Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REPORT

AKUNTANSI KEUANGAN II
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS

Dosen Pengampu:
Erny Luxy D. Purba, SE., M.Si.

Disusun oleh Kelompok 5:


 NATASIA ABIGAEL BR. JAWAK (7172220018)
 SRI WAHYUNI (7173520062)
 CHRISTOPHER LAMBERT (7163220008)
 RICKY INDARTO NICHOLEUS SIANIPAR (7173520051)

Fakultas Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Universitas Negeri Medan
T.A 2018/2019
IDENTITAS BUKU I

1. Judul Buku : Akuntansi Keuangan Menengah II


2. Penulis Buku : Kornelius Harefa
3. Penerbit :-
4. Tahun Terbit : 2018
5. Kota Penerbit : -

RINGKASAN BUKU SESUAI MATERI

Wesel Tagih dan Promes

Wesel dan promes pada dasarnya jikalau dilihat dari fungsinya sama-sama merupakan
surat pernyataan yang berisikan untuk membayar sejumlah uang kepada pihak tertantu
pada masa yang akna datang. Akan tetapi apabila ditinjau dari pihak siapa yang
menerbitkannya, maka dan promes memiliki perbedaan pengertian. Wesel merupakan surat
perintah yang ditunjukan kepada pihak lain atau kepada debitur yang disebut sebagai pihak
penarik (Drawee) untuk membayar sejumlah uang kepada debitur atau penerbit wesel yang
disebut sebagai pihak penarik wesel (Drawer). Pihak debitur atau tertarik harus menyutujui
atau mengaksep wesel yang diterbitkan oleh kreditur atau penarik wesel. Pihak yang akan
menerima pembayaran dari wesel bisa penarik wesel itung sendiri ataupun pihak lain yang
ditunjuk.

Promes (promissory notes) merupakan janji tertulis utuk membayar sejumlah uang
kepada pihak tertentu atau kreditur. Pihak yang membuat atau menerbitkan promes disebut
sebagai penarik promes (drawer), sedangkan pihak yang menerima pembayaran disebut
penerima promes (pyee). Dalam hal ini pengakuan hutang ini, prome harus ditandatangani
oleh penrbitnya atau yang disebut sebagai penarik promes (draweer). Dari penjelasan
tentang fungsi dari mana yang menerbitkan atau pembuat wesel dan promes, maka promes
lebih tepatnya dibahas pada topik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang;
sedangkan wesel akan dibahas dalam topik piutang usaha. Penerbitan wesel tagih selain
yang diakibatkan oleh pengalihan piutang usaha yang teleh jatuh tempo kerena pihak
debitur belum melunasi kewajibannya kepada pihak kreditur, dapat juga timbul oleh karena
pada 2011 UD.Maena menerbitkan selembar wesel atas hutang Laria yang telah jatuh
tempo. Bunga wesel 12% per tahun dengan jangka waktu 60 hari.

Interest Bearing Note Non-Interest Bearing


Date Stated Interest Rate = 12% pa Not Stated Interest Rate

16 Nov Accounts Recevable $10,000 - Accounts receivable $10,000 -


11 Sales Receivable - $10,000 Sales Receivable - $10,000
16 Des Notes Recevable $10,000 - Notes Recevable $10,000 -
11 Accounts Receivable - $10,000 Accounts Receivable - $10,000

Penyesuaian bunga wesel

Tujan dibuatkannya ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode agar bunga yang telah
jatuh tempo dalam wesel ataupun promes tsb dapat diakui pada periode yang bersangkutan.
Jumlah hari aktual dalam satu sebanyak 365 hari , namun umumnya jumlah hari yang
digunakan dalam jangka waktu satu tahun untuk menyederhanakan perhitungannya
menggunakan 360 hari.

Dimisalkan dari contoh kasus diatas bahwa wesel yang diterbitkan tanggal 16 Des 2011
oleh UD Maena dengan jangka waktu 60 hari melewati hari akhir periode akuntansi yang
dimisalkan 31 Des 2011 , maka ayat jurnal penyesuaian atau bunga dari wesel tagih tsb ,
sebagai berikut

Date Interest bearing note stated interest rate = Non- interest bearing note no stated
12 % pa interest rate

16 Des , receivable $10.000 receivable $10.000


11 Accounts receivable $10.000 Accounts receivable $10.000
31 Des, Interest receivable $50 No entry
11 Interest revenue $50
[12%*$10.000*15/360= $50]
01 Jan, Interest receivable $50 No entry
12 Interest revenue $50

14 Feb , Cash $10.200 Cash $10.000


12 Notes receivable $10.000 Notes receivable $10.000
Interest revenue $ 200 No entry
[12%*$10.000*60]/360=$200
14 Feb , Cash $10.200 Cash $10.000
11 Notes receivable $10.000 Notes receivable $10.000
Interest receivable $ 50 No entry
Interest revenue $ 150

Jika tidak dibuat jurnal pembalik pada awal periode 10 jan 2012

PENDISKONTOAN WESEL TAGIH


Diskonto merupakan bunga yang dihitung berdasarkan nilai jatuh tempo wesel dikalikan
dengan tarif bunga (discount rate) yang dibebankan oleh bank atau lembaga keuangan yang
menguangkan wesel tagih tsb. Kemudian dikalikan dengan jangka waktu lamanya
pendiskontoan . hasil akhir (proceeds) yang diterima oleh yang menjual wesel merupakan
selisih antara nilai jatuh tempo wesel dengan besarnya nilai diskonto (bunga) . apabila hasil
yang diterima oleh yang menjual wesel lebih kecil nilainya dari nominal (face amout).
Wesel tagih yang didskontokan tsb , maka akan diakui sebagai beban bunga atas
pendiskontoan wesel , sebaliknya jikalau hasil yang dietrima oleh yang menjjual wesel
lebih besar nilainya dari nilai nominal wesel tagih yang didiskontokan, makan kelebihan
nilai tsb akan diakui sebagi pendapatan bunga

Dimisalkan PT Nurasko,Tbk menjual barang dagangan secara kredit kepada UD Sophie


seharga $16.000 pada tanggal 30 Aprl 2011. UD sophie membayar tunai sebesar $1000
dan sisanya secara kredit dengan menerbitkan selembar promess senilai $15.000 yang
jangka waktunya 60 hari dengan bunga 14% per tahun. Tanggal 20 Mei 2011 PT
Nurasko ,TBk mendiskontokan wesel tagih (promess) tsb ke bank Pelita dneagn tarif
pendiskontoan 18 % pertahun .

Formula untuk menghitung nilai jatuh tenpo (maturity value ) [FA+(IR*P*ANR)]


[ FA+(IR∗P∗ANR)]
Maturity Value ¿
360 Days
Keterangan :
FA = Face Amount (nilai nominal /pokik wesel)
P = Principal (nilai nominal /wesel tagih)
IR = Interest Rate (tarif bunga)
ANR = Aging of Notes Receivable (umur wesel tagih)
MV = Maturity Value (nilai jatuh tempo)
Formula untuk menghitung nilai diskonto (disconting Amount), yakni,
Discounting Amaunt=[ MV ∗DR∗AD ]

Keterangan :
DA = Discounting Amount
DR = Discounting Rate (tarif diskonto)
AD = Aging Of discounted
Formula untuk menghitung hasil akhir yang diteriman (proceeds) yakni :
Proceeds=[ MV − AD ]

Perhitungan hasil akhir (Prosceeds) yang diterima oleh PT.Nurasko, tbk:


Maturity Value : [ $15,350+(14% * $15,00 * 60/30) ] = $ 15,350
Discounting Amount : ($ 15,350 * 18% * 40/360) m = ($ 307 )
Proceeds :
Ayat jurnal pencatatan pendiscontoan wesel diatas akan terlihat seperti dalam tabel berikut
ini:
Date PT. Nurasko, Tbk (Creditor) UD.Sohpien (Debitor) Bank Pelita

30/04/11 Cash $ 1 ,000 Inventory $ 16,000 No Entry


Notes Receivabl $ 15, 000 Notes Paybel $ 15,000
Accounts Receivable $ 16,000 Cash $ 1,000
20/05/11 Cash $ 15,043 No Entry Notes Rec. Discounted $ 15,000
Notes Rec. Discounted $ 15,000 Interest Revenue $ 43
Interest Revenue $ 43 Cash $ 15,043
Cash $ 15,530
29/06/11 Notes Rec. Discounted $ 15, 000 Notes Paybel $ 15,000 Cash $ 15,360
Notes Receivable $ 15,000 Interest Expense $ 350 Notes Rec. Discounted $ 15,000
Cash $ 15,350 Interest Revenue $ 350

(14% * $ 15,000 * 60/360)

KEWAJIBAN BERSYARAT

Pihak bank atau lembaga lainnya yang menerima pendiskontoan wesel, secara umum akan
menerima persetujuan atau endorsment (endorsment) tanpa syarat atau pihak yang
mendiskontokan wesel tsb, dengan tujuan apabila pihak tertarik (yang membayar wesel) tidak
melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo, maka pengendors wesel tagih tsb akan
bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran kepada pihak pemegang atau pembeli wesel.

Dimisalkan dari transaksi PT Nurasko,Tbk dengan UD sophie diatas , bahwa UD sophie tgl 29 Juni
2011 tidak melunasin kewajibannya atas promess yang telah jatuh tempo. Maka atas kejadian PT
bakn pelita tbk memberitahukan kepada PT Nurasako Tbk untuk mengambil ahli tanggung jawab
UD sophie ditambah dengan imbal jasa protes (protestfee) sebebsar $15 . UD sophie baru
melunasi kewajibannya kepada PT Nurasko Tbk padal tgl 29 Juni 2011 dengan membayar bunga
tambahan selama 30 hari yang dihitung dari nilai jatuh tenpo sebelumnya ditmabah denagn
beban imbal protes dari PT bank pelita.

Ayat jurnal pencatatan transaksi diatas sbgkt :

Date PT Nurasko,Tbk (creditor) UD Sophie (debitor) PT Bank Pelita,Tbk


Cash $1.000 Inventory $16.000
30-Apr-11 Notes Receivable $15.000 Notes Payable $15.000 No Entry
S/R $16.000 Cash $ 1000
Cash $15.043 Notes receivable $15.000
20 May, 11 Notes rec.disc $15.000 NO ENTRY Interest Revenue $ 43
Interest Revenue $ 43 Cash $15.043
Notes Rec.disc $15.000 Cash $15.365
Notes receivable $15.000 Notes Receivable $15.000
29 Jun,11 NO ENTRY
Accounts Receivable $15.365 Interest Revenue $ 350
Cash $15.365 Protest Fee $ 15
Cash $ 15.544.25 Notes Payable $15.000
29 Jul,11 Accounts Receivable $15.365 Interest Expense $ 529,25
NO ENTRY
Interest Revenue $179,25 Protest Expense $ 15
    Cash $15.544,25

PENILAIAN DAN PELAPORAN WESEL TAGIH


Wesel tagih yang jatuh temponya dalam jangka waktu 1 tahun diklarisifaksikan aktiva
lancar sedangkan wesel tagih yang jutuh temponya lebih dari 1 tahun akan diklasifikasikan
sebagai piutang jangka panjang . wesel tagih yang telah dijual atau didiskontokan perlu
dilaporkan dalam catatan atas laporan keuangan atau Notes to defenancial statment oleh
karena itu penjualan wesel tagih tsb dapat menimbulkan kewjiban bersyarat. Wesel tagih
dilaporkan sebagai nilai bruto dalam laporan posisi keuangan atau neraca, sebagai akun
kontranya akan dibuatkan akun penyisihan piutang wesel tak tertagih sebagai nilai yang
tidak dapat ditagih.

KASUS-KASUS LAIN DARI WESEL TAGIH

Dimisalkan bahwa pada tgl 22 sep 2011 Pt Bank pelita memebrikan pinjaman uang tunai
sebesar $90.000 kepada UD Joses sebagai modal kerja . atas pinjaman tunai tersebut maka
UD Joses menerbitkan selembar Promes kepada PT bank Pelita $90.000 yang jangka
waktu pembayarannya 3 tahun dengan bunga 16% (flat ) setahun. Bunga dan pokok
pinjamana sekaligus dibayar pada tanggal jatuh tempo promes tsb. Promes yang diserahkan
UD Joses kepada PT bank Pelita adalah Promes berbunga.

Ayat jurnal pencatatan akuntansi sebagai berikut :

Interest Bearing Note - Stated Interest Rate = 16% pa (flat)


Date
PT Bank Pelita (creditor) UD Joses (debitor)
Notes Receivable $90.000 Cash $90.000
22-Sep-
Notes Payable
11
cash $90.000 $90.000
Interest Receivable Interest Expense $4.000
31-Des- Ineterest Payable
11 Interest Revenue $4.000
interest =($90.000816%*100days)/360= $4.000
Interest Receivable $14.400 Interest Expense $14.400
31-Des- interest Revenue interest Payable
12 $14.400 $14.400
Interest =($90.000*16%) = $14.400
Interest Receivable $14.400 Interest Expense $14.400
31-Des- interest Revenue interest Payable
13 $14.400 $14.400
Interest =($90.000*16%) = $14.400
Cash $133.200 Notes Payable $90.000
Notes Receivable
$90.000 Interest Payable $32.800
03 aug interest Receivable
14 $32.800 Interest Expense $10.400
Interest Revenue Cash
$10.400 $133.200
Interest =($90.000*16%*260days)/360= $10.400

Perhitungan nilai jatuh tempo promes , sebagai berikut :


Nilai nominal promes $90.000

Bunga ($90.000*16%*3 tahun) $43.200

Nilai jatuh tempo (maturity value) $133.200

Wesel Bayar
Wesel bayar adalah utang yang disertai dengan janji tertulis kepda pihak kreditor
untuk membayar sejumlah uang dimasa mendatang dalam jumlah yang telah disepakati
beserta bunga yang telah ditentukan.
Contoh: Pada tanggal 1 feb 2018, PT. Marogo Mulyo mengeluarkan wesel bayar sebesar
Rp.300.000.000 dengan suku bunga sebesar 36% per tahun, dan bunga dibayarkan
sekaligus saat jatuh tempo. Wesel bayar tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 juni 2018.
Ayat jurnalnya pada tanggal 1 feb 2018 adalah:
1/feb/2018 Bank 300.000.000
Wesel Barang 300.000.000
Perusahaan yang menerbitkan wesel bayar harus mencatatnya sebesar nilai pokok
pinjaman, bukan nilai pokok pinjaman ditambah bunga.
Pada tanggal 1 juni 2018, pada saat wesel bayar tersebut jatuh tempo:
1/juni/2018 Beban Bunga 36.000.000
Wesel Bayar 300.000.000
Bank 336.000.000

Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)


1. Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang tidak dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kas
menganggur (idle cash) dalam perusahaan sebagaimana halnya dengan investasi
sementara (temporary investment) dalam bentuk surat-surat berharga yang dapat
dipasarkan (marketable securities).
2. Investasi dalam Saham
Teknis pencatatan investasi jangka panjang dalam bentuk saham lebih
memperhatikan tentang seberapa besar pengaruh perusahaan yang membeli (investor)
terhadap perusahaan yang dibeli (investee). Apabila perusahaan investor memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan investee, maka pencatatan investasinya
dalam pembukuan investor dilakukan dengan menggunakan metode ekuitas (equity
method). Sebaliknya, jikalau pengaruh perusahaan investor terhadap perusahaan
investee tidak signifikan, maka pencatatannya dapat menggunakan metode biaya (cost
method).
3. Investasi dalam Obligasi
Obligasi (bonds) merupakan surat pengakuan hutang atas pinjaman sejumlah uang
kepada pihak tertentu yang dilakukan oleh emiten (issuer) atau penerbit obligasi yang
jangka waktunya secara umum lebih dari satu periode akuntansi.
Perolehan obligasi dicatat sebesar harga pokok perolehannya, dan bunga berjalan
yang menyertainya akan dicatat terpisah dari nilai harga pokok perolehan obligasi
tersebut. Pencatatan akuntansi yang dilakukan pada saat pembelian obligasi akan di
debet akun investasi dalam obligasi (investment in bonds) dan di kredit kas ataupun
rekening bank. Bunga yang menyertai obligasi jikalau pada saat pembelian tidak
bersamaan dengan tanggal pembayaran bunganya, terlebih dahulu dibayar oleh pembeli
oleh karena bunga obligasi yang telah jatuh tempo tersebut merupakan hak penjual.
Pencatatan bunga obligasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
menggunakan pendekatan laba-rugi (income statement approach) dan dengan
pendekatan neraca (balance sheet approach).
4. Penjualan Investasi dalam Obligasi
Investasi dalam obligasi yang telah dimiliki oleh perusahaan dapat saja dijual
kepada pihak lain sebelum tanggal jatuh temponya. Bunga berjalan yang timbul jikalau
tanggal penjualan obligasi tidak sama dengan tanggal pembayaran bunganya perlu
diperhitungkan berapa nilainya, sebab bunga berjalan tersebut merupakan hak penjual
yang dibayar oleh pembeli.

Liabilitas Jangka Pendek (Short Term Liabilities)


1. Karakteristik Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban perusahaan yang jatuh temponya
tidak lebih dari satu periode siklus akuntansi. Secara umum pembayaran atau
penyelesaian kewajiban jangka pendek perusahaan dapat dilakukan dengan
menggunakan aktiva lancar perusahaan ataupun dengan pembentukan kewajiban lancar
lainnya. Salah satu kriteria yang dapat digunakan untuk mengelompokkan kewajiban
adalah berdasarkan jangka waktu jatuh temponya.
Pengelompokkan kewajiban selain berdasarkan tanggal jatuh temponya, kewajiban
juga dapat dikelompokkan berdasarkan status kepastian pembayarannya, dan
ketergantungan pada masa yang akan datang.
2. Hutang Usaha
Hutang usaha (account payable) merupakan kewajiban perusahaan yang timbul
dari hasil pembelian atau perolehan aktiva secara kredit. Penentuan nilai hutang usaha
yang timbul dari pembelian aktiva perusahaan, sebaiknya diakui sebesar brutto yang
walaupun harus tetap memperhatikan jangka waktu jatuh tempo dan syarat
pembayarannya (term of payment).
3. Hutang Wesel
Hutang wesel (notes payable) hampir sama asal munculnya seperti hutang usaha.
Hutang wesel timbul apabila hutang usaha belum dibayar sesuai dengan syarat
pembayaran yang telah ditetapkan. Hutang wesel merupakan janji tertulis untuk
membayar kepada kreditur dalam jumlah tertentu sebagaimana telah disepakati
sebelumnya. Hutang wesel dapat dibedakan menjadi dua kriteria, yaitu hutang wesel
berbunga dan hutang wesel tidak berbunga.
4. Hutang Pajak
Hutang pajak (taxes payable) merupakan dana yang dikumpulkan dari pihak ketiga
untuk kemudian dibayarkan kepada Negara. Hutang pajak dapat timbul oleh beberapa
hal, seperti pemotongan pajak penghasilan karyawan oleh perusahaan, pembebanan
Pajak Pertambahan Nilai kepada pembeli produk perusahaan, pembebanan pajak yang
terhutang atas adanya laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi.
5. Hutang Dividen
Pengumuman pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham dalam
bentuk dividen, akan menimbulkan kewajiban jangka pendek bagi manajemen yang
harus dicatat dalam pembukuan perusahaan. Nilai dividen yang telah diumumkan
manajemen akan terhutang bagi perusahaan sampai tiba waktu pembayarannya.
6. Pendapatan Diterima Dimuka
Pendapatan diterima dimuka (unearned revenue) tidak membutuhkan pembayaran
dengan penyerahan aktiva perusahaan seperti halnya dengan kewajiban lancar lainnya.
Pendapatan diterima dimuka merupakan nilai yang telah diterima terlebih dahulu dari
customer, namun akan terealisasi menjadi pendapatan pada periode berikutnya dalam
siklus akuntansi perusahaan. Contohnya: uang muka yang diterima dari pelanggan,
sewa diterima dimuka, asuransi diterima dimuka, dan sebagainya.
7. Hutang Beban
Hutang beban (accrued liabilities/accrued expenses) merupakan beban yang masih
harus dibayar kepada pihak tertentu sebagai akibat dari adanya tindakan yang telah
dilaksanakan sebelumnya untuk kepentingan operasional perusahaan. Contohnya:
beban gaji yang terhutang, dan hutang bunga kepada pihak lain.

Provisi (Provision)
Provisi adalah liabilitas yang waktu atau jumlahnya belum pasti (sering disebut
sebagai liabilitas yang diestimasi). Provisi (penyisihan) sangat umum dan dilaporkan
sebagai lancar maupun tidak tergantung pada tanggal pembayaran yang diharapkan. Ada
beberapa hal ataupun area umum yang memungkinkan provisi diakui dalam laporan
keuangan, misalnya:
Garansi, restrukturisasi, perkara pengadilan, dan sebagainya.
Hutang Garansi
Pembebanan biaya garansi diakui pada saat atau periode terjadinya penjualan. Atas
pemberian garansi tersebut maka pada akhir periode akuntansi perusahaan perlu membuat
ayat jurnal penyesuaian untuk membebankan biaya garansi tersebut dengan mendebet
beban garansi (warranty expense) dan mengkredit hutang garansi (warranty payable).
Apabila terjadi perbaikan atau pergantian onderdil terhadap barang dagangan yang
telah digaransikan, maka akan di debet hutang garansi (warranty payable) dan mengkredit
kas ataupun persediaan untuk penggantian onderdil yang rusak.

IDENTITAS BUKU II
1. Judul Buku : Akuntansi Keuangan Menengah
(Intermediate Accounting)
2. Penulis Buku : Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt,
Terry D. Warfield
3. Penerbit : Salemba Empat
4. Tahun Terbit : 2017

RINGKASAN MATERI
Provisi (Provision)
Provisi adalah liabilitas yang waktu atau jumlahnya belum pasti (sering disebut
sebagai liabilitas yang diestimasi).
Pengakuan Provisi
1. Perusahaan memiliki kewajiban kini (hukum atau konstruktif) sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu.
2. Kemungkinan besar memerlukan arus keluar sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomik untuk menyelesaikan kewajiban.
3. Perkiraan yang daoat diandalkan dapat dibuat untuk jumlah kewajiban.
(Jika ketiga kondisi ini tidak terpenuhi, tidak ada provisi yang diakui).

Jenis-Jenis Umum Provisi


a. Provisi Litigasi
Perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut dalam menentukan
apakah akan mencatat liabilitas sehubungan dengan proses pengadilan (litigation) yang
tertunda atau terancam atau kemungkinan klaim atas penilaian aktual.
1. Periode waktu di mana penyebab utama tindakan terjadi.
2. Probabilitas hasil yang tidak menguntungkan.
3. Kemampuan untuk membuat estimasi yang wajar mengenai jumlah kerugian.
Untuk melaporkan kerugian dan liabilitas dalam laporan keuangan, penyebab
proses pengadilan harus terjadi pada atau sebelum tanggal laporan keuangan.
b. Provisi Garansi
Garansi (warranty) – jaminan produk adalah jani yang dibuat oleh penjual kepada
pembeli untuk mengganti kekurangan jumlah, kualitas, atau kinerja suatu produk.
Garansi dan jaminan menimbulkan biaya masa depan.
c. Premi dan Kupon
Premi bisa berupa alat makan, piring, peralatan kecil, mainan, atau transportasi
gratis. Selain itu, kupon cetak yang dapat ditukarkan dengan potongan harga tunai
untuk barang yang dibeli sangat populer. Tujuan perusahaan menawarkan premi,
penawaran kupon, dan potongan harga untuk merangsang penjualan.
d. Provisi Lingkungan
Seperti provisi lainnya, perusahaan harus mengakui liabilitas lingkungan
(environmental liability) ketika memiliki kewajiban hukum sehubungan dengan tidak
terpakainya aset jangka panjang dan aset dapat diestimasi secara wajar dengan jumlah
liabilitas.
e. Provisi Kontrak Memberatkan
Terkadang perusahaan memiliki apa yang disebut kontrak memberatkan (onerous
contract). Kontrak ini adalah kontrak di mana “biaya yang tidak dapat dihindari untuk
memenuhi kewajiban melebihi manfaat ekonomik yang diharapkan akan diterima”.
f. Provisi Restrukturisasi
Akuntansi utnuk provisi restrukturisasi masih kontroversial. Ketika perusahaan
membuat keputusan untuk merestrukturisasi sebagian dari operasinya, perusahaan
memiliki godaan untuk mengenakan biaya sebanyak mungkin terhadap provisi ini.
Alasannya : Banyak yang percaya bahwa analis sering mengabaikan biaya ini karena
bukan bagian dari operasi yang dilanjutkan sehingga agak tidak relevan dalam menilai
kinerja keseluruhan perusahaan.
g. Asuransi Diri
Terlepas dari namanya, asuransi diri (self-insurance) bukan merupakan asuransi,
tetapi risiko asumsi. Perusahaan yang mengasumsikan risikonya sendiri menempatkan
dirinya dalam posisi menanggung beban atau kerugian pada saat terjadi.

Pengukuran Terkait Provisi


Pengungkapan yang terkait dengan provisi sangat luas. Perusahaan harus
memberikan rekonsiliasi atas saldo awal dan akhir untuk setiap kelas provisi utama,
mengidentifikasi apa yang menyebabkan perubahan selama periode tersebut. Selain itu,
provisi harus dijelaskan dan perkiraan waktu dari arus keluar diungkapkan. Juga,
pengungkapan tentang ketidakpastian terkait dengan arus keluar yang diharapkan serta
penggantian yang diharapkan seharusnya diberikan.
PEMBAHASAN
Laporan Hasil Kritik Buku I
1. Menurut kelompok kami dimateri ini sudah menjelaskan karakteristik dari masing-
masing jenis utang (kewajiban) secara baik, terdapat contoh soal dan perhitungan
untuk masing-masing jenis utang. Semua akun dicatat menggunakan Bahasa
Inggris. Selain itu kami menyimpulkan bahwa pada bab yang membahas mengenai
kewajiban, yang mana sudah terbagi atas beberap yaitu, Kewajiban Jangka Pendek
dan Kewajiban Jangka Panjang. Dimana materi yang terdapat dalam bab ini sudah
terbilang sangat lengkap, karena sudah mencakup beberapa matri yang sudah kami
pelajari melalu dosen pengampu kami yaitu mulai dari Pendapatan Diterima di
Muka, Utang Wesel, Utang Pajak, Utang Obligasi, Utang Usaha, Utang Garansi,
dan penjualannya.
2. Materi yang dibawakan lengkap, seperti Wesel dan Promes, penyesuaian bunga
wesel tagih, dan diskonto wesel tagih. Selain itu pada bab wesel dijelaskan dengan
baik dan detail. Penjelasannya juga bisa dikatakan bersifat padat karena materi
yang disajikan di dalam bab wesel ini cukup banyak. Akun-akun atau rekening
dicatat dalam Bahasa Inggris. Kaidah penulisan sudah sesuai. Baik dari segi jenis
huruf yang di italic pada istilah bahasa asing, dan reviewer tidak menemukan typo
(kesalahan penulisan).
3. Pada bab Investasi Jangka Panjang, memiliki materi yang terdiri atas saham,
obligasi, dijelaskan dengan rinci dan runut. Membuat perhitungan yang lengkap
untuk menggambarkan perbedaan antara metode biaya dengan metode ekuitas saat
melakukan pencatatan transaksi investasi. Semua akun dicatat menggunakan
Bahasa Inggris.
4. Dalam pembahasan materinya ada beberapa materi yang terkadang kurang
penjelasannya dibuku atau bahkan sebaliknya juka dibandingkan dengan materi
yang dijelaskan oleh dosen pengampu kami, seperti contoh pembahsan pada wesel
ini

 Pada tanggal 16 November 2011 UD.Maena menjul barang dagangan


kepada PD.Laria secara kredi sebesar $ 10.000 dengan syarat pembayaran
4/10.n/30. Tanggal 16 Desember 2011 UD.Maena menerbitkan selembar
wesel atas PD.Laria yang telah jatuh tempo. Bunga wesel 12% pertahun
dengan jangka waktu jangka waktu 60 hari.
Jurnal :

Interest Bearing Note Non-Interest Bearing


Date Stated Interest Rate = 12% pa Not Stated Interest Rate

16 Nov Accounts Recevable $10,000 - Accounts receivable $10,000 -


11 Sales Receivable - $10,000 Sales Receivable - $10,000
16 Des Notes Recevable $10,000 - Notes Recevable $10,000 -
11 Accounts Receivable - $10,000 Accounts Receivable - $10,000

Pada pembahasan ini hanya menjelaskan bagaimana perbandingan antara pencatatan


akuntansi jurnal dari wesel berbungan dan tidak berbungan. Sedangkan pada pembahasan
yang diberikan oleh dosen pengampu kami lebih mendalam dan panjang. Seperti contoh
dibawah ini.
Pada tanggal 16 November 2015 PT.Alibabab menjual barang dengangannya
kepada PT.Abubakar secara kredit sebasar 100jt dengan syarat pembayaran 4/10 n/30.
Pada tanggal 16 Desember 2015 PT.Alibaba menerbitkan selembar wesel atas utang
PT.Abubakar yang telah jatuh tempo. Bunga wesel 12%/ tahun dengan jangka waktu 60
hari.
Jurnal :
PT.Alibaba PT.Abubakar
16 Nov Piutang Dagang 100.000.000 persediaan 100.000.000
Penjualan 100.000.000 Accou. Paybel 100.000.000
16 Des Wesel Tagih 100.000.000 Accou. Paybel 100.000.000
Accu Receiv 100.000.000 Notes Paybel 100.000.000
31 Des Interest Receiv 500.000 Notes Paybel 102.000.000
Income Revenue 500.000 Cash 102.000.000
(12% * 100.000.000 * 15/30) = 500.000 (12% * 100.000.000 * 60/360)= 2.000.000
Jadi dapat kami katakan bahwa dalam penjelesan mengenai wesel ini penjelasan
yang diberikan oleh dosen pengampu kami lebih lengkap dalam penjelasan bunganya
dibandingkan dengan buku I
Kelebihan
 Terdapat soal latihan disetiap akhir bab, dimana latihan tersebut dapat mengasah
pengetahuan pembacanya.
 Penggunaan bahasa dalam buku ini sangat baik, jelas, dan mudah dipahami.
 Materi yang disajikan pada buku ini dijelaskan secara runtut dan baik, dimana pada
setiap materinya diberikan contoh soal yang memudahkan pembaca dalam
memahami isi materi.
 Buku ini juga memberikan istilah-istilah dalam akuntansi beserta pengertiannya
dalam setiap penjelasan materinya, sehingga dapat menambah pengetahuan
pembaca

Kelemahan

 Pada bagian contoh soal, penjabaran perhitungan kurang baik karena perhitungan
disusun kurang jelas, sehingga memerlukan pemahaman dan fokus yang lebih.
 Pada bagian materi tentang provisi tidak dijelaskan secara detail sehingga pembaca
kurang memahami bagian tersebut.

Kesimpulan

Terlepas dari segala kekurangan dan kelebihan pada kedua buku ini, kedua buku ini
sangat layak dan baik dijadikan sebagai buku pembelajaran maupun referensi untuk mata
kuliah akuntansi keuangan II, Karena setiap materi pada ketiga buku ini saling melengkapi
satu sama lainnya. Dari kedua buku ini, memiliki kelemahan dan kelebihan masing-
masing. Dimana ada beberapa bagian materi yang tidak terdapat di buku I ataupun buku II
namun ada di buku II, begitu juga sebaliknya. Kedua buku ini saling melengkapi materi
yang menjadi pembelajaran bagi mata kuliah akuntansi keuangan II. Contohnya saja pada
bagian materi provisi, dimana dibuku pertama materi ini dijelaskan secara sederhana dan
tidak menyeluruh namun pada buku kedua materi ini dijelaskan secara jelas dan detail.
Serta pada buku kedua contoh-contoh yang diberikan lebih jelas dibandingkan buku ketiga
karena buku ketiga lebih menjelaskan konsep yang mendetail yang membuat penjelasan
buku ini sangat padat.

Anda mungkin juga menyukai