Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR PUSTAKA

Ani, Evi Dwi. 2016. “Pemanfaatan Limbah Tomat Sebagai Agen Dekomposer
Pembuatan Kompos Sampah Organik.” Jurnal Teknologi Lingkungan
Lahan Basah 4(1):1–11.

Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia (SLHI) 2018.

Badan Standardisasi Nasional. 2004. Spesifikasi kompos dari sampah organik


domestik.

Dewi Nurdiyanti, Arie Susetio Utami, Norma Bastian, dan Johan. 2017.
“Pemanfaatan Limbah Organik Pasar Sebagai Bahan Pupuk.” Universitas
Muhammadiyah Cirebon (February):204–14.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Bukittinggi. 2018. Data Timbulan Sampah Kota
Bukittinggi. Bukittinggi.

Herlina, Firda. 2010. “Bioactivators Effectiveness and Utilization in Bulking


Agents of Water Hyacinth As Compost.” Fakultas Teknik, Universitas
Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin 35–44.

Jalaluddin, Z. A. Nasrul, dan Rizki Syafrina. 2016. “Pengolahan Sampah Organik


Buah-Buahan menjadi Pupuk dengan Menggunakan Effektive
Mikroorganisme.” Teknologi Kimia Unimal 1:30–44.

LUBIS, AFNI TANIA. 2017. “Efektifitas Penambahan Mikroorganisme Lokal


(Mol) Nasi ,Tapai Singkong, Dan Buah Pepaya Dalam Pengomposan
Limbah Sayuran.” Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga.

Marjenah, Marjenah, Wawan Kustiawan, Ida Nurhiftiani, Keren Hapukh Morina


Sembiring, dan Retno Precillya Ediyono. 2018. “Pemanfaatan Limbah Kulit
Buah-Buahan Sebagai Bahan Baku Pembuatan Pupuk Organik Cair.”
ULIN: Jurnal Hutan Tropis 1(2).

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Novela, Vina. 2019. “Perbedaan Efektivitas Aktivator EM4 dan Aktivator MOL
Tape Singkong Dalam Pembuatan Kompos Dari Sampah Pasar (Organik) Di
Nagari Kototinggi Kecamatam Gunuang Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2017.” Human Care Journal 4(1):1.

Nur Hayati. 2016. Efektivitas EM4 dan MOL Sebagai Aktivator Dalam
Pembuatan Kompos Dari Sampah Sayur Rumah Tangga (Gerbage) Dengan
Menggunakan Metode Tatakura Tahun 2016.

Nur, Thoyib, Ahmad Rizali Noor, dan Muthia Elma. 2016. “TANGGA DENGAN
PENAMBAHAN BIOAKTIVATOR EM 4 ( Effective Microorganisms ).”
Konversi 5(2):5–12.

Nurjazuli, Asti Awiyatul, Cut Juliana, Kartika Dian Pertiwi, Kholilah Samosir,
Putrie Prasetyawati, dan Santri Pertiwi. 2016. “TEKNOLOGI
PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI KOMPOS CAIR
( ORGANIC WASTE TREATMENT TECHNOLOGY TOWARD LIQUID
COMPOST ) Nurjazuli , Asti Awiyatul , Cut Juliana , Kartika Dian Pertiwi ,
Kholilah Samosir ,.” Sains dan Teknologi Lingkungan 4–7.

Nurwijayanti Yuli; indasah, indasah, Nurwijayanti; Peristiowati. 2017. “The


Effects of Concentration and Fermentation Time on Quality of Local
Microorganism Solutions (LMS) of Stale Rice, Cassava “Tape”,
Banana Bumps and Cow’s Rumen or Rotten Fruits.” Health Notions
(Vol 1 No 3 (2017): July-September 2017):151–54.

Rohmawati, Dini. 2016. “Pembuatan Kompos dengan MOL Limbah Organik.”


The British Journal of Psychiatry 112(483):211–12.

Siregar, E. 2017. “Kualitas Pupuk Organik Cair (Biourin) Yang Ifermentasi


Dengan Penambahan Starter Effective Microorganism 4 (Em4).” Journal of
Experimental Psychology: General 4(1):1–11.

Suryati, Teti. 2009. Bijak dan Cerdas Mengolah Sampah. Jakarta: Agromedia
Pustaka.

Sutapa, G. N. 2018. “Pada dasarnya , tanaman dalam pertumbuhan dan


perkembangannya memerlukan dua jenis unsur hara , yaitu unsur hara
makro dan mikro . Kedua unsur hara yang diperlukan oleh tanaman tersebut
dapat terpenuhi melalui pemupukan yang tepat dan berimbang . Kelebiha.”
17(April).

Anda mungkin juga menyukai