Anda di halaman 1dari 13

PENGGUNAAN MODEL PQ4R TERHADAP AKTIVITAS DAN

PENGUASAAN MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

(Artikel)

Oleh

YULIA FITRI YANTI. N

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
PENGGUNAAN MODEL PQ4R TERHADAP AKTIVITAS DAN
PENGUASAAN MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

Yulia Fitri Yanti1, Arwin Achmad2, Berti Yolida2


Email: yulia_fitriyanti87@yahoo.com.HP: 085279686770

ABSTRAK

This research was aimed to determine the effect of application of the PQ4R
model to the student activity and material understanding of characteristic of
organism by student of SMPN 5 Bandar Lampung. This research is quasi
experimental with pretest-postest group design non equivalent. The samples of the
research are students of class VII, VII that choosen from the population by cluster
random sampling technique. The data of the research is qualitative and
quantitative. The quantitative data were obtained from the average value pretest
dan post test analyzed statistically using t-test and the qualitative data from
learning activities of student analyzed descriptively. The result of this research
indicate that application of the model PQ4R significant gave effect to the increase
of activity, in which the activity of the experiment class was higher 7,25%. The
learning model PQ4R gave significant effect to the increasing material
understanding in which the N-gain in the experimental class 52,06%, while the
control class N-gain 47,83%.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model PQ4R


terhadap aktivitas siswa dan penguasaan materi ciri-ciri makhluk hidup oleh siswa
SMPN 5 Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan
desain pretes-postes kelompok non ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa
kelas VIIE dan VIIF yang dipilih dari populasi secara teknik cluster random
sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes dan postes yang dianalisis secara
statistik menggunakan uji-t dan data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa yang
dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan
model PQ4R berpengaruh signifikan terhadap peningkatan aktivitas dimana
aktivitas siswa kelas eksperimen lebih tinggi 7,25% dibandingkan kelas kontrol.
Model pembelajaran PQ4R berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
penguasaan materi dimana N-gain pada kelas eksperimen 52,06%, sedangkan
kelas kontrol N-gain 47,83%.

Kata kunci : aktivitas siswa, ciri-ciri makhluk hidup, penguasaan materi, PQ4R

1
Mahasiswa Pendidikan Biologi
2
Dosen Pendidikan Biologi
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal penting
dalam suatu negara, sebab jika suatu
Pengembangan Sumber Daya Ma-
negara memiliki kualitas pendidikan
nusia (SDM) merupakan kebutuhan
yang baik, maka negara tersebut
yang penting. Setiap detik dunia
memiliki sumber daya manusia yang
selalu berubah, yang diikuti pula oleh
berkualitas. Manusia yangberkualitas
perubahan perkembangan ilmu pe-
inilah yang akan mengarahkan nega-
ngetahuan. Segala sesuatu lebih ber-
ranya untuk meningkatkan kualitas
tumpu atau berbasis pengetahuan dan
pendidikan ke arah yang lebih baik.
hal-hal yang tidak berbasis penge-
Pendidikan adalah salah satu kom-
tahuan akan segera tergeser dan ter-
ponen penting dalam pembangunan
singgirkan. Sekolah Menengah Per-
suatu bangsa. Pendidikan inilah da-
tama (SMP) atau yang sederajat se-
pat dihasilkan generasi-generasi yang
bagai salah satu jenjang pendidikan
cerdas dan terampil sebagai salah sa-
menengah pertama harus mampu
tu modal untuk menuju perubahan ke
untuk menciptakan SDM yang mam-
arah yang lebih baik. Peningkatan
pu bersaing di tengah perkembangan
kualitas pendidikan setiap lembaga
dunia dan ilmu pengetahuan.
pendidikan dituntut untuk membe-
rikan efektivitasdari proses belajar
Dalam Undang-Undang Nomor 20
yang ditetapkan karena proses bela-
Tahun 2003 Tentang Sistem Pen-
jar akan menentukan berhasil ti-
didikan Nasional Bab II Mengenai
daknya pencapaian tujuan pendi-
Dasar, Fungsi dan Tujuan pada pasal
dikan yang berkualitas (Tirtaraharja,
3 dinyatakan bahwa pendidikan na-
2005: 81).
sional bertujuan untuk mengem-
bangkan potensi peserta didik agar
Biologi sebagai salah satu bidang
menjadi manusia yang berimam dan
IPA yang menyediakan berbagai pe-
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
ngalaman belajar untuk memahami
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
konsep dan proses sains. Keteram-
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
pilan proses ini meliputi keteram-
warga Negara yang demokratis dan
pilan mengamati, mengajukan hipo-
bertanggung jawab.
tesis, menggunakan alat dan bahan
secara baik dan benar dengan selalu
mempertimbangkan keamanan dan Metode diskusi kelompok, namun
keselamatan kerja, mengajukan per- diskusi tersebut masih kurang efektif.
tanyaan, menggolongkan dan menaf- Sehingga siswa cenderung pasif da-
sirkan data, serta mengkomuni- lam menerima materi pembelajaran
kasikan hasil temuan secara lisan yang Diberikan oleh guru. Hal ter-
atau tertulis, menggali dan memilah sebut mengakibatkan hasil belajar
informasi faktual yang relevan untuk siswa menjadi Sangat rendah. Ren-
menguji gagasan-gagasan atau me- dahnya aktivitas siswa dapat dilihat
mecahkan masalah sehari-hari. Pen- dari nilai rata-rata hasil belajar siswa
didikan IPA diarahkan untuk men- kelas VII semester genap tahun pela-
cari tahu dan berbuat sehingga dapat jaran 2011/2012 pada materi pokok
membantu peserta didik untuk mem- ciri-ciri makhluk hidup baru menca-
peroleh pemahaman yang lebih men- pai 65 dengan ketuntasan 60% dari
dalam tentang dirinya sendiri dan 40% siswa sedangkan Kriteria Ke-
alam sekitar. tuntasan Minimal (KKM) pada ma-
teri pokok ciri-ciri mahkluk hidup
Biologi sebagai salah satu ilmu pe-
yang ditetapkan oleh SMP N 5
ngetahuan yang erat kaitannya de-
Bandar Lampung yaitu 70 dengan
ngan kehidupan, ternyata masih ba-
ketuntasan belajar 100%.
nyak diremehkan siswa. Metode me-
ngajar guru diskusi namun hanya Dalam menyampaikan materi bio-
diskusi biasa yang tidak mampu me- logi, guru masih menggunakan me-
ngaktifkan seluruh siswa. Dalam dis- tode ceramah, tanya jawab dan
kusi hanya siswa-siswa tertentu saja latihan soal. Diduga dengan metode
yang aktif berpendapat. Dari hasil pembelajaran tersebut kurang me-
wawancara guru mata pelajaran bi- rangsang penguasaan materi pokok
ologi di SMP N 5 Bandar Lampung siswa dan aktivitas siswa di dalam
kegiatan pembelajaran yang dilaku- kelas masih kurang aktif, hanya
kan selama ini terkesan hanya Guru beberapa siswa saja yang aktif di
yang aktif. Guru lebih banyak meng- dalam kelas. Padahal, kegiatan atau
gunakan metode ceramah saat Pem- aktivitas dalam proses pembelajaran
belajaran berlangsung. Dan hanya sangat penting dilakukan untuk
beberapa waktu saja menggunakan menunjang perolehan pengetahuan
dan informasi siswa. Proses pem- Penguasaan materi yang rendah
belajaran dengan metode ceramah dipengaruhi oleh beberapa faktor,
menyebabkan segala informasi yang salah satunya karena siswa tidak
diterima oleh siswa berpusat pada terlibat aktif dalam kegiatan pem-
guru, sehingga siswa tidak memiliki belajaran. Ketidakaktifan siswa ini
kemampuan untuk menggali dan disebabkan oleh penerapan strategi
mencari tahu sendiri suatu informasi. pembelajaran akan lebih memahami
materi selanjutnya,jarang yang ku-
Salah satu model pembelajaran yang
rang tepat. Penguasaan materi yang
dapat digunakan oleh si penelitiuntuk
rendah menyebabkan hasil belajar
mengetahui aktivitas siswa dan mem-
siswa menjadi rendah (Nyeneng,
bantu siswa dalam menguasai materi
2006: 1). Dari penjelasan di atas pe-
adalah model PQ4R. Model ini dapat
nguasaan materi dan aktivitas siswa
membantu siswa memahami dan
saling berikatan.
menghapal materi dengan cepat, se-
hingga diharapkan dapat membantu
Model PQ4R digunakan untuk mem-
penguasaan materi oleh siswa
bantu siswa mengingat apa yang di-
(Trianto, 2010: 147).
bacanya dan dapat membantu proses
belajar mengajar di kelas yang dilak-
Aktivitas dan penguasaan materi
sanakan dengan kegiatan membaca
sangat penting bagi siswa, karena
buku. Kegiatan membaca buku ber-
apabilasiswa sudah dapat menguasai
tujuan untuk mempelajari setiap bab
materi sebelumnya maka siswa akan
sampai tuntas. Berdasarkan latar be-
lebih mudah memahami materi
lakang tersebut, penulis tertarik un-
selanjutnya dan aktivitas siswa juga
tuk melakukan penelitian mengenai
sangat penting karena apabila siswa
pengaruh model pembelajaran PQ4R
aktif di dalam kelas maka pem-
terhadap aktivitas dan penguasaan
belajaran didalam kelas akan berjalan
materi pokok ciri-ciri makhluk hidup
dengan lancar. Tetapi kenyataannya
oleh siswa kelas VII semester genap
siswa sangat rendah dalam menerima
SMPN 5 Bandar Lampung Tahun
materi pelajaran dan aktivitas siswa
Ajaran 2012/2013.
pun sangat rendah sehingga pembe-
lajaran di-dalam kelas tidak efektif.
METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMP


Penelitian ini dilakukan untuk me-
Negeri 5 Bandar Lampung pada
ngetahui pengaruh penggunaan mo-
Bulan Mei semester genap Tahun
del pembelajaran PQ4R terhadap ak-
Ajaran 2012/2013.
tivitas dan penguasaan materi pokok
Pengambilan sampel dilakukan de- ciri-ciri makhluk hidup.
ngan teknik cluster random sam-
Pengambilan data aktivitas belajar
pling. Kelas VIIIE sebagai kelas
siswa dilakukan selama proses pem-
eksperimen dan kelas VIIIF sebagai
belajaran berlangsung dengan cara
kelas kontrol. Data kuantitatif be-
melihat siswa dalam mengerjakan
rupa N-gain diperoleh dari rata-rata
LKS dalam kelompoknya. Data hasil
nilai pretes dan postes yang diana-
aktivitas pada kelas eksperimen dan
lisis secara statistik mengunakan uji-
kontrol disajikan pada Tabel di-
t. Data kualitatif diperoleh dari lem-
bawah ini:
bar observasi berupa data aktivitas
Tabel 1. Hasil aktivitas belajar siswa pada
belajar. Struktur penelitian sebagai kelas kontrol dan eksperimen
berikut : Asp
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
ek
yan
Kelompok Pretes Perlakuan Postes g
dia  
I O1 X1 O2 mati P1 P2 P3 P1 P2 P3
59. 72. 84. 72. 49. 57. 76. 61.
A 46 07 68 07 07 41 85 11
II O1 X2 O2 56. 71. 80. 69. 51. 58. 75. 61.
B 76 17 18 37 85 33 00 73
Keterangan : 54. 70. 81. 68. 50. 62. 77. 63.
C 95 27 08 77 00 96 78 58
56. 72. 81. 70. 52. 60. 75. 62.
I = Kelompok eksperimen meng D 76 07 98 27 78 19 93 97
gunakan model PQ4R, 53. 74. 83. 70. 50. 66. 78. 65.
E 15 77 78 57 93 67 70 43
II = Kelompok kontrol menggunakan 56. 72. 82. 70. 50. 61. 76. 62.
metode ceramah,  22 07 34 21 93 11 85 96

O1= Pretes, O2=Postes, X = Per- Ket: A = Kemampuan mengemukakan


lakuan eksperimen (Purwanto, 2008: Pendapat/ide, B = Kemampuan bertanya,
90). C= Bekerja sama dalam kelompok,
D=Bertukar Informasi, E=Membuat
Gambar 1: Desain pretes-postes Kesimpulan, P = Pertemuan
kelompok non ekuivalen
Dari Tabel 1, tampak bahwa ak-
tivitas siswa pada kelas eksperimen
mengalami peningkatan pada setiap
pertemuan. Rata-rata peningkatan
aktivitas siswa kelas eksperimen Tabel 2. Hasil uji statistik terhadap nilai
pretes, postes, dan N-gain penguasaan
pada pertemuan I ke pertemuan II materi siswa

sebesar 15,85% dan pada pertemuan K


e
Uji U U U
II ke pertemuan III sebesar 10,27%. Dat 𝑿±S
Norm ji
Uji
ji ji
K
a l d U et
alitas F t1 t2
a
Se-dangkan aktivitas siswa pada s
38,1
Lhitung
kelas kontrol juga mengalami E
6
± (0,161) >
Ltabel
peningkatan pada setiap pertemuan. Pret 7,03 (0,145) 0,11
8 >
B
T
-
es 35,4
Lhitung 0,05 S
Namun pe-ningkatan aktivitas siswa K
4
± (0,144) <
Ltabel
pada kelas kontrol lebih rendah jika 6,70 (0,147)

70,0
Lhitung
5
diban-dingkan dengan aktivitas siswa E ± (0,198) >
Ltabel
10,3 0,73 B
Pos
kelas eksperimen. Rata-rata tes
5 (0,145),
3 > T
Lhitung 0,05 S
66,0
(0,143) <
peningkatan aktivitas siswa kelas K 0 ±
Ltabel
9,39
(0,147)
kontrol sebesar pada pertemuan I ke 52,0
Lhitung
Fh
thit
thit
6± itu ug
(0,110) < ung
E 16,4
pertemuan II sebesar 10,18% dan 7
Ltabel ng(
4,1
(0,
(0,
100
(0,145) 100
N- 49) )
)< B
pada pertemuan II ke pertemuan III gai >
tta
<
S
n Lhitung Ft tta
47,8 bel
(0,109) <
sebesar 15,74% . Demikian juga K 3±
Ltabel
abe
l(3,
(1,
bel
(2,
12,9 995
(0,147) 986 031
)
dengan rata-rata akhir aktivitas siswa ) )

pada kelas eks-perimen lebih tinggi Ket :𝑋 = Rata-rata; Sd= Standar deviasi, t1=
Kesamaan dua rata-rata;t2= Perbedaan dua
dibanding kelas kontrol, yaitu rata-rata; BS= Berbeda Signifikan; BTS =
Berbeda Tidak Signifikan
aktivitas siswa kelas eksperimen
lebih tinggi 7,25% di-banding kelas Terlihat pada Tabel 2, bahwa nilai

kontrol. pretes untuk penguasaan materi sis-


wa pada kelas eksperimen Lhitung
Data penguasaan materi siswa yang
(0,161) > Ltabel (0,145) dan nilai pada
diperoleh dari pretes, postes dan N-
kelas kontrol Lhitung (0,144) < Ltabel
gain pada materi pokok Ciri-ciri
(0,147). Sedangkan nilai postes untuk
Makhluk Hidup untuk kelas eks-
pengguasaan materi siswa pada kelas
perimen dan kelas kontrol seleng-
eksperimenLhitung (0,198) > Ltabel (0,145)
kapnya dapat dilihat pada tabel
dan nilai pada kelas kontrol Lhitung
berikut:
(0,143) < Ltabel (0,147). Karna kedua nilai
pretes dan postes pada kelas eks-
perimen dan kontrol ada perbedaan
maka nilai tersebut tidak berdistri- Berdasarkan Tabel 3, rata-rata N-
busi normal. Sehingga dilakukan uji gain pada indikator C1 terhadap
U terhadap nilai pretes dan postes, di penguasaan materi kelas eksperimen
peroleh hasil uji U sebesar 0,118 > lebih besar dari pada rata-rata N-gain
0,05. Sedangkan untuk nilai N-gain pada kelas kontrol. Sedangkan rata-
penguasaan materi siswa pada kedua rata N-gain pada indikator C2,C3,
kelas berdistribusi normal dan memi- dan C4 terhadap penguasaan materi
liki varians yang sama (homogen), kelas eksperimen lebih kecil dari
maka uji hipotesis dengan uji F. pada rata-rata N-Gain pada kelas
Sedangkan hasil uji t1 dan t2 terhadap kontrol. Hasil analisis uji normalitas
N-gain menunjukkan thitung< ttabel ingatan berdistribusi normal, se-
artinya nilai tersebut berbeda tidak dangkan hasil analisis uji normalitas
signifikan. Hasil analisis N-gain ha- pemahaman, aplikasi, dan analisis
sil belajar kognitif siswa tiap indi- data berdistribusi tidak normal, se-
kator dapat dilihat pada tabel berikut: hingga dilakukan uji Mann-Whitney
U. Dari hasil uji tersebut terlihat bah-
Tabel 3. Hasil uji statistik rata-rata N-gain
setiap indikator hasil belajar kognitif siswa wa tidak ada perbedaan yang sig-
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
nifikan N-gain C3 dan C4, antara
Uji
Indikat Uji Mann
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
or  ± Normalitas -
Ke
t
Sd Whitn Sedangkan untuk N-gain C1 dan C2
eyU

37,69 ± L hitung (0,103 )<L


terlihat ada perbedaan yang signi-
E 17,29 p
tabel (0,145)
C (0,011
<
BS fikan antara kelas eksperimen dan
1 36,77 ± L hitung (0,104) <L 0,05)
K 23,32 tabel (0,147) kelas kontrol. Dari Tabel 3, terlihat
59,03 ± L >L
E 30,66
hitung (0,203)
tabel (0,145)
p bahwa peningkatan rata-rata hasil
C (0,497 BT
2 53,47 ± L hitung (0,159) >L
>
0,05)
S belajar kognitif siswa pada kelas
K 25,32 tabel (0,147)

eksperimen lebih besar dari pada


37,96 ± L hitung (0,233) >L
E 33,48
C
tabel (0,145) p(0,93
1 >
BT kelas kontrol, artinya dengan pene-
3 S
37,61± L hitung (0,233) >L 0,05)
K 35,66 tabel (0,147)
rapan penggunaan melalui pembela-
53,29 ± L hitung (0,149) >L jaran model PQ4R dapat lebih me-
E 32,61 tabel (0,145) p(0,94
C BT
2 >
4 53,06 ± L <L 0,05)
S ningkatkan penguasaan materi siswa
hitung (0,146)
K 35,69
tabe l(0,147)
secara signifikan daripada hanya
Ket: C1: Ingatan, C2: Pemahaman, C3:
Aplikasi,C4: Analisis, E: Eksperimen, K:
Kontrol
menggunakan metode pembelajaran perimen > daripada di kelas kontrol.
diskusi kelompok saja. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan
pembelajaran kelas kontrol yaitu pa-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
da saat guru menjelaskan materi, ter-
aktivitas belajar siswa selama pem-
lihat siswa hanya pasif mende-
belajaran dengan menggunakan mo-
ngarkan penjelasan guru dan bebe-
del pembelajaran PQ4R pada materi
rapa siswa ada yang mengobrol.
pokok ciri-ciri makhluk hidup pada
kelas eksperimen mengalami pening- Pada saat guru memberikan per-
katan lebih baik dibandingkan kelas tanyaan hanya siswa tertentu saja
kontrol (Tabel 1). yang menjawab pertanyaan, seba-
liknya juga pada saat guru mem-
Pada aktivitas belajar siswa (Tabel 1)
berikan kesempatan pada siswa
terlihat bahwa siswa lebih aktif sela-
untuk bertanya, tidak ada siswa yang
ma pembelajaran dengan menggu-
bertanya, kemudian pada kegiatan
nakan Model Pembelajaran PQ4R.
selanjutnya guru memberikan latihan
Hal tersebut dapat terlihat dari rata-
kepada siswa yaitu dengan menyuruh
rata tiap indikator aktivitas siswa
siswa untuk menjawab pertanyaan-
pada kelas eksperimen lebih tinggi
pertanyaan dalam LKS yang dise-
dibanding kelas kontrol, demikian
diakan oleh guru secara berke-
juga dengan rata-rata aktivitas tiap
lompok, dalam kegiatan ini terlihat
pertemuan pada kelas eksperimen
hanya beberapa siswa saja yang
lebih tinggi dibanding dengan kelas
sibuk dan berusaha untuk mencari
kontrol.
jawaban.

Pada Tabel 1, tampak bahwa akti-


Tingginya aktivitas siswa pada kelas
vitas siswa pada kelas eksperimen
eksperimen daripada kelas kontrol
mengalami peningkatan pada setiap
diduga karena di kelas eksperimen
pertemuan. Pada pertemuan I rata-
yang menggunakan model pembe-
rata aktivitas siswa sebesar 56,01%,
lajaran PQ4R dapat melibatkan siswa
pertemuan II sebesar 72,22% dan
secara lebih aktif. Saat pembelajaran
pertemuan III sebesar 82,43%. Pe-
dimulai, siswa telah dibagikan bahan
ningkatan aktivitas di kelas eks-
materi bacaan tentang materi ciri-ciri
makhluk hidup, kemudian guru me- proses pembelajaran di kelas, yaitu
ngarahkan siswa untuk membaca pada kelas eksperimen proses pem-
selintas dengan cepat.Selanjutnya belajaran menggunakan model pem-
guru meminta setiap siswa untuk belajaran PQ4R sedangkan pada ke-
membuat pertanyaan pada diri las kontrol menggunakan metode
sendiri yang berhubungan dengan ceramah. Kegiatan belajar dengan
materi yang sedang dipelajari pada Model Pembelajaran PQ4R mampu
LKS. Kemudian siswa diminta mem- memacu siswa terlibat secara aktif
baca materi secara keseluruhan. Me- dari awal hingga akhir pembelajaran.
nurut Trianto (2010: 152) pengalam- Hal ini terlihat dari rata-rata nilai tes
an telah menunjukkan bahwa apabila akhir siswa pada kelas eksperimen
seseorang membaca untuk menjawab lebih tinggi dibandingkan kelas
sejumlah pertanyaan, ma-ka akan kontrol.
membuat pembaca lebih hati-hati dan
Hasil uji t2 (Tabel 2) diketahui rata-
saksama serta dapat membantu
rata nilai N-gain penguasaan materi
mengingat apa yang dibaca dengan
siswa pada kelas eksperimen lebih
baik.
tinggi dibandingkan kelompok kon-
Selain aktivitas belajar siswa, per- trol. Hal tersebut diduga karena
bedaan juga terlihat pada penguasaan penggunaan Model Pembelajaran
materi pada materi pokok ciri-ciri PQ4R sesuai dengan karakteristik
makhluk hidup, pada kedua kelas materi pokok Ciri-ciri Makhluk Hi-
sama-sama mengalami peningkatan, dup. Materi Ciri-ciri Makhluk Hidup
namun penguasaan materi pada kelas mempelajari tentang ciri apa saja
eksperimen mengalami peningkatan yang terdapat pada hewan, tum-
lebih tinggi dibanding kelas kontrol, buhan, dan manusia.
yaitu peningkatan rata-rata pretes ke
postes pada kelas eksperimen sebesar Model pembelajaran PQ4R memiliki
31,89%, sedangkan pada kelas kon- kelebihan yaitu membuat siswa lebih
trol sebesar 30,56%. Perbedaan pe- aktif dalam proses pembelajaran.
ningkatan penguasaan materi pada Dalam model ini siswa dapat me-
kedua kelas tersebut dikarenakan ter- nyalurkan pertanyaan yang belum
dapat perbedaan perlakuan pada mereka ketahui dan pahami tentang
materi yang sedang dipelajari se- Pada kelas kontrol yang mengguna-
hingga memacu siswa untuk mencari kan metode ceramah yang lebih
jawabannya dengan cara aktif mem- dominan, siswa hanya mendengarkan
baca buku dan mencoba mema- penjelasan dari guru saja. Sehingga
haminya dan menghubungkannya hal tersebut menyebabkan penguasa-
dengan informasi yang telah dike- an materi pada materi Ciri-ciri
tahui. Seperti yang diungkapkan oleh Makhluk Hidup siswa pada kelas
Djamarah (2008: 125) untuk mening- kontrol lebih rendah dibanding kelas
katkan efisiensi membaca, kita harus eksperimen. Hal ini dapat dilihat dari
memberikan jawaban atas pertanyaan hasil rata-rata nilai N-gain kelas kon-
tertentu. Pertanyaan tersebut dapat trol (47,83%) lebih rendah dibanding
merupakan pertanyaan yang kita buat kelas eksperimen (52,06%). Hal ini
sendiri. Dengan mencari jawaban disebabkan sebelum siswa berdiskusi
atas pertanyaan tersebut, kita mengerjakan LKS guru memberikan
biasanya dapat membiasakan diri informasi sedangkan siswa hanya
membaca kritis sehingga hasil belajar memperhatikan dan mencatat infor-
lebih kuat tertanam dalam ingatan. masi yang diberikan oleh guru, se-
hingga siswa kurang aktif dalam
Pada kelas eksperimen, tiap per-
proses pembelajaran pada materi
temuan siswa mengerjakan LKS
pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup.
dengan enam tahapan: membaca
selintas materi dengan cepat dan Pada kelas kontrol menerapkan me-
membuat pertanyaan, membaca ma- tode pembelajaran ceramah. Peng-
teri secara aktif dan memahami isi gunaan metode ini diduga menye-
dari materi pembelajaran, mengingat babkan penguasaan materi siswa
kembali materi dan mencari jawaban pada kelas kontrol lebih rendah dari-
yang telah dibuat, juga membuat inti- pada kelas eksperimen. Hal ini dapat
sari mengenai Ciri-ciri Makhluk dilihat pada Tabel 2 rata-rata nilai
Hidup. Sehingga hal tersebut menye- postes kelas kontrol yaitu (66,00)
babkan penguasaan materi siswa lebih rendah dibandingkan rata-rata
pada materi Ciri-ciri Makhluk Hidup nilai postes kelas eksperimen
pada kelas kontrol lebih rendah di- (70,05). Pada kelas kontrol, guru
banding kelas eksperimen. memberikan informasi kemudian
siswa hanya berdiskusi mengerjakan dimungkinkan siswa belum ter-
dan membahas LKS, tanpa melaku- biasa dengan model pembelajaran
kan aktivitas membaca dan mema- PQ4R yang diterapkan, diharap-
hami isi bacaan. kan untuk penelitian selanjutnya
rancangan penelitian lebih dari
Pada Tabel 3, diketahui bahwa tidak
tiga kali pertemuan sehingga sis-
semua indikator mengalami pening-
wa mempunyai pengalaman bel-
katan hasil belajar pada data hannya
ajar dengan model pembelajaran
C1 yang mengalami peningkatan se-
PQ4R.
cara signifikan pada indikator meng-
2. Peneliti seharusnya mempertim-
ingat sedangkan pada indikator C2,
bangkan jumlah anggota untuk
C3 dan C4 tidak mengalami pening-
setiap kelompok agar proses pem-
katan yang signifikan.
belajaran dapat berjalan kondusif.
3. Pembentukkan kelompok hendak-
KESIMPULAN DAN SARAN nya dilakukan pada hari sebelum-
nya, sehingga waktu yang tersedia
Berdasarkan hasil penelitian dan
lebih efektif.
pembahasan, maka dapat disimpul-
kan bahwa:
1. Penggunaan Model Pembelajaran
PQ4R berpengaruh terhadap pe-
ningkatan aktivitas dan penguasa-
an materi siswa.
2. Penggunaan Model Pembelajaran
PQ4R berpengaruh signifikan ter-
hadap peningkatan penguasaan
materi siswa.

Untuk kepentingan penelitian yang


berikutnya, maka penulis menyaran-
kan sebagai berikut:
1. Penelitian hanya dilakukan se-
banyak tiga pertemuan sehingga
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, B.S. dan A. Zein.2008.


Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Nyeneng I, D.P. 2006. Meningkatkan
Aktivitas Siswa dan
Penguasaan Materi Penerapan
Hukum-hukum Newton
Menggunakan Model
Kemandirian Aktif. Lampung:
Program Studi Pendidikan
Fisika.
.
Purwanto, M. 2008. Prinsip-prinsip
dan Teknik Evaluasi
Pengajaran. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Tirtaraharja, U. 2005. Pengantar
Pendidikan. Jakarta : PT Rineka
cipta.

Trianto. 2010. Mendesain Model


Pembelajarn Inovatif-Progresif.
Jakarta : PT Kencana.

Anda mungkin juga menyukai