Anda di halaman 1dari 1

Sistem Pernapasan

Perubahan Fisiologis Sistem Pernapasan dan Kasus yang Sering Terjadi:

Pada lansia terjadi perubahan fisiologis pada sistem pernapasan yang menyebabkan
frekuensi perna-asan menjadi meningkat. Menurunnya kapasitas vital paru, recoil paru dan
kekuatan otot dinding dada yang menjadi penyebab meningkatnya frekuensi napas normal
menjadi 16-24 x/m (Miller,2012). Kasus gangguan pernapasan yang paling banyak ditemui pada
lansia adalah Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dengan penyebab utama rokok dan
polutan lainnya.

Pendekatan Proses Keperawatan

1. Pengkajian:
Pada lansia perlu dilakukan observasi pada kedalaman napas, penggunaan otot bantu
(klavikula, cuping hidung, retraksi dinding dada) dan frekuensi napas. Pemeriksaan
rongen paru dilakukan untuk mengtahui adanya infeksi atau seberapa luas permukaan
paru yang terganggu.
2. Diagnosis Keperawatan:
Gangguan pola napas adalah diagnosis yang paling sering kits temui pada lansia
dengan keluhan pernapasan baik pada kondisi fisiologis maupun patologis. Dikeluaga
masalah pernapasan dapat diberikan diagnosis gangguan perilaku kesehatan beresiko
dan ketidakefektifan managemen kesehatan. Diagnosis ini dilengkapi dengan
pengetahuan klien tentang masalah kesehatan yang dialaminya.
3. Intervensi/Implementasi:
Perawat dapat memberikan latihan pernapasan dengan pursed lip breathing untuk
meningkatkan asupan oksigen dan kapasitas paru. Selain itu batuk efektif, suction,
fisioterapi dada, manejemen jalan napas dan pemeberian oksegen merupakan
intervensi keperawatan yang paling dapat dilakukan pada lansia dengan masalah
pernapasan.
4. Evaluasi:
5. Evaluasi yang diharapkan dari kondisi ini adalah frekuensi napas dalam batas normal
dan tidak adanya suara napa yang abnormal (wheezing, cracles dan ronchi).

Anda mungkin juga menyukai