OLEH
ANAS RIZAL
NEVI GUSNITA
WIKA DEFRILA
BUKITTINGGI
TA 2019/2020
PRODI KEPERAWATAN
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul
“Model Pendokementasian Keperawatan PIE ”.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak menemui kesulitan dan hambatan
sehingga kami tidak terlepas dari segala bantuan, arahan, dorongan semangat dari berbagai
pihak. Dan akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu kami ingin
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
berbagai pihak yang telah membantu kami yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Terima kasih atas kesabaran dan keikhlasannya dalam memberikan masukan, motivasi dan
bimbingan selama penyusunan makalah ini.
Segala kemampuan dan daya upaya telah kami usahakan semaksimal mungkin,
namun kami menyadari bahwa kami selaku penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca. Penulis berharap semoga hasil makalah ini memberikan
manfaat bagi kita semua, Amin.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………. 2
1.3 Tujuan……………………………………………………………………… 2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Defenisi…………………………………………………………………….. 3
2.2 Cara Penggunaan PIE (Problem Intervention Evaluation)……………. 3
2.3 Karakteristik PIE…………………………………………………………. 4
2.4 Lembar Pengkajian Pasien Harian………………………………………. 4
2.5 Catatan perkembangan…………………………………………………… 4
2.6 Keuntungan dan Kerugian PIE…………………………………………... 5
BAB III ASKEP ……………………………………………………………….. 7
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………… 13
4.2 Saran……………………………………………………………………….. 13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dokumentasi keperawatan merupakan bukti otentik yang dituliskan dalam
format yang telah disediakan dan harus disertai dengan pemberian “ tanda tangan” dan
nama perawat serta harus menyatu dengan status / rekam medik pasien. Dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien, setiap langkah dari proses keperawatan
memerlukan pendokumentasian mulai dari tahap pengkajian, penentuan diagnosa
keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan harus
didokumentasikan.
Pencatatan PIE adalah format dokumentasi keperawatan yang di buat pada
tahun 1984 di Craven county Hospital di New Bern, Carolina Utara,yang hapir sama
dengan SOAP yang keduanya berorientasi ada masalah. Pencatatan SOAP berakar
dari model medis,sedangan PIE berdasarkan proses keperawatan. Kepanjangan dari
PIE adalah Problem,intervensi,dan evaluasi Asuhan keperawatan, Maksud dari
pencatatan PIE,sebagai mana awalnya adalah untuk menghilangkan rencana
keperawatan tradisiona dan memasukan rencara perawatan yang continue ke dalam
dokumentasi harian. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan dokumetasi
keperawatan,menyatukan rencana keperawatan dan catatan perkembangan,serta
mencatat catatan ringkas mengenai asuhan keperawatan yang di rencanakan dan
diberikan (Siegrist,Dettor,Stocks,1985).
1.2. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari PIE ?
2. Bagaimana cara mencatat catatan perkembangan PIE ?
3. Apa keuntungan dari pendokumentasian pada PIE ?
4. Apa kerugian dan masalah yang terdapat pada pendokumentasian pada PIE ?
5. Bagaimana Asuhan Keperawatan penggunaan PIE ?
1.3. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari dokumentasian PIE
2. Dapat mengerti bagaimana cara pencatatan pendokumentasian PIE
3. Dapat mengetahui keuntungan dari pendokumentasian PIE
4. Dapat mengetahui kerugian dan masalah pada pendokumentasian PIE
5. Dapat mengerti dan memahami cara pendokumentasian dengan menggunakan
format PIE
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Definisi
PIE (Problem Intervention Evaluation) adalah suatu singkatan dari identifikasi
masalah, intervensi dan evaluasi. System pendokumentasian PIE adalah suatu
pendekatan orientasi proses pada dokumentasi dengan penekanan pada proses
keperawatan dan diagnosis keperawatan.
3
2.3. Karakteristik PIE
1. Proses dokumentasi PIE dimulai dari saat pengkajian ketika pertama kali klien
masuk diikuti pelaksanaan pengkajian system tubuh setiap pergantian dinas (setiap 8
jam).
2. Data masalah yang hanya dipergunakan untuk asuhan keperawatan klien pada
jangka waktu yang lama dengan masalah yang kronis.
3. Intervensi yang dilaksanakan dan rutin didokumentasikan dalam flow sheet.
4. Catatan perkembangan digunakan untuk pencatatan nomor intervensi keperawatan
yang spesifik berhubungan dengan masalah yang spesifik.
5. Intervensi langsung terhadap penyelesaian masalah yang ditandai dengan huruf I
(intervensi) dan nomor masalah klien yang relevan didokumentasikan.
6. Keadaan klien sebagai pengaruh dari intervensi diidentifikasi dengan huruf E
(evaluasi) dan nomor masalah.
7. Setiap masalah yang diidentifikasi harus dievaluasi minimal setiap 8 jam (setiap
pergantian dinas)
4
Setelah pernyataan dibuat, masalah tersebut dirujuk dengan member nomor sesuai
urutan data yang masuk. Pada versi murni sistem pencatatan,tidak pernah dibuat dafter
masalah yang terpisah, Perawat mencatat intervensi spesifik yang digunakan untuk
menatalaksanakan masalah yang didentifikasi. Intervensi tersebut diberi label “I” dan
diberi nomor sesuai dengan masalahnya. Hanya intervensi yang benar-benar
diimplemntasikan yang dicatat dalam catatan perkembangan; misalnya:
Evaluasi terhadap setiap masalah dibuat sedikitnya sekali dalam setiap jam dinas dan
sekali lagi di malam hari. Jika masalahnya tetap ada, maka hal tersebut harus terus
didokumentasikan sampai berhasil diselesaikan. Setelah berhasil diselesaikan,maka
catatan perkembangan.
5
2. Kerugian :
a. Tidak dapat digunakan sebagai pendokumentasian semua disiplin ilmu.
b. Pembatasan rencana intervensi tidak aplikatif untuk beberapa situasi
perawatan.
c. Pencatatan PIE menghapuskan rencana perawatan yang terpisah,maka hasil
yang dicapai pasien tidak ditentukan secara jelas.
d. Sistem ini beranggapan bahwa semua perawat berpraktik dengan pengalaman
dan pengetahuan yang sama,dan semuanya boleh membuat keputusan yang
tepat berkaitan dengan dengan identifikasi masalah dan pemilihan
intervensi .
e. Perawat yang menggunakan sistem PIE telah mencatat bahwa pencatatan
bahwa pencatatan tersebut dapat dengan sering memberitahukan adanya
perubahan pada status pasien,tetapi hal ini tidak sesuai untuk pasien yang
masalahnya tidak berubah dari satu hari ke hari berikutnya.
f. Keharusan untuk mencatat masalah setiap 8 dan 24 jam dapat menimbulkan
dokumentasi yang panjang,terutama jika pasien mempunyai banyak masalah.
6
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN DM
a. Pengkajian
1. Nama : Tn.A
2. Umur : 60 tahun
3. Jenis kelamin : laki-laki
4. Alamat : Pasar baru
5. Pekerjaan : Petani
6. Tanggal MRS : 18 November 2016
7. No. RM : 151515
8. Diagnosa Medis : Diabetes Melitus Tipe II
9. Tanggal Pengkajian : 19 November 2016
10. Ruang : Merbabu
b. Keluhan Utama
Klien mengatakan badannya lemah, dan BB turun 8 kg terakhir dalam sebulan
terakhir ini.
7
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit Hipertensi.
f. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. TTV
TD : 160/100 mmHg
Nadi : 80 x/m
RR : 20 x/m
S : 37,4 ͦC
3. TB : 164 cm
BB : 68 kg
4. Rambut : Rambut tidak merata ada yang berwarna putih
5. Mata : Konjungtiva Anemis, Sklera tidak Ikterik, Pupil Isokor
6. Hidung : Simetris, tidak adanya sekret
7. Mulut : Bibir klien tampak kering
8. Jantung
Inspeksi : Ictus tidak terlihat
Palpasi : Ictus tidak teraba
Perkusi : tidak adanya bunyi jantung tambahan
Auskultasi : Bunyi jantung reguler, Murmur
9. Abdomen
Inspeksi : perut datar, simetris
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus 3 x/m
8
10. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : klien mekan 3x.hari, porsi makan cukup dengan nasi,
lauk dan sayur
Selama sakit : klien makan diit berupa makanan lunak 3 x/hari yang
diberikan RS, pasien hanya menghabiskan ¾ porsi yang
diberikan Rs. Dan klien tetap mengonsumsi buah-
buahan seperti apel dan pepaya. Klien minum ± 2500
cc/hari
11. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB 1x/ hari, konsistensi padat, BAK 6-7
x/hari.
Selama sakit : Klien mengatakan BAB 1x/hari, BAK sering, bila malam
hingga
10 kali, warna kuning agak keruh agak keruh, bau khas.
12. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit : klien dapat beraktivitas mandiri, dan jarang berolahraga.
Selama sakit : aktivitas klien dibantu oleh perawatdan klien.
13. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : klien mengatakan biasanya tidur ± 6-7 jam/hari. Pasien jarang
tidur siang.
Selama sakit : klien mengatakan tidur 5-6 jam pada malam hari. Pasien
mengalami gangguan dalam pola istirahat dan tidur karena
sering BAK.
9
G. Analisa Data
TGL/JAM DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
18-11-2016 DS : klien mengatakan Penurunan Faktor genetik,
08.00 WIB badanya terasa lemas, kebutuhan infeksi virus,
dan BB turun dalam nutrisi pengrusakan
sebulan terakhir. imunologik.
Dieresis Osmotik.
Kehilangan kalori.
Sel kekurangan
bahan untuk
metabolisme.
Merangsang
hipotalamus.
10
Pusat lapar dan
haus.
Polidiosia,
Polipagia,
Ketidakseimbang
an nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh,
11
H. MODEL DOKUMENTASI PIE (PROBLEM-INTERVENSI-EVALUASI) DALAM
ASUHAN KEPERAWATAN DM
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam proses pendokumentasian Asuhan Keperawatan dengan format PIE ini
sangat sederhana dan lebih memudahkan proses asuhan keperawatan, hanya saja
dalam prosesnya kami kesulitan dalam menetukan evaluasinya apakah SOAP,
SOAPIER atau Evaluasinya saja, namun secara keseluruhan dengan
pendokumentasian format Pie ini dapat memudahkan kami melakukan asuhan
keperawatan.
4.2 Saran
Makalah yang dapat penulis paparkan mengenai penyakit Diabetes Melitus
dengan pendokumentasian PIE. Semoga makalah ini berguna bagi pembaca,
khususnya bagi mahasiswa. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami harapkan
untuk perbaikan makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
14