I. Demographic Data
II. *Definition of Disease (must be with at least Four definition and Four references at least 3 from book)
Refrensi:
Suzanne, C., Smeltzer, O., Brenda, Bare, Janice, L., Hinkle, et al. (2010). Brunner & Suddarth's
Textbook of Medical-surgical Nursing. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Digiulio, M., Jackson, D., & Keogh, J. (2014). Kepeawan medikal bedah. Jakarta: Rapha.
Williams, L. S., & Hopper, P. D. (2015). Understanding Medical Surgical Nursing. America: F.A.
Davis.
Etiology
Proses fibrotik
Penebalan perikardial
Kontriksi perikardial
Digiulio, M., Jackson, D., & Keogh, J. (2014). Kepeawan medikal bedah. Jakarta: Rapha.
Suzanne, C., Smeltzer, O., Brenda, Bare, Janice, L., Hinkle, et al. (2010). Brunner & Suddarth's
Textbook of Medical-surgical Nursing. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
IV. Assessment
Angina pektoris
Nyeri daerah substernal yang menyebar ke atas dada, dapat menyebar ke lengan bagian dalam,
leher atau dagu; Durasi 5- 15 menit; pencetus eksersi, emosi, makanan dan dingin; mengurangi
rasa nyeri dengan istirahat, nitrogliserin, oksigen.
Infark miokardium
Nyeri daerah substernal atau nyeri di atas perikardium. Nyeri dapat menyebar ke dada. Dapat
terjadi ketidakmampuan bahu dan tangan; durasi lebih 15 menit; pencetus terjadi secara spontan
tapi dapat berakibat pada angina yang tidak stabil; atasi dengan morfin sulfat dan reperfusi arteri.
Perikarditis
Nyeri yang tajam, nyeri substernal berat atau nyeri pada bagian kiri sternum. Nyeri dirasakan di
sebelah kiri epigastrik dan dpat menjalar ke leher, lengan dan punggung; durasi intermiten;
pencetus nyeri meningkat saat inspirasi, menela batuk dna rotasi badan; diatasi dengan analgesik,
antiinflamasi, duduk tegak
Nyeri esofagus
Dapat di proyeksikan sekitar dada; durasi 5-60 menit; pencetus posisi rekumben, cairan dingin.
Nyeri dapat terjadi secar spontan; dapat di atasi dengan nitrogliserin pereda spasme, makanan,
antasida
Cemas
Nyeri diatas dada. Dapat bervariasi tidak menyebar dan adanya rasa kebas pada tangan dan mulut;
durasi 2-3 menit; pencetus stres, takipnea dan emosi; atasi dengan menghilangkan stimulus dan
relaksasi
Nyeris pulmonalis
Nyeri timbul pada bagian pleura, menjalar ke atas iga atau abdomen bagian atas; durasi lebih 30
menit; nyeri terjadi spontas dan saat inspirasi; atasi dengan istirahat, menangani penyebab yang
mendasari, bronkodilator.
NYHA Class:
I : Tidak ada batasan aktivitas fisik. Aktivitas fisik biasa (misalnya berjalan kaki, menaiki tangga)
tidak menimbulkan gejala gagal jantung.
II : Sedikit pembatasan aktivitas fisik. Nyaman saat istirahat, tetapi aktivitas fisik yang biasa
menyebabkan gejala gagal jantung.
III : Batasan aktivitas fisik. Nyaman saat istirahat, tetapi kurang dari aktivitas biasa, mis. berjalan
jarak pendek, menyebabkan gejala gagal jantung.
IV : Tidak dapat melakukan aktivitas fisik apa pun tanpa gejala HF, atau gejala HF saat istirahat.
Derajat Edema
Tingkat edema dapat dinilai sebagai ringan, sedang, atau berat (atau 1+, 2+, 3+, atau 4+).
References:
Ignatavicius, D., Workman, L., Blair, M., & Rebar, C. (2016). Medical-Surgical Nursing :
Patient-Centered Collaborative Care. Canada: Elsevier Health Sciences.
Cardiology, A. C. (2014). Symptom and Activity Level Assessment (Outpatient Setting). Retrieved
from American College of Cardiology: https://www.acc.org/tools-and-practice-
support/clinical-toolkits/heart-failure-practice-solutions/symptom-and-activity-level-
assessment-outpatient-setting
Rhoads, J., & Petersen, S. W. (2018). Advanced Health Assessment and Diagnostic Reasoning.
United States: Jones & Bartlett Learning.
Irmalita, Juzar, D. A., Andrianto, Setianto, B. Y., & dkk. (2015). Pedoman tatalaksana sindrom
koroner akut. Jakarta: PERKI.
V. Chief Complaints (Must PQRST)—the main reason why the patient admitted
P :
Q :
R :
S :
T :
Hari/Tanggal________/_________ Weight_________Kg
Level of Consciousness:
Rhoads, J., & Petersen, S. W. (2018). Advanced Health Assessment and Diagnostic Reasoning.
United States: Jones & Bartlett Learning.
Patient:
*Other Tests
Echocardiogram menunjukan echo-free space antara selaput jantung dan dinding ventrikular
karena pancaran; juga memperlihatkan cairan di area selaput jantung
Refrensi :
Digiulio, M., Jackson, D., & Keogh, J. (2014). Kepeawan medikal bedah. Jakarta: Rapha.
XI. Nursing Diagnosis, Planning and 3 nursing intervention to each nursing diagnosis :
According to Theory
1. .
2. .
3. .
4. .
Planning
Nursing Diagnosis* Goal* Interventions* Ration
Dx 1: Nyeri akut b/d peradangan Setelah dilakukan Observasi : TTV
pada pericardium asuhan keperawatan - Penjelasan
- jelaskan pada pasien penyebab
selama 1x6 jam nyeri pasien men
DS : Pasien mengatakan nyeri dibagian diharapkan Nyeri penyebab n
dada sebelah kiri sampai ke punggung pada pericardium - monitor kualitas nyeri
- monitor lokasi penyebaran digunakan
DO: klien tampak meringis menahan dapat teratasi atau nyeri pendidikan
nyeri pada bagian dada, gelisa, berkurang dengan - monitor intensitas nyeri sehingga p
frekuensi nadi meningkat dan sulit
kriteria hasil: dengan menggunakan skala mampu me
untuk tidur
1. pasien dapat nyeri nyeri secar
menunjukan - monitor durasi dan frekuensi - untuk men
penurunan nyeri nyeri tingkatan n
dari skala nyeri
Ajarkan klien pengobatan pasien
1-10
2. Pasien dapat non farmakologi seperti - untuk mng
mengontrol nyeri teknik relaksasi dan distraksi lokasi temp
secara mandiri nyeri yang diras
- untuk mng
1. Anjurkan tirah baring
atau sandaran kursi
apakah ada
dalam posisi duduk tegak peningkata
dan bersandar atau posisi penurunan
ing-maju - untuk meli
2. Anjurkan pasien atau lama nyeri
alihkan perhatian pasien dirasakan o
dengan aktivitas kehidup teknik ini dil
an sehari-hari yang biasa untuk menga
pasien lakukan untuk mengalihkan
menghilangkan nyeri yang dirasak
3. Berikan obat, pantau dan pasien seper
catat tanggapan
4. Anjurkan pasien untuk
melanjutkan tirah baring
jika nyeri dada dan gesek
an terasa
Dx 3 : Pola nafas tidak efektif b/d Setelah dilakukan Observasi : TTV Untuk meliha
sesak nafas asuhan keperawatan 1. Posisikan pasien semi TTV pasien
DS: biasanya pasien akan mengeluh selama 1x6 jam fowler. 1. Untuk me
sesak pada dada sebelah kiri sampai diharapkan pasien 2. Pantau adanya pucat dan jalan napas pa
dibagian punggung belakang dapat menunjukkan : sianosis. sehingga lebih
DO : Terlihat dari saat pasien bernafas pola nafas efektif 3. Pantau kecepatan, irama, untuk bernapa
pola nafasnya tidak efektif sperti dengan kedalaman dan usaha 2. Untuk men
penggunaan otot bantu pernafasan, kriteria hasil : respirasi. adanya tingka
fase ekspirasi memanjang, dan pola 1. Pasien menunjukka 4. Pantau peningkatan sesak napas.
nafas abnormal. n pola nafas efektif. kegelisahan, ansietas, dan 3. Membantu
Dibuktikan dengan tersengal-sengal. menentukan d
status pernafasan yang 5. Informasikan pada klien dekompensas
tidak berbahaya. dan keluarga tentang teknik dan pulmona
(normal) relaksasi. 4. Untuk men
2. Menunjukkan 6. Diskusikan menganai respon individ
status pernafasan: perawatan dirumah, meliputi penyakit sesa
ventilasi tidak pengobatan, peralatan dirasakan.
terganggu ditandai pendukung, tanda dan gejala 5. Untuk mer
dengan indikator komplikasi. tingkat kecem
kedalaman inspirasi 7. Rujuk pada ahli klien
dan kemudahan pernafasan 6. Agar pasie
bernafas, tidak ada keluarga dap
penggunaan otot bantu melakukan pe
pernafasan, bunyi secara mandir
nafas tambahan tidak baik
ada, dan nafas pendek 7. Agar pasien
tidak ada. pelayanan per
maksimal yai
memastikan k
fungsi ventila
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
Observasi :
Dx 4: intoleransi aktifitas selama 1x6 jam
berhubungan dengan keletihan atau diharapka pasien dapat 1. untuk me
1. kaji respon emosi dan emosional
kelemahan fisik beraktifitas dengan
normal dan keletihan spiritual pasien diakibatka
DS: pasien mengatakan merasa lelah dan kelemahan fisik 2. Tentukan dan kaji tanda potensial p
dan badan terasa lemas bisa dikontrol. dengan kelemahan dan keletihan yang men
DO: Pasien tampak mengantuk dan kriteria hasil: fisik pada pasien hidup. Do
frekuensi jantung meningkat >20% pasien dapat dukungan
3. Ajarkan mengenai
dari kondisi istirahat menghemat energi diperlukan
pengaturan penggunaan mengatasi
(menyeimbangkan
energi terhadap t
antara aktivitas dan
istirahat), dan 4. Edukasi kepada pasien tinggal di
melakukan aktivitas pentingnya melakukan yang lama
sehari-hari. aktifitas fisik 2. Untuk me
5. Ajarkan cara tindakan a
akan dilak
mengidentifikasi
keletihan
kebutuhan istirahat Mis: dapat tera
kelelahan.sesak nafas 3. Memastik
6. Ajarkan kepada pasien keadekuat
mengidentifikasi target energy
dan jenis aktivitas sesuai 4. Untuk me
kemampuan pasien kekuatan d
mengoptim
enrgy klie
5. untuk men
kelelahan
mngoptim
nafas pasi
6. Untuk
mengiden
aktifitas a
bisa di lak
menghilan
keletihan
lelah pada
asalkan tid
membeba
Refrensi :
DPP PPNI. (2018). standar intervensi keperawatan Indonesia : Definisi dan tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
DPP PPNI. (2016). standar intervensi keperawatan Indonesia : Definisi dan tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
1.
2.
3.
4.
XIV. Drug
*Drug *Dose *Frequency *Nursing Intervention
Obat anti
inflamasi 750-1000 mg tiap 8 jam 1-2 minggu - Obat anti infalamsi
aspirin nonsteroid atau aspirin ini
diberikan bersamaan
dengan kolkisin untuk
mengatasi peradangan dan
mengurangi rasa sakit
- Setiap1-2 minggu
turunkan 250-500mg
setiap
- digunakan untuk
mengurangi rasa nyeri
atau peradangan
ibuprofen 600 mg tiap 8 jam
1-2 minggu
-tidak wajib
- kolkisin dapat membantu
kolkisin mengontrol penyakit dan
Minimal 6 bulan mengurangi insidensi
0,5mg sekali sehari (<70kg
sekali sehari (<70kg frekuensi
) ) penyakit/peradangan
dua kali sehari (≥70 -Tidak dianjurkan bila
0,5mg dua kali sehari (≥70
kg) terdapat kontraindikasi
kg)
dalam 3 bulan seprti hipersensitivitas
terhadap kolkisilin,
gangguan ginjal berat,
penyakit hati berat, dan
pada ibu hamil
Adler.Y.Charron P, Imazio M,et al. (2015). ESC Guidelines for the diagnosis and management of
pericardial. diakses. European Heart Journal, 2015. 36 (42), 2921-2964.
Herick A Willim. 2019. Diagnosis dan tatalaksana perikarditis akut: SMF kardiologi dan
kedokteran vasskuler: 46 (12): (Hal) 745.
- memberikan obat antiradang non steroid (NSAID) untuk menurunkan inflamasi selaput jantung
dan menyembuhkan sakit; aspirin, indomethacin.
XVI. Discharge Planning when Patient go Home
1. Memberi pasien dan keluarga fakta dan penjelasan tentang fase akut penyakit; berikan
pengulangan dan penguatan yang diperlukan. Tawarkan materi instruksi lisan dan tertulis.
2. Memperkuat kebutuhan untuk diet rendah lemak, menghindari makan berat, dan
menghindari alkohol.
3. Berikan penjelasan tambahan tentang modifikasi diet jika penyakit saluran empedu adalah
penyebabnya.
4. Berikan informasi terutama jika alkohol adalah penyebab pankreatitis akut.
Refrensi :
Suzanne, C., Smeltzer, O., Brenda, Bare, Janice, L., Hinkle, et al. (2010). Brunner & Suddarth's
Textbook of Medical-surgical Nursing. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Digiulio, M., Jackson, D., & Keogh, J. (2014). Kepeawan medikal bedah. Jakarta: Rapha.