiring waktu berjalan, salon Martha pun mulai sering disatroni pengunjung.
Martha menuturkan saat itu pengunjung salonnya banyak berasal dari kalangan warga
negara asing yang bekerja di kedutaan. Bersama satu orang pegawainya, Martha
kerap mengajak ngobrol para pengunjung guna membuat mereka betah dan ingin
kembali ke salon milik Martha.
Dua tahun berselang, Martha membuka salon keduanya yang beralamat di
bilangan Cipete, Jakarta Selatan. Di salon keduanya inilah Martha mulai
mengenalkan perawatan kecantikan tradisional yang berbasis tanaman herbal. Ia pun
mengeksplor kekayaan alam Indonesia untuk dimanfaatkan sebagai produk perawatan
kecantikan. Lima tahun kemudian, Martha pun melebarkan sayap bisnisnya ke bidang
produk-produk kecantikan dan jamu modern di bawah bendera PT Martina Berto.
Perusahaan ini didirikan berdasarkan kerjasama antara Martha dan Theresia Harisini
Setiady, pendiri salah satu perusahaan farmasi terkemuka, Kalbe Group.
Kerjasama antara Martha dan Theresia rupanya berjalan sukses. Pada 1980-
an, PT Martina Berto mampu membangun dua pabrik di kawasan industri
Pulogadung. Pabrik itu disebut-sebut sebagai pabrik kosmetik pertama di Indonesia.
Produk buatan PT Martina Berto sendiri sering dikenal dengan nama Sariayu Martha
Tilaar. Pada 1983, Martha pun mendirikan PT Sari Ayu Indonesia untuk
mendistribusikan produk-produk Sariayu Martha Tilaar. Seiring waktu berjalan,
produk Sariayu Martha Tilaar pun semakin laku di pasaran, baik di pasar lokal
maupun pasar internasional. Perlahan-lahan, Martha dan keluarganya pun berhasil
mengakuisisi PT Martina Berto dan membentuk Martha Tilaar Group pada 1999.
Keberhasilan Martha dalam memmpin perusahaannya membuat ia dianggap
sebagai salah satu perempuan pengusaha tersukses di Indonesia. Prestasinya ini juga
telah diakui oleh dunia. Pada 1984, ia memperoleh titel Doktor Honoris Causa dalam
bidang fashion dan artistry dari World University Tuscon, Amerika Serikat. Di
samping itu, ia juga telah memenangkan puluhan penghargaan. Salah satunya ia dapat
dari Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon. Sosok Martha Tilaar dalam dunia bisnis
saat ini tentu tak bisa diremehkan. Martha pun berhasil membuktikan bahwa seorang
perempuan juga bisa menjadi pengusaha papan atas di negeri ini. Kembali ke tahun
1970-an, ketika Martha hendak membangun usahanya, ia menyebut saat itu
perempuan sangat diremehkan. Martha mengatakan ia sering ditolak bank ketika
sedang mengajukan kredit usaha. Sebab, perempuan dianggap tidak boleh
membangun usaha.
Selain itu, ketika hendak menjual produk-produk Sariayu Martha Tilaar di
pusat perbelanjaan, Martha pun kembali dipandang sinis. Produk buatannya dianggap
tidak cocok untuk dijual di pusat perbelanjaan karena pusat perbelanjaan tersebut
untuk produk luar negeri bukan produk dalam negeri. Perkataan si pengelola pusat
perbelanjaan rupanya membuat Martha terpecut. Ia justru menegur si pengelola untuk
memberinya kesempatan karena ia menjual produk-produk dalam negeri..
Di samping itu, Martha juga ingin membuktikan bahwa industri jamu dan
alat-alat kecantikan berbasis herbal juga dapat diakui secara ilmiah. Oleh karena itu,
Martha pun rele menggelontorkan banyak dana untuk pengembangan produk-
produknya secara ilmiah dengan investasi alat-alat yang canggih, mengkaryakan
ilmuan Indonesia dari London dan Jerman, serta apoteker-apoteker yang bekerja
di research center . Menurut Martha, riset ini penting untuk dilakukan supaya bisa
mengetahui manfaat produk-produknya secara presisi.
Di balik keberhasilannya, Martha mempunyai sebuah resep keberhasilan yang
ia sebut DJITU. DJITU sendiri merupakan singkatan dari Disiplin, Jujur, Inivatif,
Tekun, dan Ulet. Martha menganggap bahwa DJITU merupakan prinsip kecantikan
perempuan sejati. Sebagai seorang pengusaha perempuan, Martha juga ingin
membantu para perempuan muda yang ingin mengikuti jejaknya. Ia mendirikan
Balisari, sebuah sekolah kecantikan khusus perempuan, yang mana sekolah tersebut
menerima banyak  perempuan muda dari berbagai daerah yang putus sekolah atau
kurang mampu serta mereka tinggal di asrama dan mendapat uang saku bulanan.
III.2. NADIEM MAKARIM (PENDIRI GOJEK)
Nadiem Makarim dilahirkan di
Singapura pada tanggal 4 Juli 1984.
Ia anak tunggal dari Nono Anwar
Makarim yang diketahui
merupakan seorang pengacara dan
praktisi hukum terkenal yang
merupakan bekas bos dari
pengacara Hotman Paris Hutapea.
Ibu Nadiem bernama Atika Algadri, anak dari Hamid Algadri yang dikenal sebagai
pejuang kemerdekaan. Pendiri Gojek ini diketahui memiliki saudara bernama Rayya
Makarim yang bekerja sebagai seorang penulis naskah film. Istri Nadiem Makarim
diketahui bernama Franka Franklin.
Pendiri Gojek ini mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Jakarta. Dari
informasi yang didapat, Nadiem Makarim menyelesaikan masa SMA di Singapura.
Setelah lulus ia kemudian berangkat ke Amerika Serikat dan kuliah di Brown
University di jurusan International Relations. Bos Gojek ini juga pernah mengikuti
program pertukaran pelajar di London School of Economics. Lulus dari Brown
University, Nadiem Makarim kemudian mengambil program Master Business of
Administration (MBA) di salah satu kampus paling bergengsi di dunia yakni Harvard
Business School di Harvard University. Walaupun dikenal sebagai lulusan universitas
paling bergengsi di dunia, Nadiem Makarim tidak lupa diri. Ia lebih memilih kembali
ke Indonesia untuk berkontribusi ketimbang bekerja di luar negeri.
Selepas lulus dari Brown University, Nadiem Makarim mengawali karirnya
sebagai seorang konsultan manajemen di perusahaan konsultan Mckinsey &
Company di tahun 2006 dan kemudian berhenti karena melanjutkan studinya di
Harvard University. Setelah menyelesaikan masternya di Harvard University,
Nadiem bekerja sebagai Co-Founder Zalora Indonesia sekaligus Managing
Editor disana. Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian bergabung dengan
perusahaan startup Kartuku, sebuah perusahaan penyedia layanan pembayaran non-
tunai di Indonesia. Namun kelak perusahaan Kartuku diakuisisi oleh Nadiem
Makarim untuk memperkuat lini Gopay dari Gojek. Di Kartuku, ia menjabat
sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku.
Setelah memiliki banyak pengalaman selama bekerja di perusahan ternama, Nadiem
Makarim kemudian memutuskan resign atau mengundurkan diri dari tempat ia
bekerja. Di usia yang masih muda, dan memiliki jiwa enterpreneurship yang tinggi,
Ia mencoba merintis perusahaan sendiri. Ia kemudian mendirikan perusahaan Gojek
pada tahun 2010.
Pepatah mengatakan ‘Pengalaman mengajarkan segalanya’, mungkin itulah
yang dialami oleh Nadiem ketika mendirikan Gojek. Nadiem yang kala itu sedang
bekerja di Mckinsey & Company, lebih sering menggunakan jasa ojek ketimbang
menggunakan mobil karena mobilitasnya yang tinggi serta tingkat kemacetan di
Jakarta yang tinggi. Di sisi lain, ia menemukan kenyataan bahwa ia sulit menemukan
ojek saat dibutuhkan. Ia juga melihat kenyataan bahwa tukang ojek hanya
menghabiskan waktunya menunggu pelanggan dan cukup sulit mencari pelanggan.
Fakta tersebut ia dapat dari hasil berbincang-bincang dengan beberapa ojek
langganannya. Disinilah ia melihat ada masalah supply and demand yang menurutnya
tidak sesuai. Sehingga dengan mendirikan Gojek bisa menjadi problem solving untuk
masalah yang ia alami. Di sini Nadiem berharap bahwa dengan layanan transportasi
yang cepat serta pengiriman yang cepat untuk membantu warga jakarta.
Dari masalah tersebut, Nadiem Makarim kemudian mendirikan Gojek pada
tahun 2010. Ia menggunakan garasi mobilnya sebagai Kantor pertama dari Gojek
yang beralamat di Jl. Kerinci, Jakarta Selatan. Saat itu, sistem pemesanan Gojek
belum menggunakan aplikasi seperti sekarang. Nadiem pada awalnya
menggunakan call center sebagai perantara antara driver Gojek dan pelanggan.
Sistemnya, pelanggan menelpon call center untuk melakukan orderan ojek, kemudian
call center menginformasikan detail orderan kepada pengemudi ojek untuk
dilaksanakan. Faktanya, selama tiga tahun sejak berdiri, Nadiem membiayai
operasional perusahaan dari uangnya sendiri karena belum mendapatkan investor.
Lambat laun usaha Nadiem Makarim mulai berkembang. Di tahun 2014, ia pertama
kali mendapatkan suntikan dana untuk mengembangkan Gojek dari Northstar Group,
sebuah perusahaan investasi asal Singapura. Kemudian Redmart Limited dan
Zimplistic Pte Ltd ikut menyuntikkan dananya di Gojek melihat perkembangan positif
dari Gojek yang dibangun oleh Nadiem Makarim.
Tahun 2015 bisa dikatakan sebagai tahun terbaik dari Gojek sebagai sebuah
perusahaan startup. Di tahun itu, Gojek meluncurkan aplikasi pertama di
platform mobile phone. Ini juga merupakan langkah untuk menarik minat pelanggan
baru menggunakan jasa Gojek sekaligus memperkenalkan model bisnisnya di
masyarakat luas. Tak butuh waktu lama, masyarakat kemudian berbondong-bondong
menggunakan aplikasi Gojek. Selain itu, pemberitaan media yang gencar mengenai
Gojek sebagai aplikasi transportasi berbasis online turut mengangkat nama Gojek di
mata masyarakat Indonesia. Gojek mengedukasi masyarakat bahwa dengan aplikasi
Gojek maka masyarakat dapat dengan mudah memesan dan mendapatkan layanan
ojek yang aman dan nyaman serta cepat. Dengan segera munculnya Gojek ini
kemudian merevolusi gaya hidup masyarakat dalam menggunakan jasa transportasi
terutama ojek.
Pengguna aplikasi Gojek terus menerus bertambah banyak. Disisi lain
guyuran dana dari investor terus bertambah bagi Gojek seperti dari Softbank hingga
Google. Nadiem Makarim sebagai CEO Gojek terus memperluas lini bisnis Gojek.
Gojek kemudian memperkenalkan lini bisnis lainnya seperti jasa pengantaran paket
melalui Go-Send, jasa pemesanan makanan melalui Go-food, jasa pembersihan rumah
melalui go-clean serta jasa pembayaran melalui Go-Pay. Inovasi layanan serta
strategi perusahaan yang bagus membuat Gojek berkembang sangat pesat dan dikenal
sebagai perusahaan jasa transportasi berbasis online terbesar di Indonesia.
Namun, perjalanan bisnis yang didirikan oleh Nadiem Makarim tidaklah
mudah. Pada awal berdirinya tahun 2010, Nadiem Makarim hanya memiiki 20 driver
gojek. Selain itu, banyak juga muncul isu keberadaan transportasi gojek yang
seringkali diintimidasi oleh para pelaku transportasi konvensional. Hal tersebut tentu
saja membuat sang pendiri gojek jadi mengharuskan untuk memikirkan bagaimana
cara yang lebih manusiawi untuk mengatasi konflik dari sisi para mitranya supaya
tetap bisa menjalankan apps dan mencari uang dengan lebih aman lagi. Adapun di
tahun 2019 ini, ia dan Gojek sudah memiliki 2 juta driver gojek yang tersebar di
seluruh Indonesia.
Setelah lama menjadi CEO Gojek, kemudian pada bulan Oktober 2019 ia
kemudian memilih mengundurkan diri dari Gojek, Perusahaan yang ia sudah bangun
selama bertahun-tahun. Walaupun memutuskan mundur, Nadiem Makarim masih
memiliki saham sekitar 4,81 persen. Setelah mundur dari Gojek, Nadiem Makarim
kemudian ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan pada Kabinet Indonesia Maju tahun 2019 hingga 2024. Nadiem
Makarim menjadi menteri termuda di dalam kabinet tersebut.
III.3. Robert Kiyosaki
Robert Kiyosaki lahir di Hilo,
Hawaii, Amerika Serikat pada 8
April 1947. Beliau merupakan
Insvestor, Enterpreneur, Penulis dan
Motivator. Beliau terkenal karena
buku yang ditulisnya berjudul “Rich
Dad, Poor Dad” menjadi salah satu
buku yang di review oleh banyak
pembaca di dunia. Dalam buku ini
membahas tentang masalah ekonomi
yang sering dialami oleh orang
awam yaitu menjadi kaya.
Diceritakan Robert kecil memiliki
seorang ayah kandung kaya namun
miskin yang akan disebut Poor Dad
dan ayah temannya merupakan
invenstor yang disebut Rich Dad dalam bukunya.  
Ayah kandung Robert adalah seorang guru yang berpendidikan tinggi yang
menyarankan agar anaknya menjadi pegawai yang berpenghasilan tinggi, namun
tetap bergantung kepada gaji sepanjang hidupnya. Namun berbeda dengan saran
Ayah Kaya yang mengajarkan agar anak-anaknya untuk berani mengambil risiko
membangun usaha dan menjadi investor setelah mereka lulus sekolah. Kedua ayah
ini disebutkan telah memberikan pengaruh yang besar terhadap kehidupannya yang
sekarang, karena dengan ajaran Ayah Kaya, ia bisa berhasil dalam bidang finansial,
dan dengan pengaruh ayah kandungnya yang merupakan seorang pendidik terkenal,
Robert bisa menjadi pengajar banyak orang mengenai pendidikan ekonomi yang ia
ciptakan dan menjadi pengusaha yang terkenal berkat Ayah Kayanya.
Di awal memulai usahanya setelah lulus dari menuntut ilmu, Beliau menjadi
sales mesin fotokopi di perusahaan Xerox. Beliau melakukan penjualan melalui pintu
ke pintu yang mana tentunya akan banyak mengalami penolakan. Namun, dari hal
tersebut lah Beliau belajar bagaimana untuk tetap sabar dan cara berkomunikasi
dengan orang lain. Setelah beberapa tahun bekerja di Xerox, Beliau mampu menjadi
penjual terbaik. Kemudian Beliau memustukan untuk memulai usaha kedua sebagai
pendapatan tambahan yaitu menjual real estate . Namun setelah beberapa kali
menjalani bisnis real estate, Beliau menyadari bahwa hasil yang diperoleh dari bisnis
real estate dalam sekali jual setara dengan gajinya di Xerox sehingga Beliau
memutuskan untuk hengkang dari Xerox dan fokus berbisnis real estate. Dan
sekarang beliau menjadi salah satu Investor dan Pebisnis yang terkenal. Beliau
belajar banyak hal dari ayah kayanya dimana bahwa seseorang harus berani
mengambil resiko dan mampu membuat uang yang bekerja padanya, bukan dia yang
bekerja untuk mencari uang selama masa hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA
Beon.co.id. (2018). Untuk sukses, bisa belajar dari jatuh – bangunnya pendiri gojek.
https://blog.beon.co.id/jatuh-bangunnya-pendiri-gojek/. Diakses pada 17
November 2019.
Biografiku.com. (2015). Biografi Nadiem Makarim, kisah inspiratif pendiri gojek
menjadi menteri. https://www.biografiku.com/biografi-nadiem-makarim/.
Diakses pada 17 November 2019.
Kinibisa.com. (2018). Martha Tilaar: Jatuh bangun Martha Tilaar dalam meraih
keberhasilan. https://kinibisa.com/inspirasi/detail/pengusaha/ martha-tilaar-
jatuh-bangun-martha-tilaar-dalam-meraih-keberhasilan. Diakses pada 17
November 2019.
Munawaroh, M., Rimiyati, H., & Fajarwati. (2016). Kewirausahaan untuk program
strata 1. Yogyakarta: Gramasurya.
Suryana.  2009.  Kewirausahaan.  Pedoman  Praktis  :  Kiat  dan  Proses  Menuju
Sukses. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Wikipedia Bahasa Indonesia. (2019). Robert Kiyosaki. https://id.wikipedia.org/wiki/
Robert_Kiyosaki. Diakses pada 17 November 2019.

Anda mungkin juga menyukai