Anda di halaman 1dari 26

DOKUMEN KEFARMASIAN

Harus Dilakukan oleh Apoteker Praktik


( Industri, Rumah Sakit, Puskesmas , Apotik dsb.)

Pelayanan Apoteker di Rumah Sakit , Apotik dsb. :

CATATAN PENGOBATAN PASIEN


atau
Patient Medication Record
( PMR )
Dokumen Kefarmasian merupakan salah satu
parameter pengakuan (eksistensi) apoteker,
karena terciptanya penjaminan mutu pelayanan

1. Patient Medication Record


2. Prosedur Tetap
PATIENT MEDICATION RECORD
(PMR)

ATAU

CATATAN PENGOBATAN PASIEN


DASAR HUKUM PMR :
1. Undang Undang NO 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah No. . 51 Tahun 2009
Tentang Pekerjaan Kefarmasian
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 73
Tahun 2016 Tentang : Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotik
UNDANG-UNDANG RI NO. 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN
PASAL 24 :
1. Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada
Pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik,
standar profesi, hak pengguna pelayanan
kesehatan, standar pelayanan dan standar
prosedur operasional
2. Ketentuan mengenai kode etik dan standar
profesi dimaksud pada ayat (1) diatur oleh
organisasi profesi
STANDAR PROFESI APOTEKER

1. Standar Kompetensi Apoteker Indonesia


2. Standar Pelayanan Kefarmasian
3. Standar Pendidikan
4. Kode Etik
Peraturan Pemerintah RI NO.51 Th.2009:
Ttg. Pekerjaan Kefarmasian
Bagian V
Pasal 27 :
Pekerjaan kefarmasian yang berkaitan
dengan pelayanan farmasi pada fasilitas
Pelayanan Kefarmasian wajib dicatat
oleh Tenaga Kefarmasian sesuai dengan
tugas dan fungsinya

PMR (Patient Medication Record)


Keputusan Menteri Kesehatan RI
NO: 73/2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Apotik
PELAYANAN FARMASI KLINIK
1. Pengkajian Resep: Administratif, Farmasetis,Klinis
2. Dispensing : Resep-Swamedikasi . Terdokumentasi
3. PIO : Resep-Swamedikasi (obat bebas-herbal) Terdokumentasi
4. Konseling: Geriatri,Terapi Jangka Panjang, Obat Tappering off, Indeks
Terapi Sempit. Terdokumentasi
5. Home pharmacy care : Lansia, Penyakit kronis, Terdokumentasi
6. Pemantauan Terapi Obat: Anak, Ibu Hamil, Menyusui,
Multidiagnosis, Gangguan ginjal, dsb. Terdokumentasi
7. Monitoring Efek Samping Obat: pasien dengan riwayat ESO.
Terdokumentasi
STANDAR KOMPETENSI APOTEKER
INDONESIA
SK Badan Pimpinan Pusat (Pengurus Pusat)
ISFI (IAI) N0. 031008/BPP/SK.O16:

STANDAR OPERATING PROCEDURES


FARMASIS DI APOTIK :
Pada Uraian Tentang Kegiatan , semua diberi
penutup : Mendokumentasikan Seluruh Kegiatan

PMR
Patient Focused Care
(Patient Oriented)
Harus ada dokumentasi data yang tidak
sederhana .

1. Mengumpulkan dan mengelola data pasien


2. Memonitor perkembangan pasien dan
outcome kesehatan nya
3. Sharing informasi dengan dokter/tenaga
kesehatan lain
4. Data biaya pengobatan
Pharmaceutical Care

 1. Patient assessment
 2. Patient drug related needs
 3. Care Plan
 4. Dispensing
 5. Monitoring

PMR
BAGAIMANA CARA MENDAPATKAN
DATA UNTUK PMR ??
1. Perkenalkan diri anda
3. Sampaikan tujuan PMR, permohonan untuk
kesediaan meluangkan waktu
4. Kerjakan PMR : hasil assessment,
kesimpulan dari assessment (patient drug
related needs), rencana tindakan apoteker
(care plan), dispensing, monitorng dan tindak
lanjut
Komunikasi kefarmasian dalam
asuhan kefarmasian
MANFAAT PMR
 A.Pengobatan Pasien
Dasar dan petunjuk untuk mencegah terjadinya
DRP dan Menghasilkan Pengobatan Rasional

 B.Peningkatan Kualitas Pelayanan


1. Pelayanan berbasis bukti
2. Care Plan akan menjadi lengkap
3. Jaminan Mutu : Mencegah drug interaction,
ADR, kontra indikasi Mempertimbangkan
resiko dan patient outcomes
4. Membangun kepercayaan Pasien pada
apoteker (bukan sekedar tukang racik)
 C. Bukti Pelaksanaan Praktik Profesi Untuk
Resertifikasi

 D.Pendidikan dan Penelitian


Informasi bagi perkembangan pengajaran dan penelitian
 E. Pembiayaan
Petunjuk dan bahan untuk menetapkan pembiayaan
dalam pelayanan kefarmasian
F.Statistik Kesehatan
Sebagai bahan statistik kesehatan, khususnya dalam
menentukan kebutuihan obat.

G.Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik


Bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat untuk
melindungi masyarakat dan apoteker
DATA DALAM PMR :

1. Data Pasien 8. ……………….


2. ……………….. 9. ……………….
3. ……………….. 10. ……………..
4. ………………..
5. ………………..
6. ………………..
7. ………………..
Hambatan PMR
1. Apoteker
a. Kemauan
b. Kurang percayaan diri ( kemampuan komunikasi dan
kemampuan substansi)
c. Keterbatasan waktu dan jumlah apoteker
d. Biaya
2. Pasien
a. Yang hadir bukan pasien
b. Pasien berpindah-pindah apotik, sehingga catatan tidak
lengkap ( efek individual tidak terekam)
c. Pasien menolak (merasa dirugikan)
Tgl Obat Hasil Px drug Dispensing Monitoring
(R / SM ) assessment related needs
13/6 Unalium 5mg Kepala nyeri- ES.Mulut 7 pg-7mlm Mulut
2x1 berdenyut kering kering
Pandangan Nyeri
berputar lambung, Srn. Minum
imsomnia air putih
sering
Kunyah
permen
karet

18/6.
Migrain
sembuh
Tg Obat Px Px DRN Care Plan Dispensing Monitori
l (R / SM ) Assessm ng
ent
29/ Amox 125 Panas Amox Komunikasi Antib.hrs. hbs 3/3:
2 Meixam 125 tinggi 3 pisah? dr Penurun pns qs sembuh
Interhstn 8 hari 7-1-7
Plv 15.3x1 Info dr:
-Belum
Panadol 90 sembuh ke
Plv 15 UGD
3x1 Infeksi dan
alergi
20 Bqinor 15 Telinga Potensi Bqn. 7-7 segera Sdkt
/11 2x1 kiri infeksi iritasi lbg setelah mkn mual
Tarivid otic Telinga
3x1tetes as kanan Trvd:7-1-7
tidak
berfungsi

Anda mungkin juga menyukai