Session 09
Jump Operation adalah pernyataan yang memiliki mekanisme untuk mengubah arah
eksekusi loop.
Perintah break seperti yang telah dicontohkan diatas, memiliki mekanisme untuk
keluar dari loop dalam kondisi tertentu, misalnya program loop harus berhenti pada
kondisi di angka sama dengan 6, jadi dengan perintah break loop akan berhenti
dieksekusi.
<<<<< HASIL
Hati-Hati!
Penggunaan perintah break yang berlebihan atau tidak tepat dapat membuat
program sulit dibaca dan didebug.
Contoh lain:
int sum = 0;
int number = 0;
while(number < 20) {
number++;
sum += number;
if(sum >= 100)
break;
}
System.out.println("The number is " +number);
System.out.println("The sum is " +sum);
<<<<< HASIL
Karena ketika int number mencapai angka “14”, int sum telah mencapai angka
“105”, sesuai dengan pernyataan diatas, jika sum sudah melebihi atau sama dengan
100, maka loop akan berhenti disana (break).
2) Continue
Perintah continue memiliki mekanisme untuk keluar dari loop pada saat kondisi
tertentu dan jika kondisi tersebut tidak lagi terpenuhi, lalu program masih bisa
dieksekusi, maka akan kembali lagi ke iterasi selanjutnya.
<<< HASIL
Berbeda dengan break, ketika kita menggunakan perintah break, maka loop akan
berhenti ketika int a sudah mencapai 6, namun perintah continue akan
menampilkan pengulangan angka 1 – 10, tanpa angka 6, jadi angka 6 istilahnya
“dilompati.”
Contoh lain:
int sum = 0;
int number = 0;
while(number < 20) {
number ++;
if (number == 10 || number == 11)
continue;
sum += number;
}
System.out.println("The sum is " +sum);
<<< HASIL
Karena ketika int number mencapai angka “10 dan 11”, sesuai dengan perintah
continue, angka “10 dan 11” dilompati, sehingga tidak ikut dijumlahkan.
3) Label
Label dapat digunakan pada perintah break dan continue. Label digunakan untuk
mengontrol/menggeser kendali dari break dan continue.
outerA:
for (int i = 1; i <= 3; i++) {
InnerA:
for (int j = 1; j <= 3; j++) {
if(j==2)
break outerA;
System.out.println("i = " +i);
System.out.println("j = " +j);
}
}
<<<HASIL
outerA:
for (int i = 1; i <= 3; i++) {
InnerA:
for (int j = 1; j <= 3; j++) {
if(j==2)
continue outerA;
System.out.println("i = " +i +" and " +"j = " +j);
}
}
<<<HASIL
3 Jenis error:
1) Syntax errors = Bertentangan dengan aturan sintaks pemrograman, yang ditemukan pada
proses kompilasi oleh compiler.
2) Logic errors = Kesalahan logika, output / kinerja yang menyimpang.
3) Runtime errors = Kesalahan operasi pada pelaksanaan program, program dihentikan.
Secara umum, adanya kesalahan / error yang terjadi pada program pada saat runtime dapat
menyebabkan program berhenti atau hang. Untuk itulah diperlukan mekanisme untuk
memastikan bahwa program tetap dapat berjalan meskipun terdapat kesalahan yang terjadi.
try
System.out.println("perintah selanjutnya");
<<< HASIL
Pertama, block program yang diyakini menimbulkan kesalahan maka ada di dalam block try
and catch.Kedua, kesalahan yang muncul akan dianggap sebagai object dan ditangkap catch
kemudian di assign ke variable kesalahan dengan tipe Exception. Ketiga, perintah setelah
munculnya kesalahan pada block try tidak akan dieksekusi.
Contoh finally:
public class Main {
<<<HASIL
Block finally akan selalu dieksekusi meskipun adanya kesalahan atau tidak pada block try.
Berbeda dengan keyword catch keyword finally hanya dapat diletakan 1 kali setelah
keyword try.