*Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing (apendiks).
Usus buntu sebenarnya adalah sekum (cecum). Infeksi ini bisa mengakibatkan peradangan
akut sehingga memerlukan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi yang
umumnya berbahaya.
*Appendicitis merupakan inflamasi di apendiks yang dapt terjadi tanpa penyebab yang jelas,
setelah obstruksi apendiks oleh feses atau akibat terpuntirnya apendiks atau pembuluh
darahya (Corwin, 2009).
*Appendiks adalah ujung seperti jari yang kecil panjangnya kira-kira 10 cm (94 inci),
melekat pada sekum tepat di bawah katup ileosekal. Appendiks berisi makanan dan
mengosongkan diri secara teratur ke dalam sekum. Karena pengosongannya tidak efektif dan
lumennya kecil, appendiks cenderung menjadi tersumbat dan rentan terhadap infeksi.
(Smeltzer, 2002).
Referensi:
Etiologi
Apendiks merupakan organ yang belum diketahui
fungsinya tetapi menghasilkan lender 1-2 ml / hari yang
normalnya di curahkan kedalam lumen dan selanjutnya
mengalir ke sekum. Hambatan aliran lendir dimuara
apendiks tampaknya berperan dalam pathogenesis
apendiks. Faktor Resiko:
Peningkatan intra
Nyeri akut
Nekrosis apendiks
Ansietas
Hipertermi
Referensi:
Elizabeth, J, Corwin. (2009). Buku saku Patofisiologi, EGC, Jakarta.
Smeltzer, Bare (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner & Suddart. Edisi 8.
Volume 2. Jakarta, EGC
Pengkajian Keperawatan
Data Demografi
Nama : Ny. A
Gender : Perempuan
Usia : 22 tahun
Alamat : Air madidi
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Kristen
Status : Pelajar
Anak :-
Ruang/medrec : Lab 202 / 000002
dx. Medis : Apendisitis
Dokter : dr. Pitoy
Pasien mengatakan ini merupakan pertama kalinya masuk RS dan pasien tidak memiliki
riwayat penyakit yang lain.
Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga ada yang memiliki penyakit hipertensi (Ibu)
Tanda Vital
T : 36 0C
P : 112 x/mnt
R : 28 x/mnt
BP : 110/50 mmHg
Eliminasi
BAB:
DS: pasien mengatakan sulit untuk BAB
DO: -
BAK:
DS: Pasien mengatakan BAK tidak lancar
DO:-
Makanan & cairan
Kebersihan diri
DS: ‘saya semajak dirawat hanya mandi 1 kali sehari sus”
DO :- Pasien tampak lemah
- Rambut pasien terlihat kusam
Keamanan
DS : “ Badan saya lemah Sus”
DO : - KU Px sedang / Lemah
- Susah
Kemampuan Belajar-mengajar
Interpretasi Hasil :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan Ringan
9-11 : Ketergantungan Sedang
5-8 : Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan Total
Riwayat Jatuh Ya 25
Tidak 0
Diagnosis Sekunder Ya 15
( 2 diagnosis medis)
Tidak 0
Tongkat/alat penopang 15
Terpasang Infus Ya 20
Tidak 0
Lemah 10
Total
Kategori :
Resiko Tinggi : 45
Resiko Sedang : 25 – 44
Resiko rendah : 0 - 24
Pengkajian risiko dekubitus (Norton pressure sore risk)
Interpretasi
Norton Score Pressure Ulcer Risk
<10 Very high risk
10-14 High risk
14-18 Medium risk
>18 Low risk
Nama: Tanggal
Usia : Tanda Tangan
Bangsal: Perawat/Ahli Gizi
No.RM : BB/ TB
Jenis Kelamin : BMI
LILA
Ket St. Gizi
1. BM Pasien (kg/m2) a. Skor
a. >20 (.30 obes ) b. Skor
b. 18.5 -20 c. skor
c. < 18.5
2. Presentase penurunan BB secara tidak a.Skor
sengaja (3-6 bulan yang lalu) b. skor
a. <5 % c.skor
b. 5-10%
>10%
3.
Total Skor
Ket:
0 = Resiko rendah dan perlu pengukuran ulang secara periodik
1= Resiko sedang dan perlu pengukuran ulang setelah 3 hari
2 = ≥ Resiko tinggi membutuhkan segera asupan gizi
Pengkajian Fisik
HGB 11.6 9/ dl
2
8
9
10
11
Analisa data keperawatan
“S” and “O” data Etiology Problem
DS: “sakit perut sus” Agen cedera fisiologis Nyeri Akut
DO: - Px tampak meringis (Inflamasi)
-Gelisah
- sulit tidur
-Pola nafas berubah
-nafsu makan berubah
P: Nyeri
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: dibagian perut kanan bawah
S: 6
T: timbul setiap saat.
R: 28 x/ menit
P: 112 /menit