Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Seni Rupa
DISUSUN OLEH :
2020
A. Pengertian kreatif
Kreatif adalah kemampuan untuk membuat kondisi, baru, dan unsur-unsur yang ada.
Biasanya diartikan sebagai daya cipta, sebagai kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru
sama sekali. Sebenarnya yang diciptakan itu tidak perlu yang baru sama sekali, tetapi cukup
merupakan gabungan dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.
d.mampu berpikir secara integral, bisa menghubungkan yang satu dengan yang lain, serta
dapat membuat analisis dengan tepat.
Dalam pendidikan seni, anak diarahkan untuk cenderung pada berfikir konvergen.
Dengan berpikir konvergen anak dilatih untuk menunjukan diri, memamerkan idenya, dan
menunjukan eksperimennya. Mereka mendapatkan banyak keuntungan dari kreativitas ini,
antara lain:
d.Mengembangkan kepribadian
e.Mengembangkan ketrampilan
Dengan memberikan dorongan berkreatif, guru juga memperoleh keuntungan, antara lain:
Untuk mengidentifikasi kreativitas diri anak, perlu dicatat beberapa hal-hal sebagai beikut:
a) Semua anak memiliki kreativitas yang berbeda tingkatannya
c) Kreativitas anak lebih Nampak disatu bidang dibandingkan dengan bidang lain yang
dimilikinya
d) Guru yang tidak mengenal kreativitas justru akan menghancurkan kreativitas anak
1. faktor psikologis
2. biologis, fisiologis
2. Pola Asuh Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor penting dalam
mengembangkan ataupun menghambat tumbuhnya kreativitas.
2.Pola Asuh
Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor penting dalam mengembangkan ataupun
menghambat tumbuhnya kreativitas. Seorang anak yang dibiasakan dengan suasana keluarga
yang terbuka, saling menghargai, saling menerima dan mendengarkan pendapat anggota
keluarganya, maka ia akan tumbuh menjadi generasi yang terbuka, fleksibel, penuh inisiatil
dan produktil suka akan tantangan dan percaya diri. Kehidupan keluarga merupakan
lingkungan pertama dan utama bagi anak. Oleh karena itu, pola pengasuhan orang tua
menjadi sangat penting bagi anak dan akan memengaruhi kehidupan anak hingga ia dewasa.
3. Sistem Pendidikan
Banyak orang kreatif ternama yang membenci sekolah atau kurang berprestasi di sekolah.
Bagi anak yang memiliki tingkat kreativitas tihggi, sekolah dapat menjadi membosankan.
Cara terbaik untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan memberikan kegiatan
pembelajaran yang menantang serta bahan pelajaran yang rnajemuk dan melibatkan siswa
secara aktif. Fleksibilitas guru dalam mengajar sangat mernegang peranan penting.
Munandar (1999) memaparkan berbagai kondisi di sekolah yang dapat menjadi kendala bagi
pertumbuhan kreativitas siswa, sebagai berikut:
a. Sikap guru
c. Kegagalan
Peristiwa ini telah memberikan dampak yang besar terhadap pengembangan kreativitas.
Kebiasaan hidup sehari-hari yang selalu berada di bawah tekanan, ketakutan, instruksi, dan
perintah telah membuat bangsa Indonesia kehilangan "nyeli" untuk hidup mandiri. Adams
(dalam Munandar, 1,999) terdapat enam faktor budaya yang dapat menghambat tumbuhnya
laeativitas, dan masih kental di Indonesia, budaya tersebut adalah:
b. Anggapan masyarakat bahwa sikap atau suka bermain hanyalah cocok untuk anak-anak.
c. Masyarakat menjunjung tinggi kemampuan berpikir logis, kritis analitis dan tidak
mengandalkan pada perasaan atau firasat.
d. Masyarakat masih beranggapan bahwa setiap masalah dapat di1 pecahkan dengan
pemikiran ilmiah dan dengan banyak uang.
e. Keterikatan pada tradisi masih kuat dan sulit melakukan inovasi ' ataupunperubahan-
perubahan. Stralegi Pengembangan Krealivitas pada Anak Usia Taman Kanak-kanak.
f. Adanya atau berlakunya sebutan "tabu" untuk sesuatu yang bersifat baru, aneh, beda, dan
yang lain.
Pengembangan kreativitas
Ada empat hal yang perlu diperhitungkan dalam pengembangan kreativitas yaitu:
1) memberikan rangsangan mental baik pada aspek kognitif maupun kepribadianya serta
suasana psikologi
2) menciptakan lingkungan kondusif yang akan memudahkan anak untuk mengakses apa
yang dilihatnya, dipegang, didengar, dan dimainkan untuk pengembangan kreativitas.
Perangsangan mental dan lingkungan kondusif dapat berjalan beriringan seperti halnya kerja
simultan otak kiri dan kanan
3) peran serta guru dalam mengembangkan kreativitas, artinya ketika kita ingin anak menjadi
kreatif, maka akan dibutuhkan juga guru yang kreatif pula dan mampu memberikan stimulasi
yang tepat pada anak.
Pertama, dengan berkreasi anak dapat mewujudkan dirinya dan ini merupakan kebutuhan
pokok manusia.
Kedua, kreativitas atau cara berpikir kreatif, dalam arti kemampuan untuk menemukan
caracara baru dapat memecahkan suatu permasalahan.
Ketiga, bersibuk diri secara kreatif tidak saja berguna tapi juga memberikan kepuasan pada
individu.
Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan manusia untuk meningkatkan kualitas dan taraf
hidupnya.
3. Bermain alat musik sederhana. Kegiatan ini dapat membantu anak dalam hal menemukan
sesuatu yang baru yang berkaitan dengan alat musik.
4. Bermain dengan lilin atau playdough. Permainan ini merupakan permainan yang dapat
membantu bagaimana anak mengeksplor lingkungannya serta dapat meningkatkan daya
imajinasi anak.
5. Permainan tulisan tempel. Permainan ini mendorong anak berpikir aktif dan kreatif.
6. Berusaha mengeksplorasi segi-segi positif yang dimiliki anak dan bukan sebaliknya
mencari-cari kelemahan anak.
7. Menyediakan lingkungan yang mengizinkan anak untuk menjelajah dan bermain tanpa
pengekangan yang tidak seharusnya dilakukan