Pendahuluan
a. pengertian perusahaan
Model dasar dari perusahaan bisnis diturunkan dari apa yang disebut teori perusahaan.
Perusahaan dipandang sebagai usaha yang memaksimalisasi laba sebagai sasaran utamanya:
yaitu pemilik-manajer perusahaan diasumsikan berusaha memaksimumkan laba jangka
pendek perusahaan. Penekanan pada laba diperluas untuk mencakup ketidakpastian dan
dimensi waktu. Sasaran utama perusahan dipandang sebagai maksimisasi nilai yang
diharapkan bukan memaksimisasi laba jangka pendek. Untuk mengambil keputusan yang
memaksimumkan nilai, para manjer harus mempertimbangkan baik implikasi jangka pendek
maupun jangka panjang serta bagaimana berbagai batasan-batasan pemerintah.
1) Permintaan
Permintaan-demand digunakan untuk menentukan berbagai jumlah barang dan jasa
yang diminta oleh konsumen (single consumer atau group consumers atau pembeli), yang
ingin dan mampu dibeli pada berbagai tingkat harga. Antara jumlah barang/jasa yang dibeli
dengan harga barang tersebut merupakan sebuah hubungan yang akan diambil keputusannya
oleh pembeli. Istilah permintaan itu berarti jumlah barang/jasa yang ingin dibeli oleh
consumer (buyer) pada berbagai tingkat harga.
Fungsi permintaan :
Elastisitas permintaan :
Dalam suatu fungsi selalu terdapat dua jenis variabel, yaitu: variabel tak-bebas
(dependent variabel) dan satu atau lebih variabel bebas (independent variabels). Elistisitas
mengukur persentase perubahan dari nilai variabel tak-bebas (dependent variabel) sebagai
akibat perubahan 1 % nilai salah satu variabel bebas tertentu (independent variabels)- cataris
paribus (dengan asumsi nilai dari variabel bebas yang lain dalam fungsi itu dianggap
konstan).
Jenis Elastisitas :
1. Elastisitas Harga
Salah satu konsep elastisitas yang sangat penting adalah elastisitas harga permintaan
(price elasticity of demand) yang mengukur sensitivitas permintaan konsumen (% QX)
terdapat perubahan harga produk (%PX).
Penawaran
Fungsi Penawaran :
Elastisitas Penawaran :
Elatisitas penawaran mengukur persentase perubahan dari jumlah barang yang
ditawarkan sebagai akibat perubahan 1% nilai salah satu faktor yang mempengaruhi
penawaran-caterus paribus (dengan asumsi nilai dari variabel bebas yang lain dalam fungsi
itu dianggap konstan).
Dalam ekonomi pasar diartikan tidak harus dikaitkan dengan suatu tempat yang
dinamakan pasar dalam pengertian sehari-hari. Wujud fisik pasar boleh tidak ada atau tidak
kelihatan. Suatu pasar adalah dimana saja terjadi transaksi antara penjual dan pembeli (untuk
semua jenis barang/jasa).
Kurva Permintaan mewakili apa yang dikehendaki oleh konsumen dan kurva
penawaran menggambarkan apa yang diinginkan oleh produsen. Jadi misalnya, pasar tidak
lain adalah pertemuan antara kurva permintaan akan beras dan kurva penawaran akan beras;
pasar tenaga kerja adalah pertemuan antara kurva permintaan tenaga kerja dan kurva
penawaran tenaga kerja, dan sebagainya.
Keseimbangan Pasar
Transaksi terjadi apabila kedua belah pihak di pasar telah mencapai suatu persetujuan
mengenai tingkat harga dan volume dari transaksi tersebut. Sebelum ada persetujuan antara
dua belah pihak tersebut, tidak akan terjadi transaksi. Persetujuan ini tercapai apabila apa
yang dikehendaki pembeli sama dengan apa yang dikehendaki oleh penjual.
BAB 2
Optimasi Ekonomi
Mendapatkan turunan dari suatu fungsi bukanlah merupakan pekerjaan yang sulit.
BAB 3
Tujuan utama dalam mengonsumsi suatu produk yang di jual di pasar adalah untuk
memaksimumkan kepuasan total ( total satisfaction). Para ekonomi kepuasan total ini
sebagai utilitas total ( total utility) konsumen yang diperoleh ketika ia mengonsumsi suatu
produk. Fungsi utilitas total menunjukkan hubungan antara kepuasan total yang diterima
melalui konsumsi produk dn tingkat konsumsi konsumen tersebut. Model yqng sering dipakai
dalam mengukur utilitas total suatu produk terutama ketika dibandingkan dengan produk-
produk pesaing adalah analisis atribut (attribute analysis). Model atribut perilaku konsumen
dikembangkan berdasarkan tesis yang menyatakan bahwa yang menyebabkan seorang
konsumen lebih suka pada satu merk tertentu dibandingkan dengan merk lain berkaitan
dengan atribut yang berbeda dari produk pesaing itu.
Jika konsumen membeli barang karena memperolah manfaat atau nilai gunanya
(utility), tentu saja secara rasional konsumen berharap memperoleh utility yang optimal.
Kardinal Utility
Pendekatan utilitas kardinal,, dianggap bahwa manfaat atau kepuasan yang diperoleh
seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif dan dapat diukur secara pasti. Untuk
setiap unit yang dikonsumsi akan dapat dihitung nilai gunanya. Dalam teori nilai guna di
kenal nilai guna total (total utility-TU) dan nilai guna marginal (Marginal Utility-MU). Niai
guna total berkenaan dengan jumlah kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi sejumlah
komoditas tertentu. Nilai guna marginal adalah pertambahan atau pengurangan penggunaan
satu unit komoditas tertentu. Berkaitan dengan fenomena ini dalam teori nilai guna dikenal
hukum diminishing marginal utility, yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena
pertambahan satu unit komoditas yang dikonsumsi.
Pendekatan ini menggunakan konsep ordinal utility di mana tingkat utility diukur
melalui order atau rangking, tetapi tidak disebutkan utility secara pasti. Tingkat-tingkat utility
yang ditetapkan pada beberapa kelompok barang menunjukkan peringkat dari barang-barang
tersebut. Dalam hal ini misalnya, mengonsumsi satu komoditas, tetapi beberapa nilai
kepuasannya tidak dapat kepuasannyatidak dapat diketahui dengan pasti.
1. Konsumen rasional, dan konsumen mempunyai pola referensi terhadap barang yang
disusun berdasarkan urutan besar kecilnya utilitynya.
2. Konsumen selalu berusaha mendapatkan kepuasan atau utilitas maksimum lewat
barang-barang yang dikonsumsinya.
3. Konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepada kendala
anggaran (budget) yang tersedia.
4. Marginal Rate Of Substitusion (MRS) akan menurun setelah melampaui suatu tingkat
utilitas tertentu. MRS adalah jumlah barang Y yang dapat diganti oleh satu unit
barang X, pada tingkat kepuasan yang sama.
Jika konsumen dapat menukar kombinasi X dan Y untuk satu utility yang sama, maka
dalam hal ini sebenarnya konsumen menukar utility dari barang X dan Y. Menambah dan
menurangi konsumen barang X berarti menambah atau mengurangi total utility barang X;
yang berdampak pada adanya perubahan marginal (MU)-nya.
1. Berslope negatif.
2. Berbentuk linier selama harga tidak merubah.
3. Nilai dari garis anggaran semakin ke kanan semakin besar.
4. Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga.
kita dapat menghitung slope garis tersebut dengan mencari titik-titik potongnya
dengan sumbu X dan Y dan dengan menggunakan pengertian slope. Titik-titik potong
tersebut akan diperoleh dengan menganggap bahwa seluruh anggaran dibelanjakan untuk
suatu barang tertentu.
1. Keadaan tersebut terjadi pada saat kurva indiferens tertinggi bersinggungan dengan garis
anggaran.
2. Keadaan tersebut akan terjadi pada titik singgung antara kurva indiferens tertinggi dengan
garis anggaran.
BAB 4
Teori Permintaan
jika pendapatan berubah menyebabkan daya mampu beli seseorang akan berubah.
Naiknya pendapatan akan menyebabkan semakin banyak jumlah barang yang mampu
untuk dibeli, seperti ditunjukkan oleh bergesernya garis anggaran ke sebelah kanan,
demikian pula sebaliknya.
Permintaan diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang akan dibeli oleh konsumen
pada harga, periode waktuvdan keadaan tertentu. Harga tertentu : harga barang sendiri,
harga-harga barang sainga/komplementer, dan harapan akan terjadinya perubahan harga.
Periode waktu tertentu: perubahan pendapatan konsumen, selera, dan preferensi
konsumen, biaya iklan, dan lain-lain.
BAB 5
Teori Produksi
Masalah yang dihadapi, dan harus diputuskan, produsen adalah berapa tingkat
penggunaan input X (tidak sekaligus dapat ditetapkan tingkat output Q) yang menghasilkan
keutungan maksimum baginya.
Jika Total Pyisical Product (TPP) adalah fungsi dari tenaga kerja (atau hanya modal),
Marginal Product (MPP) dari tenaga kerja (MPPL) adalah perubahan dari total product atau
output ekstra per unit perubahan dalam penggunaan tenaga kerja. Average Physical Product
(APP) dari tenaga kerja (APPL) sama dengan total produk dibagi dengan kuantitas dari labor
yang digunakan.
Tujuan utama produsen melakukan aktivitas produksi pada situasi persaingan sangat
kompetitif dalam pasar global sekarang ini adalah untuk memperoduksi sejumlah output
sesuai permintaan pasar dengan tingkat pengeluaran anggaran produksi yang minimum.
Isoquat
Dengan demikian, input yang tadinya merupakan input tetap sekarang berubah
menjadi input variabel. Inilah yang merupakan karakteristik dari fungsi produksi jangka
panjang. Jika semua input dapat diubah maka dinamakan fungsi produksi jangka panjang;
tetapi jika ada satu input tetap, dinamakan fungsi produksi jangka pendek.
Isocost
Keseimbangan Produsen
Kegunaan isoquant dan isocost adalah untuk menentukan cost combintion yakni
kombinasi penggunaan input-input untuk menghasilkan suatu tingkat output tertentu dengan
ongkos total minimum.
Skala pengembalian (returns to scale) merupakan hal yang paling sering diteliti
dalam topik produksi. Skala pengembalian menunjukkan hubungan perubahan input
secara bersama-sama (dalam persentase) tehadap perubahan output.
Bab 6
Teori Biaya