Anda di halaman 1dari 6

Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2(2): 102-107 (2018) e-ISSN 2598-9669

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK UNTUK MENILAI KECENDERUNGAN


BERPERILAKU KONSERVASI KURA-KURA

Dwi Martha Trisna1*, Aceng Ruyani1, dan Yennita1


1
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
Email:trisnadwimartha@yahoo.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelayakan pengembangan LKPD konservasi kura-kura
pada materi pembelajaran interaksi makhluk hidup dengan lingkungan dan menilai kecenderungan
berperilaku konservasi kura-kura peserta didik. Jenis penelitian adalah Research and Development
(RnD) yaitu penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Metode penelitian adalah kuantitatif
deskriptif. Penilaian perilaku konservasi peserta didik menggunakan angket konservasi kura-kura
diberikan pada pembelajaran dengan strategi indoor-outdoor-indoor. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa validasi pengembangan LKPD dengan persentase 80-86,67%, memiliki kriteria “sangat valid”
dan terjadi peningkatan perilaku konservasi kura-kura peserta didik sebesar 5,46 %. Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa LKPD pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan
sangat layak diujicoba dan efektif untuk meningkatkan kecenderungan berperilaku konservasi kura-
kura bagi peserta didik.
Kata kunci: Kura-kura sumatera, Lembar Kerja Peserta didik (LKPD), RnD

Abstract
The purpose of this study is to analyze the feasibility of developing turtle conservation student
worksheet on learning materials interaction of living things with their environment and assessing
the tendency of turtle conservation behavior for students. Type of research is Research and
Development. The research method is quantitative descriptive. Assessment of turtle conservation
behavior for students using a turtle conservation questionnaire is given on learning with indoor-
outdoor-indoor strategies. The result showed that LKPD validation with percentage of 80-86,67%
have criterion "very valid" and there is increase of turtle conservation behavior for students equal
to 5,46%. The conclusion of the results of this research is student worksheet on the material
interaction of living things with their environment is very worthy to be tested and effective to
increase the tendency of turtle conservation behavior for students.
Keywords: The turtle of Sumatera, Student worksheet, RnD

102
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2(2): 102-107 (2018) e-ISSN 2598-9669

PENDAHULUAN terutama dalam rantai makanan dan jaring-


Indonesia menjadi unggulan dunia jaring makanan. Konservasi terhadap kura-
dalam hal keanekaragaman jenis. Indonesia kura dapat dilakukan oleh masyarakat. Salah
diperkirakan memiliki tidak kurang dari 47 tipe satu upaya yang dapat dilakukan adalah
ekosistem alami dan kekayaan jenis dengan meningkatkan dan
tumbuhan, hewan dan mikrobia. Indonesia mengkampanyekan kepedulian terhadap
ternyata menjadi habitat 16% reptilia dan spesies kura-kura melalui dunia pendidikan
amfibia yang ada di dunia (Astirin, 2000). (Wiryono dkk, 2016). Permasalah-
Istilah yang digunakan untuk kelompok hewan permasalahan sosial seperti perilaku
amphibi dan reptil menurut Thayer (2001) masyarakat sering menjadi hambatan
dalam Qurniawan (2010), disebut dalam melakukan kegiatan konsevasi
herpetofauna. Ilmu yang mempelajari kura- kura, sehingga pendekatan melalui jalur
herpetofauna dinamakan herpetologi. pendidikan sangat penting untuk
Amphibi adalah kelompok hewan yang hidup dilakukan dalam menunjang program
di dua alam, sedangkan reptil adalah tersebut. (Wiryono dkk, 2016).
kelompok hewan melata. Kura-kura adalah Anggraini dkk (2017) telah
hewan reptil yang mudah dikenal dengan mengembangkan modul pendidikan
keberadaan karapaks sebagai pembungkus konservasi kura-kura bagi siswa SMP, di dalam
badannya, yang bertindak sebagai perisai modul tersebut terdapat LKPD yang dapat
untuk menghadapi ancaman musuh. Pada digunakan untuk melihat perilaku konservasi
kura-kura yang menonjol keluar hanya kaki, siswa. Berdasarkan hasil analisis bahan ajar
kepala dan ekornya. yang telah dilakukan, modul yang
Menurut Kursini (2005), kura-kura dikembangkan oleh tim PEER Project S2
merupakan salah satu fauna yang Pendidikan IPA Universitas Bengkulu masih
keragaannya banyak ditemukan di provinsi memiliki kekurangan dan kelemahan, yakni
Bengkulu. Di area konservasi Universitas LKPD masih sangat sederhana dan kurang
Bengkulu (UNIB) telah diidentifikasi dan menarik perhatian peserta didik. Kurang
dikoleksi sepuluh dari 15 jenis kura-kura menariknya LKPD sebelumnya dapat dilihat
Sumatera. (Wiryono dkk, 2016). Iskandar dari tampilan LKPD yang masih berupa putih
(2000), menyatakan kura-kura rentan polos, belum memiliki cover, dan tujuan pada
mengalami kepunahan. Pertumbuhan kura- LKPD masih ada yang merujuk pada materi
kura sangat lamban, diperkirakan lebih dari 4 keanekaragaman hayati. Selain itu dari hasil
sampai 10 tahun untuk mencapai ukuran wawancara dengan guru IPA di SMP 17 Kota
dewasa. Selain itu kura-kura air tawar dengan Bengkulu, LKPD tentang konservasi kura-kura
ukuran tubuhnya yang kecil hanya bertelur 2- sumatera belum pernah digunakan oleh siswa
4 butir dalam satu bulan, selain itu menurut pada saat proses pembelajaran di sekolah.
Rahman, (2008) penyebaran kura-kura Dalam penelitian ini, akan dilakukan uji
terbatas serta tingginya permintaan hewan ini coba LKPD yang terdapat di dalam modul
dari China, Jepang, dan negara-negara Eropa menggunakan kegiatan pembelajaran Indoor-
lainnya untuk dijadikan bahan konsumsi, Outdoor-Indoor (IOI). Melalui pembelajaran
membuat perburuan secara berkelanjutan IOI ini, akan diukur mengenai kecenderungan
untuk diperdagangkan. Perburuan ini perilaku konservasi siswa dari hasil
dianggap sebagai faktor penting dalam penggunaan LKPD saat pembelajaran. melalui
menurunkan tingkat populasi kura-kura. kegiatan pembelajaran IOI dan penggunaan
Menurunnya jumlah kura–kura dapat LKPD berbasis konservasi, diharapkan dapat
diatasi dengan upaya perlindungan dan membuat proses pembelajaran menjadi lebih
pencegahan terhadap spesies kura-kura. bermakna serta berpengaruh positif terhadap
Perlindungan dan pencegahan dapat kecenderungan perilaku konservasi siswa.
mengembalikan keseimbangan ekosistem
103
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2(2): 102-107 (2018) e-ISSN 2598-9669

METODE Perhitungan persentase skor angket perilaku


Penelitian ini menggunakan metode konservasi peserta didik dihitung
Research and Development (R&D). Subyek menggunakan rumus:
penelitian ini adalah peserta didik kelas VII A ∑ xi.100
p= ∑ xn
(Asri, 2013)
SMPN 17 Kota Bengkulu. Prosedur penelitian
terdiri dari 6 tahap yakni: 1) Potensi dan
Keterangan:
masalah; 2) Mengumpulkan informasi; 3)
p = persentase yang dicari
Desain produk; 4) Validasi desain; 5)
∑xi = jumlah skor berdasarkan alternatif
Perbaikan desain ; 6) Uji coba produk. Teknik
jawaban
pengumpulan data menggunakan angket
∑xn =jumlah skor total
perilaku konservasi yang diberikan pada awal
pembelajaran indoor 1 dan akhir
pembelajaran indoor 2. Perhitungan data Setelah diperoleh persentase dat, kemudian
validasi LKPD dihitung menggunakan rumus : ditafsirkan dengan kriteria yang terdapat pada
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎 Tabel 2. Tabel 2 bersumber pada
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 Koenjaraningrat (1990) dalam Syafrizal ( 2016)
Data kuantitatif yang diperoleh diubah
menjadi data kualitatif dengan Tabel 2. Kriteria Persentase Perilaku Konservasi
memperhatikan panduan tabel kriteria Persentase Kategori
penilaian hasil validasiyang dapat dilihat pada 0 Tidak ada
Tabel 1. 1-25 Sebagian kecil
26-49 Hampir separuhnya
Tabel 1. Kriteria Penilaian Hasil Validasi 50 Separuhnya
Persentase Kriteria 51-75 Lebih dari separuhnya
81% - 100% Sangat valid 76-99 Hampir seluruhnya
61% - 80% Valid 100 Seluruhnya
41% - 60% Cukup valid
21% - 40% Kurang valid
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan. Data hasil validasi LKPD dapat
dilihat dari Tabel 3 .

Tabel 3. Hasil Perhitungan Data Validasi


No Validator Aspek yang diamati Persentase Kriteria
1 Dosen biologi Aspek materi 84,29 % Sangat valid
Aspek kebahasaan 86,67 % Sangat valid
2 Guru IPA Aspek materi 82,86% Sangat valid
Aspek kebahasaan 80,00% Sangat valid

Hasil kualitatif validasi LKPD diimplementasikan, LKPD telah mengalami


menunjukkan kriteria “sangat valid” artinya beberapi kali revisi sesuai dengan saran dari
kriteria sangat valid menunjukkan bahwa validator. Persentase hasil review dari guru
LKPD tersebut sudah layak untuk diuji coba IPA untuk aspek materi sebesar 82,86%
dengan persentase hasil review oleh dosen dengan kategori “sangat valid” dan aspek
biologi pada setiap aspek yakni 84 ,29% kebahasaan sebesar 80% dengan kategori
(untuk aspek materi) dengan kategori sangat “sangat valid”. Setelah melakukan validasi
valid, dan 86,67 % (untuk aspek kebahasaan) LKPD dengan dosen biologi dan guru IPA SMP,
dengan kategori sangat valid. Sebelum LKPD peneliti malakukan uji keterbacaan LKPD
104
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2(2): 102-107 (2018) e-ISSN 2598-9669

kepada 15 sampel peserta didik kelas VIIA. sesuai dengan yang literatur yang
Penilaian angket dilakukan untuk uji menyebutkan bahwa pengetahuan dipandang
keterbacaan ini meliputi 4 aspek yakni aspek sebagai sebuah tindakan yang bermakna
pembelajaran, aspek materi, aspek kegunaan, untuk menganggulangi kendala psikologis
dan aspek tampilan. Hasil dari uji keterbacaan seperti pengabaian dan kesalahan informasi.
LKPD yang telah dikembangkan dapat dilihat Dengan kata lain meskipun pengetahuan tidak
dalam Tabel 4. memiliki efek langsung pada perilaku target
itu sendiri namun pengetahuan menjadi
Tabel 4. Hasil Uji Keterbacaan LKPD
mekanisme tersendiri yang memberi fasilitasi
Aspek yang Nilai Kriteria
pada perubahan perilaku (Pratkanis dan
Diamati
Turner,1994; dalam Firmiana 2012). Lebih
Aspek 94,67 % Sangat valid
pembelajaran lanjut dalam Ruyani (2009), menyatakan
Aspek materi 93,33 % Sangat valid bahwa pengetahuan merupakan faktor
Aspek tampilan 95,11 % Sangat valid penting dalam mengembangkan beberapa
Aspek penggunaan 96,00 % Sangat valid sikap.
Pembelajaran mengenai kura-kura
Data hasil perhitungan kecenderungan yang dikaitkan dengan materi interaksi
berperilaku konservasi kura kura dapat dilihat makhluk hidup dengan lingkungan pada
dalam Tabel 5. peserta didik SMP dimaksudkan untuk
mengenalkan kura- kura agar terhindar dari
Tabel 5. Hasil Angket Kecenderungan kepunahan sebagaimana menurut Matthews
Berperilaku Konservasi Kura-Kura dkk (2018), dengan mengadakan pengajaran
Angket kecenderungan berperilaku konservasi
kepada peserta didik untuk mengenal kura-
Persentase awal 86,92 %
kura, habitat dan ancamannya secara lokal
Persentase akhir 92.38%
dan global, kita dapat melakukan upaya
Kesimpulan Meningkat 5,46 %
konservasi untuk melindungi kura-kura di
dunia. Hal ini juga sejalan hasil penelitian yang
Berdasarkan Tabel 5, kecenderungan dilakukan oleh Alif, dkk (2017) bahwa
berperilaku konservasi peserta didik pada saat penggunaan bahan ajar yang bermuatan
pembelajaran di indoor 1 dan indoor 2, lingkungan seperti modul konservasi kura-
mengalami peningkatan perilaku konservasi kura Sumatera dapat memberikan dampak
kura-kura sebesar 5,46 %. Hasil perhitungan yang positif terhadap pengetahuan konservasi
angket awal sebelum diberikannya LKPD siswa tentang kura-kura.
adalah sebesar 86,92 % dengan kriteria
hampir seluruh peserta didik memiliki perilaku PENUTUP
konservasi, dan perhitungan angket akhir Simpulan
setelah dilakukan pembelajaran dengan LKPD Berdasarkan hasil perhitungan validasi
adalah sebesar 92.38% dengan kriteria hampir Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada
seluruh peserta didik memiliki perilaku materi interaksi makhluk hidup dengan
konservasi. Dapat diartikan bahwa LKPD lingkungan, LKPD hasil pengembangan sangat
melalui pembelajaran dapat meningkatkan layak diujicoba. Berdasarkan hasil pengisian
kecenderungan berperilaku konservasi kura- angket kecenderungan berperilaku konservasi
kura bagi peserta didik SMP. Pengetahuan peserta didik melalui kegiatan IOI, LKPD hasil
mengenai kura-kura yang didapat oleh pengembangan efektif untuk meningkatkan
peserta didik kelas VII A SMPN 17 Kota kecenderungan berperilaku konservasi kura-
Bengkulu melalui pembelajaran kura bagi peserta didik dari 86,92 % menjadi
menggunakan LKPD dapat meningkatkan 92.38% atau peningkatan sebesar 5,46 %.
perilaku konservasi peserta didik, hal ini
105
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2(2): 102-107 (2018) e-ISSN 2598-9669

Saran Pendekatan Inkuiri untuk Siswa SMP Kelas


Lembar kerja peserta didik ini dapat VIII Materi Lingkaran
digunakan untuk penelitian tindakan kelas (http://www.online.um.ac.id/.pdf diakses
guna meningkatkan sikap ilmiah siswa dengan tanggal 15 Mei 2018)
kegiatan pembelajaran outdoor.
Matthews, C.E, Aceng R. . Green teacher “Timely
Turtle Teaching”. Issue 115. Canada. 2018

Daftar Pustaka Prihatiningsih, N.A. 2017. Pengembangan LKS


Melalui Kegiatan IOI (Indoor-Outdoor-
Alif, Y.Z., Wiryono, Aceng R., Catherine, M. 2017. Indoor) untuk menilai Kognitif dan
Pengetahuan Konservasi Pada Siswa Kecenderungan Berperilaku Konservasi
SMA Dengan Pembelajaran Indoor- Kura-Kura Bagi Peserta didik.Bengkulu: FKIP
Outdoor Menggunakan Modul UNIB
Pendidikan Konservasi Kura-Kura.
Prosiding Semirata BKS Bidang MIPA. Qurniawan,T.F. 2010. Apakah Herpetogi dan
Herpetofauna itu. (http://
Anggraini, N., Hery, S, dan Aceng, R. 2017. herpetofauna.wordpress.com/2010/01/31
Penggunaan Modul Pendidikan diakses pada 22 Januari 2018)
Konservasi Kura-Kura sebagai Upaya
Meningkatkan Pengetahuan Robinson. 2013. Pengetahuan ,Sikap dan Perilaku
Konservasi Siswa SMP. Konservasi Hutan pada Peserta didik
(http://semirata2017. mipa. Sekolah Dasar di Sekitar Hutan Kawasan
unja.ac.id.). Gunung Salak Endah Taman Nasinal Gunung
Halimun Salak.Skripsi.Bogor:IPB
Asri, D. S. 2013. Tingkat Kepercayaan Diri Atlet
dalam Pertandingan Kyorugi. Thesis. Riduwan. 2015. Skala Pengukuran Variabel –
(http://www.respiratory.upi.edu./.pdf variabel Penelitian. Bandung: ALFABETA
diakses tanggal 27 Februari 2018).

Astirin, O. K. 2000. Permasalahan Pengelolaan Ruyani, A. 2009. Integrating the Message of Turtle
Keanekaragaman Hayati di Corservation into a Science Teaching Plan
Indonesia.(http://biodiversitas.mipa.u for Elementary School in Bengkulu City
ns.ac.id/D/D0101/D010107.pdf. jurnal (http://www.asianturtlenetwork.org/librar
diakses pada 19 November 2017). y/reports_papers/Integrating_message_of
_turtle_conservation_into_science_teachin
Firmiana, M.E, Rochimah I, Meithya R.P. 2012. “Go g_in_Bengkulu_Indonesia_Jan_2009.html
Green” Pelatihan untuk Mendorong diakses 14 Mei 2018)
Perilaku Konservasi Pro Lingkungan
bagi Santri Al Ghazali, Kota Bogor. Syafrizal, W. 2016.Hubungan antara Penguasaan
(http://www.jurnal.uac.ac.id/.pdf Konsep Ekosistem dan sikap Peserta didik
diakses tanggal 12 Mei 2018) terhadap Konservasi Terumbu Karang di
SMK Negeri Kelautan dan Perikanan Garut.
Skripsi. (http://www. respiratory.
Iskandar,D.T. 2000.Kura-kura dan Buaya Indonesia upi.edu./.pdf diakses tanggal 27 Februari
dan Papua Nugini. ITB. Bandung 2018)

Kursini, M.D dan Yazid, M. 2005. Kura-kura Asia Widalismana. 2012. Pengembangan Media
dalam Krisis dalam Warta Herpetofauna Pembelajaran Berbasis Katalog untuk
edisi 3. Bogor: ITB Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 5
Listriana, Ety T.D.C, Indriati N.H. 2012. Surakarta. (http://jurnal.fkip.uns..ac.id
Pngembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) diakses pada tanggal 15 Mei 2018)
Berbantuan Media Manipulatif dengan
106
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2(2): 102-107 (2018) e-ISSN 2598-9669

Wiryono. Alif, Y.Z dan Yemie, S. 2016. Pendidikan


Konservasi Kura-kura Sumatera. Bengkulu:
Unit Penerbit FKIP UNIB.

107

Anda mungkin juga menyukai