Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Alat penukar panas (Heat Exchanger) adalah suatu peralatan dimana perpindahan

panas dari suatu fluida yang memiliki suhu yang lebih tinggi ke fluida yang suhunya lebih

rendah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tingkatan transfer panas

dipengaruhi oleh sifat dari bahan itu sendiri, perancangan dari bagian sumber panas dan

penerimanya, jumlah energi mekanik yang dikeluarkan untuk proses transfer. Dan jika

heat transfer dihubungkan dengan sebuah pertukaran panas dalam sistem, kadar panas

yang hilang akan sama dengan panas yang di serap dalam sebuah sistem yang sama.

Terdapat permasalahan di beberapa industri khususnya pada plant heat exchanger,

pemompaan fluida pendingin terkadang terlalu berlebih dan tidak sesuai dengan suhu

fluida panas yang fluktuatif. Sehingga penggunaan cairan fluida pendingin terkadang

terlalu boros untuk proses pendinginan, sistem yang dibuat dengan metode Fuzzy Logic

ini diinginkan penggunaan cairan fluida pendingin untuk proses pendinginan dapat

diminimalisasikan sesuai dengan suhu kenaikan atau penurunan fluida panas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat

ditentukan rumusan masalah, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimanama perpindahan panas fluida pendingin menuju fluida panas dan suhu

fluida keluaran pada heat exchanger ?

2. Bagaimana membuat model dan simulasi kendali suhu fluida pendingin pada heat

exchanger dengan logika Fuzzy ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai pada tugas akhir ini adalah :

1. Mengetahui perpidahan panas dari fluida panas ke fluida pendingin dan suhu fluida

keluaran pada heat exchanger.

1
2. Merencanakan model dan simulasi kendali suhu fluida pendingin pada heat

exchanger dengan logika Fuzzy.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan pembuatan pemodelan dan simulasi kendali suhu fluida pendingin

menggunakan logika Fuzzy dapat digunakan untuk mengangalisis sistem sebelum di

terapkan ke dunia nyata, ini berarti tidak memerlukan biaya besar dan dapat melakukan

eksperimen perubahan variabel sehingga paham apa yang akan terjadi bila suatu

variabel diubah dan bagaimana efeknya pada sistem yang dibuat.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpindahan Panas

Perpindahan panas adalah ilmu yang memprediksi perpindahan energi yang terjadi

antara material sebagai akibat dari adanya perbedaan temperatur (Zohri, 2017).

Terdapat tiga jenis perpindahan panas yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi (Sudrajat,

2017).

2.2 Heat Exchanger

Heat Exchanger adalah peralatan yang digunakan untuk melakukan proses

pertukaran kalor antara dua fluida, baik cair maupun gas, dimana fluida mempunyai

temperatur yang berbeda (Othman et al., 2013). Pada semua heat exchanger,

perpindahan panas didominasi oleh konveksi dan konduksi dari fluida panas ke fluida

dingin, dimana keduanya dipisahkan oleh dinding (Handoyo, 2000). Perpindahan panas

secara konveksi sangat dipengaruhi oleh bentuk geometri heat exchanger dan tiga

bilangan tak berdimensi (Bockh dan Thomas, 2012).

2.3 Logika Fuzzy

Logika fuzzy merupakan pengembangan dari logika primitif yang hanya mengenal

dua keadaan, yaitu "ya" atau "tidak" (Syahputra, 2015). Logika fuzzy dapat mengenal

peubah lingusitik seperti agak besar, besar, sangat besar, dan sebagainya. Aplikasi

logika fuzzy akan menyebabkan sistem lebih adaptif (Meliala, 2016). Fuzzifikasi yaitu

proses kontrol dari perubahan variabel numerik ke bahasa variable (Chen dan Trung,

2000).

3
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan di Laboratorium Rekayasa Bioproses

Universitas Brawijaya untuk melakukan percobaan, pengambilan data, dan untuk

pengujian logika Fuzzy. Sedangkan jadwal kegiatan penelitian tersusun pada Tabel 3.1

berikut.

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Pelaksanaan Bulan/Minggu Ke-


Juli 2020 Agustus September Oktober November
No. Nama Kegiatan
2020 2020 2020 2020
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
2 Perancangan dan Simulasi
3 Pembelian Alat dan Bahan
4 Penyusunan Logika Fuzzy
5 Eksperimen
6 Pembuatan Laporan Akhir

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

a. Digital Thermometer

b. Heat Exchanger

c. Komputer

3.2.2 Bahan

a. Fluida panas berupa uap air

b. Fluida dingin berupa air

3.3 Metodologi

Analisis sistem diperlukan untuk mengetahui permasalahan dan kebutuhan dalam

perancangan sistem. Dalam analisa ini dibagi dalam 2 bagian, yaitu analisa data sistem

dan analisa kebutuhan sistem. Langkah-langah yang dilakukan untuk menentukan tingkat

akurasi dari sistem inferensi fuzzy Tsukamoto adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data testing.

4
2. Melakukan identifikasi variabel.

3. Membentuk Domain Fuzzy dan Himpunan Fuzzy pada metode Tsukamoto.

4. Membentuk Aturan Proporsi (Rules).

5. Melakukan proses Inferensi fuzzy metode Tsukamodo.

6. Melakukan defuzzifikasi metode Tsukamoto = Rata-rata Terbobot

7. Melakukan fitting model untuk prediksi.

8. Membandikan hasil prediksi inferensi fuzzy metode Tsukamoto dengan ukuran

akurasi MSE dan MAPE.

Adapun sistem inferensi fuzzy dengan metode Tsukamoto adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Flowchart Fuzzy Metode Tsukamoto

3.4 Pelaksanaan Penelitian

Adapun tahapan pelaksanaan yang dilakukan dalam tugas akhir ini dapat dilihat dibawah ini:

1. Studi literatur

5
Studi literatur dilakukan untuk memahami teori dasar yang berkaitan dengan

pelaksanaan tugas akhir khususnya dalam penyusunan Fuzzy Logic pada heat

exchanger. Adapun literatur tersebut diperoleh dari sumber buku, referensi serta

browsing.

2. Perancangan Data

Perancangan data dilakukan untuk memenuhi proses penyusunan Fuzzy Logic pada

heat exchanger. Data perancangan awal meliputi temperatur air geothermal, temperatur

udara, laju aliran air geothermal, dan data lain yang diperoleh dari literatur yang telah

dipelajari. Sehingga akan memenuhi Fuzzy Logic dari heat exchanger yang dibutuhkan

3. Perancangan Fuzzy Logic

Setelah diperoleh hasil rancangan yang paling efektif dari fuzzy logic maka dapat

dilakukan pembuatan dan fabrikasi sesuai dengan rancangan yang telah diperoleh

sebelumnya.

6. Pengujian Fuzzy Logic

Pengujian Fuzzy Logic dilakukan untuk mengetahui performa dari heat exchanger.

Pengujian meliputi mengukur temperatur udara keluaran dari heat exchanger apakah

sudah sesuai dengan temperatur yang dibutuhkan.

7. Pembahasan dan kesimpulan

Membahas hasil dari performa fuzzy logic pada heat exchanger yang telah dibuat

serta memberikan kesimpulan terhadap perencanaan awal fuzzy logic pada heat

exchanger dan hasil dari performa heat exchanger setelah diberi logika fuzzy yang telah

selesai dibuat.

3.5 Pengamatan dan Parameter

Pada pengujian ini data-data yang diambil yaitu :

1. Data perubahan temperatur pada setiap termokopel yaitu termokopel T 1, T2, T3,

T4 yang dicatat tiap 15 detik sebanyak 10 data yang didapat pada perangkat

termoreader.

2. Debit atau laju aliran fluida panas dan fluida dingin

6
3. Persamaan untuk menghitung efektifitas dari penukar kalor tipe plat sebagai

berikut :

Anda mungkin juga menyukai