Anda di halaman 1dari 2

Rusa timor (Cervus timorensis) merupakan satu dari empat spesies dalam genus Rusa.

Jenis
rusa asli Indonesia terdiri dari muntjak (Muntiacus muntjak), rusa bawean  (Axis kuhli), rusa
sambar (Rusa unicolor) dan rusa timor (Cervus timorensis) Rusa timor merupakan salah satu
jenis rusa tropis yang tersebar di Jawa, Bali, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara (termasuk
Timor Leste), Sulawesi dan Maluku. Rusa Timor dapat beradaptasi didataran rendah hingga
ketinggian 2.600 m di atas permukaan laut.

Rusa Timor mempunyai ukuran tubuh kecil, dahi cekung, tungkai pendek, gigi seri relatif
besar, ekor panjang, dan bulu atau rambut berwarna coklat kekuning-kuningan. Rusa jantan
memiliki ranggah yang relatif besar, ramping, bercabang tiga dengan ujung runcing, kasar
dan beralur memanjang hingga keujung ranggah. Panjang ranggah rata-rata 80-110 cm. Rusa
betina tidak memiliki ranggah, ukuran tubuh yang lebih kecil. Satwa ini dapat hidup selama
15-20 tahun, dengan rata-rata masa hidup 17,5 tahun.`Rusa timorensis menyukai rumput,
perdu, dedaunan muda, dan buah-buahan yang jatuh.

Rusa Timor (Cervus timorensis) merupakan salah satu hewan yang populasinya menurun,
sehingga keberadaanya dilindungi di Indonesia. Menurunnya populasi Rusa Timor (Cervus
timorensis) disebabkan beberapa faktor yaitu aktivitas perburuan dan berkurangnya habitat
akibat dari konversi menjadi lahan pertanian dan pemukiman manusia. Selain itu,

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia


Nomor 106 tahun 2018. Berdasarkan kategori daftar merah International Union for
Conservation of Nature (IUCN Red list), sejak tahun 2008 rusa Timor termasuk kategori
rentan (vulnerable). Sebelumnya pada tahun 1996, rusa Timor berstatus risiko rendah (lower
risk). Perubahan status ini disebabkan total populasi asli rusa Timor di daerah penyebaran
aslinya diperkirakan kurang dari 10.000 individu dewasa.

Rusa timor merupakan salah satu satwa liar yang berperan sebagai indikator, dimana
keberadaannya dapat mengukur kualitas suatu habitat dalam ekosistem. Oleh karena itu,
kegiatan konservasi rusa timor perlu dilakukan demi menjaga populasi rusa timor agar tetap
ada di alam liar. Salah satu langkah dalam melestarikan rusa timor yaitu dengan konservasi
secara genetik. Konservasi genetik merupakan upaya pengelolaan dan konservasi spesies
dengan menggunakan pendekatan molekuler dalam memahami berbagai aspek biologi
spesies.

Konservasi genetik pada rusa timor di Indonesia sudah pernah dilakukan seperti penelitian
konservasi genetik Rusa Timor (Cervus timorensis) di Papua. Penelitian tersebut dilakukan
dengan analisis genetik menggunakan metode RAPD. Konservasi genetik rusa dengan
metode RAPD terdiri dari beberapa tahapan yaitu pengambilan contoh materi yang
mengandung DNA dari organisme yang akan diteliti, isolasi dan purifikasi DNA, amplifikasi
DNA, deteksi hasil RAPD dan terakhir analisis data.

Dari hasil penelitian analisis genetik dengan menggunakan metode Randomly Amplified


Polymorphyc DNA (RAPD) untuk konservasi genetik Rusa Timor (Cervus timorensis) di
Papua, dihasilkan rusa yang di daerah Merauke belum diketahui sub spesiesnya. Menurut
Murwanto (2008) dalam jurnal ilmu peternakan, data yang dihasilkan dari analisis RAPD
dalam konservasi genetik dapat digunakan untuk mengetahui keragaman genetik antar dan
intra populasi, jarak genetik, analisis klaster populasi rusa timor di Papua.

Metode RAPD (Randomly Amplified Polymorphyce DNA) ini mampu mengidentifikasi


penanda genetik untuk membedakan spesies-spesies yang berkerabat dan dapat digunakan
dalam pembuatan peta genetik, identifikasi strain, spesies serta populasi. Konservasi genetik
dengan metode RAPD tidak memerlukan informasi awal dari genom yang akan diteliti,
metode ini juga metode yang cepat untuk mendeteksi polimorphisme. Data yang dihasilkan
dapat digunakan untuk menentukan hubungan kekerabatan serta proses evolusi dan ekologi
organisme.
Mengapa konservasi genetik Rusa Timor penting ? Karena dengan mengetahui status
keragaman genetik suatu populasi, kita dapat menyusun strategi konservasi yang sesuai
untuk menghindari kepunahan suatu spesies. Contoh strategi konservasi yaitu dengan
penambahan individu baru ke dalam populasi yang terancam punah. Individu baru ini berasal
dari populasi yang berbeda sehingga diharapkan membawa varian genetik yang berbeda
sehingga mencegah adanya inbreeding dan kepunahan Rusa Timor.

Keragaman genetik dari suatu spesies akan menentukan kemampuan adaptasi dari
spesies tersebut dalam menghadapi perubahan lingkungan. Spesies yang memiliki keragaman
genetik dan penyebaran populasi yang luas, dapat memberikan kemampuan bagi spesies
tersebut untuk bertahan dari perubahan iklim atau faktor- faktor yang bisa menyebabkan
spesies tersebut terancam punah. Selain itu berkurangnya populasi suatu spesies juga
dipengaruhi oleh terfragmentasinya suatu habitat yang akan mendorong terjadinya penurunan
genetika dalam populasi. Hal ini disebabkan oleh faktor gen flow (putusnya aliran gen),
inbreeding dan meningkatnya genetic drift antar populasi.

Rusa Timor (Cervus timorensis). Foto : wikimedia commons

Anda mungkin juga menyukai