Oleh :
INTAN INDAH PERMATASARI
NIM. 1501013
i
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
INTAN INDAH PERMATASARI
NIM. 1501013
ii
SURAT PERNYATAAN
Mengetahui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Ns. Dini Prastyo Wijayanti,S.Kep, M.Kep. Ns. Kusuma Wijaya Ridi Putra, S.Kep,. MNS.
NIDN. 0704068901 NIDN. 0731108603
iii
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah pada
tanggal : 8 Juli 2019
Oleh,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Ns. Dini Prastyo Wijayanti,S.Kep, M.Kep. Ns. Kusuma WijayaRidi Putra, S.Kep,. MNS.
NIDN. 0704068901 NIDN. 0731108603
Mengetahui,
Direktur
Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo
iv
HALAMAN PENGESAHAN
TIM PENGUJI
Tanda Tangan
Mengetahui,
Direktur
v
MOTTO
³ .HVXNVHVDQ hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang
disertai dengan doa, karena sesungguhnya nasib seseorang manusia
tidakakan berubah dengan sendirinya tampa EHUXVDKD««´
vi
Lembar Persembahan
Dengan segala puja dan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan
atas dukungan dan GR¶D dari orang-orang tercinta, akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini
dapat dirampungkan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh Karena itu,
dengan rasa bangga dan bahagia saya khaturkan rasa syukur dan terima kasih saya
kepada:
1. Tuhan YME, karena hanya atas izin dan karunia Nyalah maka skripsi ini
dapat dibuat dan selesai pada waktunya. Puji syukur yang tak terhingga
pada Tuhan penguasa alam yang meridhoi dan mengabulkan segala GR¶D
2. Kedua orang tua, yang telah memberikan dukungan moril maupun materi
serta GR¶D \DQJ WLDGD henti untuk kesuksesan saya, karena tiada kata
seindah lantunan GR¶D dan tiada GR¶D \DQg paling khusuk selain GR¶D \DQJ
terucap dari orang tua. Ucapan terima kasih saja takkan pernah cukup
untuk membalas kebaikan orang tua, karena itu terimalah persembahan
bakti dan cintaku untuk kalian bapak ibuku.
3. Adik cindy fitriani dwi monica, yang telah memberikan dukungan dan
sindiran untuk segera menyelesaikan Karya Tulisan Ilmiah ini. Dan terima
kasih karna telah bersedia membantu meminjamkan buku sebagai
tambahan sumber untuk karya tulis ilmiah ini.
4. Ibu Ns. Dini Prastyo Wijayanti,S.Kep,M.Kep. Selaku Dosen pembimbing
1 dan Bapak Ns. KusumaWijayaRidi Putra, MNS selaku Dosen
Pembimbing 2 beserta penguji dan pengajar, yang selama ini telah tulus
dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan saya,
memberikan bimbingan dan pelajaran yang tiada ternilai harganya, agar
saya menjadi lebih baik. Terima kasih banyak Bapak dan Ibu dosen, jasa
kalian akan selalu terpatri di hati.
Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua, akhir kata saya
persembahkan Karya Tulis Ilmiah ini untuk kalian semua, orang-orang yang saya
sayangi. Dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan berguna untuk
kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang, Aamiinnn.
vii
KATA PENGANTAR
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB 3 TINJAUAN KASUS........................................................................... 34
3.1 Pengkajian .................................................................................................. 34
3.1.1 Identitas pasien................................................................................. 34
3.1.2 Riwayat Keperawatan ...................................................................... 35
3.2 GenoJUDP««««««««««««««««««««««««« 36
3.3 Pemeriksaan ILVLN«««««««««««««««««««««« 37
3.4 Analisa Data ............................................................................................... 45
3.5 Diagnosa Keperawatan............................................................................... 47
3.3.1 Daftar Masalah Keperawatan ........................................................... 47
3.3.2 Daftar Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas...................... 47
3.4 Rencana Tindakan Keperawatan ................................................................ 48
3.5 Implementasi KeSHUDZDWDQ«««««««««««««««««« 50
3.6 Catatan Perkembangan ............................................................................... 53
3.7 Evaluasi Keperawatan ................................................................................ 55
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
diatas normal yang ditunjukan oleh angka sistolik ( bagian atas ) dan diastolic(
tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa ( sphygmomanometer ) ataupun
alat digital lainnya. Hipertensi merupakan salah satu penyakit paling mematikan
didunia. Sebanyak 1 milyar orang didunia atau 1 dari 4 orang dewasa menderita
melainkan memicu terjadinya penyakit lain yang tergolong kelas berat dan
mematikan serta memberi gejala yang berlanjut untuk organ tubuh, seperti stroke
untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah dan otot jantung
rebusan air mengkudu tanpa dicampur gula, penyakit hipertensi bisa disembuhkan
(Ardiansyah,2009)
1
2
menjadi 9,5 % pada tahun 3013. Prevelensi hipertensi pada penduduk umur 18
di seluruh dunia. jumlah penderita hipertensi terus bertambah dari tahun ketahun
tahun 2016 tercatat sebanyak 337 orang yang terdiri dari 33 pasien rawat inap
dan 303 pasien rawat jalan (Rekam Medis RSUD Pasuruan 2017).Sedangkan
Indonesia memiliki angka yang cukup tinggi, yaitu 15 %. Dari 230 juta penduduk
1 milliar orang menderita hipertansi. Dua pertiga penyakit hipertensi ini terjadi di
negara berkembang.di tahun 2025 di perkirakan 1,56 milliar orang orang yang
sebelas oleh karena itu, Negara Indonesia yang sedang membangun disegala
dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala, yang dapat dilakukan pada
3
waktu chek-up kesehatan atau saat periksa kedokteran. Penyakit hipertensi dapat
dicegah dengan menjaga pola makan, yang salah satunya dengan melakukan diet
rendah garam. Namun demikian dini renah garam ini akan diperlukan beberapa
factor yang meliputi sikap, pengetahuan dan dukungan keluarga. Pada pasien
minum obat secara teratur dan benar sesuai dengan anjuran dokter dengan sekali
diantaranya karena merasa jenuh terhadap cara pengobatan dalam jangka waktu
yang lama sehingga penderita tidak melaksanakan program pengobatan yang ada,
Penyebab hipertensi yang utama adalah kebiasaan dan gaya hidup yang tidak
sehat, misalnya suka minuman alkohol, suka merokok, kurang olahraga atau
tahap yang lebih berat dapat terjadi kerusakan pada beberapa organ tertentu.
Akibat bila hal ini di biarkan maka akan beresiko bertambah parahnya penyakit
hipertensi sehingga jatuh pada keadaan yang lebih berat, misalnya bisa
kematian mendadak.
4
merupakan pelayanan potensial yang didasarkan pada ilmu dan metodologi yang
terjadi secara mendadak atau tidak diperkirakan. IGD rumah sakit mempunyai
yang dating dengan gawat darurat medis. Penilaian klinis terhadap hipertensi dan
fungsi ventrikuler akan dilakukan selama 24 jam sampai 48 jam tetapi dalam
vasokontriksi (Mahmarian,2013 ).
5
Untuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan penyakit ini maka penulis
BangilPasuruan"´
di RSUD Bangil.
Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberi
manfaat :
1.4.1 Akademis, hasil studi kasus ini merupakan sumbangan bagi ilmu
Hipertensi.
Hasil studi kasus ini, dapat menjadi masukan bagi pelayanaan di Rumah
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti
1.5.1 Metode
atau gejala yang terjadi pada waktu sekarang yang meliputi studi kepustakaan
7
1.5.1.1 Wawancara
1.5.1.2 Observasi
1.5.1.3 Pemeriksaan
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari keluarga atau orang
kesehatan lain.
Supaya lebih jelas dan lebih mudah mempelajari dan memahami studi kasus
1.6.2 Bagian inti dari lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub bab
berikut ini:
1.6.2.2 Bab 2: Tinjauan pustaka, berisi tentang konsep penyakit dari sudut medis
kerangka masalah.
1.6.2.3 Bab 3: Tinjauan kasus berisi tentang diskripsi data hasil pengkajian,
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab 2 ini akan diuraikan secara teoritis mengenai konsep penyakit
pelaksanaan, evaluasi.
2.1.1 Definisi
diatas normal yang ditunjukan oleh angka sistolik (bagian atas) dan diastolic
tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat
2.1.2 Etiologi
2.1.2.1 Usia
pada yang berusia dari 35 tahun dengan jelas menaikan insiden penyakit
9
10
tinngi dari pada wanita. Namun pada usia pertengahan, insiden pada
wanita mulai meningkat, sehingga pada usia diatas 65 tahun, insien pada
2.1.2.2 Ras
Hipertensi pada yang kulit hitam paling sedikit dua kalinya pada yang
berkulit putih.
Faktor seperti halnya pedidikan, penghasilan dan factor pola hidup pasien
2.1.3 Klasifikasi
sebagai berikut :
2.1.5 Patofisiologi
terletak dipusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jarak saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar
bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. pada titik ini, neuron
hipertensi).
(efek kardiovaskuler).
2.1.6.5 Asam Urat : Hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai factor resiko
terjadinya hipertensi.
2.1.6.7 Foto dada / thoraks : Dapat menunjukan obstruksi klasifikasi pada area
katup.
2.1.7.1 Hipertensi
menimbulkan pendarahan.
2.1.7.3 Obesitas
2.1.7.4 Alkoholik
otak dan kardiak aritmia serta kelainan motilitas pembuluh darah sehingga
2.1.9 Komplikasi
2.1.9.1 Stroke.
2.1.10 Pencegahan
2.1.10.2 Diet rendah garam atau makanan, kegemukan ( kelebihan berat badan
2.1.10.3 Latihan olahraga yang dapat seperti senam aerobic, jalan cepat,dan
2.1.10.6 Melakukan antisipasi fisik secara terutur atau berolahraga secara teratur
2.1.10.7 Menjalani gaya hidup yang wajar mempelajari cara yang tepat untuk
2.1.11 Penatalaksanaan
2.1.11.2Penatalaksanaan farmakologik
2) Kombinasi dua obat, dosis rendah lebih baik dari pada satu obat
3) Bila tidak ada respon satu obat, respon minim atau ada efek
4) Pilih yang kerja 24 jam, sehingga hanya sehari sekali yang akan
meningkatkan kepatuhan.
masalah yang timbul pada pasien yaitu ketakutan dan kecacatan, rasa cemas, rasa
terhadap dirinya yang salah sehingga mengubah gaya hidup individu selain itu
17
juga berdampak pada status ekonomi pasien karena biaya perawatan dan
2.3.1 Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar bagi seorang perawat dalam
data yang akurat dan sistematis akan membantu menentukan status kesehatan dan
2) Keluhan Utama
S (Skala) : skala sakitnya berapa ? (1-3 Ringan, 4-6 Sedang, 7-10 Berat)
kemerahan, dan kelelahan yang bisa terjadi pada penderita hipertensi. Jika
hipertensinya berat atau menahan tidak di obati, bisa timbul gejala sakit
terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
bahkan koma.
6) Riwayat Psikososial
Vena Jugularis).
kesadaran.
massa (feokromositoma).
Analisa data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi
dengan penelitan. Atau definisi lain dari analisa data yaitu kegiatan yang
dilakukan untuk merubah data dari hasil penelitian menjadi informasi yang
konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dan
2013).
22
(2015), yaitu:
vaskuler serebral.
berpusat pada pasien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi
keperawatan yang dipilih untuk mencapai tujuan tersebut ( Potter & Perry,2006 ).
serebral.
hasil
gelisah. penyembuhan
24
iskemia miokard
relaksasi.
Nadi : 60-100 x/menit
4. Beri obat sesuai 4. Untuk mempercepat
RR : 16-20 x/menit
instruksi dokter proses penyembuhan
kesadaran
kebutuhan O2
hasil
keletihan
kranial
hasil
menjaga kebersihan
otak menurun
dengan edema.
terutama pemasukan
1) tidak ada
dan haluan
edema
4) Pasang urine kateter 4) Untuk mengetahui
2) input, output
jika diperlukan secara akurat input
seimbang
yangdikeluarkan
29
penurunan
berat badan
4) tidak cemas
2.3.4 Pelaksanaan
harus sudah dibuat untuk proses penyembuhan pasien selama dirawat di rumah
sakit. Setiap tindakan yang diberikan dari rencana tindakan harus diberi tanggal,
tekanan vaskuler serebral dan iskemia selama 1x24 jam dilakukan tindakan
bantu pasien dan keluarga dalam ambulansi kebutuhan, berikan cairan, makana
lunak dan perawatan mulut yang teratur, melakukan kolaborasi dengan tim medis
kelemahan fisik, ketidak seimbangan suplai dan kebutuhan oksigen selama 1x24
selama 1x24 jam dilakukan tindakan keperawatan seperti: pantau tekanan darah,
catat keberadaan, kualitas denyutan, amati warna kulit, kelmbaban suhu, catat
edema umum/ tertentu, beri lingkungan tenang dan nyaman serta kurangi
anjurkan teknik relaksasi, panduan imaginasi, pantau respon terhadap obat serta
mengkaji pola tidur dan istirahat pasien, menciptakan lingkungan yang nyaman,
menganjurkan pasien untuk banyak istirahat dan tidur yang cukup, membatasi
berat badan pasien tidak menurun. Mengkaji status cairan dengan menimbang
berat badan / hari, menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang pembatasan
2.3.5 Evaluasi
pencapaian hasil yang diharapkan. Aktifitas ini berfungsi sebagai umpan balik dan
kebaikan (Doesngoes,2009).
32
Usia
Elastisitas
Jenis Kelamin Gaya hidup Obesitas
menurun.
Hipertensi
Perubahan Struktur
Vasokontriksi
Gangguan Sirkulasi
Edema
Kelebihan
volume cairan
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini akan disajikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan yang
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 Identitas
34
35
januari 2019 jam 08.00 dengan keluhan utama pasien mengatakan pusing
sampai ujung kepala, dengan skala nyeri 6 dan bertambah saat pasien saat
tidakada, Jenis alergi : tidak ada alergi makanan atau alergi obat-obatan.
3.1.2.3 Riwayatkesehatankeluarga
gorengan
Nafsu Makan pasien Sebelum sakit Baik, tetapi pada saat sakit nafsu
habis , Saat sakit : 3x sehari hanya 2-3 sendok makan warna coklat
konsisten cair jumlah 100 cc. Minum Jenis = Sebelum sakit : Teh, kopi
& air putih jumlah = 1500 cc/hari Saat sakit : Air putih Jumlah = 1000
kebutuhan tubuh.
= Laki - laki
= perempuan
= Pasien
= Meninggal
Dunia
= Menikah
= Saudara
= Tinggal
Serumah
bantu nafas Palpasi Vokal fremitus : tidak terkaji, Nyeri dada saat bernafas
: Tidak Ada Auskultasi Suara nafas : vesikuler, Batuk : Tidak ada batuk,
3.1.5.4 Kardiovaskuler/Blood ( B2 )
Nyeri dada : pasien Tidak ada nyeri dada , Irama jantung : teratur,
Tidak ada, Clubbing finger : Tidak ada, JVP : Tidak ada, Lain ± lain :
Jenis : Tidak ada, Kaku kuduk : Tidak ada, Brudsky 1 : Tidak ada , Nyeri
sebelum sakit.
jam Saat MRS : 4x/hari teratur , Bau : khas urin warna : kuning
3.1.5.7 Pencernaan ( B5 )
Gigi : bersih
tidak ada
Kekuatan otot: 5 5
5 5
3.1.5.9 Penginderaan ( B7 )
Alat bantu : tidak ada alat bantu Hidung : normal, Mukosa hidung : lembab,
Sekret : Tidak ada secret, Ketajaman penciuman : normal, Kelainan lain : tidak
pendengaran : Normal, Alat bantu : Tidak memakai alat bantu, Perasa :manis,
3.1.5.10 Endokrin( B8 )
3.1.6.1 Identitas:
seorang laki-laki.
3.1.6.2 Peran:
kepala keluarga
melakukan perannya.
(4)Tugas/pekerjaan : petani.
(1)Sekolah : Baik
bersama keluarga.
kesehatan: Pasien
sembuh.
3.1.7.1 Konsep tentang penguasa kehidupan: Yakin kepada Allah SWT itu ada
dan adil.
3.1.7.2 6XPEHU NHNXDWDQ KDUDSDQ VDDW VDNLW 3DVLHQ KDQ\D ELVD EHUGR¶D VXSD\D
cepat sembuh.
Allah.
3.1.7.5 Persepsi terhadap penyakit: pasien mengatakan semua ini adalah ujian
2) Terapi
(3) Injeksi Antrain 3x1 amp = Biasanya, obat antrain ini dimanfaatkan
tekanan darah tinggi. Obat ini juga bisa digunakan serangan angina
Tabel 3.1 Analisa data pada pasien Tn.R dengan diagnosa medis hipertensi
mata berkunang-kunang.
kepala.
S : skala nyeri 7.
DO :
1. Pasien tampak
menyeringai kesakitan
dengan skala 7.
mmHg.
46
RR :22 x/menit.
Suhu : 36,0 ºC
RR :20 x/menit.
Suhu :36ºC.
2. GCS : 4-5-6.
3. Kesadaran compos
mentis
pecah.
sendok makan.
7. BB sebelum sakit : 60
kg
8. BB saat sakit : 48 kg
47
iskemi.
Tabel 3.2 Rencana Tindakan Keperawatan pada pasien Tndengan diagnosa medis
Hipertensi diruangan Melati pada tanggal 2 januari 2019.
No Tujuan/kriteria hasil Intervensi Rasional
Tujuan : Setelah
dilakukantindakan
hasil : pasien.
BB dalam rentang
tidak kering.
50
Table 3.3 Implementasi keperawatan pada pasien Tn.R dengan diagnosa medis
hipertensi diruang melati pada tanggal 2 januari 2019.
No Tanggal Jam Implementasi Nama/Tanda
tangan
4. Menghilangkan/meminimalkan
kebutuhan.
nyeri.
2 1. BHSP
tepat waktu.
mandiri.
secara berlahan-lahan.
mata berkunang-kunang.
52
secara perlahan-lahan.
teratur.
2019 teratur.
Tabel 3.4 Catatan pekembangan pada pasien Tn.R dengan diagnosa medis
Hipertensi diruang Melati pada tanggal 2 januri 2019.
Tanggal Diagnose Keperawatan Evaluasi Paraf
TD : 180/100 mmHg.
1237dan 8.
TD : 180/100 mmHg.
123dan 5.
TD :140/90 mmHg.
54
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dipertahankan.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi di pertahankan.
TD : 130/80 mmHg.
A :Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan,
pasien pulang
2o19 makan.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan,
pasien pulang.
55
Tabel 3.5 Evaluasi Keperawatan pada pasien Tn.R dengan diagnose medis
tangan
A : Masalah Teratasi .
P :Intervensi dihentikan.
karena factor
psikologis.
56
BAB 4
PEMBAHASAN
terjadi antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan pada
4.1 Pengkajian
4.1.1 Identitas
bahasa yang sering digunakan bahasa jawa bekeja sebagi pedagang sayur Pada
hipertensi atau tekanan darah tinggi lebih banyak terjadi pada pria usia dewasa
muda tetapi lebih banyak menyerang wanita setelah umur 55 tahun, sekitar 60 %
penderita hipertensi adalah wanita. Hal ini sering dikaitkan dengan perubahan
56
57
Pada riwayat sekarang tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan
dan tinjauan kasus pada pasien berusia 48 tahun tidak pernah menderita penyakit
hipertensi.
58
4.2.1 (Breathing) B1
kelainan pernafasan. Pada palpasi thoraks, di dapatkan vocal fremitus kanan dan
Tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus karena
4.2.2 (Kardiovaskuler) B2
dasar S3 (CHF dini), S4 (pengerasan ventrikel kiri atau hipertropi ventrikel kiri).
juga tidak terjadi sianosis, pada palpasi : nadi meningkat dan tidak ada nyeri dada,
auskultasi irama jantung teratur dan bunyi jantung S1-S2 tunggal, tidak ada bunyi
jantung tambahan. Dan terjadi kesenjangan antara tinjaun kasus dan tinjauan
59
2008.
Menurut ( muttaqin 2008 ) Keluhan pening atau sakit kepala GCS 4-5-6,
Pada tinjauan kasus didapatkan pada tingkat kesadaran pasien pada kasus
berorientasi waktu dan tempat dengan baik, tidak ada gangguan pada tinjauan
pustaka tidak ada pengkajian jam tidur sedangkan di tinjauan kasus pasien
tidur siang dirumah 1 jam dan dirumah sakit selama 2 jam dan untuk tidur
malam bai di rumah sekitar 4 jam maupun di rumah sakit selama 6 jam dan
kepala di bagian belakang, nyeri menjalar sampai ujung kepala, dengan skala
nyeri 7, nyeri bertambah saat pasien beraktifitas oleh karena itu penulis dapat
frekuensi berkemih 4 x/hari ( teratur ), jumlah perhari 100 cc, warna urin
kuning jernih.
60
Tidak ada Terjadi kesenjangan antara tinjaun kasus dan tinjauan pustaka
pada tinjauan pustaka didapatkan bentuk abdomen datar, simetris, tidak ada
hernia, hepar tidak teraba. Perkusi timpani, auskultasi peristaltic usus normal
20 x/menit sedangkan ditinjauan kasus didapatkan data lidah dan gigi sedikit
kotor karena selama pasien dirumah sakit mengosok gigi hanya 1 kali, tidak
ada kesulitan untuk menelan. Bentuk abdomen datar, simetris, hepar tidak
berada dirumah sakit BAB 1 x/hari dengan kosistensi lunak berwarna kuning
dengan bau khas ditempat yang digunakan yaitu pispot, sehingga ditinjauan
tidak terdapat oedema pada kaki dengan kekuatan otot 5-5-5-5. Tidak
adanya nyeri tekan, akral hangat, turgor kulit kembali < 3 detik,
kelembabpan pada kulit lembab dengan kebersihan kulit kotor dari hasil
61
dan pendengaran juga tidak di dapatkan kelainan atau abnormal pada pasien
pasien baik, pendengaran pada pasien normal dan penciuman pada pasien
thypoid, kelenjar parotis dan juga tidak ada luka gangrene yang dapat
Analisa data pada tinjuan pustaka hanya menguraikan tiori saja sedangkan
pada tinjauan kasus hasil pengkajian nyata yang disesuaikan dengan keluhan
nyata yang dialami pasien karena penulis menghadapi pasien secara langsung.
62
4.3.1 Nyeri Akut berhubungan dengan peningkatan serebral vaskuler dan iskemia.
penyebab nyeri memberikan cairan atau makan lunak dan tinggi serat
agar tidak lelah, dan modifikasi lingkungan sekitar yang nyaman. Setelah
4.5 Implementasi
4.5 $VXKDQ NHSHUDZDWDQ GLODNVDQDNDQ VHODPD KDUL SDGD GLDJQRVH ³ Q\HUL DNXW
hubungan dengan pasien agar pasien kooperatif, menjelaskan pada pasien tentang
tanda vital dan melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
implementasi yang dilakukan kepada pasien yaitu membina pasien agar pasien
4.6 Evaluasi
sudah tidak terasa nyeri lagi pada bagian belakang dan defisit perawatan diri,
sehingga masalah yang timbul pada pasien sudah teratasi dan intervensi di
BAB 5
PENUTUP
diruang Melati RSUD Bangil Pasuruan, maka penulis dapat menarik kesimpulan
5.1 Simpulan
Dari hasil uraian yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan pada
memberikan cairan atau makan lunak dan tinggi serat mengajarkan pasien untuk
melakukan teknik distaksi dan relaksasi setelah perawatan 2 hari pasien tampak
mencerna nutrisi oleh karena faktor psikologis. karena data-data yang ditemukan
66
pada saat pengkajian sangat mendukung di tegakkannya diagnosa ini, antara lain
5.1.2 Nyeri akut berhungan dengan peningkatan serebral vaskuler dan iskemia.
psikologis.
5.1.4 Nyeri akut membina hubungan saling percaya, agar pasien kooperatif,
menjelaskan pada pasien penyebab nyeri, kolaborasi dengan tim medis dalam
tubuh makan-makanan yang sehat, istirahat yang cukup, minum obat tepat waktu.
5.1.5 Dari pengkajian tersebut bisa ditarik evaluasi bahwa pasien mengatakan
sudah tidak terasa nyeri lagi pada bagian belakang dan ketidakseimbangan nutrisi,
67
sehingga masalah yang timbul pada pasien sudah teratasi dan intervensi di
5.2 Saran
yang baik dan keterlibatan pasien, keluarga dan tim kesehatan lainnya.
pengetahuan, keterampilan yang cukup serta dapat bekerja sama dengan tim
alangkahbaiknyamemberikaninformasitentangbahaya Hipertensi
baik.
DAFTAR PUSTAKA