Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH STRATEGI DAN METODE

PEMBELAJARAN KIMIA
“Keterampilan Dasar Mengajar Beserta Simulasinya”

Dosen Pengampuh mata kuliah

Jusniar, S.Pd, M.Pd

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Strategi Dan Metode Pembelajaran Kimia

DISUSUN OLEH :
Kelompok VI

Annisa Tiara Ayu (1813042014)


Glora Oktavia (1813042004)
Hikmawati (1813040010)
Nanda Sri Aulia (1813042010)
Sri Wulandari (1813041028)

KELAS PENDIDIKAN KIMIA B

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan bimbinga-
Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah dengan judul “Keterampilan
Dasar Mengajar Beserta Simulasinya ” dan terselesaikan dengan baik. Makalah
ini diajukan untuk memeuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi dan Metode
Pembelajaran Kimia.Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah mengetahui
berbagai macam keterampilan mengajar sehingga dapat mengaplikasikannya
dalam proses pembelajaran kelak.
Ucapkan terima kasih terucap kepada seluruh pihak yang telah membantu,
memfasilitasi, memberi masukan dan mendukung penulisan makalah ini sehingga
selesai tepat pada waktunya.Di dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari
bahwa masih terdapat bergai kekurangan.Oleh sebab itu, penulis mengharapkan
kritikan dan saran yang dapat membangun bagi kita semua.Semoga penulisan
makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap pembacanya.

Makassar, 4 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah .................................................................................. 2
D. Manfaat Makalah ................................................................................ 2
BAB II Pembahasan
A. Definisi Keterampilan Dasar Mengajar ................................................... 3
B. Macam-macam Keterampilan Dasar Mengajar ........................................ 4
1. Keterampilan Bertanya ....................................................................... 5
2. Keterampilan Memberi Penguatan ..................................................... 8
3. Keterampilan Mengadakan Variasi .................................................... 9
4. Keterampilan Menjelaskan ............................................................... 12
5. Keterampilan Membuka Pelajaran ................................................... 13
6. Keterampilan menutup pelajaran ...................................................... 14
7. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil ........................ 15
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan ........... 15
BAB III Penutup
A. Kesimpulan ............................................................................................. 17
B. Saran ........................................................................................................ 17

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan Pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun terus
mengalami suatu peningkatan.Hal itu disebabkan karena adanya beberapa
faktor-faktor penunjang misalnya kurikulum pendidikan yang ideal, sarana
prasarana yang memadai di setiap sekolah dan yang terpenting ialah faktor
pendidik atau kinerja guru. Pendidik merupakan seseorang yang penting dalam
berlangsungnya suatu pendidikan dan kinerja guru dalam proses pembelajaran
dapat juga mempengaruhi perkembangan pendidikan.
Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh faktor kemampuan,
motivasi, dan keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas
atau lingkungan belajar, juga akan tergantung pada kemampuan guru dalam
mengembangkan berbagai keterampilan mengajar. Keterampilan dasar
mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang
guru.Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu
mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif.Keterampilan dasar
mengajar ini perlu dikuasi oleh semua guru.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini pemakalah akan membahas
mengenai keterampilan dasar mengajar, guru diharapkan dapat memahani dan
memiliki kemampuan untuk menerapkan keterampilan dasar mengajar tersebut
secara utuh dan terintegrasi dalam meningkatkan kualitas proses
pembelajarannya.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa defenisi keterampilan dasar mengajar?
2. Apa macam-macam keterampilan dasar mengajar?

1
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memaparkan definisi keterampilan dasar mengajar.
2. Untuk memaparkan macam-macam keterampilan dasar mengajar.

D. Manfaat Makalah
Setelah membaca makalah ini diharapkan:
1. Mahasiswa dapat mengetahui defenisi keterampilan dasar mengajar.
2. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam keterampilan dasar mengajar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Keterampilan Dasar Mengajar


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan
kecakapan untuk menyelesaikan tugas (DEPDIKNAS, 2005). Sedangkan
mengajar adalah melatih. DeQueliy dan Gazali mendefinisikan mengajar
adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat
dan tepat. Definisi yang modern di Negara-negara yang sudah maju bahwa
“teaching is the guidance of learning”, mengajar adalah bimbingan kepada
siswa dalam proses belajar.Alvin W.Howard berpendapat bahwa mengajar
adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk
mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita),
appreciations (penghargaan) dan knowledge (Slamet, 2010).
Keterampilan dasar mengajar (teaching skills), merupakan suatu
karakteristik umum dari seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan dan
keterampilan yang diwujudkan melalui tindakan.Keterampilan ini pada
dasarnya berupa perilaku bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki
guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajarannya
secara terencana dan professional di sekolah (Rusman, 2011). Guru merupakan
suatu profesi yang berarti, dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di
luar bidang pendidikan (Uno, 2008).Guru memiliki peran yang sangat penting
dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya.
Terdapat 8 keterampilan dasar mengajar guru, yaitu keterampilan bertanya,
keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi,
keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola
kelas, dan keterampilan mengajar perseorangan (Usman, 2011).
Keterampilan mengajar merupakan salah satu komponen dalam
pembentukan kemampuan profesional seorang guru.Keterampilan mengajar
adalah salah satu jenis keterampilan yang harus dikuasai guru. Dengan

3
memiliki keterampilan mengajar, guru dapat mengelola proses pembelajaran
dengan baik yang berimplikasi pada peningkatan kualitas lulusan sekolah
(Uno, 2008).Keberhasilan dari suatu proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah salah satunya tergantung dari faktor guru. Gurulah yang secara
langsung membantu, membimbing, mempengaruhi, dan mengembangkan
potensi yang ada pada diri peserta didik.Sebagai pelaksana pendidikan dan
pengajaran guru dituntut untuk memiliki keterampilan dasar yang diperlukan
dalam menunjang profesionalisasinya.
Menurut Semiawan (1988) Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok
yang harus dikuasai oleh seorang tenaga pengajar, yaitu:
1. Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach)
2. Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya( how to teach)
3. Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek no 2 yaitu
caramembelajarkan siswa.
Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh
tenaga pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikan
pengertian lebih dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses
menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti
pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.

B. Macam-macam Keterampilan Dasar Mengajar


Menurut Turney dalam Izzan dkk (2012), bahwa terdapat 8 keterampilan
mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu
keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan,
membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil,
mengelola kelas, serta mengajar kelompok kecil dan perorangan. Penguasaan
terhadap keterampilan mengajar tersebut harus utuh dan terintegrasi, sehingga
diperlukan latihan yang sistematis. Adapun penjelasan dari macam-macam
keterampilan mengajar adalah sebagai berikut:

4
1. Keterampilan Bertanya
Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari
seseorang.Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan
hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan.Jadi bertanya merupakan
stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir. Dalam proses
belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting, sebab pertanyaan
tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan
dampak positif terhadap siswa (Ibda dan Dian, 2014).
Keterampilan bertanya dibedakan atas keterampilan dasar bertanya
tingkat dasar dan keterampilan bertanya tingkat lanjut.Keterampilan
bertanya tingkat dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu
diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan, sedangkan
keterampilan dasar bertanya tingkat lanjut merupakan lanjutan dari
keterampilan bertanya tingkat dasar dan berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan berpikir siswa, memperbesar partisipasinya, dan mendorong
agar siswa dapat mengambil inisiatif sendiri (Syaripuddin, 2019).
a. Tujuan Keterampilan Bertanya
Menurut Syaripuddin (2019), bahwa tujuan menguasai
keterampilan dasar mengajar bertanya adalah:
1) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu;
2) Memusatkan perhatian peserta didik terhadap pokok bahasan;
3) Mendiagnosis kesulitan belajar;
4) Mengembangkan active learning;
5) Memberi kesempatan peserta didik mengasimilasi informasi;
6) Mendorong peserta didik mengemukakan pendapat;
7) Menguji dan mengukur hasil belajar.
b. Komponen Keterampilan bertanya
1) Keterampilan bertanya tingkat dasar
Menurut Sunaengsih dan Dede (2018), bahwa keterampilan
bertanya tingkat dasar memiliki beberapa komponen yang harus

5
diperhatikan pendidik.Komponen-komponen tersebut antara lain
adalah sebagai berikut:
a) Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat. Pertanyaan
yang diajukan harus disampaikan secara singkat (tidak berbelit-
belit) dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.
b) Penberian acuan. Pemberian acuan dimaksudkan untuk membantu
siswa dalam menerima dan mengolah informasi pembelajaran dan
menemukan jawaban pertanyaan yang diajukan dengan tetap
memfokuskan perhatikan pada topik pembelajaran.
c) Pemusatan. Pemusatandalam bertanya dasar dimaksudkan untuk
mengarahkan siswa untuk dapat memberikan jawaban sesuai
dengan yang diharapkan.
d) Pemindahan giliran. Pemindahan giliran sangat penting dilakukan
ketika mengajukan pertanyaan karena dapat mengaktifkan proses
belajar dalam diri siswa. Selain itu komponen ini memungkinkan
jawaban tidak hanya didominasi oleh sebagian siswa saja.
e) Penyebaran. Penyebaran merupakan komponen bertanya dasar
sebagai upaya untuk memberikan kesempatan yang sama kepada
seluruh siswa, baik untuk bersikap aktif dalarn pembelajaran
maupun untuk menjawab dan mengemukakan pendapat.
f) Pemberian waktu berpikir. Komponen pemberian wakru berfikir
memungkinkansiswa dapat merumuskan terlebih dahulu jawaban
dan pertanyaan yang dianjukan oleh guru, hal ini diperlukan agar
siswa dapat memberikan jawaban yang baik melaluiproses berpikir
yang maksimal.
g) Pemberian tuntutan (Prompting). Pemberian tuntutan dimaksudkan
agar siswa memiliki gambaran yang jelas mengenai pertanyaan
yang diajukan oleh guru sehingga dapat memberikan jawaban yang
tepat.

6
2) Keterampilan bertanya tingkat tinggi
Menurut Sunaengsih dan Dede (2018), ada tiga komponen
dalam bertanya lanjutan, yaitu:
a) Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan.
Pertanyaan yang ditingkatkan oleh gurudapat mengandung
proses mental yang berbeda-beda, dari proses mental yang rendah
sampai proses mental yang tinggi. Oleh karena itu, guru dalam
mengajukan pertanyaan hendaknya mengubah tuntutan tingkat
kognitif dalam menjawab pertanyaan dari tingkat mengingat
kembali fakta-fakta ke berbagai tingkat kognitif lainnya yang lebih
tinggi lagi seperti pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan
evaluasi.
b) Pengaturan ururan pertanyaan
Untuk mengembangkan tingkat kognitif dariyang sifatnya
rendah ke yang sifatnya tinggi dan kompleks, guru hendaknya
dapatmengatur urutan pertanyaan yang diajukan kepada siswa
daritingkat mengingat, kemudian dilanjutkan tingkat yang lebih
tinggi lagi, yaitu pertanyaan pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis dan evaluasi. Hal ini akanmenimbulkan kebingungan pada
siswa dan partisipasi siswa dalaminengikuti pelajarandapat
menurun.
c) Penggunaan pertanyaan pelacak
Jika pertanyaan yang diberikan siswa dinilai benar oleh
guru,tetapi masih dapat ditingkatkan menjadi sempurna, guru
dapatmengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada siswa
tersebut.
c. Prinsip Keterampilan Bertanya
Menurut Syaripuddin (2019), adabeberapa prinsipyang perlu
mendapat perhatian guru pada waktu menggunakan keterampilan
bertanya dalam proses belajar-mengajar, baik keterampilan dasar

7
bertanya tingkat dasar maupun keterampilan dasar bertanya tingkat
lanjut, yaitu:
1) Kehangatan dan keantusiasan (sikap, ramah, suara, ekspresi wajah,
gerakan, dan posisi badan).
2) Bervariasi; Sikap hangat dan penuh semangat yang ditunjukkan guru
dalam menanggapi jawaban siswa, sangat penting dalam memelihara
kelangsungan peran aktif siswa dalam pelajaran dan peran aktif siswa
terhadap teman sekelas.
3) Menghindari kebiasaan bertanya seperti: Mengulangi pertanyaan
sendiri; Mengulangi jawaban siswa; Menjawab pertanyaan sendiri;
Pertanyaan yang memancing jawaban serentak; Pertanyaan ganda;
Menunjuk siswa dahulu sebelum pertanyaan diberikan.
2. Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat
meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku
tersebut.Penguatan dapat dilakukan secara verbal, dan non
verbal (Izzan dkk, 2012: 93). Setiap guru memiliki cara yang berbeda dalam
memberi penguatan, sebagian guru memberikan penguatan diakhir
pembelajaran dan tidak sedikit guru juga memberikan penguatan secara
berkala yaitu disaat peserta didik kebingungan atau telah menyelesaikan
suatu soal. Pemberian penguatan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi peserta didik pada saat pembelajaran (Pingge, 2020).
a. Tujuan Keterampilan Memberi Penguatan
Menurut Chaeruddin (2019), bahwa pemberian penguatan dalam
proses belajar mengajar mempunyai tujuan diantaranya:
1) Meningkatkan perhatian peserta.
2) Memudahkan proses belajar.
3) Membangkitkan dan mempertahankan motivasi.
4) Mengontrol dan mengubah sikap ke arah sikap yang produktif.
5) Mengatur din sendiri cara berfikir yang baik dan inisiatif pribadi.
b. Komponen Keterampilan Memberi Penguatan

8
Menurut Chaeruddin (2019), agar dapat memberikan penguatan
secara bijaksana dan sistematis komponen itu adalah sebagai berikut:
1) Penguatan Verbal digunakan dan diutarakan dengan menggunakan
kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan, dan sebagainya, misanya
bagus, bagus sekali, betul, pintar, seratus buat kamu.
2) Penguatan non verbal
 Penguatan gerak isyarat dengan anggukan, senyuman, acungan,
wajah cerah, sorot mata sejuk atau tajam menantang.
 Penguatan pendekatan: mendekati peserta untuk menyatakan
perhatian dan kesenangannya terhadap tingkah laku, atau pengajar
berdiri di samping peserta, menuju peserta, duduk dengan peserta
atau sekelompok peserta.
 Penguatan dengan sentuhan dengan cara menepuk bahu atau
berjabat tangan atau mengangkat tangan peserta yang menang.
 Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, dengan memberi
tugas yang disenangi peserta, peserta yang menunjukan kemajuan
pelajaran musik ditunjuk sebagai pemimpin paduan suara.
c. Prinsip Keterampilan Memberi Penguatan
Menurut Izzan dkk (2012), terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan guru dalam memberi penguatan yaitu:
1) Penguatan harus diberikan dengan sungguh-sungguh.
2) Penguatan yang diberikan harus merniliki makna yang sesuai
dengan kompetensi yang diberi penguatan.
3) Hindarkan respon negatif terhadap jawaban peserta didik.
4) Penguatan harus dilakukan segera setelah suatu kompetensi
ditampilkan.
5) Penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi.
3. Keterampilan Mengadakan Variasi
Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus
dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta
didik, agar selalu antusias, tekun, dan penuh partisipasi (Izzan dkk,

9
2012).Keterampilan mengadakan variasi penting dan perlu diperhatikan
oleh pengajar. Karena pengajar yang monoton mengajar dengan
ceramah dari awal sampai akhir akan menimbulkan kebosanan.
Pemberian variasi dalam mengajar sebagai perubahan pengajaran dengan
tujuan untuk menghilangkan kebosanan dan kejenuhan peserta dalam
menerima materi (Chaeruddin, 2019).
a. Tujuan Keterampilan Mengadakan Variasi
Menurut Izzan dkk (2012), bahwa variasi dalam pembelajaran
bertujuan:
1) Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi standar
yang relevan.
2) Memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat peserta
didik terhadap berbagai hal baru dalam pembelajaran.
3) Memupuk perilaku positif peserta didik terhadap pembelajaran.
4) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai
dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.
b. Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi
Menurut Chaeruddin (2019), komponen-komponen keterampilan
mengadakan variasi dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Variasi dalam gaya mengajar, mencakup:
 Variasi suara, keras lemah
 Pemusatan perhatian peserta
 Kesenyapan atau kebisuan pengajar
 Kontak pandang
 Gerak badan dan mimik
 Perubahan posisi pengajar
2) Variasi penggunaan media dan bahan pengajaran, mencakup:
 Media dan bahan yang dapat didengar misalnya rekaman suara,
radio, musik, sosiodrama.

10
 Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat misalnya grafik, bagan,
poster, diodrama film, slide.
 Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi dan
digerakkan misalnya boneka, topeng, patung.
 Variasi alat atau yang dapat didengar dan diraba, misalnya televisi,
radio, slide proyektor yang diiringi penjelasan baru.
3) Variasi pola interaksi dan kegiatan peserta, mencakup pola sebagai
berikut:
 Pola peserta-pengajar atau komunikasi sebagai aksi (satu arah)
 Pola guru-murid-murid (Ada balikan (feed back) bagi guru tidak
ada interaksi antara siswa (komunikasi sebagai interaksi)
 Pola guru-guru-murid (Ada balikan bagi guru, siswa saling belajar
satu sama lain)
 Pola guru-murid, murid-guru, murid (lnteraksi optimal antara guru
dengan murid dan antara murid dengan murid (komunikasi sebagai
transaksi, multiarah)
 Pola Melingkar (Setiap siswa mendapat giliran untuk
mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan
berbicara dua kali apabila siswa belum mendapat giliran)
c. Prinsip Keterampilan Mengadakan Variasi
Menurut Pingge (2020), agar variasi pembelajaran tidak sia-sia,
guru hatus memahami prinsip-prinsip dalam menerapkannya. Prinsip-
prinsip tersebut dilakukan dengan memperhatikan:
1) Relevansi materi yang diajarkan dengan variasi yang dilakukan,
2) Melakukan variasi secara kontinyu dan tidak mengganggu konsentrasi
belajar, dan
3) Direncanakan dalam RPP. Pertimbangan tersebut di atas
dilakukan dengan persiapan dan perencanaan yang baik dan
telah dituangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

11
4. Keterampilan Menjelaskan
Penjelasan adalah penyajian informasi lisan yang diorganisasikan
secara sistemasik, yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan sebab
dan akibat, antara yang diketahui dengan yang belum diketahui, atau
antara hukum (dalil definisi) yang berlaku umum atau contoh sehari-
hari (Syaripuddin, 2019).Pengertian menjelaskan dalam kegiatan
pembelajaran mengacu kepada perbuatan mengorganisasikan materi
pelajaran dalam tata urutan yang terencana dan sistematis sehingga dalam
penyajiannya siswa dengan mudah dapat memahami-nya (Habibati, 2017).
a. Tujuan Keterampilan Menjelaskan
Menurut Chaeruddin (2019), ada beberapa tujuan yang ingin
dicapai guru dalam memberikan penjelasan di dalam kelas:
1) Membimbing memahami hukum dengan jelas jawaban pertanyaan
mengapa mereka sajikan atau dikemukakan oleh pengajar.
2) Menolong peserta mendapatkan dan memahami hukum, dalil, dan
prinsip-prinsip umum secara objektif dan bernalar.
3) Melibatkan peserta berfikir dengan memecahkan masalah atau
pertanyaan.
4) Untuk mendapatkan umpan balik mengenai tingkat pemahaman dan
untuk mengatasi kesalahan pengertian peserta.
5) Menolong peserta menghayati dan mendapatkan penalaran dan
penggunaan bukti dalam menyelasaikan keadaan yang meragukan.
b. Komponen Keterampilan Menjelaskan
Menurut Chaeruddin (2019), bahwa komponen-komponen pada
keterampilan menjelaskan adalah sebagai berikut:
1) Merencanakan, penjelasan hendaknya dengan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta.
2) Menyajikan penjelasan dengan memperhatikan:
 Kejelasan: penjelasan hendaknya diberikan dengan
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta.

12
 Penggunaan contoh dan ilustrasi dalam memberikan
penjelasan sebaiknya digunakan contoh yang ada
hubungannya dengan sesuatu yang dapat ditemui dalam
kehidupan sehari-hari.
 Pemberian tekanan: instruktur memusatkan perhatian kepada
masalah pokok yang mengurangi informasi yang tidak
penting.
 Penggunaan umpan balik : hendaknya memberi kesempatan
kepada peserta untuk menunjukan pemahaman, keraguan, atau
ketidakmengertian ketika penjelasan itu diberikan.
c. Prinsip Keterampilan Menjelaskan
Menurut Izzan dkk (2012), terdapat beberapa prinsip yang harus
diperhatikan dalam memberikan suatu penjelasan, yaitu:
1) Penjelasaan dapat diberikan selarna pembelajaran, balk di awal,
di tengah maupun di akhir pembelajran.
2) Penjelasaan harus menarik perhatian peserta didik dan sesuai
dengan materi standar dan kompetensi dasar.
3) Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan peserta didik
atau menjelaskan materi standar yang sudah direncanakan untuk
membentuk kompetensi dan dasar dan mencapai tujuan pembelajaran.
4) Materi yang dijelaskan harus sesuai dengan kompetensi dasar dan
bermakna bagi peserta didik.
5. Keterampilan Membuka Pelajaran
Menurut Syaripuddin (2019), masih banyak guru yang tidak bisa
membedakan antara kegiatan awal dengan membuka pelajaran. Membuka
pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan
suasana peserta didik yang siap mental dan untuk menimbulkan perhatian
siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Peserta didik yang
siap mental untuk mengajar mengetahui tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Berikut adalah komponen-komponen dalam bembuka pelajaran

13
a. Menarik Perhatian
Banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam menarik perhatian
terhadap peserta didik terhadap matari pelajaran yang akan disajikannya
diantaranya melalui (1) gaya mengajar guru, (2) penggunaan media dan
sumber belajar yang bervariasi, (3) penggunaan pola interaksi belajar-
mengajar yang bervariasi.Sebaiknya guru memvariasikan gaya
mengajarnya baik melalui gerakan, penggunaan suara dan intonasinya
bahkan cara awal memasuki kelas.
b. Menumbuhkan motivasi belajar
Guru hendaknya memiliki sikap yang ramah, penuh semangat dan
hangat dalam berinteraksi dengan peserta didik. Sikap demikian akan
menimbulkan motivasi belajar dan rasa senang, dan semangat peserta
didik dalam mengikuti pelajaran. Untuk menumbuhkan motivasi belajar
siswa guru dapat memberi kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan
rasa ingi tau, mengemukakan ide yang bertentangan, dan memperhatikan
minat belajar peserta didik.
c. Memberikan acuan atau rambu-rambu
Memberikan acuan atau rambu-rambu adalah usaha
mengungkapkan secara spesifik dan singkat serangkaian alternative yang
memungkinkan peserta didik memperoleh gambaran yang jelas mengenai
hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang ditempuh dalam mempelajari
materi pembelajaran.
d. Membuat kaitan
Untuk membuat kaitan dalam membuka pelajaran, guru dapat
melakukannya dengan menghubungkan antara materi yang akan
dipelajari dengan materi yang telah dikuasai peserta didik atau materi
yang telah dipelajarinsebelumnya. Selain itu materi dapat dikaitkan
dengan minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik.
6. Keterampilan menutup pelajaran
Menurut Syaripuddin (2019), menutup pelajaran adalah kegiatan
yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri kegiatan inti. Keterampilan ini

14
bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai apa yang akan
dipelajari, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dan mengadakan
evaluasi tentang bahan yang telah diberikan. Usaha yang dapat dilakukan
oleh guru dalam menutup pelajaran adalah sebagai berikut :
a. Merangkum kembali bahan pelajaran yang sudah disampaikan
b. Menyuruh peserta didik membuat ringkasan dari materi yang telah
dipelajari
c. Mengadakan evaluasi tentang bahan yang diberikan
7. Keterampilan membimbing diskusi kecil
Menurut Agustian (2019), kegiatan diskusi dilakukan untuk memberi
kesempatan kepada siswa untuk untuk membahas suatu permasalahan atau
topik tertentu dengan cara mengajukan pendapat dan saling bertukar pikiran
untuk memperoleh kesimpulan bersama. Hendaknya diskusi dijalankan
dengan prinsip :
a. Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim terbuka
b. Perlu perencanaan dan persiapan matang
c. Topik yang dipilih hendaknya berhubungan dengan materi yang akan
dicapai
d. Guru benar-benar siap dengan sumber informasi dan sebagai motivator
sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dapat memotivasi
siswa.
e. Dilaksanakan pada kelas yang telah mampu melakasanakan kegiatan
penyampaian materi secara lisan
f. Dilangsungkan dalam suasana yang saling menghormati.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Upaya mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan dengan mengembangkan keterampilan belajar kelompok kecil
dan perorangan. Seorang guru menghadapi berbagai kelompok kecil dan
individu dalam kelas. Keterampilan ini akan meningkatakan aktivitas guru
dan individu yang terlibat, juga keterampilan guru dalam mengorganisasi
proses interaksi edukatif dalam pembelajaran. Hubungan interpersonal dan

15
sosial adalah hal yang penting dalam menyukseskan mengajar kelompok
kecil dan perorangan.Karena itu, guru harus memiliki keterampilan antar
pribadi bila ingin mengaplikasikan keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan (Lufri, 2020).

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keterampilan dasar mengajar (teaching skills), merupakan suatu
karakteristik umum dari seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan
danketerampilan yang diwujudkan melalui tindakan. Keterampilan ini pada
dasarnyaberupa perilaku bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki
guru sebagaimodal awal untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajarannya
secara terencanadan professional di sekolah..Ada 8 jenis keterampilan, sebagai
berikut:
1. Keterampilan Bertanya
2. Keterampilan Memberi Penguatan
3. Keterampilan Mengadakan Variasi
4. Keterampilan Menjelaskan
5. Keterampilan Membuka Pelajaran
6. Keterampilan menutup pelajaran
7. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

17
DAFTAR PUSTAKA

Agustian, M. dkk.2019. Keterampilan Dasar dalam Proses Pembelajaran.


Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Chaeruddin, Ali. 2019. Manajemen Pendidikan dan Pelatihan SDM.Jawa Barat:


CV Jejak.
Habibati. 2017. Strategi Belajar Mengajar. Banda Aceh: Syiah Kuala University
Press.
Ibda, Hamidulloh dan Dian Marta Wijayanti. 2014. Siapkah Saya Menjadi Guru
SD Revolusioner?.: Kalam Nusantara.

Izzan, Ahmad, M. Dzanuryadi dan Usin S Artyasa. 2012. Membangun Guru


Berkarakter. Bandung: Humaniora.
Lufri.dkk. 2020. Metodologi Pembelajaran: Strategi, Pendekatan, Model, Metode
Pembelajaran. Purwekerto: CV IRDH.
Majid, A. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Pingge, Heronimus Delu. 2020. Mengajar dan Belajar Menjadi Guru Sekolah
Dasar. Jawa Tengah: Lakeisha.
Pusat Bahasa DEPDIKNAS. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme


Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Semiawan, Conny. 1988.Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia.

Slamet. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Sunaengsih, Cucun dan Dede Tatang Sunarya. 2018. Pembelajaran Mikro. Jawa
Barat: UPI Sumedang Press.
Syaripuddin.2019. Sukses Mengajar di Abad 21 (Keterampilan Dasar Mengajar
dan Pendekatan Pemebelajaran K13).Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia.

Uno, Hamzah B. 2008. Profesi Kependidikan, Jakarta: Bumi Aksara.


Usman, Moch. Uzer 2011.Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

18

Anda mungkin juga menyukai