Dosen pembimbing :
Dr. Yulastri Arif, S.Kp., M.Kep
2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul : “KiPbaP PaneyePeP PesnoK”
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masihjauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun, tim penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan
dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan
makalah ini.
Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 2
D. Manfaat Penelitian 2
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan publik adalah hal yang wajib diselenggarakan pemerintah untuk
memenuhi hak warga negara. Dalam suatu negara pelayanan publik dilakukan
dalam berbagai hal yaitu pelayanan barang publik, jasa publik, dan pelayanan
administratif seperti pendidikan, pengajaran, pekerjaan, usaha, tempat tinggal,
komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial,
energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, serta pariwisata dan
sektor strategis lainnya agar warga negara dapat memperoleh haknya sebagai
warga negara.
Pelayanan publik sudah menjadi kebutuhan dan perhatian sesuai dengan
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik. Undang-
undang yang mengatur tentang prinsip-prinsip pemerintahan yang baik
merupakan fungsi pemerintahan itu sendiri. Dalam tugas pokok fungsinya
pemerintahan yang baik adalah yang dapat memperkuat demokrasi dan hak
azasi manusia, meningkatkan kualitas ekonomi, sosial budaya, mengurangi
angka kemiskinan, memperkuat perlindungan terhadap masyarakat dan
lingkungan, serta bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam sehingga
meningkatkan kepercayaan terhadap pemerintah.
Salah satu agenda utama dari dilaksanakannya Reformasi Birokrasi adalah
peningkatan pelayanan publik menjadi. Karena kualitas pelayanan publik
yang rasanya belum memenuhi harapan masyarakat, ini berarti tingkat
kepuasan masyarakat masih rendah, ditandai dengan masih banyaknya
keluhan-keluhan terhadap penyelenggara pelayanan publik, baik yang
berkaitan dengan prosedur pelayanan yang masih terkesan berbelit-belit,
kelambatan dalam pengurusan, biaya yang tidak terjangkau serta sikap
petugas pelayanan yang tidak mencerminkan sikap sebagai abdi masyarakat.
Dilihat dari peran layanan yang semakin menonjol maka tidak heran jika
masalah pelayanan menjadi highligh dan mendapatkan tempat yang lebih
besar dan menjadi isu publik yang sering dibicarakan.
3
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang Konsep Pelayanan Publik
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami tentang defenisi dan Hakikat
pelayanan Publik
b. Mahasiswa mampu memahami tentang Paradigma Pelayanan
c. Mahasiswa mampu memahami Klasifikasi Pelayanan publik
d. Mahasiswa mampu memahami bagaimana Langkah Strategi dalam
Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Publik yang berkualitas
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apa defenisi dari dan Hakikat pelayanan Publik ?
2. Bagaimana Paradigma Pelayanan?
3. Bagaimana Klasifikasi Pelayanan public?
4. Bagaimana Langkah Strategi dalam Peningkatan Kapasitas
Penyelenggaraan Publik yang berkualitas?
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan
pengalaman penulis tentang konsep kelalaiandan mal praktek secara
umum dan sangsi hukum kelalaian dalam keperawatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
yang setara untuk menerima layanan, sehingga tidak memiliki akses untuk
mendapatkan pelayanan yang baik. Posisi inilah yang mendorong
terjadinya komunikasi dua arah untuk melakukan KKN dan memperburuk
citra pelayanan dengan mewabahnya Pungli, dan ironisnya dianggap
saling menguntungkan.
3. Unsur ketiga
Adalah kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima
layanan (pelanggan), yaitu kepuasan pelanggan menerima pelayanan,
unsur kepuasan pelanggan menjadi perhatian penyelenggara pelayanan
(Pemerintah), untuk menetapkan arah kebijakan pelayanan publik yang
berorienntasi untuk memuaskan pelanggan, dan dilakukan melalui upaya
memperbaiki dan meningkatkan kinerja manajemen pemerintahan.
4
c. Unit kerja dan atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab
dalam memberikan pelayanan;
d. Rincian biaya/tarif pelayanan dan tata cara pembayarannya
e. Jadwal waktu penyelesaian pelayanan;
4. Keterbukaan
Artinya prosedur/tata cara persyaratan, satuan kerja/pejabat
penanggungjawab pemberi pelayanan, waktu penyeleaian, rincian
waktu/tarif serta hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan
wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami
oleh masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta
5. Efisiensi
a. Persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal berkaitan
langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap
memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk
pelayanan yang berkaitan
b. Dicegah adanya pengulangan pemenuhan persyaratan dalam hal
proses pelayanan masyarakat yang bersangkutan mempersyaratkan
adanya kelengkapan persyaratan dari satuan kerja/instansi
pemerintah lain yang terkait
6. Ketepatan waktu
Kriteria ini mengandung arti pelaksanaan pelayanan masyarakat
dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan
7. Responsif
Lebih mengarah pada daya tanggap dan cepat menanggapi apa yang
menjadi masalah, kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang dilayani
8. Adaptif
Cepat menyesuaikan terhadap apa yang menjadi tuntutan, keinginan
dan aspirasi masyarakat yang dilayani yang senantiasa mengalami
tumbuh kembang.
5
kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur
pemerintah sebagai abdi masyarakat.
B. Paradigm Pelayanan
Sejalan dengan perkembangan manajemen penyelenggaraan
pemerintahan dan dalam upaya mewujudkan pelayanan prima dan
berkualitas, paradigma pelayanan publik berkembang dengan fokus
pengelolaan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dengan ciri-ciri :
1. Lebih menfokuskan diri kepada fungsi pengaturan, melalui berbagai
kebijakan yang memfasilitasi berkembangnya kondisi yang kondusif bagi
pelayanan oleh masyarakat
2. Lebih memfokuskan diri pada pemberdayaan masyarakat, sehingga
masyarakat mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap fasilitas
pelayanan yang telah dibangun bersama
3. Menerapkan sistem kompetisi dalam hal penyediaan pelayanan publik
tertentu, sehingga masyarakat memperoleh pelayanan yang berkualitas
4. Terfokus pada pencapaian dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran
berorientasi pada hasil (outcomes) yang sesuai dengan input yang
digunakan
5. Lebih menggutamakan apa yang diinginkan oleh masyarakat
6. Pemerintah juga berperan untuk memperoleh pendapatan dari pelayanan
yang dilaksanakan
7. Lebih mengutamakan antisipasi terhadap permasalahan pelayanan
8. Lebih mengutamakan desentralisasi dalam pelaksanaan pelayanan
9. Menerapkan sistem pasar dalam memberikan pelayanan
6
Perubahan tersebut juga didasari pergeseran paradigma yang berisikan
perubahan perilaku pelayanan dari yang sifatnya sentralistis ke desentralistis
dalam upaya meningkatkan efisiensi, mutu dan efektifitas pelayanan. Selain
itu adanya keharusan setiap unit kerja pemerintah untuk menyusun rencana
strategiknya masing-masing, juga merupakan salah satu upaya untuk
mendorong terwujudnya akuntabilitas pelayanan, dan terjadinya revitalisasi
fungsi pelayanan aparatur pemerintah.
7
b. Pendekatan untuk Penyempurnaan Kualitas Jasa
Penyempurnaan kualitas jasa merupakan aspek penting dalam rangka
menciptakan kepuasan pelanggan. Setidaknya ini disebabkan oleh
faktor biaya, waktu menerapkan program, dan pengaruh layanan
pelanggan. Ketiga faktor ini merupakan inti pemahaman dan
penerapan suatu sistem yang responsif terhadap pelanggan dan
organisasi untuk pencapaian kepuasan optimum.
8
3. Strategi untuk SDM dalam Organisasi
Strategi dasar yang berkaitan dengan unsur manusia dalam setiap
organisasi meliputi :
a. Menetapkan tujuan yang jelas.
Setiap organisasi harus mempunyai tujuan yang spesifik dan jelas agar
bisa berhasil dalam menetapkan kualitas. Bila visi dan tujuan
organisasi ditetapkan dengan cermat dan didasarkan pada tuntutan
pelanggan, maka organisasi yang bersangkutan dapat mencapai
pertumbuhan dan profitabilitas yang besar
9
d. Melembagakan pendidikan dan pelatihan Pelatihan sangat penting
bagi setiap orang
Semakin baik seorang karyawan dilatih, maka akan semakin baik pula
kinerjanya. Semakin terlatih baik seorang karyawan, semakin andal
jasa yang disampaikan. Dalam bidang jasa, sudah merupakan
keharusan bahwa keterampilan danpendidikan berjalan seiring. Bila
itu terjadi, maka organisasi akan bisa mencapai keunggulan kualitas
dan mempertahankan kesesuaian kualitas tersebut di seluruh jajaran
organisasi
10
5. Strategi Kepuasan Pelanggan
Upaya untuk mewujudkan kepuasan pelanggan yang total bukanlah
merupakan suatu hal yang mudah. Menganalisa pelanggan yang tidak
puas, merancang sistem penanganan keluhan yang efektif, dan syarat-
syarat jaminan (garansi) yang baik merupakan strategi yang cukup baik
untuk membangun kepuasan pelanggan.
Upaya perbaikan atau penyempurnaan kepuasan pelanggan dapat
dilakukan dengan berbagai strategi. Pada prinsipnya strategi kepuasan
pelanggan akan menyebabkan para pesaing harus bekerja keras dan
memerlukan biaya yang tinggi dalam usahanya merebut pelanggan suatu
perusahaan. Suatu hal yang penting untuk diperhatikan di sini adalah
bahwa kepuasan pelanggan merupakan strategi panjang yang
membutuhkan komitmen, baik menyangkut dana maupun sumber daya
manusia.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah,
dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Dalam konteks Indonesia, upaya menerapkan pelayanan berkualitas
dilakukan melalui konsep pelayanan prima. Konsep ini dijabarkan dalam
berbagai sistem seperti pelayanan satu atap dan pelayanan satu pintu.
Perubahan kebijakan dan peraturan perundang-undangan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah juga tak lepas dari
upaya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan.
Dalam pelayanan public yang berkualitas, terdapat langkah strategi untuk
meingkatan kualitas penyelenggaraannya diantaranya yaitu atribut layanan
pelanggan, strategi penambahan nilai organisasi, strategi untuk SDM dalam
organisasi, strategi bagi sumber daya informasi dan strategi kepuasan
pelanggan.
B. Saran
Mahasiswa diharapkan mampu memahami berbagai macam Issue Etik
yang terjadi di dunia Keperawatan sehingga mahasiswa ketika telah
memasuki dunia kerja sebagai perawat mampu meningkatkan kemampuan
profesionaldenganmenyikapi Issue etik yang terjadi serta menyelesaikan
masalah etik tersebut sesuai dengan kode etik keperawatan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
SERVICE EXCELENT
“Konsep Pelayanan Publik”
Kelompok 6
1. Al Hanifah Armes
2. Dera Rahmi Gusti Fauzia
3. Fitriatul Munnawarroh
4. Oktaghina Jennisya
5. Raisatul Mahmudah
6. Teguh Wiradharma
Definisi dan Hakikat Pelayanan Publik
Pelayanan Publik
1. Efektif, lebih mengutamakan pada pencapaian apa yang menjadi tujuan dan
sasaran.
2. Sederhana, mengandung arti prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan
secara mudah, cepat, tepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan
mudah dilaksanakan oleh masyarakat yang meminta pelayanan.
3. Kejelasan dan kepastian (transparan
4. Keterbukaan
5. Efisiensi,
6. Ketepatan waktu
7. Responsif
8. Adaptif
Paradigma Pelayanan
a. Atribut Layanan
Upaya menghasilkan laba melalui penciptaan nilai
Pelanggan
bisa dilakukan dengan cara:
b. Pendekatan untuk
a. Meningkatkan perolehan pelanggan.
Penyempurnaan
b. Mempekerjakan karyawan yang lebih baik.
Kualitas Jasa c. Memberikan kompensasi yang lebih efektif
c. Sistem umpan balik kepada para karyawan.
untuk kualitas d. Meningkatkan produktivitas para karyawan.
layanan pelanggan. e. Memotivasi karyawan untuk menawarkan nilai
kepada para pelanggan.
f. Membangun investasi dan struktur kepemilikan
yang lebih baik.
3. Strategi untuk SDM dalam Organisasi
Cara 1. Wawancara
Pengumpulan 2. Pengukuran
Data 3. Pemeriksaan fisik
4. Dokumentasi
Rencana Analisis