Anda di halaman 1dari 17

Jur. Ilm. Kel. & Kons., September 2014, p : 183-192 Vol. 7, No.

3
ISSN : 1907 - 6037

BAURAN PEMASARAN MEMENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM


PEMBELIAN ASURANSI JIWA INDIVIDU

Sarifa Marwa1,2*), Ujang Sumarwan3, Rita Nurmalina4

1
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, Jakarta 12930, Indonesia
2
Program Studi Manajemen dan Bisnis, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor 16151, Indonesia
3
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor,
Bogor 16680, Indonesia
4
Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor,
Bogor 16680, Indonesia

*)
E-mail: sarifamarwa@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini mengkaji pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian asuransi jiwa individu,
serta variabel bauran pemasaran yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil
penelitian dapat dijadikan rekomendasi kepada perusahaan asuransi jiwa dalam melakukan aktivitas pemasaran
yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Penelitian dilakukan di Kota Bogor yang pada saat penelitian dilakukan,
laju pertumbuhan penduduknya meningkat setiap tahun, sehingga merupakan pasar bagus untuk industri
asuransi jiwa. Sebanyak 200 responden yang berdomisili di Kota Bogor dan mempunyai pengetahuan dasar
mengenai asuransi dijadikan contoh dalam penelitian ini. Contoh dipilih menggunakan teknik nonprobability
sampling, dengan strategi pengambilan contoh berdasarkan kemudahan (convenience). Variabel yang diukur
adalah tujuh bauran pemasaran meliputi harga, produk, orang, proses, promosi, bukti fisik, dan tempat. Analisis
deskriptif serta regresi logistik digunakan dalam pengolahan dan analisa data. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa setidaknya ada lima bauran pemasaran memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian asuransi jiwa,
dan bauran produk merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian asuransi jiwa.

Kata kunci: asuransi jiwa, bauran pemasaran, keputusan pembelian, regresi logistik

Marketing Mix Influence Consumer Decision in Individual Life Insurance


Purchase

Abstract
This study aimed to analyze the effect of marketing mix in individual life insurance purchasing decision, as
well as the marketing mix variables of the most dominant influence on the purchase decision. The results of this
study can be used as a recommendation to life insurance companies in conducting marketing activities in
accordance with the market needs. The study was conducted in Bogor City that had an increasing population
growth in every year, was made it a good market for life insurance companies. Data for this study were obtained
from 200 respondents who live in Bogor and had basic knowledge about insurance. Samples were selected
based on the nonprobability sampling, with convenience sampling technique. The variable measured by seven
marketing mix such as price, product, person, process, promotion, physical evidence, and place. Processing and
analysis of data used descriptive analysis and logistic regression analysis. This results showed that there were at
least five marketing mix that had an influence on the life insurance purchase decision, and the product mix was
the most influential variable on the life insurance purchase decision.

Keywords: life insurance, logistic regression, marketing mix, purchase decision

PENDAHULUAN Perkembangan industri asuransi jiwa di


Indonesia dalam kurun waktu lima tahun
Struktur ekonomi Indonesia lebih dari 30 terakhir ini menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa
tahun telah mengalami perubahan yang cukup Indonesia (AAJI) dari segi premi mengalami
berarti. Perubahan ini antara lain ditandai peningkatan sebesar 20-30 persen (AAJI,
dengan penekanan perekonomian dari sektor 2013). Ketika terjadi krisis pada tahun 2008,
manufaktur yang berkembang ke arah sektor premi neto asuransi jiwa tercatat sebesar 48,38
jasa. Salah satu sektor jasa yang berperan triliun rupiah. Pada tahun 2009, premi neto
akhir-akhir ini adalah industri jasa asuransi. asuransi jiwa meningkat 23,49 persen menjadi
184 MARWA, SUMARWAN, 7 NURMALINA Jur. Ilm. Kel. & Kons.

59,75 triliun rupiah. Pada tahun 2010 asuransi tergabung dalam bauran pemasaran tersebut
jiwa membukukan premi neto 72,53 triliun merupakan faktor-faktor eksternal dalam
rupiah atau naik 20,87 persen, tahun 2011 pengambilan keputusan oleh konsumen.
premi naik menjadi 23,6 persen, dan pada Muthukumar, Rajesh, dan Sathiskumar (2014)
tahun 2012 kembali mengalami kenaikan mengatakan jika perusahaan asuransi jiwa
sebesar 14 persen menjadi 107 triliun rupiah. tetap ingin kompetitif di pasar dan
memenangkan baik itu nasabah yang baru
Seiring dengan pertumbuhan industri maupun yang sudah menjadi nasabah maka
asuransi yang cukup baik maka persaingan diperlukan sebuah bauran pemasaran yang
yang terjadi antara perusahaan asuransi efektif.
semakin kompetitif. Lebih lanjut dari data AAJI,
saat ini total perusahaan asuransi jiwa yang Penelitian yang menganalisis hubungan
ada di Indonesia berjumlah 47 perusahaan antara bauran pemasaran dan keputusan
yang terdiri atas satu perusahaan asuransi jiwa pembelian sudah pernah dilakukan dalam
BUMN (Jiwasraya), 28 perusahaan asuransi berbagai bidang. Octama (2011) menganalisis
lokal, dan 18 perusahaan asuransi patungan pengaruh bauran pemasaran terhadap
joint venture. Meski terus tumbuh, penetrasi keputusan pembelian motor di Sampit
asuransi di Indonesia masih rendah. Saat ini, menunjukkan bahwa bauran pemasaran yang
penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih di terdiri atas produk, harga, promosi, dan saluran
bawah 2 persen. Selain itu, kemampuan distribusi memengaruhi keputusan konsumen
masyarakat membeli produk-produk asuransi dalam pembelian motor. Namun secara parsial,
atau densitas asuransi di Indonesia sepanjang hanya bauran produk dan harga yang
tahun 2012 tercatat Rp445.942. Angka ini berpengaruh signifikan terhadap keputusan
mengalami penurunan sebesar 21 persen pembelian, sedangkan promosi dan saluran
dibandingkan dengan posisi pada tahun distribusi tidak berpengaruh signifikan terhadap
sebelumnya yaitu Rp566.809. Densitas keputusan pembelian. Hal yang sama juga
merupakan rasio total pendapatan premi bruto terjadi pada penelitian Satit et al. (2012), pada
industri asuransi komersial terhadap jumlah objek konsumen travel agen di Malaysia bahwa
penduduk. produk dan harga merupakan hal yang paling
berpengaruh dalam keputusan pembelian
Perbandingan angka penetrasi dan konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh
densitas asuransi jiwa di Indonesia yang Melisa (2012) memberikan hasil bahwa bauran
rendah dengan pendapatan premi asuransi jiwa pemasaran ritel yang terdiri atas persediaan
yang tinggi membuat para pelaku industri barang, harga, lokasi, bauran komunikasi,
asuransi jiwa di Indonesia justru semakin desain, dan tampilan toko berpengaruh
gencar untuk berkompetisi dalam bidang ini. signifikan terhadap keputusan pembelian ulang
Menurut para praktisi, rendahnya angka konsumen.
penetrasi asuransi jiwa di Indonesia
menggambarkan bahwa pasar asuransi jiwa Pada bidang jasa Ivy (2008) telah meneliti
masih sangat berpotensi dan terus berkembang pengaruh bauran pemasaran suatu program
pesat. studi pascasarjana di Kota Birmingham, Inggris.
Temuan dari penelitian tersebut adalah seluruh
Melihat persaingan di lapangan setiap elemen bauran pemasaran berpengaruh pada
perusahaan asuransi jiwa saat ini berusaha kepuasan dan keputusan pendaftaran
menetapkan strategi pemasaran yang efektif mahasiswa pascasarjana. Melalui objek yang
untuk merebut pasar. Strategi pemasaran sama Kalsum (2008), juga melakukan
diperlukan untuk memengaruhi perilaku penelitian terhadap mahasiswa Fakultas
seseorang sehingga tertarik pada produk/jasa Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan. Hasil
yang akan ditawarkan. Masing-masing penelitian menunjukkan bahwa seluruh bauran
perusahaan asuransi mencoba untuk pemasaran tersebut berpengaruh terhadap
mengomunikasikan konsep bauran pemasaran keputusan mahasiswa dalam memilih Fakultas
dalam menciptakan keunggulan bersaing dan Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan, dan
merangsang konsumen untuk melakukan bauran orang merupakan variabel yang paling
keputusan pembelian. Pada konsep tersebut dominan berpengaruh terhadap keputusan
diungkapkan bahwa dalam sistem pemasaran mahasiswa. Hasil ini sama dengan penelitian
jasa modern terdapat tujuh bauran pemasaran yang dilakukan oleh Ulina (2008) pada
(7 P’s) yang saling terkait satu dengan yang pengguna Jasa laboratorium Balai Riset dan
lainnya. Bauran tersebut meliputi product, price, Standardisasi Industri Medan, bahwa variabel
place, promotion, people, physical evidence, bauran orang (dalam hal ini karyawan
dan proccess. Menurut Prasetijo dan Ihalauw laboratorium) berpengaruh signifikan terhadap
(2005), aktivitas pemasaran perusahaan yang keputusan pengguna jasa laboratorium.
Vol. 7, 2014 PEMBELIAN ASURANSI JIWA INDIVIDU 185

Pada sektor jasa asuransi penelitian terhadap keputusan pembelian konsumen


bauran pemasaran telah dilakukan Untaja asuransi jiwa dan menganalisis variabel bauran
(2013) yang menganalisis perilaku konsumen pemasaran yang paling dominan berpengaruh
dalam pembelian jasa asuransi beasiswa dalam keputusan pembelian konsumen
eksklusif. Hasilnya menemukan bahwa asuransi jiwa. Selanjutnya, penelitian ini
penyebaran informasi tidak berpengaruh secara diharapkan dapat menuliskan rekomendasi
signifikan terhadap pembentukan sikap mengenai upaya ideal bagi manajemen
konsumen dalam memutuskan pembelian polis perusahaan asuransi jiwa dalam mendorong
asuransi beasiswa. Penelitian yang dilakukan kegiatan pemasaran yang sesuai dengan
Saaty dan Ansari (2011) pada penduduk Saudi kebutuhan pasar.
Arabia menyebutkan bahwa faktor sosial dan
perundang-undangan menjadi faktor yang METODE
paling berpengaruh terhadap keputusan
konsumen dalam pembelian asuransi. Yusuf, Desain yang digunakan dalam penelitian
Gbadamosi, dan Hamadu (2009) dalam ini adalah cross sectional dengan metode
penelitiannya terkait sikap konsumen terhadap survei. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota
asuransi di Nigeria menemukan bahwa Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian
masyarakat Nigeria cenderung memiliki sikap dipilih secara purposive dengan pertimbangan
negatif terhadap asuransi. Loke dan Goh Kota Bogor merupakan salah satu satelit
(2012) dalam hasil penelitiannya memper- Jakarta yang menjadi pusat bisnis. Lokasi
lihatkan bahwa keputusan konsumen dalam Bogor yang berdekatan dengan Jakarta
pembelian polis asuransi ditentukan oleh faktor membuat karakteristik masyarakatnya hampir
sosial demografi dan ekonomi. Adapun pada sama dengan masyarakat di Ibu kota yang
penelitian yang dilakukan Moullec, Kucinskiene, heterogen. Penelitian dilakukan sejak bulan
dan Ulbinaite (2013) faktor pelayanan Januari sampai dengan Juni 2014.
merupakan faktor utama yang berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen. Populasi dalam penelitian ini adalah
Hasil berbeda didapatkan oleh Fajri, Arifin, dan seluruh penduduk Kota Bogor dan yang
Wilopo (2013) dalam penelitiannya mengenai menjadi contoh penelitian ini adalah orang
pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap dewasa yang sudah cukup mengerti dan
keputusan menabung. Hasil dari penelitian mengenal asuransi. Contoh dalam penelitian ini
yang diperoleh adalah tidak semua variabel dipilih menggunakan teknik convenience
berpengaruh positif dan signifikan terhadap (nonprobability sampling). Contoh dalam
bauran pemasaran dan bauran produk penelitian ini berjumlah 200 responden.
ditemukan berpengaruh secara dominan
terhadap proses keputusan menabung Data primer yang dikumpulkan dalam
dibandingkan variabel lainnya. penelitian ini terdiri atas karakteristik responden
(usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir,
Penelitian-penelitian mengenai bauran pekerjaan/profesi, pendapatan rata-rata per
pemasaran yang telah dipaparkan pada bulan, dan pengaeluaran untuk konsumsi),
paragraf sebelumnya dilakukan dari berbagai bauran pemasaran (harga, produk,
latar belakang usaha, sehingga walaupun orang/karyawan, proses, bukti fisik (physical
variabel yang diukur sama, namun hasil yang evidence), promosi, tempat/distribusi, dan
diperoleh berbeda. Pada industri asuransi jiwa perilaku pengambilan keputusan konsumen.
khususnya di Indonesia masih jarang dilakukan Pengumpulan data dilakukan melalui metode
penelitian mengenai pengaruh bauran survei menggunakan kuesioner.
pemasaran terhadap keputusan pembelian.
Oleh karena itu, dengan mengacu pada Survei dilakukan dengan menyebar
penelitian-penelitian tersebut dan pemaparan kuesioner kepada masyarakat Bogor pada
mengenai kondisi pasar asuransi jiwa individu lokasi-lokasi tertentu, yaitu di pusat
di Indonesia, serta persaingan antar perbelanjaan terkemuka dan beberapa tempat
perusahaan asuransi saat ini maka kegiatan yang menjadi pusat bisnis di Kota Bogor.
pemasaran yang telah dilakukan oleh Tempat-tempat tersebut dipilih berdasarkan
perusahaan-perusahaan asuransi jiwa pertimbangan agar lebih mudah menemukan
khususnya pada variabel bauran pemasaran responden yang sesuai dengan screening
perlu dikaji kembali untuk melihat pengaruhnya penelitian yaitu orang yang tinggal di Kota
pada keputusan pembelian asuransi jiwa. Bogor, dan setidaknya mengenal asuransi.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengukuran sikap responden terhadap


pengaruh setiap dimensi bauran pemasaran variabel bauran pemasaran menggunakan
186 MARWA, SUMARWAN, 7 NURMALINA Jur. Ilm. Kel. & Kons.

skala jawaban Likert. Skala tersebut meng- dan yang tidak memiliki asuransi jiwa (47,54%).
gunakan lima pilihan jawaban yang masing- Hasil ini menunjukkan bahwa kelompok usia
masing menggambarkan tingkatan yang sesuai yang lebih tua lebih banyak yang memiliki
dengan apa yang dirasakan konsumen. Kelima asuransi jiwa dibandingkan yang tidak memiliki
tingkatan tersebut adalah 1 untuk jawaban asuransi jiwa. Hal ini dimungkinkan karena
”sangat tidak setuju”, 2 untuk jawaban ”tidak risiko yang dialami seorang manusia akan
setuju”, 3 untuk jawaban ”cukup setuju”, 4 untuk bertambah seiring bertambahnya usia.
jawaban ”setuju”, dan 5 untuk jawaban ”sangat
setuju”. Keputusan pembelian asuransi jiwa Berdasarkan jenis kelamin responden, dari
diukur dengan mengajukan pertanyaan yang 100 responden yang sudah memiliki asuransi
dibagi dalam dua kategori. Pertama, untuk jiwa 57 merupakan responden laki-laki dan 43
calon nasabah apakah calon nasabah akan responden perempuan. Sedangkan, bagi yang
membeli atau tidak produk-produk asuransi tidak memiliki asuransi jiwa terdapat 73 orang
jiwa, dan kedua untuk nasabah apakah akan laki-laki dan sisanya adalah perempuan. Hasil
membeli kembali produk-produk asuransi jiwa, penelitian menggambarkan bahwa responden
baik itu untuk produk yang sama maupun yang yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak
berbeda. yang memiliki asuransi jiwa, yaitu sekitar 61,43
persen dibanding yang tidak memiliki asuransi
Selanjutnya, analisis data yang digunakan
jiwa hanya sejumlah 38,57 persen.
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
dan inferensial. Analisis deskriptif digunakan
untuk mendapatkan gambaran umum Berdasarkan tingkat pendidikan responden
mengenai responden. Pendekatan penelitian bahwa tingkat pendidikan sarjana (S1)
merupakan memiliki jumlah terbanyak dengan
juga menggunakan analisis inferensial yang
jumlah keseluruhan 101 orang (50,5%). Jumlah
mana hubungan antarvariabel dianalisis
responden dengan tingkat pendidikan paling
dengan pengujian hipotesis, melalui analisis
regresi logistik. Data variabel terikat atau Y sedikit adalah Sekolah Menengah Atas (SMA)
berbentuk binary dimana 1 mewakili tidak dengan jumlah 27 orang (13,5%). Tingkat
pendidikan tertinggi responden adalah S2
membeli dan 2 adalah membeli. Pengolahan
data dilakukan dengan menggunakan Statistical dengan jumlah responden 32 orang (16,0%).
Product and Services Solutions (SPSS). Jika dibandingkan antara responden yang
berpendidikan akhir SMA dan Diploma dengan
Analisis yang dilakukan menggunakan metode
logit dengan persamaan regresi logistik adalah responden berpendidikan akhir S1 dan S2
sebagai berikut: maka diperoleh hasil jumlah responden S1 dan
S2 lebih banyak yang memiliki asuransi jiwa
dibandingkan yang tidak, sedangkan responden
dengan pendidikan terakhir SMA dan Diploma
berlaku sebaliknya.

Setelah dilakukan analisis regresi logistik Lebih dari separuh responden (113 orang)
dengan model logit, selanjutnya dilakukan berprofesi sebagai karyawan swasta dan dari
interpretasi model dan variabel bebas. jumlah tersebut terdapat 66 orang yang tidak
Interpretasi dilakukan dalam bentuk adjusted memiliki asuransi dan 47 orang telah memiliki
probability untuk mengetahui probabilitas asuransi jiwa. Tingkat pendidikan responden
terjadinya suatu peristiwa (Y=1) dengan berada di tingkatan sarjana dan kebanyakan
karakteristik yang telah diketahui dan odds ratio responden berprofesi sebagai pegawai swasta
(Ψ) yaitu perbandingan risiko pada dua dengan jumlah 113 orang. Data jenis pekerjaan
kategori. ini juga memberikan informasi bahwa jenis
pekerjaan wiraswasta, dari 26 orang
HASIL
responden, 69,23 persen diantaranya telah
Karakteristik Responden memiliki asuransi jiwa dan 30,77 persen dan
sisanya belum memiliki asuransi jiwa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia
responden berada pada rentang usia 20-60 Berdasarkan status perkawinan,
tahun berjumlah 65 orang dengan persentase responden yang sudah menikah berjumlah
yang telah memiliki asuransi jiwa lebih sedikit lebih banyak dibandingkan dengan status
(33,85%) dibandingkan persentase yang telah pernikahan lainnya (belum menikah dan cerai).
memiliki asuransi jiwa (66,15%). Jumlah Sebanyak 57 orang dari total 103 orang
terbanyak kedua adalah kelompok usia 28-35 responden yang telah menikah tersebut telah
tahun dengan komposisi responden yang memiliki asuransi jiwa dan 46 responden tidak
memiliki asuransi jiwa lebih banyak (52,46%) memiliki asuransi jiwa. Dari responden yang
Vol. 7, 2014 PEMBELIAN ASURANSI JIWA INDIVIDU 187

belum menikah (87 orang) sebanyak 33 Rp2.500.000 (6 responden) telah memiliki


respoden sudah memiliki asuransi. Sedangkan asuransi.
responden dengan status perkawinan cerai (10
orang) semuanya sudah memiliki asuransi Sikap Konsumen terhadap Bauran pema-
(100%). saran

Jumlah anggota keluarga dalam penelitian Harga. Variabel harga atau premi
ini adalah keluarga inti yang merupakan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
tanggungan dari responden yang dari hasil seseorang untuk memperoleh sejumlah
perkawinan. Sebaran responden yang memiliki manfaat yang tertuang dalam polis asuransi
asuransi jiwa dan yang tidak memiliki asuransi jiwa. Indikator yang digunakan dalam penelitian
jiwa dilihat dari jumlah tanggungannya. ini adalah kesesuaian premi dengan benefit
Responden yang telah memiliki tanggungan yang diterima, fleksibilitas jangka waktu
lebih dari 1 orang sebagian besar telah memiliki pembayaran, dan nilai premi yang lebih murah
asuransi jiwa, hanya ada satu kategori yaitu dibanding kompetitor. Dari jumlah responden
responden yang beranggotakan 4 orang (20 yang telah memiliki asuransi jiwa (100 orang)
responden), yang tidak memiliki asuransi jiwa sebanyak 62 persen menyatakan “setuju”
lebih banyak (70,0%) daripada yang sudah terhadap indikator yang ditanyakan. Responden
memiliki asuransi jiwa (30,0%). yang belum memiliki asuransi jiwa mayoritas
menjawab “setuju-sangat setuju” baik itu bagi
Tingkat pendapatan merupakan salah satu mereka yang menyatakan “ya” akan membeli,
faktor yang dapat memengaruhi daya beli maupun “tidak” akan membeli. Sedangkan
seseorang. Semakin tinggi pendapatan sese- untuk responden yang telah memiliki asuransi
orang maka kesempatan seseorang untuk jiwa mayoritas responden yang menyatakan
membeli barang atau jasa semakin besar. “ya” akan membeli kembali mayoritas memilih
Pendapatan responden dalam penelitian ini cukup setuju-sangat setuju untuk tiga indikator
merupakan pendapatan rata-rata yang diper- yang ditanyakan. Khusus untuk indikator ketiga
oleh responden per bulan. Pendapatan respon- mengenai “nilai premi yang lebih murah
den dalam penelitian ini dibagi menjadi lima dibanding kompetitor” sebanyak 24 persen
kategori yaitu <Rp2.500.000, Rp2.500.000 responden menyatakan “tidak setuju” apabila
sampai dengan <Rp5.000.000, Rp5.000.000 hal tersebut merupakan indikator penilaian
sampai dengan <Rp10.000.000, Rp10.000.000 asuransi jiwa itu bagus atau tidak.
sampai dengan <Rp20.000.000, dan
>Rp20.000.000. Pada penelitian ini, lebih dari Produk. Pada penelitian ini, produk tidak
separuh responden (106 orang) memiliki dijelaskan secara spesifik karena produk pada
pendapatan Rp5.000.000 sampai dengan perusahaan asuransi adalah pelayanan.
Rp10.000.000 per bulan dan dari jumlah Indikator yang digunakan dalam penelitian ini
tersebut yang telah memiliki asuransi sebanyak adalah tersedianya seluruh jenis produk utama
59 persen. asuransi jiwa dan fitur-fitur tambahan yang
sesuai kebutuhan yang diberikan oleh
Pengeluaran rata-rata per bulan dalam perusahaan asuransi jiwa sebagai pelengkap
penelitian ini adalah rata-rata jumlah uang yang produk utama. Pada indikator produk asuransi
dikeluarkan oleh responden untuk kebutuhan jiwa sesuai dengan kebutuhan, responden yang
hidup sehari-hari tidak termasuk sewa yang belum memiliki asuransi jiwa menjawab “ya”
dibayar tiap tahun, pembayaran cicilan mobil, akan membeli (29%) dan pada indikator
rumah, peralatan rumah tangga, rekreasi, dan ketersediaan fitur-fitur (43%). Sedangkan untuk
penegeluaran tidak rutin. Pengeluaran per responden yang telah memiliki asuransi jiwa
bulan responden dibagi menjadi lima kategori mayoritas responden yang menyatakan “ya”
yaitu <Rp2.500.000, Rp2.500.000 sampai akan membeli kembali mayoritas memilih cukup
dengan <Rp5.000.000, Rp5.000.000 sampai setuju-sangat setuju untuk seluruh indikator
dengan <Rp10.000.000, Rp10.000.000 sampai yang ditanyakan. Namun, untuk indikator
dengan <Rp20.000.000, dan >Rp20.000.000. pertama mengenai ketersediaan produk utama
Hasil survei penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 27 persen responden menyatakan
pengeluaran rata-rata responden kurang dari “sangat tidak setuju”-“tidak setuju” dan 15
Rp10.000.000 adalah terbanyak dengan jumlah persen diantaranya memutuskan untuk tidak
84 orang (42,0%) dengan komposisi sebanyak membeli.
55 orang telah memiliki asuransi dan 29 lainnya
tidak memiliki asuransi jiwa. Hal menarik dari Karyawan/tenaga pemasar. Tenaga pe-
hasil data tabulasi silang diperoleh responden masar asuransi jiwa ini biasa disebut agen.
yang pengeluaran rata-ratanya kurang dari Agen adalah ujung tombak dari perusahaan
188 MARWA, SUMARWAN, 7 NURMALINA Jur. Ilm. Kel. & Kons.

asuransi jiwa dan mereka adalah karyawan luar kantor. Lokasi perusahaan dan gedung
pertama yang akan ditemui oleh konsumen yang digunakan sebagai pusat kantor tentu
ketika akan membeli asuransi jiwa. akan memberikan penilaian khusus bagi
Kemampuan agen dalam menjelaskan produk masyarakat. Hal ini dapat dilihat ada beberapa
merupakan salah satu faktor yang dapat responden yang memilih “tidak setuju” dan
memengaruhi penilaian masyarakat terhadap “cukup setuju” untuk indikator fasilitas publik ini.
perusahaan asuransi jiwa. Indikator yang Penilaian ini berarti indikator tersebut bukan
ditanyakan meliputi pemahaman produk dari faktor yang penting dalam pemilihan asuransi
tenaga pemasar, sikap baik dan ramah dari jiwa.
tenaga pemasar, dan kemampuan tenaga
pemasar agar nasabah percaya terhadap Promosi. Promosi adalah sarana untuk
pruduk yang dijual. Hasil penelitian memperkenalkan atau mempublikasikan per-
menunjukkan bahwa responden yang belum usahaan asuransi jiwa, meningkatkan kesadar-
memiliki asuransi jiwa maupaun yang sudah an merek dan promosi dengan bentuk
memiliki asuransi jiwa cenderung menjawab potongan harga dan hadiah diharapkan dapat
“setuju” dan “sangat setuju” pada semua menarik masyarakat untuk membeli produk
indikator karyawan yang ditanyakan dalam asuransi jiwa. Indikator yang digunakan adalah
penilaian responden terhadap perusahaan potongan harga (hadiah), media yang dipakai
asuransi jiwa. untuk beriklan seperti televisi, radio, dan media
cetak, serta frekuensi kemunculan iklan di
Proses. Proses merupakan hal inti dari berbagai media tersebut. Pada indikator
perusahaan jasa karena dari proses pelayanan pemberian potongan harga, responden baik
bersumber. Indikator dalam proses ini dimulai yang telah memiliki asuransi jiwa maupun
dari cara masyarakat memperoleh informasi belum memiliki menyatakan “cukup setuju”
mengenai perusahaan dan produk asuransi sampai dengan “sangat setuju”. Sedangkan
jiwa, kemudian dilanjutkan proses seseorang pada indikator penayangan iklan baik itu di
untuk menjadi nasabah asuransi, proses dalam media televisi, radio dan cetak bagi responden
pembayaran premi, dan proses pengajuan yang belum memiliki asuransi jiwa responden
klaim. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian cenderung menyatakan “tidak setuju”, dan bagi
besar responden menjawab “cukup setuju” yang telah memiliki asuransi jiwa cenderung
sampai dengan “sangat setuju” pada semua berada pada skala “cukup setuju” – “sangat
indikator bauran proses. Bagi responden yang setuju”.
sudah memiliki asuransi jiwa terdapat 21
persen responden yang menyatakan “tidak Tempat. Tempat adalah bagaimana
setuju” terhadap pernyataan perusahaan perusahaan mendistribusikan produk asuransi
asuransi jiwa yang bagus itu adalah dengan jiwa kepada masyarakat. Indikator tempat yang
kemudahan untuk manjadi nasabah dan digunakan pada penelitian ini adalah ragam
kemudahan untuk melakukan pembayaran saluran distribusi, jumlah tenaga pemasar yang
premi. Hasil ini menunjukkan bahwa responden banyak dan tersebar di seluruh Indonesia, serta
tersebut tidak menganggap bahwa penilaian penyebaran kantor pemasaran. Pada indikator
asuransi jiwa itu bagus bukan dilihat dari kedua “jumlah tenaga pemasar yang banyak dan
proses tersebut. tersebar luas” terdapat 35 persen responden
yang menyatakan tidak setuju, tetapi penilaian
Bukti fisik. Variabel bukti fisik adalah responden pada variabel ini tetap mayoritas
fasilitas dan layanan yang dimiliki oleh berada pada skala “cukup setuju”-“sangat
perusahaan asuransi jiwa dalam menawarkan setuju”.
produknya. Indikator dari bukti fisik adalah
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
fasilitas publik (seperti gedung, tempat
Keputusan Pembelian
menunggu), prosposal penawaran yang cukup
mudah dimengerti, serta layanan purna jual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden Melalui analisis regresi logistik untuk
cenderung menyatakan “cukup setuju” sampai kelompok yang belum memiliki asuransi jiwa
diperoleh hasil dari uji – G, yaitu p-value (0,000)
dengan “sangat setuju”, baik bagi responden
lebih kecil dari alpha 0,05, sehingga dapat
yang belum memiliki asuransi jiwa maupun
disimpulkan bahwa minimal ada satu peubah X
yang telah memiliki asuransi jiwa. Jika dilihat
yang berpengaruh signifikan terhadap Y.
kenyataan di lapangan, untuk variabel bukti fisik
seperti tempat menunggu dan tampilan gedung Setelah diketahui bagaimana pengaruh seluruh
di perusahaan asuransi jiwa terkadang tidak variabel bauran pemasaran terhadap
keputusan pembelian, peneliti kemudian
memengaruhi proses pembelian. Proses
melihat hasil uji Wald untuk menganalisis dan
pembelian biasanya lebih banyak dilakukan di
mengetahui seberapa besar pengaruh masing-
Vol. 7, 2014 PEMBELIAN ASURANSI JIWA INDIVIDU 189

masing bauran pemasaran yang memengaruhi Tabel 1 Hasil uji Wald responden yang belum
keputusan pembelian, Pada hasil uji tersebut memimiliki asuransi jiwa
terlihat tidak semua variabel bernilai signifikan.
Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 yang Logit Odds
Variabel B
Probability Ratio
mana hanya variabel harga, produk, proses,
bukti fisik dan promosi yang berpengaruh Harga (X1) -1,057 0,001* 0,348
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Produk (X2) 1,216 0,007* 3,373
Karyawan -0,268 0,358 0,765
Hasil dari analisis penelitian mengenai
(X3)
pengaruh bauran pemasaran terhadap
Proses (X4) 0,730 0,053* 2,075
keputusan pembelian asuransi jiwa ini dapat
memberikan gambaran bahwa seberapa besar Bukti Fisik -1,503 0,000* 0,222
pengaruh bauran pemasaran tersebut terhadap (X5)
perilaku konsumen dalam pengambilan Promosi 0,204 0,021* 1,226
keputusan pembelian. Hasil yang diperoleh dari (X6)
analisis regresi logistik adalah terdapat lima Tempat/Dis -0,300 0,106 0,741
variabel yang berpengaruh signifikan terhadap tribusi (X7)
keputusan pembelian, yaitu harga, produk, Constant 13,658 0,001 854500,1
proses, promosi dan bukti fisik. Persamaan
logistik yang diperoleh dapat ditafsirkan bahwa PEMBAHASAN
variabel independen produk, proses dan Jumlah perusahaan asuransi jiwa yang
promosi berpengaruh positif terhadap cukup banyak dengan berbagai macam produk
keputusan pembelian, sedangkan variabel yang ditawarkan membuat kondisi persaingan
harga, karyawan, bukti fisik dan tempat pasar cenderung bersifat “buyer market” yang
berpengaruh negatif terhadap keputusan mana supply (penawaran) produk/jasa lebih
pembelian. Sedangkan untuk variabel besar dari pada demand (permintaan). Hal ini
karyawan dan tempat/distribusi tidak ditemukan menyebabkan konsumen lebih bebas memilih
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan dan menentukan pemenuhan kebutuhannya.
pembelian asuransi jiwa. Keputusan pembelian asuransi jiwa merupakan
keputusan pembelian yang diperluas. Setiap
Nilai odds ratio (Exp B) variabel produk calon nasabah asuransi jiwa ketika akan
adalah sebesar 3,373. Peluang responden membeli salah satu produk asuransi jiwa akan
untuk membeli asuransi jiwa adalah 3,373 kali mempertimbangkan terlebih dahulu kebutuhan
jika persepsi terhadap produk semakin tinggi akan produk tersebut, menilai risiko-risiko yang
dan variabel lainnya tetap. Besar nilai odds akan timbul, kemudian pencarian informasi
ratio sebesar 2,075 dari variabel proses artinya mengenai produk akan dilihat dari berbagai
peluang responden untuk membeli asuransi sumber, dan ketika mengevaluasi alternatif
jiwa adalah 2,075 kali jika persepsi terhadap calon nasabah tersebut membutuhkan
proses semakin tinggi dan vairabel lainnya keyakinan yang kuat untuk memilih produk dan
tetap. Pada variabel promosi besar nilai odds produsen yang paling tepat. Setiap nasabah
ratio sebesar 1,226 dengan koefisien yang asuransi jiwa dapat membeli lebih dari satu
bernilai positif yang berarti semakin tinggi polis asuransi jiwa dari berbagai perusahaan
persepsi responden terhadap promosi yang asuransi jiwa, sehingga kepuasan sangat
dilakukan oleh perusahaan asuransi jiwa maka penting bagi calon nasabah asuransi jiwa.
peluang untuk membeli asuransi jiwa akan
meningkat sebesar 1,226 kali. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
seberapa besar pengaruh usaha pemasaran
Koefisien variabel harga menunjukkan nilai yang dilakukan oleh perusahaan terhadap
negatif dengan odds ratio sebesar nilai 0,348 perilaku konsumen dalam memutuskan untuk
artinya semakin tinggi nilai persepsi responden membeli asuransi jiwa. Hasil dari analisis data
terhadap variabel harga maka peluang penelitian mengenai pengaruh bauran
pembelian akan turun sebesar 0,348 kali. pemasaran terhadap keputusan pembelian
Variabel bukti fisik memiliki odds ratio sebesar asuransi jiwa ini dapat memberikan gambaran
0,222 dengan nilai koefisien negatif, artinya bahwa seberapa besar pengaruh bauran
adalah semakin tinggi nilai persepsi responden pemasaran tersebut terhadap perilaku
terhadap variabel harga maka peluang konsumen dalam pengambilan keputusan
pembelian akan turun sebesar 0,222 kali. pembelian. Hasil yang diperoleh dari analisis
regresi logistik adalah terdapat lima variabel
yang berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian, yaitu harga, produk,
proses, promosi dan bukti fisik.
190 MARWA, SUMARWAN, 7 NURMALINA Jur. Ilm. Kel. & Kons.

Produk merupakan variabel yang paling memperkenalkan atau mempublikasikan per-


memengaruhi konsumen dalam membeli usahaan asuransi jiwa, meningkatkan kesadar-
asuransi jiwa. Hasil ini sama dengan hasil an merek dan promosi dengan bentuk
penelitian yang dilakukan oleh Fajri, Arifin, dan potongan harga dan hadiah diharapkan dapat
Wilopo (2013), yang mana produk merupakan menarik masyarakat untuk membeli produk
variabel yang paling berpengaruh dalam asuransi jiwa.
keputusan menabung. Hal ini dapat terjadi
mengingat bank dan perusahaan asuransi jiwa Persaingan yang ketat antarperusahaan
berada pada satu industri yang sama, yaitu asuransi jiwa juga tidak terlepas dari per-
industri keuangan. Walaupun produk pada saingan harga. Miao (2012) dalam penelitian-
asuransi jiwa berkaitan erat dengan pelayanan nya pada beberapa perusahaan asuransi di
yang diberikan, namun untuk menarik calon Cina, menjelaskan bahwa penentuan premi
nasabah baru perusahaan sebaiknya dapat tidak sama antara satu produk asuransi dengan
menyediakan seluruh produk-produk utama produk lainnya. Masyarakat di Indonesia masih
asuransi jiwa, seperti asuransi jiwa murni, menganggap bahwa asuransi jiwa adalah
asuransi pendidikan murni, asuransi jiwa kebutuhan tersier, sehingga asuransi jiwa
dikombinasikan dengan asuransi kesehatan, masih dikelompokkan sebagai sesuatu yang
serta asuransi jiwa unit link. Selain itu terkait mahal. Responden menyatakan setuju ter-
dengan usia, dapat dilihat bahwa peserta hadap penilaian asuransi jiwa yang bagus itu
asuransi jiwa sebagian besar berada pada usia apabila memberikan penawaran premi yang
produktif, produk asuransi jiwa dapat ditambah sesuai dengan benefit dan uang pertang-
dengan benefit penggantian penghasilan ketika gungan, serta memberikan fleksibilitas dalam
pemegang polis sakit, menderita cacat pembayaran, namun hal ini justru menimbulkan
sehingga tidak dapat bekerja dan memperoleh persepsi pada masyarakat bahwa premi
penghasilan. asuransi jiwa akan semakin mahal apabila
penentuan premi dilakukan hanya dengan
Asuransi jiwa merupakan suatu bisnis jasa melihat pada pemberian manfaat serta uang
dimana pelayanan merupakan hal utama yang pertanggungan.
menjadi daya jual. Pelayanan pada penelitian
ini termasuk dalam bauran proses yang Penelitian ini juga memberikan hasil
dilakukan oleh perusahaan asuransi jiwa. bahwa variabel bukti fisik mempunyai pengaruh
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh de terhadap keputusan pembelian asuransi jiwa.
Chernatony dan Segal-Horn (2003) proses Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan
pelayanan yang diberikan dapat memengaruhi oleh Shamem dan Gupta (2012), bukti fisik
persepsi kualitas suatu layanan. Dalam merupakan kunci sukses bagi perusahaan
memberikan pelayanan, yang konsumen asuransi jiwa. Bukti fisik dalam asuransi jiwa
rasakan tergantung dari yang diberikan oleh tidak hanya dalam bentuk tangible, tapi juga
penyediaan layanan, dengan proses ini hal dalam pelayanan yang diberikan. Hasil pene-
tersebut memengaruhi nilai pelayanan yang litian ini memperlihatkan bahwa kecendrungan
dirasakan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan responden yang tidak membeli asuransi jiwa
bahwa seseorang yang setuju dengan penilaian mengatakan bahwa bukti fisik merupakan
bahwa perusahaan asuransi jiwa itu bagus variabel yang penting dalam memasarkan
karena kemudahan memperoleh informasi, asuransi jiwa. Berdasakan hasil tersebut,
kemudahan dalam proses menjadi nasabah, perusahaan asuransi jiwa sebaiknya lebih
kemudahan dalam pembayaran premi, dan meningkatkan lagi indikator-indikator dalam
kemudahan dalam pengajuan klaim secara bukti fisik ini agar dapat menarik minat beli
signifikan memengaruhi keputusan orang konsumen. Meningkatkan kualitas dari fasilitas
tersebut untuk membeli asuransi jiwa. publik seperti ruang tunggu konsumen yang
tertata dengan rapih, hotline 24 jam yang
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bekerja dengan baik, proposal penawaran yang
bauran promosi berpengaruh positif terhadap mudah dimengerti dan tersedia pelayanan
keputusan pembelian. Hasil ini sesuai dengan purna jual yang komprehensif, merupakan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Kumar dan usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh
Thakur (2013). Perkembangan industri asuransi manajemen pemasaran dalam meningkatkan
di Indonesia membuat kompetisi semakin ketat, kualitas dari variabel bukti fisik.
selain semakin banyaknya perusahaan
asuransi jiwa yang bermunculan, kesadaran SIMPULAN DAN SARAN
berasuransi di Indonesia masih sangat rendah.
Oleh karena itu peran bauran promosi sangat Berdasarkan hasil analisis dan pem-
penting. Promosi adalah sarana untuk bahasan penelitian yang telah dilakukan,
Vol. 7, 2014 PEMBELIAN ASURANSI JIWA INDIVIDU 191

diperoleh bahwa minimal ada satu dari variabel De Chernatony, L., & Segal-Horn, S. (2003).
bauran pemasaran yang bisa memengaruhi The criteria for successful services brands.
keputusan konsumen dalam keputusan European Journal of Marketing, 37(7/8),
pembelian asuransi jiwa. Hasil selanjutnya dari 1095-1118.
analisis regresi logistik bahwa terdapat lima
Fajri, D. A., Arifin, Z., & Wilopo. (2013).
bauran pemasaran yang berkontribusi terhadap
Pengaruh bauran pemasaran jasa
keputusan pembelian, kelima bauran tersebut
terhadap keputusan menabung (survei
adalah harga, produk, proses, promosi, dan
pada nasabah bank muamalat cabang
bukti fisik. Sedangkan bagi responden yang
Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),
telah memiliki asuransi jiwa secara bersama-
6(2), 1-10.
sama bauran pemasaran memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan pembelian, Ivy, J. (2008). A new higher education
namun pada pengujian masing-masing variabel marketing Mix: The 7P’s fo MBA
tidak ditemukan variabel yang berpengaruh marketing. International Journal of
secara signifikan terhadap keputusan pem- Educational Management, 22(4), 288-299.
belian. Bauran pemasaran yang paling dominan
Kalsum, U.E. (2008). Analisis pengaruh strategi
berpengaruh untuk responden yang belum
bauran pemasaran terhadap keputusan
memiliki asuransi jiwa adalah bauran produk.
Hal ini berdasarkan pada nilai odds ratio produk mahasiswa memilih Fakultas Ekonomi
Universitas Al-Azhar Medan. (tesis).
paling tinggi dibandingkan dengan bauran
lainnya. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Saran bagi perusahaan asuransi jiwa Kumar, S., & Thakur, A. (2013). Health
insurance penetration in India: Implications
adalah dengan mempertimbangkan kelima
for marketers. International Journal of
bauran pemasaran tersebut dalam menyusun
Advances in Engineering Science, 3(3),
strategi pemasarannya. Beberapa hal yang
dapat dilakukan adalah menetapkan harga 121 - 124.
yang kompetitif dan menyesuaikan harga Loke, Y. J., & Goh, Y. Y. (2012). Purchase
dengan benefit yang diperoleh, Menawarkan decision of life insurance policies among
berbagai macam produk asuransi jiwa yang Malaysians. International Journal of Social
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, Science and Humanity, 2(5), 415-420.
mengombinasikan antara satu produk dengan
produk lainnya sehingga menambah nilai Melisa, Y. (2012). Pengaruh bauran pemasaran
produk itu sendiri, menggunakan teknologi- ritel terhadap keputusan pembelian ulang
teknologi terkini dalam melakukan proses dan konsumen mega prima swalayan
pelayanannya untuk calon nasabah dan orang Payakumbuh. Jurnal Manajemen, 1(1), 2-
yang telah menjadi nasabah, seperti tampilan 20.
website yang informatif dan interaktif, Menjalin Miao, D. (2012). Strategic management and
kerjasama dengan bank untuk sistem marketing strategy in insurance companies
pembayaran, penggunaan surat elektronik (tesis). International Business, Lahti
dalam proses klaim, baik itu pada saat University of Applied Sciences, Lahti, FL.
pengajuan maupun pembayaran. Perusahaan
asuransi jiwa sebaiknya lebih mengalokasikan Moullec, Y. L., Kucinskiene, M., & Ulbinaite, A.
anggaran mereka untuk biaya promosi dengan (2013). Determinants of insurance
memberikan hadiah pada nasabah yang purchase decision making in Lithuania.
membeli polis asuransi jiwa dengan premi yang Inzinerine Ekonomika-Engineering
tinggi, memasang iklan diberbagai media untuk Economics Journal, 24(2), 144-159.
menambah kesadaran calon nasabah terhadap Muthukumar, E., Rajesh, G. A., & Sathiskumar,
perusahaan asuransi jiwa serta menampilkan M. (2014). Marketing mix of life insurance
manfaat-manfaat dari berasuransi. companies in Thrissur District. Journal of
Contemporary Research, 2(1), 38-47.
DAFTAR PUSTAKA
Octama, S. (2011). Analisis Pengaruh Bauran
[AAJI] Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia. Pemasaran terhadap keputusan
(2013). Premi industri asuransi jiwa konsumen dalam pembelian motor honda
Rp107,73 triliun. Diambil dari di Sampit. Jurnal ilmu-ilmu sosial, 3(1),
http://www.aaji.or.id/ruangmedia/premi- 145-154.
industri-asuransi-jiwa-rp107,73-triliun. Prasetijo, R., & Ihalauw, J. (2005). Perilaku
[diunduh 5 Mei 2013]. konsumen. Yogyakarta, ID: Andi Offset.
192 MARWA, SUMARWAN, 7 NURMALINA Jur. Ilm. Kel. & Kons.

Saaty, A. S., & Ansari, Z. A. (2011). Factors Ulina, E.S. (2008). Analisis pengaruh strategi
critical in marketing strategies of insurance bauran pemasaran terhadap keputusan
companies in Saudi Arabia. International pengguna jasa laboratorium balai riset dan
Journal of Marketing Studies, 3(3), 104- standardisasi industri Medan (tesis).
121. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Satit, R. P, Tat, H. H., Rasli, A., Chin, T. A., &
Untaja, P. P. (2013). Analisis perilaku
Sukati, I. (2012). The relationship between
konsumen jasa asuransi (penerapan
marketing mix and customer decision-
model Howard). Jurnal Bisnis dan
making over travel agents: An empirical
Manajemen, 4(13), 1-11.
study. International Journal Academic
Research In Business and Social Yusuf, T. O., Gbadamosi, A., & Hamadu, D.
Sciences, 2(6), 522-530. (2009). Attitudes of Nigerians towards
insurance service: An empirical study.
Shameem, B., & Gupta, S. (2012). Marketing
African Journal of Accounting, Economics,
strategies in life insurance services.
Finance and Banking Research, 4(4), 34-
International Journal of Marketing,
46.
Financial Services & Management
Research, 1(11), 132-142.

Anda mungkin juga menyukai