KUE SUS ISI ICE CREAM VANILLA BERBALUT SELAI KULIT PISANG
“SUSI KIMBERLI”
Dosen Pembimbing:
Setho Hadisuyatmana, S.Kep., Ns., M.NS (CommHlth&PC)
Disusun Oleh:
1. Eliesa Rachma Putri (131611133001)
2. Cucu Eka Pertiwi (131611133007)
3. Nafidatun Naafi’a (131611133015)
4. Indah Latifa (131611133016)
5. Listya Ernissa Mardha (131611133017)
6. Desi Choiriyani (131611133021)
7. Arinda Naimatuz Zahriya (131611133024)
8. Mudrika Novita Sari (131611133050)
OKTOBER, 2017
Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga
Kelompok 6
Mata Kuliah Kewirausahaan Kode Mata Kuliah MNW 201
Judul Tugas Portofolio A Tugas No. 1-5
Batas akhir 12 Oktober 2017 Tanggal mengumpulkan 12 Oktober
pengumpulan 2017
Nama PJMK:
Setho Hadisuyatmana, S.Kep., Ns., M.NS (CommHlth&PC)
Dengan ini saya menyatakan bahwa isian dalam portofolio saya adalah karya saya sendiri dan
tidak untuk dicontoh tanpa sepengetahuan saya.
Apabila dengan sengaja terdapat kesamaan (plagiarisme) dalam pengerjaannya. Saya bersedia
untuk mengulang pengerjaan portofolio sebagaimana ditetapkan bersama dengan PJMA.
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya tugas
portofolio mata kuliah kewirausahaan yang berjudul KUE SUS ISI ICE CREAM VANILLA
BERBALUT SELAI KULIT PISANG “SUSI KIMBERLI”. Atas dukungan moral dan
materil yang diberikan dalam penyusunan portofolio ini, maka saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
Portofolio ini disusun untuk memenuhi tugas portofolio mata kuliah Kewirausahaan dan juga
sebagai wujud implementasi kemampuan mahasiswa dalam bidang kewirausahaan. Saya
menyadari bahwa portofolio ini masih jauh dari sempurna, karena itu kritik dan saran saya
harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini. Harapan saya semoga portofolio ini
bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................ 1
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................................... 3
BAB 4 PENUTUP............................................................................................................. 19
ii
4.1. Kesimpulan......................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 20
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang dikenal sebagai produsen pisang
sebanyak 6,20 % dari total produksi dunia, 50 % produksi pisang Asia berasal dari Indonesia
(Satuhu dan Supriyadi, 2008). Menurut Rismunandar (1981), tanaman pisang merupakan
suatu tumbuhan yang dari akar hingga daunnya dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh
manusia. Pisang banyak disukai oleh semua lapisan masyarakat Indonesia. Selain karena
mudah didapat dan harganya terjangkau, buah pisang juga mengandung gizi tinggi dan
sebagai sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Kandungan nutrisi lainnya seperti
serat dan vitamin dalam buah pisang seperti A, B, dan C, dapat membantu memperlancar
sistem metabolisme tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh dari radikal bebas.
Selain buah pisang yang kaya akan kandungan gizi, kulit pisang juga memiliki sumber
anergi alternatif yang kaya akan kandungan nutrisi seperti penelitian yang telah dilakukan
oleh Someya et al. membuktikan bahwa pada kulit pisang memiliki aktivitas antioksidan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging buahnya. Senyawa antioksidan yang terdapat
pada kulit pisang yaitu katekin, gallokatekin dan epikatekin yang merupakan golongan
senyawa flavonoid. Selain itu, kandungan unsur gizi yang terdapat pada kulit pisang cukup
lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C
dan air.
Pada umumnya kulit pisang merupakan bagian dari buah pisang yang biasanya dibuang
sebagai limbah yang tidak dimanfaatkan secara nyata. Namun saat ini limbah kulit pisang
yang kaya akan manfaatnya dapat diolah sebagai bahan makanan yang dapat dikonsumsi
dengan tetap mempertahankan nilai gizinya. Salah satu contoh pengolahan dari limbah kulit
pisang yang kaya akan nilai gizi dapat diproduksi menjadi selai yang terbuat dari kulit pisang.
a. Apakah kewirausahaan dan trend ide kewirausahaan yang dapat dikembangkan saat
ini?
1
b. Apa bahan utama yang digunakan dalam usaha yang dikembangkan dan apa manfaat
serta kandungannya?
c. Bagaimana analisis nilai dari produk SUSI KIMBERLI?
d. Bagaimana visi dan misi, serta profil perusahaan untuk SUSI KIMBERLI?
e. Bagaimana target pasar, pesaing dan peluang usaha untuk SUSI KIMBERLI?
f. Bagaimana proyeksi produksi dan modal yang akan dikembangkan dengan usaha SUSI
KIMBERLI?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Untuk mengetahui manfaat dari kulit pisang dan cara mengolahnya menjadi suatu
bahan olahan yang memiliki nilai jual tinggi dengan cara diolah menjadi selai. Selain itu,
untuk meningkatkan daya jual dan mutu dari kulit pisang dengan mengolahnya menjadi
sebuah makanan. Serta untuk meningkatkan pengetahuan pemanfaatan kulit pisang yang
belum banyak diketahui masyarakat.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Trend merupakan sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta. Dalam hal ini, segala sesuatu akan sering dibicarakan, disukai
atau bahkan digunakan. Sedangkan ide adalah buah pikir manusia yang muncul karena
adanya suatu pengamatan yg secara rasional dianggap logis dan memiliki nilai manfaat yang
baru.
Telah banyak inovasi untuk mengembangkan ide yang telah ada dari pengolahan kulit
pisang sebagai bahan baku produksi makanan. Banyak masyarakat yang belum mengetahui
bahwa bukan hanya buah dari pisang saja yang dapat digunakan sebgai bahan baku makanan,
namun kulit pisang juga bisa digunakan sebagai bahan baku suatu olahan makanan. Pisang
kepok memiliki kulit yang cukup tebal dan juga pisang kepok sering digunakan sebagai
olahan makanan seperti pisang goreng dan lain sebagainya, sehingga kulit pisang kapok
seringkali dibuang. Kulit pisang kapok yang tidak terpakai ini dapat digunakan sebagai bahan
dasar untuk membuat suatu olahan makanan.
Inovasi dalam pengembangan ide yang telah ada yang akan dikembangkan adalah
pengolahan kulit pisang sebagai bahan baku pembuatan selai yang terbuat dari kulit pisang,
atau bisa disebut selai kulit pisang. Memang masih terbilang asing olahan produk selai dari
kulit pisang ini bagi kebanyakan masyarakat, karena umumnya selai yang ada di pasaran
adalah selai yang terbuat dari olahan buah-buahan seperti selai nanas, strawberry, blueberry
dan lain sebagainya. Selai identik dimakan dengan diaplikasikan pada roti tawar, namun
inovasi baru yang dapat dilakukan dengan menggunakan selai kulit pisang ini adalah
mengaplikasikan selai kulit pisang pada kue sus. Kue sus yang biasanya berisi fla. Inovasi
baru yang dilakukan adalah menggati fla dengan selai kulit pisang. Kue sus tidak hanya diisi
3
selai kulit pisang, namun juga diinovasi kembali dengan isi ice cream rasa vanilla. Sehingga
menghasilkan Kue Sus Isi Ice Cream Vanilla Berbalut Selai Kulit Pisang “SUSI KIMBERLI”
Keunggulan atau nilai lebih dari produk ini yaitu menggunakan kulit pisang dan sedikit
dari buah pisangnya sebagai bahan utama, sehingga produk ini kaya akan manfaatnya bagi
tubuh manusia. Kandungan buah pisang yaitu sebagai sumber vitamin, mineral dan juga
karbohidrat. Kandungan nutrisi lainnya seperti serat dan vitamin dalam buah pisang seperti
A, B, dan C, dapat membantu memperlancar sistem metabolisme tubuh, meningkatkan daya
tahan tubuh dari radikal bebas. Bukan hanya bagian buahnya saja yang kaya akan
manfaatnya, kulit pisang juga memiliki sumber anergi alternatif yang kaya akan kandungan
nutrisi seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Someya et al. membuktikan bahwa pada
kulit pisang memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging
buahnya. Senyawa antioksidan yang terdapat pada kulit pisang yaitu katekin, gallokatekin
dan epikatekin yang merupakan golongan senyawa flavonoid. Selain itu, kandungan unsur
gizi yang terdapat pada kulit pisang cukup lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein,
kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C dan air.
Selain kaya akan manfaatnya produk kami dibuat secara homemade dengan
menggunakan teknik pengolahan yang benar sehingga kandungan gizi yang ada dalam buah
pisang dan kulit pisang tetap terjaga, dan khasiat yang ada dalam buah dan kulit pisang
tersebut banyak manfaat yang didapatkan oleh tubuh karena tidak menggunakan pemanis,
pengawet maupun pewarna makanan.
Hasil olahan produk selai kulit pisang ini terbilang unik dan belum banyak ditemukan
pada hasil produk-produk yang telah ada sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi
masyarakat untuk ingin membelinya. Kue Sus Isi Ice Cream Vanilla Berbalut Selai Kulit
Pisang “SUSI KIMBERLI” juga cocok dinikmati untuk berbagai usia dan semua kalangan,
baik kalangan kategori atas, bawah maupun menengah, karena harga produk yang akan kami
tawarkan terbilang murah dengan kandungan kaya manfaat yang disajikan dalam produk
hasil olahan.
4
2.3 Visi dan Misi Usaha
Penetapan sebuah visi dan misi dalam suatu usaha sangat penting dalam memberikan
arahan yang jelas untuk menentukan kemana usaha itu akan berkembang. Pengembangan
arah dan tujuan usaha memang seharusnya mengacu pada sebuah rumusan yang telah
ditentukan sebelumnya. Rumusan tersebut dapat berupa visi dan misi yang dirancang untuk
mencapai tujuan dan pengembangan bagi suatu usaha. Visi dan misi dari usaha produksi Kue
Sus Isi Ice Cream Vanilla Berbalut Selai Kulit Pisang “SUSI KIMBERLI” yaitu:
2.3.1 Visi
2.3.2 Misi
1) Meningkatkan mutu dan kualitas dengan mengedepankan proses dalam pengolahan
produk
2) Menciptakan produk olahan “SUSI KIMBERLI” yang sehat dan berkualitas tinggi
3) Menarik minat konsumen dengan memperkenalkan inovasi-inovasi dari produk olahan
dari “SUSI KIMBERLI” dengan mengikuti trend di masyarakat
4) Menciptakan olahan “SUSI KIMBERLI” dikenal dan dinikmati oleh masyarakat luas
5) Mengembangkan usaha dari olahan “SUSI KIMBERLI” dibeberapa daerah strategis
untuk dijadikan oleh-oleh khas daerah
“SUSI KIMBERLI” merupakan suatu usaha yang begerak dalam bidang kuliner yang
berbasis homemade yang mempunyai inovasi dalam pembuatan kue sus yang dikombinasikan
dengan selai kulit pisang dengan ice cream rasa vanilla. Sehingga menghasilkan Kue Sus Isi
Ice Cream Vanilla Berbalut Selai Kulit Pisang “SUSI KIMBERLI”, yang memiliki kaya akan
manfaat jika dikonsumsi oleh tubuh kita seperti dapat membantu memperlancar sistem
metabolisme tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh dari radikal bebas.
5
2.5 Struktur Organisasi Usaha
Menurut Kotler (2008; h.59), target pasar adalah sekelompok konsumen yang merespon
dengan cara yang sama terhadap sejumlah usaha pemasaran tertentu.
Target market dari usaha ini adalah untuk masyarakat luas pada semua kalangan, baik
kalangan menengah maupun kalangan ke atas karena harga yang ditawarkan tergolong relatif
murah, seperti pada:
1) Konsumen Anak-anak
Target market yang diambil dari usaha ini adalah anak-anak. Anak-anak dirasa
cocok untuk produk usaha Kue Sus Isi Ice Cream Vanilla Berbalut Selai Kulit Pisang
“SUSI KIMBERLI” karena anak-anak biasanya menyukai makanan yang manis seperti
kue dan ice ceram. Tempat usaha yang dipilih untuk pemasaran produk yang cocok
untuk konsumen anak-anak adalah di pusat keramaian anak yang biasanya dikunjungi
oleh anak-anak, seperti pada taman-taman dan tempat bermain untuk anak.
6
market dari usaha ini, dengan cara memilih tempat usaha yang biasanya dijadikan anak
muda untuk berkumpul bersama teman-temannya dan komunitasnya, seperti di taman-
taman, dan tempat berlangsungnya car-free day.
Selain target market yang telah disebutkan diatas, target market yang dipilih kali ini
adalah tempat dimana terdapat sebuah keramaian, karena biasanya akan lebih efektif
dibanding situasi yang sepi. Caranya dengan berpartisipasi sebagai pengisi booth di
bazaar, pasar malam, eksibisi, dan momen lainnya, disitu juga dapat dibuat paket promo
spesial untuk menarik para calon konsumen. Cakupan konsumen yang didapatkan akan
lebih luas karena tidak hanya dari konsumen anak-anak ataupun anak muda saja, tetapi
berbagai kalangan, baik kalangan keatas, menengah atas, maupun kalangan menengah
kebawah ada kalangan orangtua, anak muda, anak-anak, orang dewasa dan lain
sebagainya.
Dalam menghadapi persaingan, terlebih dulu akan dilihat potensi pasar yang ada. Serta
mencari tau siapa pesaing yang kompeten saat ini, sehingga tidak salah langkah dalam
menentukan strategi. Dengan mengetahui siapa pesaing usaha ini, secara tidak langsung dapat
ditentukan bagaimana cara menghadapinya. Misalnya, dengan mencari tahu dimana letak
kelemahan pesaing, dan memunculkan inovasi terbaru di produk yang akan dibuat. Tidak
lupa juga terus berusaha untuk selalu berinovasi agar konsumen juga tidak merasa bosan
dengan produk yang dipasarkan. Serta melakukan strategi di awal usaha ini dengan
menetapkan harga yang terjangkau dengan tidak mengesampingkan kualitas produk. Hal ini
dilakukan untuk memperkenalkan produk “SUSI KIMBERLI” dikalangan masyarakat luas.
Untuk memudahkan pemasaran produk usaha, akan dibuat media sosial seperti di Facebook,
Twitter, Instagram, Line, dan Blackberry Messanger (BBM) karena dengan media sosial,
usaha akan dapat diketahui oleh masyarakat luas yang menggunakannya. Di dalam media
sosial yang akan dibuat untuk usaha ini berisi informasi tentang harga produk, kelebihan,
manfaat, dan jenis produk apa yang kami jual, dimana tempat membuka usaha, dan nomor
telepon yang bisa dihubungi ketika ingin memesan produk (untuk wilayah terdekat).
7
2.8 Peluang Usaha dapat Bertahan
Pemetaan peluang usaha dilakukan untuk menemukan peluang usaha dan potensi yang
bisa dimanfaatkan, serta untuk mengetahui seberapa besar potensi usaha yang ada dan berapa
lama suatu usaha dapat bertahan. Ancaman dan peluang akan selalu ada dari suatu usaha,
oleh sebab itu penting untuk melihat dan memantau perubahan lingkungan yang terjadi dan
kemampuan dalam beradaptasi dari suatu usaha agar bisa tumbuh dan bertahan dalam
ketatnya persaingan.
Sebelum memasarkan produk usaha, lebih baik dilakukan inovasi terhadap produk.
Larsen, P. and Lewis, A, (2007) menyatakan bahwa salah satu karakter yang sangat penting
dari wirausahawan adalah kemampuannya berinovasi. Tanpa adanya inovasi suatu usaha
tidak akan dapat bertahan lama. Hal ini disebabkan kebutuhan, keinginan, dan permintaan
pelanggan berbah-ubah. Pelanggan tidak selamanya akan mengkonsumsi produk yang sama.
Pelanggan akan mencari produk lain dari perusahaan lain yang dirasakan dapat memuaskan
kebutuha mereka. Untuk itulah diperlukan adanya inovasi terus menerus jika usaha akan
berlangsung lebih lanjut dan tetap berdiri dengan usahanya. Inovasi adalah sesuatu yang
berkenaan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan baru oleh seseorang. Meskipun ide
tersebut telah lama ada tetapi ini dapat dikatakan suatu inovasi bagi orang yang baru melihat
atau merasakannya.
Lalu akan dilakukan riset pasar dan membaca peluang usaha yang kemungkinan akan
bertahan lama terlebih dahulu agar usaha ini nantinya akan berjalan dengan lancar dan dapat
meminimalisir resiko kegagalan sekecil mungkin serta berpeluang untuk mendapatkan
keuntungan yang tinggi. Seperti melakukan pengamatan mengenai kekurangan dari produk-
produk makanan yang telah ada, melakukan pengamatan usaha makanan seperti apa yang
masih jarang ditemui di masyarakat, trend apa yang saat ini sedang diminati oleh kebanyakan
masyarakat, tempat seperti apa yang strategis untuk usaha ini, dan sasaran kalangan
masyarakat seperti apa yang menjadi target untuk penjualan produk kami agar bisa
menyeimbangkan harga jual dari produk ini. Setelah dilakukannya hal tersebut, lalu akan
diciptakan suatu produk dan inovasi yang berbeda untuk menarik daya minat beli konsumen.
Dengan demikian, usaha ini memiliki peluang besar untuk bersaing dengan produk-produk
yang sudah ada, agar bisa diterima oleh masyarakat semua kalangan.
8
2.9 Proyeksi Produksi Usaha
Proyeksi atau perkiraan jumlah penjualan produk pada masa yang akan dating
merupakan bagian kegiatan menyusun rencana penjualan. Penyusun rencana penjualan pada
tahuan mendatang disebut sales forecasting, sedangkan jumlah penjualan produk yang
direncanakan disebut sales forecast.
Proyeksi penjualan merupakan bahan masukan unntuk menyusun jadwal produksi dan
proyeksi penjualan digunakan sebagai bahan masukan bagi pimpinan untuk mengevaluasi
jumlah, sarana produksi, anggaran penjualan dan kualifikasi tim penjualan apakah sudah
cukup memadai.
a. Faktor Internal
Terdiri dari faktor pegaruh dan tujuan usaha perusahaan
b. Faktor Eksternal
Sebagai bahan masukan untuk menyusun suatu proyeksi penjualan dua sumber data
utama, yaitu:
9
a. Sumber data internal perusahaan meliputi: data jumlah penjualan masa lampau, data
jumlah penjualan tiap daerah pemasaran, data jumlah penjualan bulanan atau tahunan,
data penjualan setiap kelompok jalur distribusi, data jumlah penjualan bahan baku dan
barang jadi, dan strategi pemasaran dimasa yang akan dating.
Proyeksi penjualan dilakukan berdasarkan data dan fakta, baik dari bisnis yang sedang
dijalankan maupun kondisi global lainnya.
1. Closing prospek;
b. Strategi penetapan harga, jelaskan tentang strategi penetapan harga dengan berbagai
factor penentunya, seperti nilai tambah, positioning, competitor, daya beli dan lain-lain.
d. Tabel proyeksi penjualan, tabel ini menjelaskan tentang proyeksi penjualan perproduk
dan jasa serta biaya aktivitas penjualan tersebut.
Contoh:
10
Ringkasan tabel proyeksi penjualan, berisi penjelasan tentang tabel proyeksi
penjualan. Seperti tingkat pertumbuhan yang dipakai, alasan proyeksi penjualan
meningkat atau menurun, faktor penggerak utama proyeksi penjualan, kondisi korelasi
dengan analisa pasar, target segmen utama, strategi penjualan dan strategi pemasaran,
factor utama yang memengaruhi dalam pencapaian proyeksi penjualan.
Program penjualan, bagian ini berisi informasi program penjualan dalam bentuk
tabel, jadwal kegiatan, PIC, deadlines dan anggaran.
Kegiatan A
Kegiatan B
Kegiatan C
Penerapan proyeksi penjualan barang pada barang yang ditawarkan oleh kelompok 6
sebagai berikut:
a. Strategi penjualan, dalam strategi penjualan banyak sekali yang harus diperhatikan agar
penjualan yang dilakukan mengahsilkan laba sehingga dapat dikatakan mendapatkan
keuntungan. Strategi penjualan ini dibagi menjadi lima bagian yaitu closing prospek,
penggajian tenaga penjual, otimalisasi proses pemasaran, strategi harga, pengiriman
dan kondisi lainnya, serta bagaiman menjaul pada segmen pasar tertentu.
11
Closing prospek merupakan tahap akhir yang dilakukan dalam pemasaran. Dalam
closing prospek produsen harus bisa meyakinkan konsumen dengan produk yang telah
ditawarkan agar konsumen tertarik dan membeli produk yang telah ditawarkan tersebut.
Dalam penggajian tenaga kerja dan strategi harga berkaitan satu sama lain karena jika
strategi harga yang ditawarkan tidak dapat menutupi modal yang telah digunakan
bagaimana bisa menggaji tenaga kerja yang telah bekerja keras dalam proses penjualan.
Selain bertujuan untuk mengganti modal yang telah digunakan strategi harga digunakan
untuk melihat harga produk yang serupa dalam segmen pasaar yang akan disebar.
b. Strategi penetapan harga, dalam strategi penetapan harga kelompok kami menetapkan
untuk satu produk yang kami jual seharga Rp 10.000, harga yang ditawarkan oleh
kelompok telah dilihat dari sudut pandang minat, tempat penjualan, serta seberapa
banyak konsumen yang dapat mengkonsumsi. Mengapa kelompok begitu yakin dengan
harga yang telah ditawarkan karena dilihat dari tempat pemasaran yang telah ditentukan
memungkinkan untuk produk kelompok diminati dengan sangat, serta harganya yang
terbilang terjangkau ditempat–tempat tersebut.
d. Program penjualan dapat berisikan kegiatan penjual diberbagai tempat yang bisa
dimonitoring oleh pihak yang bersangkutan untuk mengembangkan produk yang telah
ada agar lebih baik. Program penjualan juga dapat digunakan sebagai acuan keluar
masuknya keuangan dalam suatu usaha.
12
Sebelum meningkatkan modal bisnis, seorang pebisnis harus memastikan terlebih
dahulu bagaimana bisnis aka berkembang. Hal ini perlu diperhatikan supaya dapat
menentukan biaya produksi menentukan anggaran yang dibutuhkan. Dengan begitu akan
memiliki target peningkatan jelas. Visi dan misi pun semakin jelas.
Untuk mendapatkan modal yang lebih, tentunya harus memikirkan bagaimana caranya
mendapatkannya. Oleh karena itu kelompok kami menginginkan pengembangan modal yang
dilakukan dengan bekerjasama dengan home industry yang memproduksi keripik pisang agar
meminimalkan modal yang telah ada.
Selain bekerjasama dengan home industri kripik pisang, juga perlu dilakukan promosi
kepada investor. Investor merupakan orang yang mempu memberi topangan dana untuk
usaha. Untuk menarik minat investor berikan konsep yang matang dan keyakinan untuk
menanamkan modal pada produk usaha. Besar kecilnya modal sangat mempengaruhi
perkembangan usaha dalam mencapai pendapatan.
SUSI KIMBERLI merupakan terobosan terbaru dari selai kulit pisang yang dicampur
dengan es krim yang dbalut dengan kue sus yang dapat dikonsumsi oleh banyak kalangan,
produk ini menggunakan bahan yang terjangkau sehingga membutuhkan dana yang tidak
banyak. Dibantu juga dengan home industri kripik pisang sehingga membantu pengeluaran
dana dalam memproduksinya. Dengan adanya produk yang telah kami tawarkan dengan
inovasi dan tampilan yang menarik diinginkan dapat menarik perhatian pembeli dan
mengembalikan modal yang telah dikeluarkan, serta mendapatkan laba seperti target yang
telah ditentukan.
BEP (Titik Pulang Pokok) adalah keadaan suatu usaha ketika tidak memperoleh laba
dan tidak menderita kerugian. BEP juga sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan
dalam suatu perusahaan, mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan
agar tidak mengalami kerugian, mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk
memperoleh tingkat keuntungan tertentu, mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan,
mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, serta biaya dan volume penjualan terhadap
keuntungan. Dapat juga dikatan BEP ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana
banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk
mendapatkan titik impas atau kembali modal.
13
Dalam BEP terdapat yang mananya komponen penghitungan dasar BEP, yang meliputi
fixed cost yaitu komponen yang merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya
tindakan produks atau meskipun perusahaan tidak berproduksi; variable cost merupakan
komponen biaya perunit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volue produksi; dan
selling price adalah komponen berupa harga jual perunit barang atau jasa yang telah
diproduksi.
Rumus BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi
BEP:
Total ¿ cost ¿ x Harga jual per unit
(Harga jual per unit−variable cost )
14
6. Susu cair : Rp 15.000/liter
7. Butter : Rp 10.000/gram
8. Ice cream : Rp 25.000
9. Elpigi : Rp 18.000
10. Stiker : 20 x @ Rp 1.500 = Rp 30.000
Rp 715.000
x Rp10.000=Rp2.553 .600
(Rp 10.000−Rp 7.200)
FIX COST
Peralatan Masak Rp 715.000
Banner Rp 50.000
Bungkus mika Rp 10.000
Jumlah Fix Cost Rp 775.000
Target Penjualan
Target Penjualan
20
per hari
Target penjualan
per bulan (30 600 Rp 10.000
hari)
15
Penjualan
Harga Jual Per unit
Rp 10.000,00
16
BAB 3
5) Tambahkan gula, garam lalu aduk adonan hingga merata, mengental dan matang.
17
2) Setelah adonan dingin, masukkan telur satu persatu sambil di mixer dengan kecepatan
rendah hingga merata;
3) Masukkan adonan ke dalam piping bag yang telah diberi spluit, lalu spluitkan ke atas
loyang yang telah di oles margarin tipis atau diatas alas kertas baking;
4) Kemudian masukkan ke oven, setelah itu panggang selama kurang lebih 20 menit
dengan suhu 200°C, lalu panggang kembali 20 menit di suhu 180°C hingga kue
mengembang, matang, dan berwarna kuning kecoklatan, angkat dan sisihkan.
3.1.3 Cara Pengolahan Kue Sus Isi Ice Cream Vanilla Berbalut Selai Kulit Pisang “SUSI
KIMBERLI”
1) Siapkan kue sus dan selai kulit pisang serta ice cream vanilla;
2) Kemudian iris bagian tengah kue sus yang telah matang, lalu isi dengan selai kulit
pisang dan ice cream rasa vanilla;
3) Setelah itu rapatkan kembali kue sus yang telah diisi selai kulit pisang dan ice cream
ras vanilla dan kue sus isi ice cream vanilla berbalut selai kulit pisang “SUSI
KIMBERLI” siap dihidangkan.
18
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Inovasi dalam pengembangan ide yang telah ada yang akan dikembangkan adalah
pengolahan kulit pisang sebagai bahan baku pembuatan selai yang terbuat dari kulit pisang,
atau bisa disebut selai kulit pisang. Sehingga menghasilkan produk kue sus isi ice cream
vanilla berbalut selai kulit pisang “SUSI KIMBERLI”.
Keunggulan atau nilai lebih dari produk ini yaitu bahan utama yang digunakan adalah
kulit pisang dan sedikit dari buah pisangnya, sehingga produk ini kaya akan manfaatnya bagi
tubuh manusia. Kandungan buah pisang yaitu sebagai sumber vitamin, mineral dan juga
karbohidrat. Kulit pisang juga memiliki kandungan unsur gizi yang terdapat pada kulit pisang
cukup lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B,
vitamin C dan air. Selain kaya akan manfaatnya produk kami dibuat secara homemade
dengan menggunakan teknik pengolahan yang benar sehingga kandungan gizi yang ada
dalam buah pisang dan kulit pisang tetap terjaga, dan khasiat yang ada dalam buah dan kulit
pisang tersebut banyak manfaat yang didapatkan oleh tubuh.
Target market dari usaha ini adalah untuk masyarakat luas pada semua kalangan, baik
kalangan menengah maupun kalangan ke atas seperti pada anak-anak, anak muda,
masyarakat luas di suatu acara atau tempat yang ramai pengunjung. Dalam menghadapi
persaingan, terlebih dulu akan dilihat potensi pasar yang ada. Serta mencari tau siapa pesaing
yang kompeten saat ini, sehingga tidak salah langkah dalam menentukan strategi. Dengan
mengetahui siapa pesaing usaha, secara tidak langsung kami dapat menentukan bagaimana
cara menghadapinya. Sebelum memasarkan produk usaha, dilakukan inovasi terhadap produk
lalu dilakukan riset pasar dan membaca peluang usaha yang kemungkinan akan bertahan
lama terlebih dahulu agar usaha ini akan berjalan dengan lancar dan dapat meminimalisir
resiko kegagalan sekecil mungkin serta berpeluang untuk mendapatkan keuntungan yang
tinggi.
19
DAFTAR PUSTAKA
Deannisa Matondang, Zulkifli Lubis, Mimi Nurminah. (2014). Study Pembuatan Selai
Cokelat Kulit Pisang Barangan. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian, Volume 2,
No 2. download.portalgaruda.org/article.php?article=164209&val=4140&title=Study
Hadiyati, E. (2011). Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha
Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 13, No 1, hal 8-16.
jurnalmanajemen.petra.ac.id/index.php/man/article/view/18240/18108
Wongso, W. (2014). Perumusan Visi, Misi & Value Statement Serta Standarisasi Proses
Bisnis Pada Perusahaan Berbasis Bisnis Keluarga. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya, Volume 3, No 1.
download.portalgaruda.org/article.php?...PERUMUSAN%20VISI,%20MISI%20&
%20V
https://cookpad.com/id/resep/182334-selai-kulit-pisang
https://cookpad.com/id/resep/3385754-coux-puff-kulit-kue-sus
20