Penyusunan Anggaran Laba Rugi Bertujuan memberikan
informasi kepada pihak manajemen tentang perkiraan laba atau rugi bersih yang akan ditanggung oleh perusahaan dalam satu periode anggaran Sumber sumber informasi yang dibutuhkan dalam menyusun anggaran laba rugi 1. Anggaran Penjualan 2. Anggaran Produksi 3. Anggaran Biaya Produksi 4. Anggaran Beban Operasi 5. Tarif Pajak Penghasilan Badan 6. Anggaran Kas Anggaran Laba Rugi Perusahaan Manufaktur Anggaran Laba Rugi untuk perusahaan manufaktur tidak banyak berbeda dengan Anggaran Laba Rugi untuk perusahaan dagang atau jasa. Perbedaannya terletak pada penentuan Beban / Harga Pokok Penjualan yang sedikit lebih rumit pada perusahaan manufaktur dibandingkan dengan perusahaan jasa dan dagang. Contoh Format Anggaran Laba-Rugi untuk Perusahaan Manufaktur, sbb : PT Abadi Raya Anggaran Laba Rugi Untuk Periode yang berakhir pada 31 Oktober 2008 Pendapatan Penjualan ………………………............ * 2.000.000 Harga Pokok Penjualan Saldo Awal Persediaan Barang Jadi ……………….... ** 200.000 Biaya / Harga Pokok Produksi Bahan Baku yang digunakan ………………… *** 500.000 Tenaga Kerja Langsung ………………………. **** 400.000 Biaya Overhead Produksi …………………….. ***** 500.000 Persediaan Barang Jadi yang Tersedia untuk dijual .. 1.600.000 Dikurangi : Persediaan Akhir barang jadi…………… ****** 400.000 Harga Pokok Penjualan …………………………….... 1.200.000 Laba Kotor Yang Dianggarkan………………………. 800.000 Beban Operasi Beban Penjualan………………………………………. ******* 200.000 Beban Administrasi……………………………………. 100.000 Total Beban Operasi ………………………….. 300.000 Laba Operasi Yang Dianggarkan………………….. 500.000 Pendapatan dan Beban Lain-lain Beban bunga……………………………………………. 100.000 100.000 Laba Sebelum Pajak Penghasilan………………...... 400.000 Perkiraan Beban Pajak Penghasilan…………………. 80.000 Laba Bersih Yang Dianggarkan……………………... 320.000 Keterangan : 1. * : Dari nilai penjualan dalam anggaran penjualan 2. ** : Dari anggaran produksi 3. *** : Dari anggaran pemakaian bahan baku 4. **** : Dari anggaran tenaga kerja langsung 5. *****: Dari anggaran biaya overhead produksi 6. ****** : Dari anggaran produksi untuk kuantitasnya dan dikalikan dengan biaya produksi per unitnya. 7. ******* : Dari anggaran beban operasi Menghitung Nilai Persediaan Akhir Barang Jadi Salah satu informasi yang disajikan dalam anggaran produksi adalah kuantitas/jumlah persediaan barang jadi yang akan dipegang oleh persediaan di akhir periode, atau yang biasa dikenal sebagai Persediaan Akhir barang jadi. Perhitungan Biaya / Harga Pokok Persediaan akhir barang jadi memerlukan informasi tentang Asumsi Arus biaya Persediaan yang digunakan oleh perusahaan. Dua asumsi arus biaya / harga pokok persediaan yang dibahas dalam materi ini adalah : 1. Metode FIFO (first in,first out) 2. Metode Rata-rata (Average) Metode FIFO mengasumsikan bahwa biaya / Harga Pokok Persediaan barang jadi yang diproduksi pertama kali dalam satu periode, akan menjadi beban pokok penjualan untuk barang jadi yang dijual pertama dalam periode yang sama. Jika perusahaan menggunakan metode FIFO, maka Biaya / Harga Pokok persediaan akhir barang jadinya berasal dari persediaan barang jadi yang terakhir dibuat dalam suatu periode. Metode Average mengasumsikan bahwa biaya/harga pokok persediaan akhir barang jadi adalah biaya rata rata yang diperoleh dari biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu periode ditambah dengan biaya / harga pokok persediaan barang jadi awal yang sudah tersedia di awal periode. Berikut ini menyajikan perbedaan cara perhitungan Biaya / Harga pokok persediaan akhir barang jadi dengan menggunakan metode FIFO dan Average Contoh Anggaran Produksi PT Sejoli untuk Bulan Juli 2012 adalah sbb : PT Sejoli Anggaran Produksi Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juli 2012 Keterangan Jumlah (unit) Penjualan (unit) 1.600 Ditambah : Persediaan akhir barang jadi 400 + Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 2.000 Dikurangi : Persediaan awal barang jadi 200 Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 1.800 Total biaya persediaan barang jadi pada 1 Juli 2012 adalah Rp 40.000.000 atau Rp 200.000 per unit. Biaya/Harga pokok produksi per unit untuk setiap barang jadi yang diproduksi di bulan Juli 2012 adalah Rp 220.000 Berdasarkan anggaran produksi dan informasi tentang biaya/harga pokok persediaan per unit PT Sejoli, hitunglah : Biaya / Harga Pokok Persediaan akhir barang jadi dengan menggunakan metode arus biaya : 1. FIFO 2. Average • Metode FIFO Langkah 1 Jika menggunakan metode FIFO, maka : Biaya/Harga Pokok persediaan akhir barang jadi berasal dari biaya barang jadi yang terakhir dibuat pada suatu periode. Pada contoh PT Sejoli diatas, biaya produksi per unit barang jadi untuk awal Bulan Juli sebesar Rp.200.000 per unit, sedangkan untuk setiap unit barang jadi yang ada di akhir bulan Juli 2012 akan memiliki biaya produksi per unit sebesar Rp.220.000. Langkah 2 Dari anggaran produksi, diketahui bahwa jumlah persediaan akhir barang jadi (unit) adalah 400 unit. Jadi, total Biaya/Harga Pokok persediaan akhir barang jadi adalah Rp.88.000.000, yang diperoleh dengan mengalikan persediaan barang jadi (400 unit) dengan biaya produksi per unitnya (Rp.220.000) • Metode Average Langkah 1 Jika menggunakan metode rata-rata (average), kita harus menghitung terlebih dahulu Total Biaya / Harga Pokok Produksi untuk satu periode (bulan Juli) dan Total biaya persediaan awal barang jadi, kemudian Dibagikan dengan Total Unit Yang Tersedia untuk dijual. Biaya produksi bulan Juli Rp.396.000.000 (Rp.220.000 x 1.800 unit) dan nilai keseluruhan persediaan barang jadi awal sebesar Rp.40.000.000 ( 200 unit x Rp.200.000 ) Langkah 2 Tambahkan jumlah unit barang jadi yang diproduksi di bulan Juli ( 1.800 unit ) dengan jumlah unit persediaan awal barang jadi ( 200 unit ) Kemudian, jumlahkan juga Biaya/Harga Pokok produksi bulan Juli ( Rp.396.000.000 ) dengan total biaya persediaan awal barang jadi (Rp.40.000.000 ) untuk memperoleh total biaya persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual di bulan Juli. Formatnya, sbb : Unit Biaya (Rp) Persediaan barang jadi awal 200 40.000.000 Produksi bulan Juli 2012 1.800 396.000.000 Persediaan barang jadi tersedia utk dijual 2.000 436.000.000 Langkah 3 • Hitunglah biaya per unit persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual dengan cara membagi total biaya persediaan barang tersedia untuk dijual. jadi, Rp.436.000.000 / 2.000 unit = Rp.218.000 • Biaya per unit persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual akan menjadi biaya per unit untuk persediaan akhir barang jadi. Langkah 4 Nilai akhir persediaan barang jadi diperoleh dengan mengalikan jumlah persediaan akhir barang jadi dengan biaya per unit persediaan barang jadi tersedia untuk dijual Jadi, Rp.218.000 x 400 unit = Rp.87.200.000.
Menyusun Anggaran Laba Rugi
Berikut ini adalah informasi yang dibutuhkan oleh PT Abadi Raya untuk menyusun anggaran laba rugi Bulan Oktober 2008, yakni : 1. Anggaran produksi bulan Oktober 2008 menyajikan informasi berikut Penjualan dalam unit 6.000 Ditambah : Persediaan akhir barang jadi 1.800 Total barang jadi yang dibutuhkan 7.800 Dikurangi : Persediaan awal barang jadi 1.400 Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 6.400 2. Harga jual barang jadi per unit selama bulan Oktober 2008 diperkirakan Rp100.000 3. Perusahaan menggunakan metode rata – rata (average) dalam menghitung biaya persediaan dan beban pokok penjualan 4. Total biaya persediaan barang jadi per 1 Oktober sebesar Rp.84.000.000 5. Biaya produksi selama bulan Oktober diperkirakan sebesar Rp.391.800.000 6. Pajak penghasilan diperkirakan sebesar 30% dari Laba 7. Beban penjualan untuk bulan Oktober diperkirakan sebesar Rp.40.000.000 8. Beban umum dan administrasi untuk bulan Oktober diperkirakan sebesar Rp.25.000.000 9. Beban bunga bulan Oktober diperkirakan sebesar Rp.26.000.000 Langkah 1 Membuat Format Anggaran Laba Rugi PT Abadi Raya PT Abadi Raya Anggaran Laba Rugi Untuk Periode yang berakhir pada ……………. Penjualan ……………………………………........ Harga pokok penjualan Saldo Awal Persediaan Barang Jadi ……………. Biaya / Harga pokok produksi …….…………….. Persediaan Barang Jadi Tersedia Untuk Dijual Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi…….. Beban / Harga Pokok Penjualan……………… Laba Kotor Yang Dianggarkan………………… Beban Operasi Beban Penjualan………………………………….. Beban Administrasi……………………………….. Total Beban Operasi ……………….………. Laba Operasi Yang Dianggarkan…….………. Pendapatan dan Beban lain lain Beban bunga……………………………………… Total Pendapatan dan Beban lain lain Laba Sebelum Pajak Penghasilan……………. Perkiraan Beban Pajak Penghasilan……………. Laba Bersih Yang Dianggarkan……………….. Langkah 2 Memasukkan perkiraan nilai penjualan untuk bulan Oktober 2008 ke dalam format anggaran penjualan. Nilai penjualan diperoleh dengan mengalikan jumlah barang jadi yang diperkirakan akan dijual selama bulan Oktober dengan harga jual per unitnya. Pada contoh ini, penjualan bulan Oktober sebesar Rp.600.000.000 ( Rp.100.000 x 6.000 unit) PT Abadi Raya Anggaran Laba Rugi Untuk Periode yang berakhir pada 31 Oktober 2008 Penjualan ……………………………………........ 600.000.000 Harga pokok penjualan Saldo Awal Persediaan Barang Jadi ……………. Biaya / Harga pokok produksi …….…………….. Persediaan Barang Jadi Tersedia Untuk Dijual Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi…….. Beban / Harga Pokok Penjualan……………… Laba Kotor Yang Dianggarkan………………… Beban Operasi Beban Penjualan………………………………….. Beban Administrasi……………………………….. Total Beban Operasi ……………….………. Laba Operasi Yang Dianggarkan…….………. Pendapatan dan Beban lain lain Beban bunga……………………………………… Total Pendapatan dan Beban lain lain Laba Sebelum Pajak Penghasilan……………. Perkiraan Beban Pajak Penghasilan……………. Laba Bersih Yang Dianggarkan……………….. Langkah 3 Masukkan data – data yang telah diberikan pada contoh soal ke dalam format anggaran laba rugi. Informasi yang telah diberikan adalah : Biaya persediaan barang jadi awal, Biaya produksi, beban penjualan, Beban umum dan administrasi, serta Beban bunga untuk bulan Oktober 2008. PT Abadi Raya Anggaran Laba Rugi Untuk Periode yang berakhir pada 31 Oktober 2008 Penjualan ……………………………………........ 600.000.000 Harga pokok penjualan Saldo Awal Persediaan Barang Jadi ……………. 84.000.000 Biaya / Harga pokok produksi …….…………….. 391.800.000 Persediaan Barang Jadi Tersedia Untuk Dijual Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi…….. Beban / Harga Pokok Penjualan……………… Laba Kotor Yang Dianggarkan………………… Beban Operasi Beban Penjualan………………………………….. 40.000.000 Beban Administrasi……………………………….. 25.000.000 Total Beban Operasi ……………….………. Laba Operasi Yang Dianggarkan…….………. Pendapatan dan Beban lain lain Beban bunga……………………………………… 26.000.000 Total Pendapatan dan Beban lain lain Laba Sebelum Pajak Penghasilan……………. Perkiraan Beban Pajak Penghasilan……………. Laba Bersih Yang Dianggarkan……………….. Langkah 4 Hitunglah nilai persediaan akhir barang jadi, setelah itu hasilnya dimasukkan ke format Anggaran Laba-Rugi. Berikut ini adalah perhitungan nilai persediaan akhir barang jadi dengan menggunakan asumsi arus biaya rata – rata
Unit Biaya (Rp)
Persediaan barang jadi awal 1.400 84.000.000 Produksi bulan Oktober 6.400 391.800.000 Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 7.800 475.800.000
Biaya / Harga Pokok Rata – rata Persediaan untuk dijual sebesar
Rp.61.000 ( Rp.475.800.000 / 7.800 unit ) Adapun biaya persediaan akhir barang jadi adalah Rp.109.800.000 ( Rp.61.000 x 1.800 unit ) PT Abadi Raya Anggaran Laba Rugi Untuk Periode yang berakhir pada 31 Oktober 2008 Penjualan ……………………………………........ 600.000.000 Harga pokok penjualan Saldo Awal Persediaan Barang Jadi ……………. 84.000.000 Biaya / Harga pokok produksi …….…………….. 391.800.000 Persediaan Barang Jadi Tersedia Untuk Dijual Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi…….. 109.800.000 Beban / Harga Pokok Penjualan……………… Laba Kotor Yang Dianggarkan………………… Beban Operasi Beban Penjualan………………………………….. 40.000.000 Beban Administrasi……………………………….. 25.000.000 Total Beban Operasi ……………….………. Laba Operasi Yang Dianggarkan…….………. Pendapatan dan Beban lain lain Beban bunga……………………………………… 26.000.000 Total Pendapatan dan Beban lain lain Laba Sebelum Pajak Penghasilan……………. Perkiraan Beban Pajak Penghasilan……………. Laba Bersih Yang Dianggarkan……………….. Langkah 5 Hitunglah : Beban / Harga Pokok Penjualan, Laba Kotor, Laba Operasi, Pendapatan dan Beban lain-lain, serta Laba Sebelum Pajak Penghasilan. Perhatikan operasi penambahan atau pengurangan untuk memperoleh informasi- informasi di atas. PT Abadi Raya Anggaran Laba Rugi Untuk Periode yang berakhir pada 31 Oktober 2008 Penjualan ……………………………………........ 600.000.000 Harga pokok penjualan Saldo Awal Persediaan Barang Jadi ……………. 84.000.000 Biaya / Harga pokok produksi …….…………….. 391.800.000 Persediaan Barang Jadi Tersedia Untuk Dijual 475.800.000 Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi…….. 109.800.000 Beban / Harga Pokok Penjualan……………… 366.000.000 Laba Kotor Yang Dianggarkan………………… 234.000.000 Beban Operasi Beban Penjualan………………………………….. 40.000.000 Beban Administrasi……………………………….. 25.000.000 Total Beban Operasi ……………….………. 65.000.000 Laba Operasi Yang Dianggarkan…….………. 169.000.000 Pendapatan dan Beban lain lain Beban bunga……………………………………… 26.000.000 Total Pendapatan dan Beban lain lain 26.000.000 Laba Sebelum Pajak Penghasilan……………. 143.000.000 Perkiraan Beban Pajak Penghasilan……………. Laba Bersih Yang Dianggarkan……………….. Langkah 6 Hitunglah perkiraan Beban Pajak Penghasilan Caranya : Mengalikan Laba Sebelum Pajak Penghasilan dengan Tarif Pajak Penghasilan Badan. Pada contoh ini, Perkiraan Nilai Pajak Penghasilan Badan adalah Rp.42.900.000 ( Rp.143.000.000 x 30% ) PT Abadi Raya Anggaran Laba Rugi Untuk Periode yang berakhir pada 31 Oktober 2008 Penjualan ……………………………………........ 600.000.000 Harga pokok penjualan Saldo Awal Persediaan Barang Jadi ……………. 84.000.000 Biaya / Harga pokok produksi …….…………….. 391.800.000 Persediaan Barang Jadi Tersedia Untuk Dijual 475.800.000 Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi…….. 109.800.000 Beban / Harga Pokok Penjualan……………… 366.000.000 Laba Kotor Yang Dianggarkan………………… 234.000.000 Beban Operasi Beban Penjualan………………………………….. 40.000.000 Beban Administrasi……………………………….. 25.000.000 Total Beban Operasi ……………….………. 65.000.000 Laba Operasi Yang Dianggarkan…….………. 169.000.000 Pendapatan dan Beban lain lain Beban bunga……………………………………… 26.000.000 Total Pendapatan dan Beban lain lain 26.000.000 Laba Sebelum Pajak Penghasilan……………. 143.000.000 Perkiraan Beban Pajak Penghasilan……………. 42.900.000 Laba Bersih Yang Dianggarkan……………….. Langkah 7 Menyelesaikan penyusunan Anggaran Laba - Rugi dengan menghitung Laba Bersih yang Dianggarkan Caranya : Mengurangkan Laba Sebelum Pajak Penghasilan dengan Perkiraan Nilai Beban Pajak Penghasilan. PT Abadi Raya Anggaran Laba Rugi Untuk Periode yang berakhir pada 31 Oktober 2008 Penjualan ……………………………………........ 600.000.000 Harga pokok penjualan Saldo Awal Persediaan Barang Jadi ……………. 84.000.000 Biaya / Harga pokok produksi …….…………….. 391.800.000 Persediaan Barang Jadi Tersedia Untuk Dijual 475.800.000 Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi…….. 109.800.000 Beban / Harga Pokok Penjualan……………… 366.000.000 Laba Kotor Yang Dianggarkan………………… 234.000.000 Beban Operasi Beban Penjualan………………………………….. 40.000.000 Beban Administrasi……………………………….. 25.000.000 Total Beban Operasi ……………….………. 65.000.000 Laba Operasi Yang Dianggarkan…….………. 169.000.000 Pendapatan dan Beban lain lain Beban bunga……………………………………… 26.000.000 Total Pendapatan dan Beban lain lain 26.000.000 Laba Sebelum Pajak Penghasilan……………. 143.000.000 Perkiraan Beban Pajak Penghasilan……………. 42.900.000 Laba Bersih Yang Dianggarkan………… 100.100.000 Contoh Lain : PT. Maena memiliki data-data berikut yg digunakan untuk menyusun Anggaran Laba Rugi utk Bulan Juli 2012 1.Anggaran Penjualan Bulan Juli 2012 sebanyak 9.000 unit dengan harga Rp 12.500 /unit 2.Informasi dari Anggaran Produksi, sbb : a. Persediaan Awal barang jadi per 1 juli 2012 sebanyak 400 unit dengan harga Rp 7.000 per unit. b. Persediaan Akhir barang jadi setiap Bulannya sebanyak 5% dari Jumlah Penjualan setiap bulan 3.Anggaran Biaya Produksi memperlihatkan data-data , sbb : a. Harga beli bahan baku sebesar Rp 3.000 per unit b. Upah Tenaga Kerja Langsung sebesar RP 2.000 per unit c. Biaya Overhead Produksi sebesar Rp 1.500 per unit dan Biaya Tetap Overhead Rp 4.000.000 setiap Bulan 4.Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang jadi adalah metode rata-rata (average) 5. Berikut informasi tentang beban operasi yang diperoleh dari anggaran beban operasi 1) Beban operasi Variabel : a. Beban penjualan : 1 % dari nilai penjualan 2) Beban Operasi Tetap a. Beban penjualan : Rp 8.000.000 b. Beban Umum dan Adm : Rp 9.500.000 6. Pendapatan sewa sebesar Rp.2.500.000. 7. Beban Bunga sebesar Rp. 1.200.000 8. Pajak Penghasilan yang diterapkan atas penghasilan perusahaan sebesar 30% dari Laba Perusahaan Penyelesaian : Langkah 1 Menyusun Format Anggaran Produksi PT Maena, untuk Bulan Juli 2012 PT Maena Anggaran Laba Rugi Untuk Periode yang berakhir pada 31 Juli 2012 Penjualan ……………………………………........ Harga pokok penjualan Saldo Awal Persediaan Barang Jadi ……………. Biaya / Harga pokok produksi …….…………….. Persediaan Barang Jadi Tersedia Untuk Dijual Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi…….. Beban / Harga Pokok Penjualan……………… Laba Kotor Yang Dianggarkan………………… Beban Operasi Beban Penjualan………………………………….. Beban Administrasi……………………………….. Total Beban Operasi ……………….………. Laba Operasi Yang Dianggarkan…….………. Pendapatan dan Beban lain lain Beban bunga……………………………………… Total Pendapatan dan Beban lain lain Laba Sebelum Pajak Penghasilan……………. Perkiraan Beban Pajak Penghasilan……………. Laba Bersih Yang Dianggarkan………… Langkah 2 Memasukkan Nilai Penjualan yang Dianggarkan utk Bulan Juli 2012 PT Maena Anggaran Laba Rugi Untuk Periode yang berakhir pada 31 Juli 2012 Penjualan ……………………………………........ 112.500.000 Harga pokok penjualan Saldo Awal Persediaan Barang Jadi ……………. Biaya / Harga pokok produksi …….…………….. Persediaan Barang Jadi Tersedia Untuk Dijual Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi…….. Beban / Harga Pokok Penjualan……………… Laba Kotor Yang Dianggarkan………………… Beban Operasi Beban Penjualan………………………………….. Beban Administrasi……………………………….. Total Beban Operasi ……………….………. Laba Operasi Yang Dianggarkan…….………. Pendapatan dan Beban lain lain Beban bunga……………………………………… Total Pendapatan dan Beban lain lain Laba Sebelum Pajak Penghasilan……………. Perkiraan Beban Pajak Penghasilan……………. Laba Bersih Yang Dianggarkan………… Langkah 1 Menghitung Harga Pokok Produksi Bulan Juli 2012. Data Produksi dari Bagian Produksi untuk Bulan Juli 2012, sbb : PT Maena Anggaran Produksi Untuk Periode Yang Berakhir 31 Juli 2012 Keterangan Jumlah (unit) Penjualan (unit) 9.000 Ditambah : Persediaan akhir barang jadi 450 + Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 9.450 Dikurangi : Persediaan awal barang jadi 400 - Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 9.050
Perhitungan Harga Pokok Produksi PT Maena utk Bulan Juli, sbb :
1) Harga beli bahan baku sebesar Rp 3.000 per unit 9.050 unit x Rp. 3.000 = Rp. 27.150.000 2) Upah Tenaga Kerja Langsung sebesar RP 2.000 per unit 9.050 unit x Rp. 2.000 = Rp. 18.100.000 3) Biaya Overhead Produksi sebesar Rp 1.500 per unit 9.050 unit x Rp. 1.500 = Rp. 13.575.000 4) Biaya Tetap Overhead sebesar Rp 4.000.000 setiap Bulan Jadi, Total Harga Pokok Produksi PT Maena untuk Bulan Juli 2012 sebesar = Rp. 62.825.000 Nilai Persediaan Akhir Barang Jadi dengan menggunakan Metode Rata-rata, sebesar Rp.6.945 per unit. (Rp.65.625.000 / 9.450 unit) Nilai Persediaan Akhir Barang Jadi per 31 Juli 2012 sebesar Rp. 3.125.250 (450 unit x Rp. 6.945) Langkah 2 Memasukkan nilai Biaya Produksi dan Biaya-biaya serta Pendapatan Lainnya kedalam Format Anggaran Laba-Rugi PT Maena Anggaran Laba Rugi Untuk Periode yang berakhir pada 31 Juli 2012 Penjualan ……………………………………........ 112.500.000 Harga pokok penjualan Saldo Awal Persediaan Barang Jadi ……………. 2.800.000 Biaya / Harga pokok produksi …….…………….. 62.825.000 Persediaan Barang Jadi Tersedia Untuk Dijual 65.625.000 Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi…….. 3.125.250 Beban / Harga Pokok Penjualan……………… 62.499.750 Laba Kotor Yang Dianggarkan………………… 50.000.250 Beban Operasi Beban Penjualan………………………………….. 9.125.000 Beban Administrasi……………………………….. 9.500.000 Total Beban Operasi ……………….………. 18.625.000 Laba Operasi Yang Dianggarkan…….………. 31.375.250 Pendapatan dan Beban lain lain Pendapatan Sewa ..……………………………… 2.500.000 Beban bunga……………………………………… 1.200.000 Total Pendapatan dan Beban lain lain 1.300.000 Laba Sebelum Pajak Penghasilan……………. 32.675.250 Perkiraan Beban Pajak Penghasilan……………. 9.802.575 Laba Bersih Yang Dianggarkan………… 22.872.675 Contoh soal II PT. Sohalu memiliki data-data yg digunakan utk menyusun Anggaran Laba Rugi Bulan Juli 2012, sbb : 1.Anggaran Penjualan Bulan Juli adalah 60.000 unit dengan harga Rp 12.500 /unit 2.Informasi dari Anggaran Produksi adalah : Persediaan barang jadi per 1 Juli sebesar 3.000 unit. Nilai harga pokok persediaan barang jadi awal per unit adalah sebesar Rp 6.500 Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 10% dari jumlah penjualan setiap Bulannya 3.Anggaran Biaya produksi memperlihatkan data-data,sbb : Harga beli bahan baku sebesar Rp 2.500 per unit Upah tenaga kerja langsung sebesar RP 3.000 per unit Biaya Overhead Produksi sebesar Rp 800 per unit dan Rp 7.000.000 Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang jadi adalah FIFO Berikut informasi tentang Beban Operasi yang diperoleh dari Anggaran Beban Operasi, sbb : 1.Beban Operasi Variabel : Beban penjualan : 5 % dari nilai penjualan 2.Beban Operasi Tetap : Beban Penjualan : Rp 45.000.000 Beban Administrasi dan Umum : Rp 32.000.000 3.Pendapatan Bunga senilai Rp.5.500.000 dan Beban Sewa senilai Rp.8.000.000 4.Pajak penghasilan yang diterapkan atas penghasilan perusahaan sebesar 25% Diminta : Siapkan Anggaran Laba-Rugi PT Sohalu Periode 31 Aug 2012 Penyelesaian : Langkah 1 Menghitung Harga Pokok Produksi Bulan Agustus 2012. PT Sohalu Anggaran Produksi Untuk Periode Yang Berakhir 31 Aug 2012 Keterangan Jumlah (unit) Penjualan (unit) 60.000 Ditambah : Persediaan akhir barang jadi 6.000 + Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 66.000 Dikurangi : Persediaan awal barang jadi 3.000 - Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 63.000
Perhitungan Harga Pokok Produksi PT Sohalu utk Bulan Aug, sbb :
Bahan Baku Rp 2.500 * 63.000 = Rp 157.500.000 Tenaga Kerja langsung RP 3.000 * 63.000 = Rp 189.000.000 Biaya Overhead Produksi Rp. 800 * 63.000 = Rp 50.400.000 Biaya Tambahan ………… Rp 7.000.000 Total Biaya Produksi Rp.403.900.000 Persediaan Barang Jadi Akhir (FIFO), sbb : 10% dari Jumlah Penjualan, berarti : Bahan Baku Rp 2.500 * 6.000 = Rp 15.000.000 Tenaga Kerja langsung RP 3.000 * 6.000 = Rp 18.000.000 Biaya Overhead Produksi Rp. 800 * 6.000 = Rp 4.800.000 Biaya Tambahan (10% * Rp.7.000.000) = Rp 700.000 Total Nilai Persediaan Akhir Rp.38.500.000 Biaya Penjualan : Rp.45.000.000 + (5% * Rp.750.000.000) = Rp. 82.500.000 Contoh 2 PT. Mitra Utama Abdi memiliki data sata berikut yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran laba rugi untuk bulan Juli 2006 a.Anggaran penjualan bulan Juli adalah 5.000 unit dgn harga Rp 12.000 /unit b.Informasi dari anggaran produksi adalah sebagai berikut: Persediaan barang jadi per 1 juli sebesar 500 unit. Nilai persediaan barang jadi awal per unit adalah sebesar Rp 6.000 Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 10% dari penjualan tiap bulan c.Anggaran biaya produksi memperlihatkan data data sebagai berikut: Harga beli bahan baku sebesar Rp 4.000 per unit Upah tenaga kerja langsung sebesar RP 3.000 per unit Biaya Overhead Produksi sebesar Rp 1.000 per unit dan Rp 5.000.000 d.Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang jadi adalah metode rata-rata (average) e.Berikut informasi tentang beban operasi yang diperoleh dari anggaran bebn operasi, sbb : oBeban operasi Variabel : •Beban penjualan : 5 % dari nilai penjualan oBeban operasi tetap •Beban penjualan : Rp 800.000 •Beban administrasi : Rp 600.000 f.Pajak penghasilan yg diterapkan atas penghasilan perusahaan sbsr 40% Keterangan : Buatlah Format Anggaran Laba Rugi PT. Abdi Raya. Masukkan perkiraan nilai penjualan. Masukan biaya produksi. Biaya produksi : Harga beli bahan baku Rp 4.000*5000 = Rp 20.000.000 Upah Tenaga kerja langsung Rp 3000*5000 = Rp 15.000.000 Biaya Overhead produksi Rp 1000*5000 = 5.000.000 + 5.000.000 =Rp 10.000.000 Hitunglah nilai Persediaan Akhir Barang Jadi, setelah itu hasilnya dimasukan kedalam Format Anggaran Laba Rugi. Unit Biaya (Rp) Produksi bulan juli 5.000 Rp 45.000.000 Persediaan barang jadi awal 500 Rp 3.000.000 Persediaan barang jadi tersedia 5.500 Rp 48.000.000 untuk dijual Rata- rata biaya per unit : Rp 48.000.000 / 5.500 = Rp 8.727.272 = Rp 8.727 Persedian akhir 10% dari penjualan : 10%* 5000 =500 unit Biaya persediaan baran akhir jadi : 500* 8.727 = 4.363.500 Hitunglah Beban Pokok Penjualan, Laba Kotor, Laba Operasi, Pendapatan (beban) lain lain, dan Laba Sebelum Pajak. Hitunglah perkiraan Beban Pajak Penghasilan dapat diperoleh dengan mengkalikan Laba Sebelum Pajak Penghasilan dengan Tarif Pajak Penghasilan badan. Selesaikan penyusunan Anggaran Laba Rugi dengan menghitung Laba Bersih yang dianggarkan dengan mengurangkan Laba Sebelum Pajak Penghasilan dengan perkiraan Beben Pajak Penghasilan. THANK YOU