GANGGUAN DEPRESI
STANDAR
PELAYANAN
KESEHATAN ROCHIMIN,SKM
JIWA Penata Muda Tk I / III b
NIP. 19740525 199503 1 006
B. MEDIKASI
1. Pertimbangkan pemberian antidepresan jika suasana perasaan sedih
atau kehilangan minat menonjol selama 2 minggu dan 4 atau lebih
gejala berikut ditemukan;
a. Kelelahan tau kehilangan tenaga.
b. Konsentrasi kurang.
c. Agitasi atau perlambanan gerak dan pembicaraan.
d. Gangguan tidur, khususnya terbangun dini hari dan tidak bias
tidur kembali.
e. Pikiran tentang bunuh diri atau kematian.
f. Rasa bersalah atau menyalahkan diri.
g. Nafsu makan terganggu.
2. Pada kasus yang berat, pertimbangkan medikasi pada kunjungan
pertama,
3. Pada kasus sedang pertimbangkan medikasi pada kunjungan
berikut, jika konseling tidak bias menolong secara memadai.
4. Pilihan medikasi:
a. Jika pasien bereaksi baik terhadap obat tertentu di masa lampau,
gunakan obat itu lagi.
b. Jika pasien usia lanjut atau sakit fisik, gunakan medikasi dengan
efek samping antikolinergik dan kardiovaskuler yang lebih
ringan.
c. Jika pasien cemas atau tidak bias tidur, gunakan obat dengan
efek sedative yang lebih kuat.
5. Berikan antidepresan sampai mencapai dosis efektif (misalnya
Imipramin), dimulai dengan dosis 25-50 mg setiap malam dan
dinaikkan sampai 100-150 mg dalam dosis terbagi. Pada pasien usia
lanjut atau sakit fisik, berikan dosis lebih rendah atau menggunakan
antidepresan lain dengan efek samping lebih minimal.
6. Jelaskan kepada pasien bahwa medikasi harus diminum setiap hari,
bahwa perbaikan akan terjadi dalam 2-3 minggu sesudah medikasi
dimulai, dan mungkin timbul efek samping ringan tapi biasanya
menghilang dalam 7-10 hari. Tekankan bahwa pasien harus
berkonsultasi dengan dokter sebelum menghentikan obat.
7. Lenjutkan pemberian antidepresan sekurang-kurangnya 3 bulan
sesudah keadaan membaik.
C. KONSULTASI KE SPESIALIS
Jika pasien menunjukkan:
1. Resiko bunuh diri atau berbahaya terhadap orang lain.
2. Gejala psikotik
3. Depresi tetap bertahan sesudah tindakan pengobatan di atas.
4. Kebutuhan akan psikotherapi yang lebih intensif (misalnya; therapy
kognitif, therapy interpersonal) yang mungkin bermanfaat sebagai
therapy awal dan mencegah kekambuhan.