Dokumen PROTAP-MAL-11
No. Revisi. 00
SOP
Tanggal 02 Januari 2018
PENATALAKSANAAN MALARIA
Halaman 1 / 8
UNIT KERJA : Seksi P2PM, Puskesmas, RS, PETUGAS : DOKTER/PERAWAT
Klinis
1. Tujuan : Untuk mendeteksi histidin-rich protein (HRP II) spesifik terhadap plasmodium
falcifarum dan plasmadium laktat dehidrogenase (pLDH) spesifik untuk seluruh spesies
plasmodium secara kualitatif dan hasil terpisah.
2. Ruang lingkup : Prosedur pemeriksaan sediaan darah malaria metode
imonokromatografi/ICT (stik Bioline) yang baik dan benar sehingga di temukannya
adanya parasit dalam darah.
3. Uraian umum : melakukan pemeriksaan sediaan darah malaria metode
imonokromatografi/ICT (stik Bioline).
4. Langkah-langkah kegiatan :
a. Prinsip : SD Bioline malaria antigen P.Falcifarum/Pan terdiri dari memberi strip,
yang disalut ulang dengan 1monoklonal antibody dan 1 poliklonal antybodi
berbentuk dua garis yang terpisah pada permukaan kit tes. Monoklonal antibodi
pertama (testlineP.F) spesifik terhadap HRP2 Plasmodium falcivarum dan
poliklonal antibody kedua (Pan) spesifik terhadap laktatdehidrogenease
plasmodium (P.f, P.v, P ovale dan malariae)
b. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan;
- Stik bioline
- Blood lancet
- Kapas alkohol
- Tisue
c. Cara pemeriksaan darah tebal
- Keluarkan kaset tes dari foil , letakkan pada permukaan yang datar dan kering
- Bersihkan jari pasien dengan kapas alkohol dan tusuk jari menggunakan blood
lancet
- Hapus tetesan darah pertama dengan tissue kering
- Dengan loop sekali pakai yang telah disediakan, celupkan ujung bulat loop
(capilary tube) kedalam specimen darah (5 µl) dan dengan hati-hati tempatkan
ujung bulat tersebut ke dalam sampel well
- Tambahkan 4 tetes assay diluents kedalam assay diluents well
- Baca hasil dalam waktu 15-30 menit
- Jangan baca hasil test terlalu cepat setelah 30 menit karena dapat hasil palsu
atau jangan terlalu cepat
d. Pelaporan
- Negatif : muncul hanya (1 garis pada “C” (control)
- Positif : Plasmodium falcifarum postif bila muncul 2 garis (garis control pada
“C” dan garis tes *P.f) atau 3 garis merah (garis Tes “P.f”, “Pan” dan garis
control “C”) Pan positif(P.vivak, malariae dan ovale) bila muncul 2 garis merah
(garis tes “Pan” dan garis control “C”)
DIKES SUMBAWA BARAT No.Dokumen PROTAP-MAL-11
No. Revisi. 00
SOP
Tanggal 02 Januari 2018
PENATALAKSANAAN MALARIA
Halaman 2 / 8
UNIT KERJA : Seksi P2PM, Puskesmas, RS, PETUGAS : DOKTER/PERAWAT
Klinis
PELAYANAN : LABORATORIUM
PROSEDUR : PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH MALARIA
1. Tujuan : Untuk mengetahui adanya parasit malaria dalam sample sediaan darah
malaria
2. Ruang lingkup : prosedur pemeriksaan sediaan darah malaria yang bik dan benar
sehingga di temukannya adanya parasit dalam darah
3. Uraian umum : Melakukan pemeriksaan sediaan darah malaria
4. Langkah-langkah kegiatan
a. Alat-alat, Bahan Reagent yang digunakan:
- Mikroskop
- Oil imersi
- Kertas lensa
- Sediaan darah yang akan diperiksa
b. Cara pemeriksaan sediaan darah Tebal
- Sediaan darah di letakkan pada meja sediaan mikroskop
- Lihat sediaan darah dengan lensa objektif 10 kali dan fokuskan lapang
pandang pada bagian tepi SD tebal. Teteskan minyak imersi pada sediaan
darah tebal ganti lensa objektif dengan pembesaran 100 kali
- Fokuskan lapang pandang dengan memutar mikrometer sampai eritrosit
terlihat jelas
- Periksa SD dengan menggerakkan meja sediaan dengan arah kekiri dan
kekanan sesuai arah pemeriksaan
- Pemeriksaan rutin tetes tebal dinyatkan negatif bila tidak ditemukan parasit
pada 100 lapang pandang
- Bila ditemukan parasit pemeriksaan dilanjutkan dengan 100 lapang pandang
diagnosa di teggakkan
- Hal ini di lakukan untuk memastikan ada tidaknya infeksi campur
c. Cara pemeriksaan sediaan darah tipis
- Sediaan darah di letakkan pada meja sediaan mikroskop
- Lihat SD dengan lensa objectif pembesaran 10 kali dan fokuskan lapang
pandang
- Teteskan minyak imersi pada bagian awal lapangan pandang yang akan
diperiksa. Ganti lensa objektif dengan pembesaran 100 kali
- Fokuskan lapang pandang dengan memutar mikrometer samapai eritrosit
terlihat jelas
- Periksa SD dengan menggerakkan meja sediaan dengan arah kekiri dan
kekanan sesuai arah pemeriksaan
- Pemeriksaan dilakukan sampai 100 lapang pandang untuk menentukan
negatif
- Bila diperlukan dapat dilihat sampai 400 lapang pandang
DIKES SUMBAWA BARAT No.Dokumen PROTAP-MAL-11
No. Revisi. 00
SOP
Tanggal 02 Januari 2018
PENATALAKSANAAN MALARIA
Halaman 3 / 8
UNIT KERJA : Seksi P2PM, Puskesmas, RS, PETUGAS : DOKTER/PERAWAT
Klinis
d. Pelaporan hasil
- Pl.f + : Plasmodium falcivarum bentuk cincin /tropozoit
- Pl.f+g : Plasmodium falcivarum bentuk tropozoit dan gametosit
- Pl Fg + : Plasmodium falcivarum bentuk gamet
- Pl V + : Plasmodium vivax semua stadium
- Pl M + : Plasmodium malariae semua stadium
- Mix : Infeksi campuran
- Negatif: Tidak ditemukan parasit malaria
TATALAKSANA PENDERITA
PENGOBATAN
Pengobatan yang diberikan adalah pengobatan radikal malaria dengan
membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh manusia,
termasuk stadium gametosit. Adapun tujuan pengobatan radikal untuk
mendapat kesembuhan klinis dan parasitologik serta memutuskan rantai
penularan.
Semua obat anti malaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong
karena bersifat iritasi lambung. Oleh sebab itu penderita harus makan terlebih
dahulu setiap akan minum obat anti malaria. Dosis pemberian obat sebaiknya
berdasarkan berat badan.
Pengobatan malaria di Indonesia menggunakan Obat Anti Malaria (OAM)
kombinasi. Yang dimaksud dengan pengobatan kombinasi malaria adalah
penggunaan dua atau lebih obat anti malaria yang farmakodinamik dan
farmakokinetiknya sesuai, bersinergi dan berbeda cara terjadinya resistensi.
Tujuan terapi kombinasi ini adalah untuk pengobatan yang lebih baik dan
mencegah terjadinya resistensi Plasmodium terhadap obat anti malaria.
Pengobatan kombinasi malaria harus:
a. aman dan toleran untuk semua umur;
b. efektif dan cepat kerjanya;
c. resisten dan/atau resistensi silang belum terjadi; dan
d. harga murah dan terjangkau.
Saat ini yang digunakan program nasional adalah derivat artemisinin dengan
golongan aminokuinolin, yaitu:
1. Kombinasi tetap (Fixed Dose Combination = FDC) yang terdiri atas
Dihydroartemisinin dan Piperakuin (DHP).
1 (satu) tablet FDC mengandung 40 mg dihydroartemisinin dan 320 mg
piperakuin. Obat ini diberikan per – oral selama tiga hari dengan range
dosis tunggal harian sebagai berikut:
Dihydroartemisinin dosis 2-4 mg/kgBB; Piperakuin dosis 16-32mg/kgBB
2. Artesunat – Amodiakuin
DIKES SUMBAWA BARAT No.Dokumen PROTAP-MAL-11
No. Revisi. 00
SOP
Tanggal 02 Januari 2018
PENATALAKSANAAN MALARIA
Halaman 4 / 8
UNIT KERJA : Seksi P2PM, Puskesmas, RS, PETUGAS : DOKTER/PERAWAT
Klinis
Tabel 5. Pengobatan Lini Pertama Malaria vivaks menurut berat badan dengan
Artesunat + Amodiakuin dan Primakuin
Hari Jenis obat
Jumlah tablet perhari menurut berat badan
≥60 kgPengobatan yang diberikan adalah pengobatan radikal malaria dengan
membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh manusia,
termasuk stadium gametosit. Adapun tujuan pengobatan radikal untuk
mendapat kesembuhan klinis dan parasitologik serta memutuskan rantai
penularan.
Semua obat anti malaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong
karena bersifat iritasi lambung. Oleh sebab itu penderita harus makan terlebih
dahulu setiap akan minum obat anti malaria. Dosis pemberian obat sebaiknya
berdasarkan berat badan.
Pengobatan malaria di Indonesia menggunakan Obat Anti Malaria (OAM)
kombinasi. Yang dimaksud dengan pengobatan kombinasi malaria adalah
penggunaan dua atau lebih obat anti malaria yang farmakodinamik dan
farmakokinetiknya sesuai, bersinergi dan berbeda cara terjadinya resistensi.
Tujuan terapi kombinasi ini adalah untuk pengobatan yang lebih baik dan
mencegah terjadinya resistensi Plasmodium terhadap obat anti malaria.
Pengobatan kombinasi malaria harus:
a. aman dan toleran untuk semua umur;
b. efektif dan cepat kerjanya;
c. resisten dan/atau resistensi silang belum terjadi; dan
d. harga murah dan terjangkau.
Saat ini yang digunakan program nasional adalah derivat artemisinin dengan
golongan aminokuinolin, yaitu:
1. Kombinasi tetap (Fixed Dose Combination = FDC) yang terdiri atas
DIKES SUMBAWA BARAT No.Dokumen PROTAP-MAL-11
No. Revisi. 00
SOP
Tanggal 02 Januari 2018
PENATALAKSANAAN MALARIA
Halaman 6 / 8
UNIT KERJA : Seksi P2PM, Puskesmas, RS, PETUGAS : DOKTER/PERAWAT
Klinis
KEJANG
SEGERA LANJUTKAN
DENGAN PHENOBARBITAL BERI DIAZEPAM DENGAN
DOSIS AWAL DOSIS YANG SAMA
TUNGGU 5 MENIT
1 BL – 1 TH : 50 MG ( IM )
> 1 TH : 75 MG ( IM )
KEJANG POSITIF
LANJUTKAN
PHENOBARBITAL
MAINTENANCE DENGAN BERI DIAZEPAM
DOSIS : 8 – 10 MG / KGBB DENGAN DOSIS YANG
SAMA
TUNGGU 5 MENIT
RUJUK KE RS DENGAN
ABC TERPANTAU