Anda di halaman 1dari 6

RESUME

kreatifitas permasalahan dan pengembangannya

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Seni Rupa

Dosen pengampu:Ovi Andriani , M , Pd

DISUSUN OLEH :

IGA SELVIA SARI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH


MUARA BUNGO

2020
 

A. Pengertian kreatif

Kreatif adalah kemampuan untuk membuat kondisi, baru, dan unsur-unsur yang ada.
Biasanya diartikan sebagai daya cipta, sebagai kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru
sama sekali. Sebenarnya yang diciptakan itu tidak perlu yang baru sama sekali, tetapi cukup
merupakan gabungan dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.

1. pembinaan kreativitas melalui seni

Pada umumnya kreativitas diartikan sebagai daya atau kemampuan untuk menciptakan, tetapi


sebenarnya istilah ini mempunyai arti yang lebih yaitu meliputi:

a.kelancaran menganggapi suatu masalah, ide, atau materi 

b.udah menyesuaikan diri terhadap situasi

c.memiliki keaslian, selalu dapat membuat tanggapan yang lain daripadayang lain

d.mampu berpikir secara integral, bisa menghubungkan yang satu dengan yang lain, serta
dapat membuat analisis dengan tepat.

2.pembinaan kreativitas melalui pendidikan kesenian di SD

Dalam pendidikan seni, anak diarahkan untuk cenderung pada berfikir konvergen.
Dengan berpikir konvergen anak dilatih untuk menunjukan diri, memamerkan idenya, dan
menunjukan eksperimennya. Mereka mendapatkan banyak keuntungan dari kreativitas ini,
antara lain:

a.Belajar menghargai diri sendiri 

b.Belajar memecahkan masalah dengan berbgai alternatif jawaban

C.Mengembangkan kemampuan berpikir 

d.Mengembangkan kepribadian

e.Mengembangkan ketrampilan

Dengan memberikan dorongan berkreatif, guru juga memperoleh keuntungan, antara lain:

1) Mengembangkan dan meningkatkan pembelajarannya

2) Belajar mengorganisasikan keterampilan spesifik dari anak

3) Meningkatkan hubungan yang lebih akrab dengan anak

4) tidak menjumpai banyak problem tingkah laku anak

Untuk mengidentifikasi kreativitas diri anak, perlu dicatat beberapa hal-hal sebagai beikut:
a) Semua anak memiliki kreativitas yang berbeda tingkatannya

b) Sebagai anak lebih kreatif dari yang lain

c) Kreativitas anak lebih Nampak disatu bidang dibandingkan dengan bidang lain yang
dimilikinya

d) Guru yang tidak mengenal kreativitas justru akan menghancurkan kreativitas anak

B.Permasalahan Pengembangan kreatifitas

1. hambatan Diri Sendiri

Permasalahan Pengembangan lfteativitas di Indonesia,sebagai berikut:

Faktor diri sendiri dapat menjadi penyebab utama terhambatnya kreativitas.

Faktor dapat menghambat tumbuhnya kreativitas sebagai berikut:

1. faktor psikologis

2. biologis, fisiologis

3. dan sosial individu yang dapat menghambat tumbuhnya kreativitas.

2. Pola Asuh Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor penting dalam
mengembangkan ataupun menghambat tumbuhnya kreativitas.

2.Pola Asuh

Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor penting dalam mengembangkan ataupun
menghambat tumbuhnya kreativitas. Seorang anak yang dibiasakan dengan suasana keluarga
yang terbuka, saling menghargai, saling menerima dan mendengarkan pendapat anggota
keluarganya, maka ia akan tumbuh menjadi generasi yang terbuka, fleksibel, penuh inisiatil
dan produktil suka akan tantangan dan percaya diri. Kehidupan keluarga merupakan
lingkungan pertama dan utama bagi anak. Oleh karena itu, pola pengasuhan orang tua
menjadi sangat penting bagi anak dan akan memengaruhi kehidupan anak hingga ia dewasa.

3. Sistem Pendidikan

Banyak orang kreatif ternama yang membenci sekolah atau kurang berprestasi di sekolah.
Bagi anak yang memiliki tingkat kreativitas tihggi, sekolah dapat menjadi membosankan.
Cara terbaik untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan memberikan kegiatan
pembelajaran yang menantang serta bahan pelajaran yang rnajemuk dan melibatkan siswa
secara aktif. Fleksibilitas guru dalam mengajar sangat mernegang peranan penting.

Munandar (1999) memaparkan berbagai kondisi di sekolah yang dapat menjadi kendala bagi
pertumbuhan kreativitas siswa, sebagai berikut:
a. Sikap guru

b. Belajar dengan hafalan mekanis

c. Kegagalan

d. Tekanan akan konformitas

4. Latar Belakang Sejarah dan Budaya

Hal yang tidak kalahpentingnya dalam perkembangan kreativitas di Indonesia adalah'luka


lama' akibat masa penjajahan selama tiga abad oleh kolonial Belanda, serta tiga tahun selama
masa penjajahan jepang.

Peristiwa ini telah memberikan dampak yang besar terhadap pengembangan kreativitas.
Kebiasaan hidup sehari-hari yang selalu berada di bawah tekanan, ketakutan, instruksi, dan
perintah telah membuat bangsa Indonesia kehilangan "nyeli" untuk hidup mandiri. Adams
(dalam Munandar, 1,999) terdapat enam faktor budaya yang dapat menghambat tumbuhnya
laeativitas, dan masih kental di Indonesia, budaya tersebut adalah:

a. Anggapan masyarakat bahwa berkhayal atau melamun adalah membuang waktu.

b. Anggapan masyarakat bahwa sikap atau suka bermain hanyalah cocok untuk anak-anak.

c. Masyarakat menjunjung tinggi kemampuan berpikir logis, kritis analitis dan tidak
mengandalkan pada perasaan atau firasat.

d. Masyarakat masih beranggapan bahwa setiap masalah dapat di1 pecahkan dengan
pemikiran ilmiah dan dengan banyak uang.

e. Keterikatan pada tradisi masih kuat dan sulit melakukan inovasi ' ataupunperubahan-
perubahan. Stralegi Pengembangan Krealivitas pada Anak Usia Taman Kanak-kanak.

f. Adanya atau berlakunya sebutan "tabu" untuk sesuatu yang bersifat baru, aneh, beda, dan
yang lain.

Pengembangan kreativitas

Ada empat hal yang perlu diperhitungkan dalam pengembangan kreativitas yaitu:

1) memberikan rangsangan mental baik pada aspek kognitif maupun kepribadianya serta
suasana psikologi

2) menciptakan lingkungan kondusif yang akan memudahkan anak untuk mengakses apa
yang dilihatnya, dipegang, didengar, dan dimainkan untuk pengembangan kreativitas.
Perangsangan mental dan lingkungan kondusif dapat berjalan beriringan seperti halnya kerja
simultan otak kiri dan kanan
3) peran serta guru dalam mengembangkan kreativitas, artinya ketika kita ingin anak menjadi
kreatif, maka akan dibutuhkan juga guru yang kreatif pula dan mampu memberikan stimulasi
yang tepat pada anak.

Ada empat alasan perlunya dikembangkan kreativitas pada anak yaitu:

Pertama, dengan berkreasi anak dapat mewujudkan dirinya dan ini merupakan kebutuhan
pokok manusia.

Kedua, kreativitas atau cara berpikir kreatif, dalam arti kemampuan untuk menemukan
caracara baru dapat memecahkan suatu permasalahan.

Ketiga, bersibuk diri secara kreatif tidak saja berguna tapi juga memberikan kepuasan pada
individu.

Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan manusia untuk meningkatkan kualitas dan taraf
hidupnya.

Bentuk-bentuk bermain yang dapat membantu mengembangkan kreativitas, diantaranya


adalah:

1. Mendongeng. Mendongeng dapat meningkatkan daya khayal anak yang merupakan


bagian dari pengembangan kreativitas.

2. Menggambar. Menggambar memberikan kesempatan anak tentang apa yang ingin


disampaikan serta dapat pula meningkatkan daya imajinasi anak.

3. Bermain alat musik sederhana. Kegiatan ini dapat membantu anak dalam hal menemukan
sesuatu yang baru yang berkaitan dengan alat musik.

4. Bermain dengan lilin atau playdough. Permainan ini merupakan permainan yang dapat
membantu bagaimana anak mengeksplor lingkungannya serta dapat meningkatkan daya
imajinasi anak.

5. Permainan tulisan tempel. Permainan ini mendorong anak berpikir aktif dan kreatif.

6. Permainan dengan balok.

7. Berolahraga atau gerakan menari

Upaya membantu perkembangan serta pengembangan kreativitas anak, diantaranya sebagai


berikut:

1. Berusaha memahami pikiran dan perasaan anak

2. Menciptakan rasa aman kepada anak untuk mengekspresikan kreativitasnya

3. Berusaha mendorong anak untuk mengungkapkan gagasangagasannya tanpa mengalami


hambatan, serta menghargai gagasan-gagasannya.
4. Hendaknya lebih menekan pada proses daripada hasil sehingga mampu memandang
permasalahan anak sebagai bagian dari keseluruhan dinamika perkembangan dirinya.

5. Tidak memaksakan pendapat, pandangan, atau nilai-nilai tertentu kepada anak.

6. Berusaha mengeksplorasi segi-segi positif yang dimiliki anak dan bukan sebaliknya
mencari-cari kelemahan anak.

7. Menyediakan lingkungan yang mengizinkan anak untuk menjelajah dan bermain tanpa
pengekangan yang tidak seharusnya dilakukan

Anda mungkin juga menyukai